Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“KERAJAAN MATARAM KUNO”

Guru Pembimbing :
Riski Shara Imandriana, S.Pd.

Nama Kelompok :
1. Fadilah Adinda Siska P.
2. Mega Yatri

MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL ULUM DAMPIT

Jl. KH. Agus Salim 14 Majangtengah Dampit

2019
KATA PENGANTAR

Kerajaan Mataram kuno terletak di Jawa Timur. Sebuah kerajaan Hindu Buddha yang
berdiri pada abad ke 8 Masehi di daerah di daerah sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelumnya, penulis sangat berterimakasih kepada Ibu Riski Shara Imandriana, S.Pd.
sebagai guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah membantu saya dalam proses
penyusunan makalah ini. Penulis berharap semoga hasil penyusunan laporan ini mampu
menambah wawasan pembaca dan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Dampit, 14 Nopember 2019

Penulis

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman ii


Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 2
1.5 Metodeologi Penulisan .................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno .................................... 3
2.2. Proses Berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno ........................... 4
2.3. Kehidupan Rakyat Mataram Kuno ................................................... 6
2.4. Penyebab Runtuhnya Kerjaan Mataram Kuno ................................. 7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8
3.2 Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 9

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman iii


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kerajaan Mataram kuno adalah kerajaan zaman hindu yang banyak


meninggalkan sejarah melalui prasasti yang ditemukan. Sejak abad 10 kerajaan
Mataram Kuno di Jawa Timur dimulai dari pemerintahan Mpu Sindok yang kemudian
di gantikan oleh Sri Lokapala. Selanjutnya adalah Makuthawangsa Wardhana,
terakhir adalah Dharmawangsa Teguh sebagai penutup Kerajaan Mataram Kuno atau
medang.
Secara umun kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin oleh 3 dinasti yang
pernah berkuasa pada waktu itu, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan
Wangsa Isyana. Wangsa Isyana merupakan dinasti yang berkuasa di Kerajaan
Mataram Kuno setelah berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Mataram Kuno atau Mataram (Hindu) merupakan sebutan untuk dua dinasti,
yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang berkuasa di Jawa Tengah bagian
selatan. Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan oleh Sanjaya pada tahun 732.
Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha Mahayana
didirikan oleh Bhanu pada tahun 752. Kedua dinasti ini berkuasa berdampingan
secara damai.
Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa
raja Balitung. Pada umumnya para sejarawan menyebut ada tiga dinasti yang pernah
berkuasa di Kerajaan Medang, yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra pada
periode Jawa Tengah, serta Wangsa Isyana pada periode Jawa Timur.
Istilah Wangsa Sanjaya merujuk pada nama raja pertama Medang, yaitu
Sanjaya. Dinasti ini menganut agama Hindu aliran Siwa. Menurut teori van Naerssen,
pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran (pengganti Sanjaya sekitar tahun 770-
an), kekuasaan atas Medang direbut oleh Wangsa Sailendra yang beragama Buddha
Mahayana.
Mulai saat itu Wangsa Sailendra berkuasa di Pulau Jawa, bahkan berhasil pula
menguasai Kerajaan Sriwijaya di Pulau Sumatra. Sampai akhirnya, sekitar tahun 840-
an, seorang keturunan Sanjaya bernama Rakai Pikatan berhasil menikahi
Pramodawardhani putri mahkota Wangsa Sailendra. Berkat perkawinan itu ia bisa

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 1


menjadi raja Medang, dan memindahkan istananya ke Mamrati. Peristiwa tersebut
dianggap sebagai awal kebangkitan kembali Wangsa Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8, Pada awal
berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat
Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai
dua latar belakang keagamaan yang berbeda, yakni agama Hindu dan Buddha.

Peninggalan bangunan suci dari keduanya, antara lain Candi Gedong Sanga,
Kompleks Candi Dieng, dan Kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang
Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha, antara lain Candi Kalasan,
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno ?


