Anda di halaman 1dari 5

Teori Organisasi Umum

Nama Anggota :

1. Andreas Andiyana
2. Atika Herlyiana
3. Dewi Liastuti
4. Ibnu
5. Muhammad Khairun
6. Rahma Harry N
7. Renaldy
8. Roby
Kelas : 2KA38

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2015/2016

KASUS 1

Teamwork perawat rumah sakit umum daerah x

Rsud x merupakan salah satu rumah sakit umum yang berada di daerah x. Dengan visi
menjadi rumah sakit umum yang diminati oleh masyarakat, RSUD X selalu berusaha untuk
berbenah diri agar dapat bertahan ditengah persaingan pertumbuh rumah sakit di daerah
tersebut rumah sakit di daerah tersebut. Kenyataan dilapangan menunjukan bhawa usaha
yang telah dilakukan oleh pihak RSUD X belum menunjukan jasil yang maksimal. Munculkan
keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang dberikan pihak RSUD X dan jumlah pasien
ang belum menunjukkan peningkatan adalah bukti yang mengindikasikan bahwa pihak
RSUD X belum mampu untuk mewujudkan visi tersebut.

Berdasarkan wawancara awal diperoleh informasi mengenai ketidak puasaan pasien


terhadap kualitas pelayan yang diberikan oleh RSUD X khususnya pada bagian
keperawatan. Oleh sebab itu pelayanan keperawatan dalam upaya pelayanan kesehatan
dirumah sakit merupakan faktor penentu citra dan kualitas rumah sakit.
Perawat adalah tumpuan semua kegiatan yang ada dan salah satu sumber keberhasilan
atau kegagalan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam menyelanggarkan tugas
keperawatan secara bersama para perawat dituntut untuk saling bekerja sama dan saling
mendukung. Kinerja time perawat yang efektif akan berbuah pada pencapaian kualitas
pelayanan yang maksimal.

Soal :

1. Apakah Masalah Yang Dihadapi Oleh RSUD X ?


2. Bagaimana Cara Menyelesaikan Masalah Tersebut ?
Jawab :

1. Masalah yang dihadapi oleh rsud x adalah dimana sebuah rsud mengalami komplain
berdasarkan wawancara yang dilakukan orang yang mensurvey, yang didapatkan
informasi tentang mengenai ketidak puasan pasien terhadap kualitas pelyanan yang
diberikan oleh RSUD X khususnya pada bagian keperawatannya.
2. Cara menyelesaikan masalah tersebut dengan meningkatkan pelayanan keperawatan
dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan faktor penentu citra dan
kualitas rumah sakit. Dan Perawat itu sendiri merupakan tumpuan semua kegiatan yang
ada dan salah satu sumber keberhasilan atau kegagalan pelayanan kesehatan di rumah
sakit.

KASUS 2

HARTOYO SEBAGAI MANAJER

Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukaan sikap tidak puas dan agresif.

Pada jam istirahat makan siang, hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendegnar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan hartoyo merasa tidak senang
dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo)
menyatakan, “ dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan
semua bawahan mengaharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Pernyataan Kasus :

1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh hartoyo ? Bagaimana keuntungan
dan kelemahannya ? Bandingkan motivasi bawahan hartoyo sekarang dan dulu sewaktu
ditentara.
2. Konsekuensinya apa, bila hartoyo tidak dapat merubah gaya
Jawab :

1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah kepemimpinan yang


mengambil keputusan dengan sesuka hati, dimana bawahan lebih mengharapkan
pemimpin dengan mengambil keputusan dari pihak mereka.
Keuntungan dan kelemahan dari

2. Bila hartoyo tidak merubah gaya kepemimpinannya, akan berakibat banyaknya


karyawan yang tidak puas dengan kepemimpinan Hartoyo, sehingga para karyawan
banyak yang minta untuk dipindah tugaskan, keluar dari perusahaan, atau bahkan hal
terburuknya karyawan meminta pada pemilik perusahaan untuk memecat hartoyo
sebagai manajer menengah departemen produksi.

