Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TELAAH KIMIA SEKOLAH I

Oleh :

Kelompok 6 Offering A

1. Ajeng Kusumawati (170331614082)

2. Ardian Arifka Widyananta (170331614052)

3. Handini Marfyatus Sholikah (170331614018)

4. Suci Ramadhani (160331605650)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah ini.

Makalah Telaah Kimia Sekolah ini merupakan tugas mata kuliah Telaah
Kimia Sekolah I. Melalui makalah ini diharapkan dapat menunjang nilai penulis di
dalam mata kuliah Telaah Kimia Sekolah I. Selain itu, dengan hadirnya makalah ini
dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya.

Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam


penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
kontruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat

Malang, 26 September 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. Pengetahuan Faktual ..................................................................................................... 6
a. Penggolongan Hidrokarbon ...................................................................................... 6
b. Sifat-Sifat Hidrokarbon ............................................................................................. 7
B. Pengetahuan Konseptual ............................................................................................... 9
a. Definisi Senyawa Hidrokarbon ................................................................................. 9
b. Kekhasan Atom Karbon .......................................................................................... 10
c. Keisomeran ............................................................................................................. 11
C. Pengetahuan Prosedural .............................................................................................. 12
a. Tatanama alkana ..................................................................................................... 12
b. Tatanama alkena ..................................................................................................... 12
c. Tatanama alkuna ..................................................................................................... 12
D. Kesalahan Konsep yang seringkali muncul dalam materi hidrokarbon ...................... 13
E. Model Visual berbagai Struktur Molekul Hidrokarbon .............................................. 14
BAB III ................................................................................................................................... 16
PENUTUP .............................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 16
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna
manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga
sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan maka pembelajaran tidak
akan berlangsung secara efektif.
Kurikulum dan pembelajaran bagaikan dua sisi dari satu mata uang.
Keduanya sangat penting dan saling membutuhkan. Apa yang dideskripsikan
dalam kurikulum harus memberikan petunjuk dalam proses pembelajaran
didalam kelas dan apa yang terjadi di dalam kelas merupakan masukan yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyempurnakan kurikulum. Oleh
karena itulah proses pembelajaran dan penyempurnaan kurikulum berada dalam
satu lingkaran besar bergerak secara terus menerus tanpa ujung.
Kurikulum di Indonesi mengalmi pergantin berkali-kali. Kurikulum yang
diterapkan di Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013. Dalam kurikulum
memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan masing-
masing mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai SKL yang harus dimiliki oleh siswa, sedangkan kompetensi dasar
adalah kompetensi yang memuat kemampuan sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang mengacu pada KI dan harus dikuasai oleh siswa. Kompetensi
inti dan kompetensi dasar merupakan gambaran dari tujuan pembelajaran yang
harus dicapai menurut Kurikulum 2013.
Kimia merupakan salh satu mata pelajaran wajib yang diperoleh peserta
didik program IPA jenjang SMA/MA. Di sekolah terdapat 3 jenjang kelas yaitu
kelas X, XI dan XII. Menurut kurikulum 2013, di kelas X kimia mendapatkan
jatah 3 jam pembelajaran dalam seminggu, kelas XI 4 jam pelajaran, sedangkan
kelas XII juga sebanyak 4 jam pelajaran. Untuk kelas X mencakup materi hakikat
ilmu kimia, Dalam 3 jenjang tersebut memuat kompetensi yang berbeda disetiap
KD nya. Untuk kelas XI, materi pertama membahas tentang hidrokarbon. Materi
tersebut tertuang dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.1 dan 4.1.
Pada KD 3.1 memuat isi menganalisis struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan golongan senyawanya,
sedangkan pada KD 4.1 memuat isi membuat model visual berbagai struktur
molekul hidrokarbon yang memiliki rumu molekul yang sama. Dalam materi
hidrokarbon terdapat pokok bahaan yang dibagi ke dalam pengetahuan factual,
konseptual dan juga procedural. Dalam pengetahuan factual membahas tentang
penggolongan hidrokarbon dan ifat hidrokarbon, definisi , kekhasan dan
keiomeran hidrokarbon termauk dalam pengetahuan konseptual, sedangkan pada
pengetahuan procedural membahas tentang tatanama hidrokarbon.
Pada setiap materi kimia terkadang masih terdapat miskonepsi
pemahaman atau kesulitan yang dialami oleh siswa, tidak terlepas juga dalam
materi hidrokarbon. Miskonsepsi tersebut masih coba dicari solusinya dengan
melakukan beberapa usaha yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami akan membahas mengenai apa yang
dimaksud dengan telaah kurikulum tingkat SMA pada materi hidrokarbon.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana susunan silabus kimia menurut kurikulum 2013?
2. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari materi
kimia tentang hidrokarbon?
3. Apa yang dapat menjadikan miskonsepsi atau kesulitan siswa dalam belajar
tentang materi hidrokarbon?
4. Bagaimana susunan chapter desain dan peta konsep materi hidrokarboon?
C. Tujuan
1. Mengetahui sususnan silabus kimia berdasarkan kurikulum 2013
2. Mengetahui kompetensi dasar yang akan dibahas dalam materi hidrokarbon
3. Mengetahui miskonsepsi atau kesulitan siwa dalam materi hidrokarbon
4. Mengetahui chapter desain dan peta konsep materi hidrokarbon
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Faktual
a. Penggolongan Hidrokarbon
Berdasarkan kejenuhan pada ikatannya,, hidrokarbon dapat dibedakan menjadi :
a) Hidrokarbon Jenuh
Hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang atom C nya mempunyai
ikatan tunggal/ tidak mempunyai ikatan rangkap baik ikatan rangkap dua atau
tiga. Contoh : senyawa hidrokarbon golongan alkana.
1. Rumus Umum Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2 (n= jumlah atom C).
2. Deret Homolog Alkana
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat
yang mirip disebut satu homolog. Alkana merupakan suatu homolog.

