Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Jenis sampah
berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai sampah organik dan
sampah anorganik. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan
menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa
sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti
plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa
debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal
dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang
berbahaya.
Untuk mengatasi jumlah timbulan sampah dan bahaya yang ditimbulkan dari
tumpukan sampah dibutuhkan sistem pengelolaan sampah, dimana pengelolaan sampah
adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. Sistem pengelolaan sampah dibagi menjadi 3 yaitu
pengolahan sampah tingkat individu, tingkat kawasan dan tingkat industri.
Kecamatan Jambi Timur dengan luas wilayah sebesar 15,74 KM2 dan jumlah
penduduk sebanyak 74.132 jiwa bukanlah suata wilayah yang kecil. Bila diasumsikan
satu orang menghasilkan sampah sebanyak 2,5 liter/ hari, berarti dalam satu hari di
Kecamatan Jambi Timur bisa menghasilkan sampah hingga 180.330 liter/ hari. Pada
Kecamatan Jambi Timur terdapat TPS sebanyak 56 unit dengan volume/ TPS sebesar 4,5
m3, berarti TPS yanga ada di Kecamatan Jambi Timur dapat menampung sampah
sebanyak 252.000 liter/hari. Bila dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah,
kapasitas TPS yang terdapat di Kecamatan Jambi Timur sudah memenuhi kebutuhan.
Namun, masih banyak tumpukan sampah di Kecamatan Jambi Timur yang terdapat diluar
TPS. Maka dari itu pembahasan mengenai sistem penegelolaan sampah di Kecamatan
Jambi Timur diambil guna mengetahui bagaimana jalannya pengoperasian sistem
pengelolaan sampah di Kecamatan Jambi Timur.

1.2 Rumusan Masalah

1
1) Bagaimanakah Kondisi Geografis di Kecamatan Jambi Timur?
2) Bagaimanakah Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jambi Timur?
3) Bagaimanakah Kondisi Tata Guna Lahan di Kecamatan Jambi Timur?
4) Bagaimanakah Kondisi Sosial-Ekonomi di Kecamatan Jambi Timur?
5) Bagaimanakah Jumlah Timbulan Sampah di Kecamatan Jambi Timur?
6) Bagaimanakah Sistem Pengelolaan Sampah Tingkat Kawasan di Kecamatan Jambi
Timur?

1.3 Tujuan
1) Untuk Mengetahui Kondisi Geografis, Klimatologi & Hidrologi di Kecamatan Jambi
Timur
2) Untuk Mengetahui Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jambi
Timur
3) Untuk Mengetahui Kondisi Tata Guna Lahan di Kecamatan Jambi Timur
4) Untuk Mengetahui Kondisi Sosial-Ekonomi di Kecamatan Jambi Timur
5) Untuk Mengetahui Jumlah Timbulan Sampah di Kecamatan Jambi Timur
6) Untuk Mengetahui Sistem Pengelolaan Sampah Tingkat Kawasan di Kecamatan
Jambi Timur

1.4 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup pembahasan dalam makalah “Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jambi
Timur” meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Jumlah timbulan sampah perhari di Kecamatan Jambi Timur
2) Evaluasi terhadap pengelolaan sampah yang ada dan desain sistem pengelolaan
sampah yang dapat digunakan atas pertimbangan kondisi nyata di lapangan guna
mencari solusi terbaik.

BAB II

GAMBARAN OBJEK STUDI

2.1. GEOGRAFI

2
Kecamatan Jambi Timur dengan data pembaharuan terakhir pada triwulan ke-4 tahun
2017 sebanyak 74.132 jiwa. Kecamatan Jambi Timur terletak di tengah-tengah Kota
Jambi, dengan ketinggian rata-rata 10 m dari permukaan air laut. Batas-batas Kecamatan
Jambi Timur adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan sungai Batanghari,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jambi Selatan, sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Muaro Jambi, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pasar
Jambi.
Keadaan wilayah Kecamatan Jambi Timur datar dan sedikit berbukit serta beriklim
tropis dengan luas 15,74 Km2 dan terdiri dari 9 Kelurahan :
1. Kelurahan Sulanjana dengan luas 0,45 Km2 atau 2,85% dari luas kecamatan.
2. Kelurahan Budiman dengan luas 0.63 Km2 atau 4% dari luas Kecamatan.
3. Kelurahan Talang Banjar dengan luas 1.35 Km2 atau 8.58% dari luas Kecamatan.
4. Kelurahan Tanjung Sari dengan luas 0,74 Km2 atau 4,70% dari luas Kecamatan.
5. Kelurahan Tanjung Pinang dengan luas 0,95 Km2 atau 6,03% dari luas Kecamatan.
6. Kelurahan Rajawali dengan luas 0,32 Km2 atau 2,03 % dari luas Kecamatan.
7. Kelurahan Kasang dengan luas 1,64 Km2 atau 10,42% dari luas Kecamatan.
8. Kelurahan Kasang Jaya dengan luas 1,78 Km2 atau 11,31%dari luas Kecamatan.
9. Kelurahan Sijenjang dengan luas 7,88 Km2 atau 50,08% dari luas Kecamatan.

