MAKALAH
MAKALAH
STRUKTUR BAJA I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 1 :
1. MOH.SYARIF HIDAYATULLAH
2. MOH. SANDI AMRIN
3. CAHYAN JULHARY
Logam sebagai bahan struktur diawali dengan besi tuang tahun1777-1779 di Inggris,
diaplikasikan pada pembuatan jembatanlengkung dengan bentang 30 meter.Perkembangan
berikutnya, tahun 1840 penggunaan besi tuangdigantikan oleh besi tempa, dan diaplikasikan
pada jembatanBritania di selat Menai, Wales yang dibangun tahun 1846-1850.Bersamaan dengan
pemakaian besi tuang dan besi tempa,pada tahun 1780 diproduksi besi batang bulat dalam
sekalabesar. Kemudian diproduksi besi rel kereta api tahun 1820,selanjutnya tahun 1870 dapat
diproduksi besi profil I, danakhirnya di tahun 1890 penggunaan besi tempa diganti olehbaja.
Baja adalah material yang kuat. Material pada tower dan bangunan denganbentang yang
menakjubkan. Ringan jika dilihat dari dari proporsi dengankekuatannya, cocok untuk konstruksi
yang butuh pengerjaan cepat. Rangkabangunan yang sangat repetitif dan detail arsitektural yang
memuaskanpenglihatan dengan dengan keeleganan suatu struktur mekanik yang rapi.Diantara
semua logam lain merupakan logam yang memiliki keunikan dan tidakmahal.
Makalah ini membahas tentang pengertian baja, jenis-jenis baja, klasifikasi baja, baja
dengan sifat fisik khusus, sifat mekanis dan fisik baja, proses pembuatan baja, proses
pembentukan produk baja, profil-profil baja, jenis struktur baja, kelebihan dan kelemahan baja
sebagai struktur bangunan, serta contoh-contoh bangunan dengan struktur baja.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN BAJA1
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai gradenya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah
dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai
baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit
dan cangkul.
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan
karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan
keuletannya (ductility).
b. Baja Paduan
Baja Paduan adalah baja yang mengandung selain Fe dan C juga Unsur-unsur Paduan lainnya.
Unsur-unsur paduan yang di tambahkan pada baja diantaranya seperti mangan,
nikel, kromium, molibdenum, vanadium, silikon, dan boron. Paduan yang tidak umum
termasuk aluminium, kobalt, tembaga, cerium, niobium, titanium, tungsten, timah, seng, timbal,
dan zirkonium.
KLASIFIKASI BAJA
Baja paduan dapat di klasifikasikan sesuai dengan :
1. Komposisi
Berdasarkan komposisi baja paduan dibagi menjadi :
Baja tiga komponen : terdiri satu unsur pemandu dalampenambahan Fe dan C.
Baja empat komponen : terdiri dari dua unsur pemandu dst.
2. Struktur
Baja di klasifikasikan berdasarkan :
- Baja pearlit (sorbit dan trostit)
Di dapat jika unsur-unsur paduan relative kecil maximum 5 %, baja ini mampu di mesin,
sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatmen hardening &tempering)
- Baja martensit
Unsur pemandunya lebih dari 5 % sangat keras dan sukar di mesin.
- Baja austensit
Terdiri dari 10 – 30 % unsur pemadu tertentu (Mi, Mn, atau Co) misalnya : baja tahan
karat (stainlees steel), non magnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).
- Baja ferrit
Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak
dapat dikeraskan.
- Baja karbit / ledeburit
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbit (Cr, W, Mn, Ti, Zr)
3. Penggunaan
Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya, baja paduan diklasifikasikan :
- Baja konstruksi (structural steel)
- Baja perkakas (tool steel)
- Baja dengan sifat fisik khusus
Baja konstruksi, dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentaseunsur pemadunya,
yaitu :
Baja paduan rendah (maximum 2 %)
Baja paduan menengah (2 – 5 %)
Baja paduan tinggi ( lebih dari 5 %)
Setelah di heat treatmen baja jenis ini sifat – sifat mekaniknya lebih baik daribaja karbon biasa.
Baja perkakas, di pakai untuk alat pemotong, komposisinyatergantung bahan dan tebal benda
yang di potong / di sayat pada kecepatanpotong, suhu kerja. Baja paduan rendah, kekerasannya
tidak berubah hinggapada suhu 250 c. Baja paduan tinggi, kekerasannya tidak berubah hingga
pada suhu 600 c.
2. Sifat Mekanis
Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikanperlawanan apabila
diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakansifat mekanis adalah kekuatan bahan
didalam memikul beban yang berasal dariluar. Sifat mekanis pada baja meliputi :
a. Kekuatan
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberibeban, maka baja akan cenderung
mengalami deformasi/perubahan bentuk.
Pada waktu bajadiberi beban, maka terjadi regangan. Pada waktu terjadi regangan awal,dimana
baja belum sampai berubah bentuknya dan bila beban yangmenyababkan regangan tadi dilepas,
maka baja akan kembali ke bentuksemula. Regangan ini disebut dengan regangan elastis karena
sifat bahanmasih elastis.
Ada 3jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu :
- tegangan , dimana baja masih dalam keadaan elastis
- tegangan leleh, dimana baja mulai rusak/leleh
- tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapaikekuatan maksimum.
b. Keuletan (ductility)
Keuletan maksudnya adalah kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus.Keuletan
ini berhubungan dengan besarnya regangan/strain yang permanensebelum baja putus. Keuletan
ini juga berhubungan dengan sifat dapatdikerjakan pada baja. Cara ujinya berupa uji tarik.
c. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapatmenembus permukaan baja.
Cara ujinya dengan kekerasan Brinell, Rockwell,ultrasonic, dan lain-lain.
d. Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi yang dapatdiserap oleh baja sampai baja
tersebut putus. Semakin kecil energi yangdiserap oleh baja, maka baja tersebut makin rapuh dan
makin kecilketangguhannya. Cara ujinya dengan cara memeberi pukulan
mendadak(impact/pukul takik).
2. UNP
5. Lipped Channel
Biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang
penutup dinding misalnya metal sheet, dan lain-lain), member pada truss, rangka komponen
arsitektural.
Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C