Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN PERTANYAAN

1. Penanya : Asri Ainun Datu


Mengapa Epilepsi sering terjadi pada anak-anak ?
Menjawab : Israpani Yusuf
Pola serangan epilepsi dimulai dari bayi berumur satu tahun hingga lima tahun.
Kejadian serangan epilepsi pada anak-anak paling tinggi terjadi pada usia tiga tahun
ke bawah. Setelah lima tahun kemudian menurun. Menurut dokter spesialis anak
dr.Dwi Putro Sp.A(K), salah satu alasan mudahnya timbul kejang pada usia dini
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni meningkatnya faktor eksitasi dan menurunnya
faktor inhibisi neurotransmiter otak. Selain itu, bayi memiliki sinaps elektrik yang
lebih banyak dibandingkan dengan anak berusia lebih besar.
2. Penanya : Asri ainun datu
Obat apa yang diberikan pada anak balita ? Disertai Mekanisme
Menjawab : Abdul Wahid Ibrahim
 Pengobatan dimulai dengan OAE lini pertama, dosis ditingkatkan sampai dosis
maksimal. Pemberian dua jenis terapi (politerapi) dapat dipertimbangkan bila hasil
belum optimal setelah pemberian monoterapi (Maria dan Drayton, 2009).
 Contoh obat fenitoin
 Cara kerja utama fenitoin pada epilepsi adalah memblok pergerakan ion melalui kanal
natrium dengan menurunkan aliran ion natrium yang tersisa maupun aliran ion natrium
yang mengalir selama penyebaran potensial aksi (Walker dkk., 2009).
 Dosis fenitoin adalah 5 – 7 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis dan akan mencapai kadar
terapeutik (10 – 20 mikrogram/ml) dalam 7-10 hari (Conway dan Henry, 2012).
3. Penanya :
Ditinjau dari tingkat epidemiologi, Mengapa banyak penderita epilepsi terjadi pada
laki-laki?
Menjawab : Rika Amalia
Tingginya insidensi epilepsi di negara-negara berkembang dikarenakan infeksi
susunan saraf pusat, trauma kepala, dan morbiditas perinatal. Tingkat insidensi
epilepsi menunjukkan laki-laki lebih sering terjangkit daripada wanita penelitian, yang
berkisar antara 41,9 setiap 100.000 populasi laki-laki dan 20,7 setiap 100.000 populasi
wanita. Tingkat insidensi pada laki-laki lebih tinggi merupakan kontribusi faktor
resiko dari trauma kepala (WHO, 2010).

1
4. Penanya : Wanda Gita Van Gobel
Mengapa pada negara berkembang lebih banyak penderita epilepsi dibandingkan pada
negara maju
Menjawab : Abdul Wahid Ibrahim
Menurut para peneliti, tingginya insiden epilepsi di negara berkembang terkait erat
dengan faktor risiko seperti cedera kepala dan infeksi, misalnya dari cacing daging
babi dan kebutaan sungai yang umumnya terjadi di benua Afrika. Angka kematian
pasien epilepsi, menurut Prof.Charles Newton ketua peneliti, lebih tinggi di negara
berkembang daripada di negara maju. Salah satu penyebabnya adalah terapi
pengobatan yang salah.
Penyakit epilepsi yang ditandai dengan kejang berulang paling banyak, hampir 80
persen, ditemukan di negara miskin dan berkembang. Sayangnya, sekitar 60 persen
penderita tidak mendapatkan terapi yang layak.
5. Penanya : Ibu dizky
Respon apa yang diberikan pada pada saat pasien timbul epilepsi? Apakah
diberikan rangsangan kegiatan
Menjawab : Siti Alfanda Makmur
Dokter Irawati Hawari, spesialis saraf di rumah sakit Bunda, Menteng, Jakarta
menyatakan bahwa Jika kita melihat penderita sedang kumat, kita harus tenang,
dimiringkan dadanya, jangan menahan-nahan gerakannya, dihitung lama
kejangnya. Setelah selesai tunggu sampai benar-benar sadar. Berikut
pertolongan pertama yang harus diberikan kepada penderita epilepsi:
1. Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lainnya dari benda keras, tajam atau
panas. Jauhkan dri tempat atau benda berbahaya
2. Longgarkan bajunya, miringkan kepalanya ke samping untuk mencegah lidahnya
menutupi jalan pernapasan.
3. Biarkan kejang berlangsung, jangan masukkan benda keras ke mulutnya karena
dapat menyebabkan gigi patah.
4. Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang, biarkan dia istrirahat.
5. Laporkan pada keluarga terdekatnya, ini penting untuk memberikan pengobatan
oleh dokter.
6. Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat, atau penderita terluka berat
bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat.