2.2. TATA GUNA LAHAN


Penggunaan lahan di Kecamatan Jambi Timur cukup bervariasi, dimulai dari
bangunan sarana pendidikan, sarana kesehatan, tempat ibadah, dan sarana olahraga.
Sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kecamatan Jambi Timur sendiri terdiri dari Sekolah
Dasar (SD) Negeri dan Swasta, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta,
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta. Lalu Sarana Kesehatan yang terdiri
dari Rumah Sakit dan Puskesmas. Untuk tempat ibadah terdiri dari masjid, langgar, gereja,
dan vihara.

Pada tahun 2017 jumlah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Jambi Timur sebanyak 44
buah yang terdiri dari 34 Sekolah Dasar Negeri dan 10 Sekolah Dasar Swasta. Jumlah
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Tahun 2016 di Kecamatan Jambi Timur
Sebanyak 10 sekolah yang terdiri dari 4 Sekolah Negeri dan 6 Sekolah Swasta. Jumlah
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Tahun 2016 di Kecamatan Jambi Timur sebanyak
11 Sekolah yang terdiri dari 1 Sekolah Negeri dan 10 Sekolah Swasta.

Grafik 1. Banyaknya Sekolah Menurut Jenis Sekolah di


Kecamatan Jambi Timur Tahun 2017

3
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Jambi 2017

Fasilitas Kesehatan yang ada di Kecamatan Jambi Timur Tahun 2017 yaitu :
1) Rumah Sakit sebanyak 2 buah
2) Puskesmas Sebanyak 3 buah

Jumlah Tempat Ibadah yang ada di Kecamatan Jambi Timur Tahun 2016 antara lain :
1) Mesjid sebanyak 30 buah
2) Langgar/mushola sebanyak 41 buah
3) Gereja sebanyak 5 buah
4) Vihara/kelenteng sebanyak 3/5 buah
5) Pura sebanyak – buah

Tabel 1. Jumlah Tempat Ibadah

Kelurahan Mesjid Langgar/ Gereja Vihara Pura Kelenteng

Sub District Mosque Musholla Church

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

4
1. Sulanjana 1 5 4 1 - -
2. Budiman
3. Talang 2 3 - 1 - 7
Banjar
6 8 1 - - -
4. Tanjung Sari
5. Tanjung 4 2 - - - -
Pinang
6. Rajawali 3 10 - - - 1
7. Kasang
8. Kasang Jaya 3 2 - 1 - 2

9. Sijenjang 4 3 - - - -
4 6 - - - -
3 2 - - - -

Jumlah 30 41 5 3 - 5
Total

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Jambi : Kecamatan Jambi Timur dalam Angka 2017

5
Tabel 2. Jumlah Bangunan Tempat Tinggal Menurut Jenis Lantai Terluas

Jenis Lantai
Type Of Floor Material
Kelurahan Keramik/ Kayu/ Lainnya Jumlah
Semen Bambu

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Sulanjana 659 282 - 942

2. Budiman 1.216 135 - 1.351

3. Talang Banjar 3.169 167 - 3.336

4. Tanjung Sari 1.608 402 - 2.010

5. Tanjung Pinang 2.722 205 - 2.027

6. Rajawali 1.790 199 - 1.989

7. Kasang 1.155 204 - 1.359

8. Kasang Jaya 1.536 81 - 1.617

9. Sijenjang 846 212 - 1.058

Jumlah 14.701 1.887 - 16.588

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Jambi : Kecamatan Jambi Timur dalam Angka 2017

Tabel 3. Jumlah Pasar

Kelurahan Pasar

1. Sulanjana -
2. Budiman
3. Talang Banjar -
4. Tanjung Sari
1
5. Tanjung Pinang
6. Rajawali -
7. Kasang

6
8. Kasang Jaya
9. Sijenjang -

Jumlah 2
Total

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Jambi: Kecamatan Jambi Timur dalam Angka 2017

Tabel 4. Hotel dan Kamar Hotel

Kelurahan Jumlah Hotel Jumlah Kamar

Village Quantity Number of Room

1. Sulanjana 1 28
2. Budiman
3. Talang Banjar 1 35
4. Tanjung Sari
3 109
5. Tanjung Pinang
6. Rajawali - -
7. Kasang
8. Kasang Jaya - -
9. Sijenjang
1 13
- -
- -
- -

Jumlah 6 185

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Jambi: Kecamatan Jambi Timur dalam Angka 2017

7
Tabel 5. Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang, Industri Kecil dan Industri Rumah
Tangga

Kelurahan Industri Industri Kecil Industri Rumah


Besar/Sedang Tangga

(1) (2) (3) (4)

