Anda di halaman 1dari 44

APLIKASI CAD/CAM PADA PROSES PERANCANGAN

REMOTE BAGIAN BAWAH

Aplikasi CAD/CAM digunakan untuk pembuatan desain produk, gambar kerja


dan simulasi pemesinan dan pengerjaan. Metode ini sangat membantu dalam
perancangan dalam hal efisiensi waktu perancangan. Salah satunya adalah pada
proses perancangan remote bagian bawah. Pada proses perancangan ini akan
ditunjukan tentang bagaimana proses perancangan dari awal sampai akhir,
simulasi plastic advisor, serta proses pembuatan cetakan dengan menggunakan
software mastercam.
Gambar produk yang akan dirancang :
A. Pembuatan Desain Produk Menggunakan Catia V5 R21
Setelah membuka software Catia V5 R21, akan muncul tampilan layar awal
seperti dibawah ini :

Langkah selanjutnya adalah


1. Pada tampilan awal layar Catia V5 , lembar kerja “Product1” otomatis
terbuat. Untuk menghilangkannya pilih File > Close pada menu bar

2. Pilih Start > Mechanical Design >


Wireframe and Surface Design
3. Uncheck “Create a geometrical set”
4. Ketikkan “ Remote Bagian Bawah” pada part
name kemudian pilih “ok”

5. Pilih insert > geometrical set maka akan


muncul seperti berikut :
 Tuliskan 2D_WIREFRAME, kemudian
pilih “ok”

6. Klil kanan pada ”2D_WIREFRAME


“ pilih “Define in work object”
kemudian pilih ikon “Sketch” dan yz
plane

7. Buatlah Sketch1 seperti gambar dibawah ini !


 Gunakanlah arc and line untuk
membuat sketch tersebut. Untuk
memberi ukuran pilih Constraint.
 Tekan CTRL + arc
dan line yang ingin
dibuat “Tangency”,
pilih Constraint
defined in dialog box.

8. Jika sudah selesai klik


“Exit” ikon

9. Maka sketch1 akan otomoatis


berada pada “Tree”

10. Klik ikon “plane”

pilih “parallel
through point”
pilih “zx plane”
sebagai reference

11. Klik ikon sketch pilih plane1. Kemudian buatlah sketch seperti
berikut :
12. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”
13. Maka sketch2 akan otomoatis berada pada “Tree”

14. Klik ikon “plane”


pilih “parallel
through point”
pilih “zx plane”
sebagai reference

15. Klik ikon sketch pilih plane2. Kemudian buatlah sketch seperti
berikut :

16. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”


17. Maka sketch3 akan otomoatis berada pada “Tree”

18. Klik ikon “plane”


pilih “parallel
through point”
pilih “zx plane”
sebagai reference

19. Klik ikon sketch pilih plane3. Kemudian buatlah sketch seperti
berikut :

20. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”


21. Maka sketch3 akan otomoatis berada pada “Tree”

22. Klik ikon “plane”


pilih “parallel
through point”
pilih “zx plane”
sebagai reference

23. Klik ikon sketch pilih plane4. Kemudian buatlah sketch seperti
berikut :

24. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”


25. Maka sketc4 akan otomoatis berada pada “Tree”

26. Pilih insert > geometrical set maka


akan muncul seperti berikut :
 Tuliskan SURFACE
DEFINITION, kemudian pilih
“ok”

27. Klik kanan pada “SURFACE DEFINITION” pilih


“Define in work object”
28. Klik ikon “ Multi-Section Surface” maka akan
muncul jendela seperti berikut:

 Pilih“Sketch.2”,
“Sketch.3”, ”Sketch.4,
dan “Sketch.5” sebagai
profile.
 Klik “Preview” maka akan
tampil seperti berikut. Jika
sudah sesuai klik “ok”

29. Pilih Start > Mechanical Design > Part Design


30. Klik kanan pada ”PartBody“ pilih “Define in work object” kemudian
pilih ikon “Sketch” dan xy plane
31. Buatlah sketch seperti berikut :
32. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”
33. Pilih “Sketch.6” pada geometry, kemudian
klik ikon “Pad” ketikkan 30 mm pada
kolom dimension. Jika sudah selesai klik
“ok”

34. Klik ikon “Split”, pilih “Multi-sectin surface”


sebagai splitting element.

35. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih “xy
plane” sebagai
reference. Ketikkan
13 mm pada kolom
offset.
36. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.5” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti
berikut:

37. Jika sudah selesai klik “Exit” ikon

38. Pilih “Sketch.6” pada geometry, kemudian


klik ikon “Pad” pilih “Up to next” sebagi
type. Jika sudah selesai klik “ok”

39. Klik kanan pada “SURFACE DEFINITION” pilih


“Define in work object”
40. Pilih Start > Mechanical Design >
Wireframe and Surface Design

41. Klik ikon “Offset” pilih “Multi-


section surface.1 dan ketikkan
1mm pada kolom offset. Jika
sudah selesai klik “ok”.

42. Pilih Start > Mechanical Design > Part Design


43. Klik ikon “Split”, pilih “Offset.1” sebagai
splitting element.

44. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih “zx
plane” sebagai
reference.
Ketikkan 45 mm
pada kolom offset.
45. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.6” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti
berikut:

46. Jika sudah selesai klik “Exit” ikon

47. Pilih “Sketch.8” pada


geometry. Klik ikon “Pocket”
pilih “Up to next” sebagai
type.

48. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih
“plane.6” sebagai
reference.
Ketikkan 3 mm
pada kolom offset.
49. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.7” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti berikut:

50. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

51. Pilih “Sketch.9” pada


geometry. Klik ikon “Pocket”
pilih “Up to next” sebagai type.

52. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih
“Pocket.2|Face.1
” sebagai
reference.
Ketikkan 13 mm
pada kolom offset.
53. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.8” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti berikut:

54. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

55. Pilih “Sketch.10” pada geometry, kemudian


klik ikon “Pad” pilih “Up to next” sebagi
type. Jika sudah selesai klik “ok”

56. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih “zx
plane” sebagai
reference.
Ketikkan 5 mm
pada kolom offset
.
57. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.9” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti berikut:

58. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

59. Pilih “Sketch.11” pada geometry,


kemudian klik ikon “Groove”, lalu
pilih “ok”

60. Klik ikon “plane”


pilih “Offset from
plane ” pilih “zx
plane” sebagai
reference.
Ketikkan 65 mm
pada kolom offset
61. Klik ikon “Sketch” pilih “Plane.10” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti berikut:

62. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

63. Pilih “Sketch.12” pada


geometry. Klik ikon “Pocket”
pilih “Up to next” sebagai type

64. Klik ikon “Shell” ketikkan 1.5


mm pada kolom inside thickness
dan pilih Pocket.3|Face.3 pada
kolom face to remove.
65. Klik ikon “Sketch” pilih “Pocket.2” sebagai
reference, kemudian buatlah sketch seperti
berikut:

66. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

67. Pilih “Sketch.13” pada


geometry. Klik ikon “Pocket”
pilih “Up to next” sebagai type.

68. Klik ikon “Sketch” pilih


“Plane.8” sebagai reference,
kemudian buatlah sketch seperti
berikut:
69. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

70. Pilih “Sketch.14” pada


geometry. Klik ikon “Pocket”
pilih “Up to next” sebagai type.

71. Klik ikon “Sketch” pilih “xy plane” sebagai reference, kemudian
buatlah sketch seperti berikut:

72. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”


73. Pilih “Sketch.15” pada geometry.
Klik ikon “Pocket” pilih “Up to
next” sebagai type
74. Klik ikon “Sketch” pilih “Pad.1” sebagai reference, kemudian buatlah
sketch seperti berikut:

Pad 1

75. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

76. Pilih “Sketch.16” pada geometry.


Klik ikon “Pocket” pilih “Up to
next” sebagai type

77. Klik ikon “Sketch” pilih “Pad.1” sebagai reference, kemudian buatlah
sketch seperti berikut:

Pad 1
78. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

79. Pilih “Sketch.17” pada geometry.


Klik ikon “Pocket” pilih “Up to
last” sebagai type

80. Klik ikon “Sketch” pilih “zx plane” sebagai reference, kemudian
buatlah sketch seperti berikut:

81. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”

82. Pilih “Sketch.18” pada geometry.


Klik ikon “Pocket” pilih “Up to
last” sebagai type
83. Klik ikon “Sketch” pilih “Pad.1” sebagai reference, kemudian buatlah
sketch seperti berikut:

Pad 1

84. Jika sudah selesai klik ikon “Exit”


85. Pilih “Sketch.19” pada geometry, kemudian
klik ikon “Pad” ketikkan 1 mm pada kolom
dimension. Jika sudah selesai klik “ok”

86. Klik ikon “Edge fillet” pilih


tangency pada kolom
“selection mode”.
87. Klik File > Save as pilih extensi .igs agar bisa dibuka di Autodesk
Inventor 2014 beri nama “Remote” lalu klik “ok”.

B. Pembuatan Mold Design Menggunakan Autodesk Inventor Pro 2014


Sebelum membuka lembar kerja “Mold Design” , pastikan terlebih dahulu file
yang akan dibuat molding harus berextensikan .ipt, caranya sebagai berikut:
 Double klik icon Inventor Pro 2104 pada dekstop
 Setelah membuka software Inventor Pro 2014, akan muncul tampilan
layar awal seperti dibawah ini :

 Klik Open > ganti file of type menjadi IGES File > cari file
“Remote.igs” > klik Open. Maka akan muncul tampilan seperti
berikut :
 Karena masih dalam bentuk surface maka akan kita ubah menjadi solid.
Caranya adalah sebagai berikut :
 Klik ikon “Stitch”
 Pilih surface yang
akan dibuat solid
 Lalu klik “Apply”
kalau sudah sesuai yang diinginkan
kemudian klik “Done”. Maka
akan tampil sebagai berikut :

 Klik File > Save as pilih extensi .ipt beri nama “Remote” lalu klik
“ok”.
Setelah file berextensikan .ipt maka langkah selanjutnya adalah
1. Klik ikon New > Metric > Pilih “Mold Designb (mm).iam” > Create
2. Lalu muncul kotak dialog seperti
berikut :
 Beri nama pada kolom File
Name
 Pilih lokasi penyimpanan
 Lalu “ok”
 Maka akan muncul tampilan layar seperti berikut :

3. Klik ikon “Plastic Part “ cari file dengan nama “Remote.ipt”


kemudian klik Open. Lalu klik pada lembar kerja kosong maka
akan muncul tampilan layar sebagai berikut:
4. Klik ikon “Select Material” maka akan muncul
kotak dialog seperti berikut:

 Klik “Search” pilih jenis


material “ABS Generic
Estimated” lalu klik
“Select”

5. Klik ikon “Gate Location” maka akan muncul


kotak dialog seperti berikut :
 Pilih Suggest > Start maka akan muncul kotak dialog berikut:

 Lalu klik ok
6. Klik ikon “Core and Cavity” lalu pilih
“Part Process Settting” maka akan
muncul kotak dialog seperti berikut :

 Lalu klik ok
 Setelah proses selesai maka akan muncul kotak dialog sebagai
berikut :
 Lalu klik Cancel

7. Klik ikon “Part Shrinkage” maka akan muncul


kotak dialog sebagai berikut :

 Pilih Suggest > Start. Setelah proses selesai maka akan muncul
kotak dialog sebagi berikut :

 Lalu klik ok
8. Klik ikon “Part fill Analysis” maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :
 Klik Start tunggu sampai proses analysis selesai. Maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Lalu klik Cancel

 Hasil Fill Time

 Hasil Quality prediction


9. Klik ikon “Define Workpiece Setting” maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Lalu klik ok
10. Klik ikon “Create Patching Surface” maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Klik Auto Selection