2. Bagaimana proses berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno ?
3. Bagaimana kehidupan rakyat Kerajaan Mataram Kuno pada saat itu ?
4. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno ?
5. Apa saja peninggalan - peninggalan Kerajaan Mataram Kuno?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
2. Mengetahui proses berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno
3. Mengetahui kehidupan rakyat Kerajaan Mataram Kuno pada saat itu
4. Mengetahui penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

1.4 Manfaat
Manfaatnya antara lain yaitu mengetahui peninggalan sejarah kerajaan
Mataram serta mengetahui aspek kesejahteraan pada masa Kerajaan Mataram

1.5 Metode Penulisan

Penulis menggunakan matode studi pustaka yaitu mengumpulkan informasi dan


data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti
dokumen,catatan,majalah,kisah-kisah sejarah.

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di wilayah aliran sungai-sungai
Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Keberadaan kerajaan ini dapat
diketahui dari Prasasti Canggal. Prasasti berangka tahun 732 Masehi ini menyebutkan bahwa
kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana. Setelah kematiannya, tampuk kekuasaan
dipegang oleh keponakannya, Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai
Panangkaran berdiri pula sebuah dinasti baru di Jawa Tengah, yaitu Dinasti Syailendra yang
beragama Budha. Perkembangan kekuasaan dinasti tersebut di bagian selatan Jawa Tengah
menggeser kedudukan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu hingga ke bagian tengah Jawa
Tengah. Akhirnya, untuk memperkuat kedudukan masing-masing, kedua dinasti itu sepakat
bergabung. Caranya adalah melalui pernikahan antara Raja Putri Pramodharwani dari pihak
Syailendra dengan Rakai Pikatan dari dinasti saingannya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi agama
Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukan bagi agama Budha antara lain Candi Borobudur,
yang dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun
antara lain Candi RoroJongrang di Prambanan, yang dibangun oleh Raja Pikatan. Pada zaman
pemerintahan Raja Rakai Wawa terjadi banyak kekacauan di daerah-daerah yang berada di
bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno sementara ancaman dari luar mengintainya.
Keadaan menjadi semakin buruk setelah kematian sang raja akibat perebutan kekuasaan di
kalangan istana. Akhirnya, pengganti Raja Wawa yang bernama Mpu Sindok mengambil
keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Di
sana ia membangun sebuah dinasti baru yang bernama Isyana.
Kerajaan mataram kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya yang terkenal
sebagai seorang raja yang besar. Ia adalah penganut Hindu Syiwa yang taat. Setelah Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya meninggal dunia, beliau kemudian digantikan oleh putranya
yang bernama Sankhara yang bergelar Rakai Panangkaran Dyah Sonkhara Sri
Sanggramadhanjaya. Raja Panangkaran lebih progresif dan bijaksana daripada Sanjaya
sehingga Mataram Kuno lebih cepat berkembang. Daerah-daerah sekitar Mataram Kuno
segera ditaklukkan, seperti kerajaan Galuh di Jawa Barat dan Kerajaan Melayu di
Semenanjung Malaya.Ketika Rakai Panunggalan berkuasa, kerajaan Mataram Kuno mulai