1. Sulanjana - 1 16
2. Budiman
3. Talang Banjar - 2 4
4. Tanjung Sari
- 1 23
5. Tanjung Pinang
6. Rajawali - 1 5
7. Kasang
8. Kasang Jaya 3 1 26
9. Sijenjang
- 2 22
- 2 10
- - 1
3 1 2

Jumlah 6 11 109

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Jambi: Kecamatan Jambi Timur dalam Angka 2017

Tabel 6. Jumlah TPS yang ada di Kecamatan Jambi Timur

NO WILAYAH LOKASI JUMLAH VOLUME/


TPS (M3)
1. Kel. Budiman Jl. K. Zainal Abidin 1 Unit 4,5
Jl. Kol. M. Taher 1 Unit 4,5
Jl. Mangku Bumi 1 Unit 4,5
Jl. Orang Kayo Hitam 1 Unit 4,5
Jl. Budiman 1 Unit 4,5
2. Kel. Sulanjana Jl. Diponegoro 2 Unit 4,5
Jl. Orang Kayo Hitam 1 Unit 4,5
Jl. maramis 2 Unit 4,5
3. Kel. Rajawali Jl. Dara Jingga 2 Unit 4,5
Jl. Rasuna Said 1 Unit 4,5
Jl. Fatmawati 1 Unit 4,5
Jl. Raden Patuk 2 Unit 4,5
4. Kel. Kasang Jl. Fatmawati 4 Unit 4,5
Jl. Dr. Setia Budi 3 Unit 4,5
8
Jl. Raden Pamuk 4 Unit 4,5
Jl. Cut Nyak Din 3 Unit 4,5
Jl. Cut Mutia 2 Unit 4,5
5. Kel. Kasang Jaya Jl. Yos Sudarso 1 Unit 4,5
Jl. Prabu Siliwangi 1 Unit 4,5
Jl. Raden Pamuk 2 Unit 4,5
6. Kel. Pasir Putih Jl. Kaca Piring 2 Unit 4,5
Jl. A. Thalib 4 Unit 4,5
Jl. Yulius Usman 3 Unit 4,5
Jl. Abu Bakar 1 Unit 4,5
7. Kel . Talang Banjar Jl. Kol. M. Taher 3 Unit 4,5
Jl. Orang Kayo Pingai 3 Unit 4,5
Jl. Bhayangkara 2 Unit 4,5
Jl. Sentot Alibasa 2 Unit 4,5
TOTAL 56 Unit 252
Sumber: Dinas PUPR (2018)

2.3. SOSIAL-EKONOMI
Jumlah penduduk di Kecamatan Jambi Timur Tahun 2017 sebanyak 74.132 jiwa
dengan rata-rata kepadatan penduduk per Km2 sekitar 4.708 jiwa. Kelurahan yang
memiliki kepadatan penduduk per Km2 tertinggi adalah Kelurahan Rajawali yaitu sebesar
24.081 jiwa/Km2 sedangkan yang terendah adalah Kelurahan Sijenjang yaitu sebesar 491
jiwa/Km2. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Kecamatan Jambi Timur adalah 20
jiwa.
Dikecamatan Jambi Timur penggolongan jumlah ekonomi keluarga terbagi menjadi
dua (BPS Kota Jambi, 2017) yaitu:
1) Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah
satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya sebagai keluarga sejahtera seperti
kebutuhan akan pengajaran, agama, pangan, papan, sandang, dan kesehatan.
jumlah keluarga pra sejahtera sekitar 5.553 keluarga
2) Keluarga Sejahtera
Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya. Untuk di Kecamatan Jambi Timur
jumlah keluarga sejahtera sekitar 4.599 keluarga.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa di Kecamatan Jambi Timur jumlah Keluarga
Pra Sejahtera lebih dominan dibandingkan jumlah Keluarga Sejahtera atau dapat di
kategorikan kondisi ekonomi di Kecamatan Jambi Timur dominan menengah kebawah.

2.4. KONDISI EKSISTING PENGELOLAAN SAMPAH


9
2.4.1. Peraturan
Pada Kecamatan Jambi Timur Peraturan mengenai pengelolaan sampah tidak
memiliki peraturan khusus, peraturan mengenai pengelolaan sampah sepenuhnya
menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi. Terdapat 4 peraturan daerah
yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, yaitu:
1) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan
Sampah
Peraturan ini membahas secara umum mengenai pengelolaan sampah
yang ada di Kota Jambi. Dengan ruang lingkup pengaturan meliputi: sampah
rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah
rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah sejenis rumah tangga
sebagaimana berasal dari kawasan komersil, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial , fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sampah
spesifik, meliputi: sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun,
sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang
timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara
teknologi belum dapat diolah, dan/atausampah yang timbul secara tidak
periodik.
2) Peraturan Daerah Kota Jambi mengenai Kelembagaan Instansi di Kota Jambi
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 mengenai
kelembagaan sistem pengeolaan sampah dibawah naungan instansi Dinas
Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas
Pekerjaan Umum. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman memiliki
peran dalam bertanggungjawab melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan
sampah di Kota Jambi. Namun pengelolaan sampah di Kota Jambi tidak lagi
dilakukan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman karena Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut telah dihapuskan. Untuk pengelolaan
sampah dilaksanakan oleh dua SKPD yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan
Dinas Pekerjaan Umum. Adapun tugas Dinas Lingkungan Hidup untuk
pengumpulan sampah dan pengelolaannya, sedangkan untuk pengangkutan
sampah dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
3) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 09 Tahun 2013 Tentang Tata Ruang
Wilayah Kota Jambi Tahun 2013-2033.