2
6. Penanya : Ngakan putu andika
Hubungan Stersss dengan penyakit epilepsi?
Menjawab :Musdalifah Mohamad
Stres merupakan usaha dari tubuh untuk menyesuaikan diri baik secara fisik maupun
jiwa dengan keadaan sekitarnya, yang dimana apabila tidak dapat mengatasinya maka
akan timbul gangguan jasmani, perilaku maupun gangguan jiwa (Maramis, 2010).
Pada keadaan stres akan terjadi hiperventilasi dimana kadar CO2 dalam darah
meningkat yang akan menyebabkan sel otak melepaskan letupan muatan listrik yang
abnormal di luar kehendak. Pada sebagian orang hiperventilasi ini dapat menyebabkan
serangan epilepsi (Harsono, 2011). Mediator stres seperti corticotropin-releasing
hormone (CRH), corticosteroids, dan neurosteroids berkonstribusi terhadap
patogenesis epilepsi. Hormon corticosteron dan hormon stres yang lain dengan cepat
meningkatkan kadar calsium yang masuk, hal ini dapat menyebabkan cedera saraf
kemudian akan terjadi depolarisasi. Kadar steroid yang tinggi dapat meningkatkan
atau mempercepat patogenesis epilepsi. CRH berperan dalam memrpomosikan
rangsangan di hipocampus, CRH akan meningkatkan semburan spontan dan kemudian
akan terjadi penekanan hiperpolarisasi setelah terjadi letupan potensial aksi yang
berlebihan (Joels, 2009).
7. Penanya :
Terapi non Farmakologi apa saja yang bisa dianjurkan
Menjawab : Putriani Isa
1. Mengurangi Alkohol dan Narkoba
Salah satu penyebab penyakit epilepsi ini adalah karena zat yang terkandung dalam
alkohol atau Narkoba. Kedua benda ini dapat memicu keadaan Fly atau rasa terbang
pada otak kita.Alkohol dan Narkoba ini dapat memicu timbulnya pengerasan syaraf
pada otak sehingga akan sangat fatal apabila penderita epilepsi masih mengkonsumsi
alkohol dan Narkoba ini secara rutin.
2. Perbanyak Istirahat
Keadaan badan yang capek akan membuat saraf pada otak menjadi menegang
sehingga akan memicu kambuh penyakit epilepsi.
3. Mengurangi Stres
Jika stres ini terjadi pada penderita penyakit epilepsi maka akan terjadi tegangan listrik
pada otak sehingga menyebabkan saraf tegang dan penderita mengalami kejang-
kejang.

3
Oleh sebab itu akan sangat baik apabila penderita penyakit epilepsi untuk menghindari
stres ini, Anda bisa refreshing atau berlibur ke tempat wisata hanya sekedar melepas
penak di pikiran Anda.
4. Makan mengandung gizi & teratur
Maka dari itu bagi para penderita penyakit epilepsi akan sangat baik bilamana menjaga
waktu makanan seperti makan tiga kali sehari setiap pagi, siang dan sore hari.

8. Penanya :
Lini pertama pengobatan Epilepsi
Menjawab : Ahmad Rifly Suleman

Goldenberg (2010)
9. Penanya :
Epilepsi apakah penyakit keturunan?
Menjawab : Siti Alfanda Makmur
Menurut Epilepsy Foundation, sebagian besar anak-anak dari penderita epilepsi tidak
mengalami kejang atau epilepsi. Namun, karena gen diturunkan melalui keluarga, hal
itu mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa poin yang perlu diingat:
 Kurang dari 2 orang dari setiap 100 mengalami epilepsi selama hidup mereka.
 Risiko untuk anak-anak yang ayahnya menderita epilepsi hanya sedikit.
 Jika ibu memiliki epilepsi dan ayahnya tidak, risikonya masih kurang dari 5 dari
100.
 Jika kedua orang tua memiliki epilepsi, risikonya sedikit lebih tinggi. Sebagian
besar anak-anak tidak akan mewarisi epilepsi dari orangtua, tetapi kemungkinan
mewarisi beberapa jenis epilepsi lebih tinggi.
10. Penanya : Saraswati abd rahman

4
Jelaskan kembali Patofisiologi dari penyakit epilepsi
Menjawab : Gustin Ibrahim Umamah
Pada kondisi normal, impuls saraf dari otak secara elektrik dan dibawa neuro
transmitter seperti GABBA (gamma aminobutric acid glutamat) melalui sel-sel saraf
ke organ tubuh lainnya. Namun karena adanya faktor-faktor yang menggangu sistem
ini sehingga menyebabkan ketidakseimbangan aliran listrik pada sel saraf dan
menimbulkan kejang yang merupakan salah satu ciri epilepsi (Harsono, 2007).
11. Penanya :
Bagaimana pemeriksan PEG dari epilepsi
Menjawab : Musdalifah Mohamad
Pada pemeriksaan ini, pasien akan dipasangkan elektroda-elektroda pada kulit kepala
untuk merekam aktivitas elektrik pada berbagai tempat di kepala. Selama proses
berlangsung, aktivitas otak akan terekam pada selembar kertas yang disebut
ensefalogram. Selama pemeriksaan ini pasien diminta untuk berbaring dengan tenang.
Beberapa pasien melakukan prosedur EEG pada saat pasien tertidur, sebab beberapa
gelombang otak abnormal terlihat hanya pada saat pasien tidur.
12. Penanya :
Pada penyakit epilepsi dilakukan operasi pada bagian tubuh yang mana
Menjawab : Israpani Yusuf
Dikutip dari Mayo Clinic, ada tiga jenis operasi epilepsi yang paling sering dilakukan,
yaitu:
1. Resective surgery
Jenis operasi ini paling sering dilakukan untuk mengendalikan kejang
epilepsi. Resective surgery dilakukan dengan mengangkat sedikit area otak, biasanya
sebesar bola golf, yang memicu kejang.
2. Corpus callosotomy
Operasi corpus callosotomy lebih sering dilakukan pada anak-anak yang mengalami
kejang parah. Caranya adalah dengan dengan memotong jaringan saraf yang
menghubungkan belahan otak kanan dan kiri yang menyebabkan kejang. Hal ini dapat
membantu mengurangi keparahan kejang pada anak-anak.
3. Hemispherectomy
Mirip seperti cospus callosotomy, prosedur hemispherectomy juga lebih sering
dilakukan pada anak-anak yang mengalami kejang akibat kerusakan pada salah satu

5
belahan otak, entah itu sisi kanan atau kiri. Operasi epilepsi ini dilakukan dengan
mengangkat lapisan luar pada separuh bagian otak.
13. Penanya : Kak Marinda
Apakah faktor lingkungan dapat mempengariuhi epilepsi
Menjawab : Rika Amalia
Psikososial dan lingkunganKecemasan orangtua atau pengasuh sangat berpengaruh
dan berbanding lurus terhadap kecemasan anak yang kemungkinan besar diakibatkan
karena pemahaman orangtua atau pengasuh yang kurang baik mengenai epilepsi,
sehingga mengakibatkan pola asuh yang cenderung overprotective terhadap pasien,
dimana semakin sering kejang dan semakin cemas orangtua, fungsi sosial pasien akan
lebih buruk, karena orangtua akan bertambah cemas, sehingga akan lebih
overprotective terhadap pasien dan akan memperburuk fungsi sosial pasien dengan
lingkungan.24Sikap dan salah persepsi masih ditemukan pada orangtua atau pengasuh
anak dengan epilepsi, dimana sebagian besar pengasuh menganggap anak epilepsi
tidak bisa hidup normal, dan membatasi rutinitas hidup mereka seperti pembatasan
dalam bermain, pergi sekolah atau belajar.
14. Penanya : Ibu Dizky
Jelaskan kembali mengenai kasus anda
Menjawab : Ahmad Rifly Suleman
15. Penanya :
Jelaskan pembagian epilepsi, disertai terapi apa dan obat apa yang bisa diberikan
Menjawab : Abdul Wahid Ibrahim & Ahmad Rifly Suleman
Terdapat dua kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan
kejang umum. Kejang fokal terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari
cerebral cortex, di mana pada kelainan ini dapat disertai 10 kehilangan
kesadaran parsial. Sedangkan pada kejang umum, lesi mencakup area yang luas
dari cerebral cortex dan biasanya mengenai kedua hemisfer cerebri. Kejang
mioklonik, tonik, dan klonik termasuk dalam epilepsi umum.

6
Goldenberg (2010)
16. Penanya :
Apakah penyakit epilepsi bisa disembuhkan?
Menjawab : Putriani Isa
Sebagian besar kasus gangguan epilepsi tidak bisa sembuh secara total. Kendati
demikian, penyakit ini bisa diobati dan dikontrol agar tidak sering kambuh.
Pengobatan epilepsi yang sering dilakukan adalah penggunaan obat-obatan. Jenis obat
yang dikonsumsi berfungsi untuk membantu mencegah terjadinya kejang.
17. kenapa remaja 18 tahun bisa mengidap penyakit epilepsi, Termasuk dalam kategori
apa?
18. Kenapa lisinopril diberikan pada penyakit epilepsi? Jelaskan mengapa obat yang
sdiberikan dikombinasi?

Anda mungkin juga menyukai