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 3


mengadakan pembangunan beberapa candi megah seperti candi Kalasan, candi Sewu, candi
Sari, candi Pawon, candi Mendut, dan Candi Borobudur.
Kemudian setelah Rakai Panunggalan meninggal, beliau digantikan oleh Rakai
Warak. Pada zaman pemerintahan Rakai Warak, ia lebih mengutamakan agama Buddha dan
Hindu sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang mengenal agama tersebut. Setelah
Rakai Warak meninggal kemudian digantikan oleh Rakai Garung.
Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Berkat kecakapan
dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali.
Kekuasaannya pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur serta ia
pun memulai pembangunan candi Hindu yang lebih besar dan indah yaitu candi Prambanan
(Candi Lara Jonggrang) di desa Prambanan. Setelah Raja Pikatan wafat ia digantikan oleh
Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Kerajaan banyak menghadapi
masalah dan berbagai persoalan yang rumit sehingga timbullah benih perpecahan di antara
keluarga kerajaan. Selain itu zaman keemasan Mataram Kuno mulai memudar serta banyak
terjadi perang saudara.
2.2. Proses Berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno
Perkembangan Kerajaan Mataram Kuno dibagi menjadi 2 :
a. Dinasti Sanjaya
Istilah Wangsa Sanjaya diperkenalkan oleh sejarawan bernama Dr. Bosch dalam
karangannya yang berjudul Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952). Ia
menyebutkan bahwa, di Kerajaan Medang terdapat dua dinasti yang berkuasa, yaitu dinasti
Sanjaya dan Sailendra. Istilah Wangsa Sanjaya merujuk kepada nama pendiri Kerajaan
Medang, yaitu Sanjaya yang memerintah sekitar tahun 732. Berdasarkan Prasasti Canggal
(732 M) diketahui Sanjaya adalah penerus raja Jawa Sanna, menganut agama Hindu aliran
Siwa, dan berkiblat ke Kunjarakunja di daerah India, dan mendirikan Shivalingga baru yang
menunjukkan membangun pusat pemerintahan baru.
Menurut penafsiran atas naskah Carita Parahyangan yang disusun dari zaman
kemudian, Sanjaya digambarkan sebagai pangeran dari Galuh yang akhirnya berkuasa di
Mataram. Ibu dari Sanjaya adalah Sanaha, cucu Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga di
Jepara. Ayah dari Sanjaya adalah Sena/Sanna/Bratasenawa, raja Galuh ketiga. Sena adalah
putra Mandiminyak, raja Galuh kedua (702-709 M). Dikemudian hari, Sanjaya yang
merupakan penerus Kerajaan Galuh yang sah, menyerang Galuh dengan bantuan Tarusbawa,
raja Sunda. Penyerangan ini bertujuan untuk melengserkan Purbasora. Saat Tarusbawa

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 4


meninggal pada tahun 723, kekuasaan Sunda dan Galuh berada di tangan Sanjaya. Di
tangannya, Sunda dan Galuh bersatu kembali. Tahun 732, Sanjaya menyerahkan kekuasaan
Sunda-Galuh kepada putranya Rarkyan Panaraban (Tamperan). Di Kalingga, Sanjaya
memegang kekuasaan selama 22 tahun (732-754), yang kemudian diganti oleh puteranya dari
Déwi Sudiwara, yaitu Rakai Panangkaran. Secara garis besar kisah dari Carita Parahyangan
ini sesuai dengan prasasti Canggal. Rakai Panangkaran dikalahkan oleh dinasti pendatang
dari Sumatra yang bernama Wangsa Sailendra. Berdasarkan penafsiran atas Prasasti Kalasan
(778 M), pada tahun 778 raja Sailendra yang beragama Buddha aliran Mahayana memerintah
Rakai Panangkaran untuk mendirikan Candi Kalasan.
Sejak saat itu Kerajaan Medang dikuasai oleh Wangsa Sailendra. Sampai akhirnya
seorang putri mahkota Sailendra yang bernama Pramodawardhani menikah dengan Rakai
Pikatan, seorang keturunan Sanjaya, pada tahun 840–an. Rakai Pikatan kemudian mewarisi
takhta mertuanya. Dengan demikian, Wangsa Sanjaya kembali berkuasa di Medang.