10
Pada pasal 38 dalam peraturan ini membahas mengenai peningkatan
teknologi pengolahan sampah menggunakansistem pengolahan dengan
sanitary landfill, Rencana Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di
perumahan dan pusat pelayanan yang akan dilengkapi dengan fasilitas
pengolahan sampah, pengembangan kemitraan dengan swasta dan kerjasama
dengan Pemerintah Daerah Sekitar dalam pengembangan dan pengelolaan
TPA Regional.
4) Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 11 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 04 Tahun 2000 Tentang Retribusi
Pelayanan Persampahan / Kebersihan.
Peraturan ini membahas mengenai retribusi pengelolaan sampah di Kota
Jambi. Adapun penyumbang sampah terbesar di Kota Jambi yaitu rumah
tangga dengan biaya retribusi sebesar Rp. 2.500/bulan, hotel dengan biaya
retribusi sebesar Rp. 25.000 – 375.000/bulan, tempat makan mulai dari Rp.
8.250 – 25.000/bulan, dan pelayanan kesehatan mulai dari Rp. 15.000 –
37.500/bulan untuk lebih jelasnya terdapat pada lampiran 1.

2.4.2. Kelembagaan
Untuk susunan kelembagaan/ kepengurusan mengenai pengelolaan sampah di
kawasan Jambi Timur tidak ditangani langsung di bagian kepegawaian di kecamatan,
melainkan tenaga kebersihan diturunkan langsung oleh instansi-instansi terkait seperti
DLH dan Dina PU-PR Kota Jambi. Sampah yang terdapat di Kota Jambi akan
diletakkan di TPS Talang Gulo. Sehingga kelembagaan yang terdapat di UPTD TPS
Talang Gulo berperan dalam sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Jambi Timur.
Adapun susunan Kelembagaan yang terdapat di TPA Talang Gulo adalah sebagai
berikut:

11
Sumber: Kesekretariaan TPA Talang Gulo Kota Jambi 2018

2.4.3. Teknik Operasional


Aspek Teknis Operasional merupakan komponen yang paling dekat dengan
obyek persampahan. Menurut Hartoyo (1998:6), perencanaan sistem persampahan
memerlukan suatu pola standar spesifikasi sebagai landasan yang jelas. Spesifikasi
yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 19-2452-2002
tentang tata cara pengelolaan sampah bersifat integral dan terpadu secara berantai
dengan urutan yang berkesinambungan yaitu : penampungan/pewadahan,
pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan/pengelolaan.
Aspek Teknik Operasional merupakan salah satu upaya dalam mengontrol
pertumbuhan sampah, namun pelaksanaanya tetap harus disesuaikan dengan
pertimbangan kesehatan, ekonomi, teknik, konservasi, estetika dan pertimbangan
lingkungan(Tchobanoglous, 1997:363). Menurut (Rahmadi dalam Yudianto, 2007),
teknik operasional pengelolaan sampah dipengaruhi oleh karakteristik wilayah
pelayanan, besarnya timbulan sampah, keserasian pola operasi antara subsistem
penanganan sampah, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat.Teknik Operasional
pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan
pembuangan akhir sampah harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak
dari sumbernya.
1) Sistem Pewadahan
Pewadahan sampah ini sangat penting karena apabila dibiarkan akan
berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan dan estetika. Sebagian besar
masyarakat di Kecamatan Jambi Timur sudah mengadakan pewadahan secara

