Analisa Bep
Analisa Bep
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
( BEP ), untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Manajemen Keuangan 1
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang
telah membantu sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangnya.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB 2 ISI.......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................. 16
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap usaha bisnis didirikan dengan tujuan memperoleh laba. Laba dalam
suatu bisnis merupakan tujuan utama dan pening dalam perusahaan. Keuntungan
maka seluruh kegiatan harus direncanakan lebih dahulu dengan baik. Pihak
dalam perusahaan untuk mencapai satu tujuan, yakni mendapat laba. Dengan
demikian seluruh peserta dan unit usaha turut bertanggng jawab dalam mencapai
dicerminkan oleh harga pokok penjualan (HPP) atau harga pokok produksi (cost
of goods sold) Jumlah barang/jasa yang diproduksi dan dijual Harga jual barang
bersangkutan
Hal yang perlu diupayakan adalah agar seluruh barang yang diproduksi dapat
1
Pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba, upaya pihak manajemen
tingkat yang paling maksimum, sehingga barang yang diproduksi habis terjual.
Adapun penentuan harga jual ditetapkan dengan meraih tingkat keuntungan per-
konsumen.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
3
BAB 2 ISI
Break even dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan,
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total
Break Even Point adalah titik produksi, dimana hasil penjualan sama persis
Analisa break even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan
yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak
break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian
Dari segi produksi, BEPA adalah titik yang menunjukkan tingkat produksi
Atau tingkat produksi barang/jasa dijual, di mana total penghasilan dan biaya
Break Even Point Analysis (BEPA) adalah analisis untuk menentukan hal-hal
sebagai berikut:
4
Menentukan jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga
Mengukur dan menjaga agar penjualan tidak lebih kecil dari BEP. Sehingga
Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan
Jadi, BEPA dapat dilihat dari aspek pemasaran dan aspek produksi. Dari
penghasilan (TR) sama dengan total biaya (TC), sehinggga perusahaan dalam
Sedangkan bila ditinjau dari segi produksi, BEPA adalah titik yang
total penghasilan dan biaya dalam keadaan impas atau sama besarnya.
BEP.
5
Jadi, BEP bukan tujuan tetapi merupakan dasar penentuan kebijakan
berpedoman dengan titik impas. Dengan kata lain, BEPA adalah alat menentukan
kebijakan berproduksi dan upaya penjualan barang agar minimal tidak rugi,
Analisis titik impas pada prinsipnya hanya sekedar menetapkan pada tingkat
penjualan dan produksi berapa unit sehingga terjadi titik impas, di mana total
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Oleh karena
kegiatan, maka analisa tersebut sering pula disebut “Cost - Profit - Volume
Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak
baru muncul apabila suatu perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga
mempunyai biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara totalitas akan berubah -
ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap
produksi.
6
Dalam mengadakan analisa break-even, digunakan asumsi-asumsi dasar
sebagai berikut:
dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya
Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan
volume produksi/penjualan. ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-
Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
Salah satu cara untuk menentukan break-even point adalah dengan membuat
gambar break-even. Dalam gambar tersebut akan nampak garis-garis biaya tetap,
biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel, dan garis
penghasilan penjualan.
horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan penjualan akan nampak
pada titik di mana terjadi persilangan antara garis penghasilan penjualan dengan
7
garis biaya total. dan Apabila titik tersebut kita tarik garis lurus vertikal ke bawah
sampai sumbu X akan nampak besarnya break-even dalam unit. dan Kalau titik
itu ditarik garus lurus horizontal ke samping sampai sumbu Y, akan nampak
Dalam menggambarkan garis biaya tetap dalam gambar break-even itu dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggambarkan garis biaya tetap secara
horizontal sejajar dengan sumbu X, atau dengan menggambarkan garis biaya tetap
sejajar dengan garis biaya variabel. Pada cara yang kedua, besarnya “contribution
2. Membuat proyeksi :
Berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal menutup
seluruh biaya-biaya timbul. Ini dikenal dengan istilah Break Even Point
(Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul sama dengan total
Berapa volume penjualan yang diperlukan agar kita dapat memperoleh laba
8
1. Jenis Break Even Point
BEP Unit : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai
tertentu.
BEP Rupiah : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga
penjualan tertentu.