b) Hidrokarbon Tidak Jenuh


Hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang atom C nya
mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga. Contoh senyawa hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena, sedangkan yang mengandung
ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
1. Alkena
1) Rumus Umum Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
dua (ikatan tidak jenuh) antar atom C nya. Alkena mempunyai rumus
umu CnH2n (n -= jumlah atom C).
2) Deret Homolog Alkena
2. Alkuna
1) Rumus Umum Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga (ikatan tidak jenuh) antar atom Cnya. Alkuna mempunyai rumus
umum CnH2n-2 (n= jumlah atom C).

2) Deret Homolog Alkuna

b. Sifat-Sifat Hidrokarbon
a) Sifat Fisis
1. Alkana
1) Bersifat non polar dan sukar larut dalam air tetapi cemderung larut pada
pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter.
2) Pada suhu kamar (25oC) dan tekanan 1 atm alkana C1-4 berwujud gas, C5-
17 berwujud cair dan C>18 berwujud padat.
3) Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbonnya
maka semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya.
4) Diantara senyawa yang berisomer, isomer yang bercabang memiliki titik
leleh dan titik didih yang lebih rendah. Semakin banyak cabang pada
rantai karbonnya semakin rendah titik leleh dan titik didihnya.

2. Alkena
1) Bersifat non polar dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkena lain,
pelarut organic non polar dan etanol.
2) Pada suhu kamar (25oC) dan tekanan 1 atm alkana C2-4 berwujud gas, C5-
17 berwujud cair dan C>18 berwujud padat.
3) Semakin besar massa molekul relative (Mr) alkena, titik didih dan titik
leleh semakin besar.
3. Alkuna
1) Bersifat non polar dan tidak larut dalam air, teteapi larut dalam pelarut
organic yang non polar seperti eter, benzene(C6H6), dan
karbontetraklorida (CCl4).
2) Pada suhu kamar (25oC) dan tekanan 1 atm alkana C2-4 berwujud gas, C5-
17 berwujud cair dan C>18 berwujud padat.
3) Semakin besar massa molekul relative (Mr) alkena, titik didih dan titik
leleh semakin besar.