12
pribadi masing-masing, akan tetapi tidak semua masyarakat yang mengadakan
pewadahan, sebagian masyarakat masih membuang sampah kesemak-semak.
Sistem pewadahan yang ada di Kecamatan Jambi Timur dilakukan dengan cara
mengumpulkan sampah dirumah masing-masing
2) Pengumpulan sampah
Pola pengumpulan sampah di Kecamatan Jambi Timur ialah secara individual
langsung dan komunal langsung. Pengumpulan sampah secara individual langsung
dilakukan setiap hari oleh masyarakat. Masyarakat meletakkan kumpulan
sampahnya ke dalam wadah depan rumah masing-masing, lalu gerobak motor
pengangkut akan mengambil sampah setiap hari ke pemukiman masyarakat.
Untuk Kecamatan Jambi Timur tersedia 2 unit gerobak motor pengangkut smapah
yang beroperasional. Sedangkan pengumpulan secara komunal langsung,
masyarakat membawa langsung sampah mereka ke kontainer/TPS, lalu setelah
penuh kontainer dibawa ke TPA sekali sehari untuk daerah pemukiman dan 2 kali
sehari untuk daerah pasar. Kontainer yang tersedia di Kecamatan Jambi Timur ini
ada sebanyak 56 TPS yang berukuran yang masing-masingnya berkapasitas 4,5m3.
3) Pemindahan dan pengangkutan
Peralatan untuk sistem transfer di Kecamatan Jambi Timur didukung oleh
adanya truck pengangkut sampah yang disediakan oleh Dinas PU-PR. Sistem
transport di Kecamatan Jambi Timur dilakukan dengan pengangkutan sampah oleh
truck pengangkut sampah yang beroperasi mengangkut sampah dari satu TPS ke
TPS lainnya.
4) Pembuangan Akhir (Tempat Pemrosesan Akhir)
Metode pengelolaan yang dilakukan TPA Talang Gulo yang terletak di Jalan
Lingkar Selatan, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kota Baru Jambi ialah Open
dumping. Sampah yang berada di TPA Talang Gulo ini hanya di tumpukkan dan
ditutup dengan tanah, kemudian diatas tanah tersebut ditanami pepohonan.
Untuk sistem pengelolaan sampah di TPA Talang Gulo sarana pengangkutan
seperti alat berat yang digunakan untuk menumpuk sampah sudah cukup baik
(terpenuhi). Pemanfaatan teknologi pengelolaan smapah juga sudah mulai
dijalankan, dimulai dari composting yang memanfatkan teknologi persampahan
seperti composting sudah dilakukan dengan menambahkan serbu gergaji untuk
mempercepat proses pembusukan, selanjutnya pemanfaat gas metan hasil dari
tumpukan sampah sebagai biogas juga sedang dijalankan.
2.4.4. Pembiayaan/Retribusi

13
Mengenai pembiayaan atau retribusi pengelolaan sampah di kecamatan Jambi
Timur masih dengan Peraturan Daerah Kota Jambi yang terdapat pada Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2003. Adapun penyumbang sampah terbesar terdapat pada
rumah tangga dengan biaya retribusi sebesar Rp. 2.500/bulan, hotel dengan biaya
retribusi sebesar Rp. 25.000 – 375.000/bulan, tempat makan mulai dari Rp. 8.250 –
25.000/bulan, dan pelayanan kesehatan mulai dari Rp. 15.000 – 37.500/bulan. Namun
untuk pemungutan biaya ini tidak dilakukan dengan optimal, karena pungutan biaya
ini hanya terdapat pada kawasan perumahan saja.

2.4.5. Peran serta masyarakat


Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah, karena
untuk mengurangi timbulan sampah harus ada kerja sama antara masyarakat dengan
pemerintah. Peran serta masyarakat dapat dimulai dari skala individual rumah tangga
yaitu dengan mereduksi timbulan sampah rumah tangga. Teknik reduksi sampah ini
dikenal dengan nama metoda 3R (reduce, reuse, recycle). Sebagai contoh penerapan
metoda 3R dalam kehidupan sehari-hari , misalnya :
1) Reduce
 Untuk pembelian produk-produk, tidak perlu meminta bungkusan ganda,
sudah masuk kardus tidak perlu dibungkus lagi dengan kertas, kemudian
masuk ke dalam kantong plastik.
 Memilih produk yang kemasannya cenderung menimbulkan sampah
paling kecil / sedikit.
2) Reuse
 Menghindari pemakaian produk sekali pakai, misal dengan pemakaian
baterai yang dapat diisi kembali (recharge), penggunaan pena / ballpoint
yang dapat diisi lagi (refill).
 Menggunakan kembali botol-botol tempat minyak atau bahan makanan.
Menggunakan wadah yang dapat dipakai berulang kali.

3) Recycle
 Memisahkan sampah basah (organik, sampah dapur, sayur, sisa makanan )
dengan sampah kering (anorganik, kertas, plastik, botol ).
 Menjual atau menyumbangkan barang-barang yang tidak dipakai, kepada
orang yang memerlukan.
 Pinjam meminjam atau sewa-menyewa barang-barang yang yang jarang
pemakaiannya, seperti meja kursi pesta.
Namun untuk di Kecamatan Jambi Timur penerapan 3R untuk skala individual
rumah tangga masih belum diterapkan dengan baik oleh masyarakat, hal ini
14
dibuktikan dengan masih banyaknya pemulung yang berada di Tempat Pembuangan
Sampa (TPS) karena individual rumah tangga tersebut tidak memilah – memilah
sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah.
Adapun peran serta masyarakat secara kelompok dalam pengelolaan sampah
yaitu membuka usaha daur ulang dan pembuatan kompos agar dapat mengurangi
timbulan sampah. Untuk usaha daur ulang terdapat 1 unit Bank Sampah yang masih
beroperasi di Kecamatan Jambi Timur yaitu bank sampah “Sumber Rezeki”. Bank
sampah “Sumber Rezeki” sudah berdiri sejak tahun 2015, pendirian bank sampah ini
memberikan pengaruh yang bai bagi masyarakat sekitar dalam upaya pemilahan
sampah.

15
BAB III

DESAIN PENGELOAAN SAMPAH

3.1 PERHITUNGAN TIMBULAN SAMPAH


Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari
sumber sampah di wilayah tertentu persatuan waktu. Menurut SNI 19-3964-1995, bila
pengamatan di lapangan belum tersedia, maka untuk mengitung besaran system dapat
digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut :
1. Satuan timbulan sampah kota sedang / kecil: 1,5 - 2 l/orang/hari
2. Satuan timbulan sampah kota besar : 2-2,5 l/orang/hari
Timbulan sampah dapat dihitung dengan mengalikan jumlah penduduk dengan jumlah
sampah yang dihasilkan per orang. Jumlah sampah yang dihasilkan per orang menurut
SNI 19-3964-1995 ialah bahwa untuk kota besar jumlah rata – rata sampah yang
dihasilkan ialah 2 - 2,5 L/orang/hari.
Berdasarkan uraian diatas angka timbulan sampah di Kecamatan Jambi Timur dengan
jumlah penduduk sebanyak 74.132 jiwa, ialah:
Jumlah penduduk (P) : 74.132 jiwa.
Jumlah rata rata sampah yang dihasilkan (Q ) : 2,5 L/orang / hari.
Timbulan sampah = Q x P
= 2,5 l/orang/hari x 74.132 orang
= 185.330 l/hari
Jadi timbulan sampah di kelurahan Suka Karya sebesar 15.032 kg/hari.

3.2 DESAIN PENGELOLAAN SAMPAH BERDASARKAN 5 ASPEK


Kecamatan Jambi Timur yang memiliki luas wilayah sebesar 15,74 km2 dengan
jumlah penduduk sebanyak 74.132 jiwa merupakan wilayah yang cukup besar. Bila
diasumsikan satu orang menghasilkan sampah sebanyak 2,5 liter/ hari, berarti dalam satu
hari di Kecamatan Jambi Timur bisa menghasilkan sampah hingga 185.330 liter/ hari.
Pada Kecamatan Jambi Timur terdapat TPS sebanyak 56 unit dengan volume setiap TPS
sebesar 4,5 m3, berarti TPS yang ada di Kecamatan Jambi Timur dapat menampung
sampah sebanyak 252.000 liter/hari. Bila dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah,
kapasitas TPS yang terdapat di Kecamatan Jambi Timur sudah memenuhi kebutuhan.
Pada realitanya masih banyak terdapat tumpukan sampah yang tersebar di luar TPS
yang telah disediakan oleh pihak pemerintah. Hal ini dikarenakan desain dan peletakan
TPS yang kurang sesuai. Penggunaan kontainer yang terlalu tinggi dan perletakan
kontainer yang memakan bahu jalan membuat masyarakat hanya membuang sampah

16
dengan cara melemparkannya saja. Ini menyebabkan masih banyak sampah yang tidak
diletakan dengan benar kedalam wadah yang disediakan, terdapat banyak sekali sampah
yang masih tersebar atau diletakkan terserak di sekitar TPS yang ada. Gambaran
pewadahan dan pengumpulan sampah di Kecamatan Jambi Timur yang kami tampilkan di
makalah ini adalah berupa sampel-sampel pada TPS di Kecamatan Jambi Timur seperti
yang dapat di lihat di bawah ini.

Gambar 1. TPS di Jl. Bayangkara Gambar 2. TPS di Jl. Zainal Abidin

Gambar 4. TPS di Jl. Rasuna Said


Gambar 3. TPS di Jl. Orang Kayo Pingai
(Pasar Baru)

17
Gambar 5. TPS di Jl. Raden Pamuk Gambar 6. Tumpukan sampah di sekitar

TPS di Jl. Raden Pamuk

Gambar 7. TPS di Jl. Pangeran Diponegoro Gambar 8. Tumpukan sampah di sekitar

TPS di Jl. Rasuna Said

Dengan uraian permasalahan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem


pengelolaan sampah di Kecamatan Jambi Timur tidak berjalan dengan baik.
Permasalahan ini dapat diperbaiki dengan melakukan evaluasi dan menyesuaikan
permasalahan yang ada dengan realita sebenarnya di lapangan melalui perbaikan dengan
memerhatikan 5 aspek pengelolaan sampah.

Aspek pertama yaitu peraturan, peraturan mengenai pengelolaan sampah yang ada di
Kota Jambi dibutuhkan suatu tim khusus sebagai auditor dengan tujuan agar segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dilaksankan sesuai dengan aturan

18
berlaku. Selain itu, berbagai pembaharuan peraturan-peraturan yang sangat dibutuhkan
dan disesuaikan dengan keadaan yang ada.