Nah untuk lebih lengkapnya anda bisa mengetahui semua itu dari cara m
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Keterangan :
BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang
berproduksi.
jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar,
dan lain-lain
Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit
(selisih)
9
Contoh BEP perhitungan
Ada 3 elemen dari rumus BEP yang menyusun perhitungan BEP tersebut
diantaranya :
a. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat
usaha, peralatan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus
keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit
b. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit
salesman, biaya antar, biaya kantong plastik, biaya nota penjualan, dll.
c. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli
1) Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi
__________________________________
Contoh :
10
Maka BEP per unitnya adalah
Rp 200.000
__________ = 40 unit
10.000 – 5.000
Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi Break Even
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan
Rp.200,000
10,000 – 5,000
Usaha Dagang (UD) Tegar Jaya di Tahun 2017 mempunyai Data – Data
Diketahui :
1. Biaya Tetap Dalam Sebulan adalah sebanyak Rp. 150 Juta yang terbagi
dari:
11
Rp. 1.500.000 Biaya Penyusutan Mobil Kijang
2. Biaya Variable Per Unit mencapai Rp. 75.000 yang terdiri dari :
Jawabannya :
Cara Menghitung BEP Dalam Unit milik Badan Usaha Tegar Jaya adalah
= 6.000 Unit
Cara Menghitung BEP Dalam Rupiah milik Badan Usaha Tegar Jaya adalah
12
= Rp. 150.000.000 / 0.25
= Rp. 600.000.000
Jadi Nilai Break Event Point (BEP) dari Badan Usaha Tegar Jaya
telah dibuktikan dengan Cara Menghitung BEP Unit Badan Usaha milik
Tegar Jaya. Dan jika didalam BEP Rupiah dari Badan Usaha milik Tegar
Break Event Point (BEP) dalam suatu Usaha Bisnis dan Usaha Dagang,
maka nilai dari BEP tersebut sangat tergantung dari Perubahan Harga Jual
Per Unit, Perubahan Biaya Tetap, Perusahaan Biaya Variable dan Perubahan
Komposisi Sales Mix sehingga bagi kalian sebagai Pengusaha dan Pemilik
Suatu Usaha harus mengetahui secara pasti Nilai dari Biaya – Biaya tersebut
didalam Suatu Bisnis Usaha Anda. Mungkin hanya seperti itu saja
pembahasan tentang Rumus BEP dan Cara Menghitung BEP yang bisa saya
berikan kepada para Pembaca, dan semoga saja ulasan tentang salah satu
Rumus Akuntasi ini dapat berguna dan bermanfaat kepada kalian para
Pembaca.
13
D. Manfaat Analisa Break Even Point
Menurut Rony (1990, p. 357) analisis titik impas atau analisis Break Even
operasional yang penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan yaitu:
operasional.
Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat
Merundingkan upah.
14
Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba
tertentu.
berjalan.
asumsi yang mendasari model analisis tersebut. Analisis itu akan berguna apabila
Harga jual dan biaya variable per unit konstan. Asumsi ini sering disebut dengan
asumsi linieritas. Dalam praktik, fungsi pendapatan dan biaya cenderung bersifat
Ket:
Q2 = profit maksimum
Komposisi biaya operasi, asumsi lain dari analisis peluang pokok adalah
bahwa biaya dapat diklasifikasikan ke dalam biaya tetap dan biaya variable.
Dalam kenyataannya biaya tetap dan biaya variable saling tergantung satu sama
15
Produk ganda, analisis peluang pokok mengasumsikan bahwa perusahaan
memproduksi dan menjual produk tunggal atau kombinasi produk yang konstan
akibatnya alokasi biaya tetap kepada setiap jenis produk menjadi sulit.
Ketidakpastian, asumsi dalam analisis adalah bahwa biaya variable per unit,
harga jual dan biaya tetap dapat diketahui dengan pasti untuk setiap output. Dalam
Selain itu, analisis peluang pokok hanya relevan untuk perencanaan jangka
pendek, beberapa biaya seperti biaya penelitian dan pengembangan baru akan
16
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
menderita kerugian. Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk mengetahui
pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai
laba tertentu.
Analisis Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi kepada
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi penyusun
dan para pembaca, Mengingat keterbatasan dari hasil makalah ini, yang di tulis
sedemikian rupa yang tidak luput dari kekurangan. Diharapkan bisa menjadi salah
17
DAFTAR PUSTAKA
http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15232/ANALISIS+BRE
AK+EVEN+POINT.pdf
http://astried_permanasari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/46700/Bab
+10+ANALISIS+BREAK+EVEN+POINT.pdf
https://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/download/871/690
Alwi, Drs. Syafrudin MS. 1993. Alat – alat Analisis dalam Pembelanjaan.
18