b) Sifat Kimia
1. Reaksi pada alkana
1) Pembakaran
Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai atau
teroksidasi sempurna membentuk CO2 dan H2O disertai dengan
pembebasan panas.
2) Substitusi alkana oleh halogen
Alkana bereaksi dengan halogen (Cl dan Br) dibawah pengaruh panas
atau sinar UV.
3) Cracking atau perengakahan
Reaksi penguraian alkana menjadi molekul yang lebih pendek . dapat
terjadi ketika dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen.
2. Reaksi pada alkena
1) Pembakaran
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 uap air.
2) Adisi
Reaksi pemutusan ikatan rangkap dengan menggunakan katalis Pt/Ni.
3) Polimerisasi
Reaksi penggabungan molekul sederhana (monomer) menjadi molekul
besar (polimer).
3. Reaksi pada alkuna
Reaksi alkuna mirip dengan alkena.

B. Pengetahuan Konseptual
a. Definisi Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa organic yang molekulnya tersususn dari atom-
atom karbon dan hydrogen.
b. Kekhasan Atom Karbon
Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas atom
karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur dengan struktur yang
bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon tersebut antara lain :

1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6 dengan 4 elektron valensi yang dapat
membentuk pasangan electron bersama dengan atom lain membentuk ikatan
kovalen pada berbagai bentuk kemungkinan
2. Atom karbon dengan keempat electron valensinya dapat membentuk rantai atom
karbon dengan berbagai kemungkinan, salah satunya yaitu dapat membentuk 3
kemungkinan ikatan kovalen yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen
rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.

1) Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena


penggunaan bersama satu pasang electron
2) Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena
penggunaan bersama dua pasang electron
3) Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovaelen yang terjadi karena
penggunaan bersama tiga pasang electron
3. Atom karbon dapat membentuk struktur terbuka (alifatik) dan struktur tertutup
(siklik)
1) Rantai terbuka (alifatik ), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom
karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan
ada yang tidak bercabang
Rantai tertutup (siklik), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-
ujung rantai karbonnya. Rantai siklik dinagi menjadi dua yaitu rantai alisiklik
dan aromatic
4. Berdasarkan posisi atom karbonnya pada rantai, atom karbon dibagi menjadi 4,
yaitu sebagai berikut
1) Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung satu atom karbon yang lain
2) Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
dua atom karbon yang lain
3) Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung tiga
atom karbon yang lain
4) Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
empat atom karbon yang lain
c. Keisomeran
1. Keisomeran pada alkana
Isomer struktur, yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
strukturnya berbeda

2. Keisomeran pada alkena


a. Isomer struktur, yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama
tetapi strukturnya berbeda. Isomer struktur pada alkena dibedakan menjadi :
1) Isomer kerangka adalah senyawa senyawa yang memiliki rumus molekul
sama tetapi kerangkanya berbeda
2) Isomer posisi adalah senyawa senyawa yang memiliki rumus molekul
yang sama tetapi posisi ikatan rangkapnya berbeda
3) Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi gugus fungsinya berbeda
b. Keisomeran Geometri
Isomer geometri, yaitu senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama
tetapi gugusnya terletak dalam ruang yang berbeda. Contohnya pada alkena
mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans

3. Keisomeran pada alkuna


Isomer struktur, yaitu senyawa senyawa yang memiliki rumus molekul yang
sama tetapi strukturnya berbeda. Isomer struktur pada alkuna dibedakan menjadi
:
1) Isomer kerangka, yaitu senyawa senyawa yang memiliki rumus molekul
sama tetapi memiliki kerangka yang berbeda
2) Isomer posisi, yaitu senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
posisi ikatan rangkapnya berbeda
C. Pengetahuan Prosedural
a. Tatanama alkana
Pemberian nama senyawa alkana didasarkan pada aturan IUPAC (International
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut.
1. Menentukan rantai utama / rantai induk dari struktur pada senyawa tersebut
yang memiliki rantai C terpanjang atau yang memiliki atom karbon terbanyak.
2. Penomoran yaitu menomori rantai dari ujung yang paling dekat dengan
cabang/alkil.
3. Menentukan nama alkil atau cabang cabang yang ada pada rantai utama.
Penamaannya sama dengan alkana,namun akhiran –ana menjadi –il
4. Menentukan nama struktur dengan mengkaitkan rantai utama, gugus alkil.
Adapun urutan penulisan namanya :
1) Nomer alkil/ cabang
2) Nama alkil/cabang
3) Nama rantai utama/rantai induk
b. Tatanama alkena
Pemberian tata nama senyawa alkena didasarkan pada aturan IUPAC (International
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut.
1. Menentukan rantai utama/ rantai induk dari struktur pada senyawa tersebut yaitu
yang mengandung ikatan rangkap dengan rantai C terpanjang.
2. Penomoran, menomori rantai utama dari ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap
3. Menentukan nama alkil / cabang yang ada pada rantai utama
4. Menentukan mama struktur dengan mengkaitkan gugus alkil.
Adapun urutan penulisan namanya :
1) Nomer alkil/ cabang
2) Nama alkil/cabang
3) Nomor atom karbon yang memiliki ikatan rangkap
4) Nama rantai utama/rantai induk
c. Tatanama alkuna
Pemberian tata nama senyawa alkena didasarkan pada aturan IUPAC (International
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut.
1. Menentukan rantai utama/ rantai induk dari struktur pada senyawa tersebut
yaitu yang mengandung ikatan rangkap dengan rantai C terpanjang.
2. Penomoran, menomori rantai utama dari ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap
3. Menentukan nama alkil / cabang yang ada pada rantai utama
4. Menentukan mama struktur dengan mengkaitkan gugus alkil.

Adapun urutan penulisan namanya :


1) Nomer alkil/ cabang
2) Nama alkil/cabang
3) Nomor atom karbon yang memiliki ikatan rangkap
4) Nama rantai utama/rantai induk

D. Kesalahan Konsep yang seringkali muncul dalam materi hidrokarbon


Sub materi 5) N Kesalahan konsep Persentase
o
.
1 Identifikasi senyawa Senyawa hidrokarbon dianggap (19,35%)
hidrokarbon senyawa yang mengandung ikatan
tunggal
Senyawa yang persusun dari atom (7,1%)
karbon
Senyawa hidrokarbon adalah 21,4%
senyawa yang tersusun dari atom
karbon, hidrogen dan oksigen
2 Kekhasan atom karbon Atom karbon memiliki 4 elektron 16,1%
valensi
3 Kedudukan atom karbon Atom karbon primer adalah atom 6,5%
ialah karbon yang terikat dengan 3
atom hidrogen
Atom karbon primer adalah atom 12,9%
karbon yang berikatan dengan 4
atom karbon
Atom karbon kuartener adalah 12,9%
atom karbon yang berikatan
dengan 3 atom hydrogen
4 Pengelompokan senyawa Hidrokarbon jenuh adalah 74,2%.
hidrokarbon senyawa yang memiliki ikatan
rangkap
5 Penamaan alkana Penomoran rantai induk tidak 32,2%
memperhatikan rantai cabang
6 Penamaan alkena Rantai induk pada alkena adalah 51,6%
rantai yang lurus
Rantai induk pada alkena adalah 12,9%
rantai terpanjang
Salah menentukan posisi gugus 25,8%
fungsi (ikatan rangkap)
7 Penamaan alkuna Salah menentukan posisi gugus 25,8%
fungsi (ikatan rangkap tiga)
penomoran gugus fungsi tidak 64,5%
ditulis
8 Menggambarkan struktur Heksana merupakan rantai induk 41,9%
alkana yang berjumlah 7
9 Menggambarkan struktur Salah menentukan posisi gugus 67,7%
alkena fungsi (ikatan rangkap dua)

10 Menggambarkan struktur Salah menentukan posisi gugus 67,7%


alkuna fungsi (ikatan rangkap tiga)

E. Model Visual berbagai Struktur Molekul Hidrokarbon


a. Molymod

Keterangan arti warna:

 Putih untuk hidrogen.


 Hitam untuk karbon.
 Biru untuk nitrogen.
 Merah untuk oksigen.
 Kuning tua untuk belerang.
 Ungu untuk fosfor.
 Cahaya, sedang, gelap sedang, dan hijau gelap untuk halogen (F, Cl, Br,
I)
 Perak untuk logam (Co, Fe, Ni, Cu)

b. Plastisin
c. Chemdraw
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Materi hidrokarbon yang dibahas pada KD ini adalah tentang alkana,
alkena, dan alkuna.
2. Materi yang akan diajarkan berupa penngetahuan faktual, pengetahuan
konseptual maupun pengetahuan metakognitif.
3. Dari semua materi yang diajarkan pada peserta didik masih banyak
kesalah konsep yang diterima oleh peserta didik.
Dalam ilmu kimia, hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom C
dan H. Senyawa ini dipelajari dalam kimia organik. Jumlah senyawa karbon saat ini
diperkirakan ada 2 juta jenis, baik yang merupakan hasil sintesis di laboratorium atau
ada di alam bebas.

a. Silabus
Berikut ini adalah silabus kurikulum 2013 untuk materi hidrokarbon.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

Siswa mampu:  Mengamati senyawa hidrokarbon


3.1 Menganalisis Senyawa dalam kehidupan sehari-hari,
struktur dan sifat Hidrokarbon misalnya plastik, lilin, dan tabung gas
senyawa yang berisi elpiji serta nyala api pada
hidrokarbon kompor gas
berdasarkan  Kekhasan atom  Menyimak penjelasan kekhasan atom
kekhasan atom karbon karbon yang menyebabkan banyaknya
karbon dan senyawa karbon dengan menggunakan
penggolongan alat peraga model atom karbon
senyawanya
 Mendiskusikan jenis atom C
4.1 Membuat model  Atom C primer, berdasarkan jumlah atom C yang
visual berbagai sekunder, tertier, terikat pada rantai atom karbon
struktur molekul dan kuarterner (atom C primer, sekunder, tersier,
hidrokarbon yang dan kuarterner) dengan
memiliki rumus menggunakan molimod, bahan alam,
molekul yang sama atau perangkat lunak
kimia(ChemSketch, Chemdraw, atau
lainnya)
 Mendiskusikan rumus umum alkana,
 Struktur dan tata alkena dan alkuna berdasarkan
nama alkana, analisis rumus struktur dan rumus
alkena dan alkuna molekul
 Mendiskusikan cara memberi nama
 Sifat-sifat fisik senyawa alkana, alkena dan alkuna
alkana, alkena dan sesuai dengan aturan IUPAC
alkuna  Mendiskusikan keteraturan sifat fisik
 Isomer (titik didih dan titik leleh) senyawa
alkana, alkena dan alkuna
 Memprediksi jenis isomer (isomer
 Reaksi senyawa rangka, posisi, fungsi, geometri) dari
hidrokarbon senyawa hidrokarbon
 Membedakan jenis reaksi alkana,
alkena dan alkuna
b. Chapter Desaign
1. Alkohol Senyawa Karbon
2. Eter
3. Aldehid Organik Anorganik
4. Keton
5. Asam
Turunan Senyawa
karboksilat
hidrokarbon hidrokarbon
6. Ester
7. Haloalkana
8. Amina Penggolongan hidrokarbon Kekhasan atom karbon

Alifatik Alisiklik Aromatik 1. Membentuk


struktur alifatik
atau aromatik
Alkana Jenuh Tidak jenuh Jenuh Tidak jenuh Benzena &
turunannya 2. Memiliki
Elektron Valensi
Definisi Alkana Alkana
3. Membentuk
Ikatan Kovalen
Struktur Definisi & struktur Definisi & struktur

Tatanama Tatanama Tatanama

Sifat Sifat & isomer Sifat & isomer

Isomer Contoh dan kegunaan Contoh dan kegunaan

Contoh dan kegunaan


c. Peta Konsep
Hidrokarbon

Terdiri dari

Hidrokarbon jenuh Hidrokarbon tak jenuh

Dapat berupa Dapat berupa

Alkana Alkena Alkuna


Rumus umum Rumus umum Rumus umum

CnH(2n+2) CnH2n CnH(2n-2)


Membentuk Membentuk Membentuk

Isomer Isomer Isomer


rantai Cis-Trans polimer

Dapat mengalami Dapat mengalami

Reaksi Reaksi Reaksi Reaksi


oksidasi substitusi eliminasi adisi

Anda mungkin juga menyukai