Aspek kedua yaitu mengenai kelembagan, sampah merupakan suatu hal yang sensitif
oleh karena itu dibutuhkan suatu kelembagaan yang spesifik pula dalam penangaannya.
Kelembagaan mengenai pengeolaan sampah ada baiknya ditetapkan mulai dari sekala
terkecil agar penanganan sampah dapat dilakukan secara spesifik dan dapat tuntas sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

Aspek pembiayaan/ retribusi juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pengelolaan
sampah. Paradigma dari retribusi pengelolaan sampah adalah investasi sosial yang
manfaat terbesarnya akan dirasakan dalam jangka panjang. Retribusi sebaiknya
dilakukan ke seluruh rumah tangga dan unit kegiatan, dimana nantinya pengoperasian
pengelolaan sampah dilakukan oleh pertugas khusus yang dibiayai dari retribusi sehingga
pengoperasionalan pengelolaan sampah dapat berjalan secara tertib dan teratur.

Aspek selanjutnya yaitu peran serta masyarakat. Tujuan utama melibatkan


masyarakat dalam pengelolaan sampah yaitu agar daapat merubah pola pikir dan perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah. Hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan
pelatihan mengenai pengelolaan sampah secara rutin kepada masyarakat agar masyarakat
lebih memahami mengenai sistem pengelolaan sampah yang baik yang dapat diterapkan.
Melibatkan masyarakat dalam berbagai acara-acara mengenai pelestarian lingkungan
juga dapat menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan sehingga masyarakat menjadi
terpanggil dalam menjaga kelesterian lingkungan dan hal tersebut terus membudaya.
Pemaksimalan bank sampah yang ada di kecamatan Jambi Timur juga harus terus
diapresiasi dan dimanfaatkan semaksimal mungkin guna mengurangi angka timbulan
sampah.

Aspek lainnya yang memiliki cakupan cukup luas yaitu teknik operasional, yang
terdiri dari: pewadahan sampah, pengumpulan sampah, pemindahan/pengangkutan
sampah, dan pembuangan & pemerosesan akhir (pengelolahan sampah di TPA). Dengan
uraian desain yang dapat diterapkan di Kecamatan Jambi Timur adalah sebagai berikut:

 Pada pewadahan di Kecamatan Jambi Timur kebanyakan masyarakat melakukan


pewadahan secara rumah tangga atau individual yang kemudian akan di

19
kumpulkan ke TPS-TPS terdekat. Pada proses pewadahan ada baina ditetapkan
jam pewadahan yang menjadi jadwal warga meletakkan sampah yang telah
dikumpulkan di halaman depan rumah sebelum jam 06.00 WIB sehingga jadwal
menjadi teratur dan memudahkan proses selanjutnya.

 Setelah proses pewadahan langkah operasaional selanjunya yaitu pengumpulan


sampah yang berada di titik-titik TPS yang tersebar di Kecamatan Jambi Timur.
Operasioanl pengumpulan sampah ada baiknya dilakukan oleh petugas kebersihan
dengan menggunakan gerobak motor sehingga dapat meminimalisir
berhamburannya sampah di luar TPS. Perletakan TPS sebaiknya tidak memakan
bahu jalan dan terdapat sedikit lahan untuk masyarakat berhenti atau memarkirkan
kendaraannya saat akan meletakkan sampahnya. Kontainer juga sebaiknya
memiliki tinggi yang masih dapat dicapai oleh masyarakat agar masyarakat tidak
meletakkan sampah dengan cara melemparkannya ke dalam kontainer. Kontainer
lebih baik tertutup agar sampah yang terdapat di dalamnya tidak menyebarkan
aroma yang tidak sedap untuk lingkungan sekitarnya dan supaya ketiga hujan, air
tidak bergenang didalam kontainer. Kontainer juga sebaiknya dibersihkan dua
bulan sekali agar masyarakat lebih menarik untuk membuang sampahnya ke TPS
yang telah disediakan. Kemudian mengganti kontainer yang rusak (tidak layak
pakai) dengan yang baru agar pengumpulan sampah dapat tetap optimal.

 Kemudian pada tahap pemindahan/pengangkutan yaitu truk melakukan


pengangkutan dengan terjadwal yaitu dua kali dalam sehari agar sampah yang
terdapat di TPS tidak melimpah dikemudian harinya. Pengangkutan juga ada
baiknya dilakukan diluar jam-jam sibuk lalu lintas yaitu pada pagi hari sekitar jam
06.00 WIB dan pada sore hari sekitar jam 17.00 WIB agar tidak mengganggu lalu
lintas.

 Pada pembuangan dan pemerosesan akhir di TPA terdapat open dumping untuk
pemerosesan sampah, pengolahan air lindi dengan menggunakan IPAL,
pengomposan sampah organik (biasanya sampah organik diperoleh dari pasar) dan
penampungan gas metan. Untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi
pengolahan sampah di TPA sebaiknya menambah tenaga teknisi agar pengelolahan
sampah di TPA lebih terurus dan teratur. Selain itu sistem pengelolahan sampah di

20
TPA dari open dumping di tingkatkan menjadi sanitari landfill agar sampah dapat
di olah dengan lebih maksimal.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kecamatan Jambi Timur memiliki luas daerah sebesar 15,74 Km 2 yang terdiri dari
sembilan kelurahan dengan jumlah masyarakat sebanyak 74.132 jiwa, dimana angka
kepadatan penduduk sebesar 4.708 jiwa/Km2. Penggunaan lahan di kawasan Kecamatan
Jambi Timur dimanfaatkan dalam pembangunan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,
dan tempat ibadah.

Jumlah keluarga pra sejahtera (keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau
lebih dari 5 kebutuhan dasarnya sebagai keluarga sejahtera seperti kebutuhan akan
pengajaran, agama, pangan, papan, sandang, dan kesehatan) yang terdapat di Kecamatan
Jambi Timr sebanyak 5.553 KK dan keluarga sejahtera sebanyak 4.599 KK. Dengan
jumlah penduduk sebanyak 74.132 jiwa dan rata-rata sampah yang dihasilkan per orang/
hari sebesar 2,5 l/orang/hari berarti angka timbulan sampah yang terdapat di Kecamatan
Jambi Timur yaitu sebesar 185.330 l/hari.

Untuk kondisi eksisting pengelolaan sampah di Kecamatan Jambi Timur masih belum
berjalan dengan maksimal, hal ini dibuktikan dengan masih adanya tumpukan-tumpukan
sampah yang terdapat di luar TPS. Guna mengatasi permasalah tersebut maka dibutuhkan
perbaikan sistem yang sesuai dengan kondisi realitanya dengan memerhatikan 5 aspek
pengelolaan sampah yaitu: menegaskan peraturan yang telah ada dan terus melakukan
revisi peraturan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, membuat kelembagaan dalam
cakupan kecamatan agar pengelolaan sampah dapat terus dipantau dengan mudah,
menetapkan retribusi guna pembiayaan pengelolaan sampah agar pengelolaan sampah
menjadi teratur, melibatkan masyarakat dalam berbagai acara pelestarian lingkungan dan
mengadakan sosialisi secara rutin, memperbaiki teknik operasional pengelolaan sampah

21
dengan cara menjadwalkan waktu pewadahan, pembahuruan mengenai kondisi, sistem
penganguktan dilakukan secara rutin, penambahan tenaga teknisi dalam pengoperasian
teknologi pengelolaan sampah di TPA.

4.2 SARAN

Untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampa di Kecamatan Jambi Timur terdaoat


beberapa hal yang dapat diperbaiki baik bagi instansi terkait ataupun masyarakat, seperti:

1) Menyempurnakan kebijakan pengelolaan sampah dan Tempat Pembuangan Akhir


(TPA) yang akan memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi para investor dan
perlu adanya aturan hukum/ perda yang mengayomi tentang permasalahan sampah di
wilayah Kecamatan Jambi Timur.
2) Peningkatan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif, serta melakukan
pelatihan/training pada masyarakat tentang pengelolaan sampah dengan
mengedepankan prinsip 4R, sehingga sampah dapat dikelola menjadi benda yang
bermanfaat, sekaligus meningkatkan pendapatan warga, mulai dari tingkat RT/RW.
3) Memberikan reward kepada warga yang peduli terhadap masalah sampah dan
lingkungan di wilayah Kecamatan Jambi Timur.
4) Peningkatan koordinasi antar dinas-dinas terkait dan peningkatan sarana dan
prasarana di dalam pengelolaan sampah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Badan PPKB Kota Jambi. 2016. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera di Kota
Jambi Menurut Kecamatan. BPS Kota Jambi, Jambi

BSN. 2002. Standar Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah Perkotaan. SNI No.19-2452-2002. Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta

Hartoyo, 1998. Pemanfaatan Pengelolaan Sampah Kota Jawa Timur. Bahan Seminar
Nasional Penanganan Sampah Kota. Fakultas Teknik Brawijaya, Malang

Kecamatan Jambi Timur. 2017. Kecamatan Jambi Timur Dalam Angka 2017, Jambi

Tchobanoglous, 1977. Handbook Of Solid Waste Management: Second Edition. Mcgrow Hill
Companies, Inc. New York

Pemerintah Daerah Kota Jambi. 2013. Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 Tentang
Pengelolaan Sampah, Jambi

Pemerintah Daerah Kota Jambi. 2013. Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 Mengenai
Kelembagaan Instansi di Kota Jambi, Jambi

Pemerintah Daerah Kota Jambi. 2013. Perda Kota Jambi Nomor 09 Tahun 2013 Tentang
Tata Ruang Wilayah Kota Jambi Tahun 2013-2023, Jambi

Pemerintah Daerah Kota Jambi. 2003. Perda Kota Jambi Nomor 09 Tahun 2013 Tentang
Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan, Jambi

23
LAMPIRAN I

10,14,15,22,23,24

24

Anda mungkin juga menyukai