b. Dinasti Syailendra
Selama ini kerajaan Medang dianggap diperintah oleh dua wangsa yaitu Wangsa
Sailendra yang beragama Buddha dan Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Siwa, pendapat
ini pertama kali diperkenalkan oleh Bosch. ada awal era Medang atau Mataram Kuno,
wangsa Sailendra cukup dominan di Jawa Tengah. Menurut para ahli sejarah, wangsa
Sanjaya awalnya berada di bawah pengaruh kekuasaan wangsa Sailendra. Mengenai
persaingan kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, akan tetapi kedua-duanya sama-
sama berkuasa di Jawa Tengah. Sementara Poerbatjaraka menolak anggapan Bosch mengenai
adanya dua wangsa kembar berbeda agama yang saling bersaing ini. Menurutnya hanya ada
satu wangsa dan satu kerajaan, yaitu wangsa Sailendra dan Kerajaan Medang. Sanjaya dan
keturunannya adalah anggota Sailendra juga. Ditambah menurut Boechari, melalui
penafsirannya atas Prasasti Sojomerto bahwa wangsa Sailendra pada mulanya memuja Siwa,
sebelum Panangkaran beralih keyakinan menjadi penganut Buddha Mahayana.
Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Sailendra tertera dalam prasasti Ligor, prasasti
Nalanda maupun prasasti Klurak, sedangkan raja-raja dari keluarga Sanjaya tertera dalam
prasasti Canggal dan prasasti Mantyasih. Berdasarkan candi-candi, peninggalan kerajaan
Mataram Kuno dari abad ke-8 dan ke-9 yang bercorak Budha (Sailendra) umumnya terletak
di Jawa Tengah bagian selatan, sedangkan yang bercorak Hindu (Sanjaya) umumnya terletak
di Jawa Tengah bagian utara. Berdasarkan penafsiran atas prasasti Canggal (732 M) Sanjaya
memang mendirikan Shivalingga baru (Candi Gunung Wukir), artinya ia membangun dasar

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 5


pusat pemerintahan baru. Hal ini karena raja Jawa pendahulunya, Raja Sanna wafat dan
kerajaannya tercerai-berai diserang musuh. Saudari Sanna adalah Sannaha, ibunda Sanjaya,
artinya Sanjaya masih kemenakan Sanna. Sanjaya mempersatukan bekas kerajaan Sanna,
memindahkan ibu kota dan naik takhta membangun kraton baru di Mdang i Bhumi Mataram.
Hal ini sesuai dengan adat dan kepercayaan Jawa bahwa kraton yang sudah pernah pralaya,
diserang, kalah dan diduduki musuh, sudah buruk peruntungannya sehingga harus pindah
mencari tempat lain untuk membangun kraton baru.
Hal ini serupa dengan zaman kemudian pada masa Mataram Islam yang
meninggalkan Kartasura yang sudah pernah diduduki musuh dan berpindah ke Surakarta.
Perpindahan pusat pemerintahan ini bukan berarti berakhirnya wangsa yang berkuasa. Hal ini
sama dengan Airlangga pada zaman kemudian yang membangun kerajaan baru, tetapi ia
masih merupakan keturunan wangsa penguasa terdahulu, kelanjutan Dharmawangsa yang
juga anggota wangsa Isyana. Maka disimpulkan meski Sanjaya memindahkan ibu kota ke
Mataram, ia tetap merupakan kelanjutan dari wangsa Sailendra yang menurut prasasti
Sojomerto didirikan oleh Dapunta Selendra. Pada masa pemerintahan raja Indra (782-812),
puteranya, Samaratungga, dinikahkan dengan Dewi Tara, puteri Dharmasetu, Maharaja
Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan tidak jauh dari Candi Kalasan memberikan penjelasan
bahwa candi tersebut dibangun untuk menghormati Tara sebagai Bodhisattva wanita.
Pada tahun 790, Sailendra menyerang dan mengalahkan Chenla (Kamboja Selatan),
kemudian sempat berkuasa di sana selama beberapa tahun. Candi Borobudur selesai dibangun
pada masa pemerintahan raja Samaratungga (812-833). Borobudur merupakan monumen
Buddha terbesar di dunia, dan kini menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Dari
hasil pernikahannya dengan Dewi Tara, Samaratungga memiliki putri bernama
Pramodhawardhani dan putra bernama Balaputradewa. Balaputra kemudian memerintah di
Sriwijaya, maka selain pernah berkuasa di Medang, wangsa Sailendra juga berkuasa di
Sriwijaya.

2.3. Kehidupan Rakyat Mataram Kuno


Rakyat Mataram menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini
mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan
mengimpor hasil pertaniannya.Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil
pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Yang diperdagagkan
pertama-tama hasil bumi, seperti beras, buah-buahan, sirih pinang, dan buah mengkudu.Juga
hasil industry rumah tangga, seperti alat perkakas dari besi dan tembaga,

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 6


pakaian,paying,keranjang, dan barang-barang anyaman, gula, arang, dan kapur sirih.
Binatang ternak seperti kerbau, sapi, kambing, itik, dan ayam serta telurnya juga di perjual
belikan.
Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung
berkuasa.Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk
disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran
arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut.Sebagai imbalannya, penduduk
desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak.Lancarya pengangkutan
perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan
kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.