 Lalu klik ok
11. Klik ikon “Create Runoff Surface” maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Klik Auto Selection


 Lalu klik ok

12. Klik ikon “Generate Core and Cavity” maka


akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
 Klik Preview/Diagnose
 Lalu klik ok

13. Klik ikon Finish Core/Cavity


14. Klik ikon Pattern maka akan muncul kotak dialog
sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok


15. Klik ikon Auto Sketch Runner maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :
 Ikuti apa yang ada pada screenshoot
lalu klik ok
16. Klik ikon Runner maka akan muncul kotak
dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok

17. Klik ikon Gate maka akan muncul kotak dialog seperti
berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok


18. Klik Mold Assembly kemudian klik ikon
Mold Base maka akan muncul kotak
dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok


19. Klik ikon Sprue Bushing maka akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok


20. Klik ikon Locating Ring maka akan muncul
kotak dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot


lalu klik ok
21. Klik ikon Ejector maka akan muncul
kotak dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu klik ok


22. Membuat analisa Injection Molding keseluruhan
 Part process setting > Suggest > Start
 Part shrinkage > Start
 Part fill analysis > Start
 Hasil fill Time

 Hasil Quality Prediction

 Hasil Part process setting


23. Klik File > Save
24. Klik File > Open > buka file “Mold Design1_remote_CR_Base”
25. Klik File > Export > CAD Format > pilih extensi .stp > ok
26. Lakukan hal yang sama pada file “Mold Design1_remote_CV_Base”

C. Pembuatan Core and Cavity Menggunakan Mastercam X7


1. Buka aplikasi Mastercam X7 terlebih dahulu
2. Klik File > Open > ganti extensi pencarian menjadi .stp > cari file “Mold
Design1_remote_CR_Base”
3. Kemudian posisikan benda berada tepat pada Origin, untuk menampilkan
axis klik F9

4. Klik Machine type > Mill > Default maka akan muncul Toolpath pada
Operation Manager
5. Expand Properties > klik Tool Setting maka
akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

 Ikuti apa yang ada pada screenshoot lalu pindah ke tab selanjutnya >
Stock Setup maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
 Klik Bounding box > enter > lalu ok
6. Langkah pemakanan kasar
 Klik Toolpath > Surface rough > Parallel > pilih Cavity > Enter nc
name > Select all surface > Enter sampai muncul kotak dialog
sebagai berikut :

 Select library tool > pilih Flat endmill diameter 1mm > pindah ke tab
Surface parameter maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
 pindah ke tab Rough parallel parameter maka akan muncul kotak
dialog sebagai berikut :

 lalu klik ok
 Hasil langkah pemakanan kasar setelah disimulasikan menggunakan

perintah
7. Langkah pemakanan Finishing pertama
 Klik Toolpath > Surface finish > Parallel > pilih Cavity > Enter nc
name > Select all surface > Enter
 Pahat yang digunakan masih sama yang berbeda hanya langkah
pemakanan

 Hasil langkah pemakanan Finishing pertama

8. Langkah pemakanan Finishing kedua


 Ulangi langkah ke-7 ganti sudut pemakanan menjadi 90
 Hasil langkah pemakanan Finishing kedua

9. Simpan file
10. Klik File > Open > ganti extensi pencarian menjadi .stp > cari file “Mold
Design1_remote_CV_Base”
11. Kemudian posisikan benda berada tepat pada Origin, untuk menampilkan
axis klik F9

12. Langkah pemakanan kasar


 Ulangi langkah ke-6
 Hasil proses pemakanan kasar

13. Langkah pemakanan Finishing pertama


 Ulangi langkah ke-7
 Hasil proses pemakanan finishing pertama

14. Langkah pemakanan Finishing pertama


 Ulangi langkah ke-8
 Hasil proses pemakanan finishing pertama

15. Simpan file

Anda mungkin juga menyukai