Saran dari saya perusahaan bisa membuat suatu acara dengan latar belakang kebersamaan
yang dilakukan dengan kerja tim yang tidak tepusat pada satu orang saja, melainkan
semua anggota tim ikut dalam memecahkan suatu kasus yang diberikan pada acara
tersebut, sehingga akan timbul kekompakan, kreativitas, dan semangat kerja yang tinggi
dalam tim tersebut.

Contoh Kasus Komunikasi

PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan
antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan,
namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil
tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai daAri derajat dan lingkup permasalahan yang kecil
sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.

Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan
manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu
tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena
tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Soal :

1. Apakah masalah yang dihadapi pada kasus di atas?


2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah di atas ?
Jawab :

1. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Golden Castle disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak
perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa
diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan
yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan
2. Terkadang banyak perusahaan yang tidak transparan terhadap pendapatan perusahaan
dan pembagian gaji/upah karyawan. Lalu perusahaan seharusnya lebih banyak
memberikan informasi tentang keadaan perusahaan agar para karyawan juga bisa
mengerti keadaan perusahaan.
Sumber : http://nurulfb.blogspot.co.id/2015/03/contoh-kasus-komunikasi-
bisnis.html

Contoh Kasus Pengambilan Keputusan

Kasus Kekecewaan Pelenggan Perusahaan Apple Terhadap Penurunan Harga


Iphone

Pada tanggal 5 September 2007, Steve Jobs, CEO Perusahaan Apple melakukan praktek
diskriminasi harga sebagai strategi pemasarannya yaitu menurunkan harga product iPhone
mereka yang sangat sukses sejumlah $200 dari harga semula sebesar $599 yang
merupakan harga perkenalan yang sudah sejak dua bulan. Tak perlu dibicarakan, dia
menerima email yang sangat banyak dari para pelanggan yang kecewa dan marah. Dua hari
kemudian, Steve Jobs menawarkan $100 kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan
online store kepada para pelanggan yang sudah membayar harga penuh. Apakah keputusan
untuk mengurangi $200 dan sikap untuk melakukannya tepat dari sudut pandang etika?

Seandainya pihak management Apple melakukan sniff test sebelum mengambil keputusan
mungkin mereka memiliki kesimpulan bahwa ibu mreka tidak akan bangga atau nyaman
dengan keputusan tersebut. Sama halnya, mungkin mereka akan sadar bahwa pengurangan
harga juga bertentangan dengan kode etik pelayanan pelanggan Apple.

Jika Apple hanya melihat dari sisi pemegang saham dalam mengambil keputusan tersebut,
mereka akan sadar selain pelanggan awal yang terkena imbas, perusahaan Apple sendiri
ternoda dan itu bisa juga berimbas terhadap pelanggan lain yang mereka coba untuk
dekati. Sebagai tambahan, para pekerja Apple yang mana banyak diantara mereka sudah
tergoda oleh reputasi Apple yang kuat yang selalu menyediakan solusi yang inovatif dengan
standar tinggi akan dipertanyakan oleh company mothers, yang mana akan melemahkan
komitmen dan kesetiaan mereka.

Soal :

1. Apakah masalah yang dihadapi pada kasus di atas?


2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah di atas ?
Jawab :

1. Kepemimpina yang mengambil keputusan sepihak yang hanya menguntungkan pemilik


saham dan perusahaan. Dan menyebabkan pembeli yang membeli apple dengan harga
awal tidak suka dengan harga kebijakan yang dipakai untuk menaikkan banyaknya
penjualan apple.
2. Jika perusahaan apple ingin menaikkan penjualan produksinya dengan menurunkan
harga. Sebaiknya harga diturunkan per-periode atau tidak terlalu jauh dengan harga
sebelumnya. Semua harus dilakukan bertahap dan terproses.
Sumber : http://gudangilmuekonomi.blogspot.co.id/2015/08/pengambilan-
keputusan-dalam-manajemen.html

http://andreasandiyana.blogspot.com/2015/11/tugas-teori-organisasi-umum-contoh.html

Anda mungkin juga menyukai