2.4. Penyebab runtuhnya Kerjaan Mataram Kuno


Runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Pertama, disebabkan oleh letusan gunung Merapi yang mengeluarkan lahar. Kemudian
lahar tersebut menimbun candi-candi yang didirikan oleh kerajaan, sehingga candi-candi
tersebut menjadi rusak.
2. Kedua, runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan oleh krisis politik yang terjadi tahun 927-
929 M.
3. Ketiga, runtuhnya kerajaan dan perpindahan letak kerajaan dikarenakan pertimbangan
ekonomi. Di Jawa Tengah daerahnya kurang subur, jarang terdapat sungai besar dan tidak
terdapatnya pelabuhan strategis.Sementara di Jawa Timur, apalagi di pantai selatan Bali
merupakan jalur yang strategis untuk perdagangan, dan dekat dengan daerah sumber
penghasil komoditi perdagangan.

Mpu Sindok mempunyai jabatan sebagai Rake I Hino ketika Wawa menjadi raja di
Mataram, lalu pindah ke Jawa timur dan mendirikan dinasti Isyana di sana dan menjadikan
Walunggaluh sebagai pusat kerajaan. Mpu Sindok yang membentuk dinasti baru, yaitu
Isanawangsa berhasil membentuk Kerajaan Mataram sebagai kelanjutan dari kerajaan
sebelumnya yang berpusat di Jawa Tengah. Mpu Sindok memerintah sejak tahun 929 M
sampai dengan 948 M.Sumber sejarah yang berkenaan dengan Kerajaan Mataram di Jawa
Timur antara lain prasasti Pucangan, prasasti Anjukladang dan Pradah, prasasti Limus,
prasasti Sirahketing, prasasti Wurara, prasasti Semangaka, prasasti Silet, prasasti Turun
Hyang, dan prasasti Gandhakuti yang berisi penyerahan kedudukan putra mahkota oleh
Airlangga kepada sepupunya yaitu Samarawijaya putra Teguh Dharmawangsa.

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 7


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di wilayah aliran
sungai-sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Keberadaan
kerajaan ini dapat diketahui dari Prasasti Canggal. Prasasti berangka tahun 732 Masehi ini
menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana. Setelah kematiannya,
tampuk kekuasaan dipegang oleh keponakannya, Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sri
Maharaja Rakai Panangkaran berdiri pula sebuah dinasti baru di Jawa Tengah, yaitu
Dinasti Syailendra yang beragama Budha. Perkembangan kekuasaan dinasti tersebut di
bagian selatan Jawa Tengah menggeser kedudukan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu
hingga ke bagian tengah Jawa Tengah. Akhirnya, untuk memperkuat kedudukan masing-
masing, kedua dinasti itu sepakat bergabung. Caranya adalah melalui pernikahan antara
Raja Putri Pramodharwani dari pihak Syailendra dengan Rakai Pikatan dari dinasti
saingannya.

B. Saran
Kerajaan Mataram kuno mempunyai banyak peninggalan seperti Candi ataupun
Prasasti.Selain itu dapat mengetahui lebih dalam tentang kerajaan-kerajaan hindu-budha di
Indonesia khususnya Kerajaan Kalingga.Kita sebagai penerus harus bisa melestarikannya
serta menjaga peninggalan-peninggalannya.

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 8


DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_mataram
http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerajaan-mataram-kerajaan-
mataram.html?m=1
http://viliakartika.blogspot.co.id/2014/04/makalah-kerajaan-mataram-.html
http://rifdakamila05.blogspot.co.id/2015/04/kerajaan-mataram-tallo-lengkap.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/15-peninggalan-kerajaan- mataram-kuno.html

Makalah sejarah Kerajaan Mataram Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai