Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Experiment. Ini

merupakan desain penelitian dimana bersifat bukan eksperimen sesungguhnya

dengan variabel yang dimanipulasi atau dikontrol sulit dilakukan, serta tidak

adanya batas terhadap randomisasi dan dapat mengontrol ancaman validitas

(Notoatmodjo, 2014).

Rancangan menggunakan randomised pre test post test with control

group. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dua kelompok

sampel perlakuan meliputi kelompok sampel dengan intervensi Leg Exercise

dan kelompok sampel dengan intervensi kombinasi Deep Breathing. Terdapat

satu kelompok kontrol yaitu kelompok Deep Breathing.

Tabel 3.1 Desain Penelitian


Pre Test Treatment Post Test
Kelompok I O1 X1 O2
Kelompok II O3 C O4
Kelompok III O5 X2 O6
Keterangan :
O1 : pre test pada kelompok Leg Exercise
O3 : pre test pada kelompok Deep Breathing
O5 : pre test pada kelompok Leg Exercise dan Deep Breathing
X1 : intervensi Leg Exercise
C : kontrol Deep Breathing
X2 : intervensi Leg Exercise dan Deep Breathing
O2 : post test pada kelompok Leg Exercise
O4 : post test pada kelompok Deep Breathing
O6 : post test pada kelompok Leg Exercise dan Deep Breathing

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 2 Januari – 24 Februari 2019 di RS

Roemani Semarang.
54

53
C. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo,

2014). Populasi dalam penelitian ini terdiri atas :

1. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien operasi di RS

Roemani Semarang dengan anestesi spinal pada bulan Januari 2019

berjumlah 124 orang.

2. Populasi Aktual

Populasi aktual dalam penelitian ini adalah pasien operasi dengan

anestesi spinal di RS Roemani Semarang tepatnya di ruang Ayyub 2,

Ismail 2 dan Sulaiman 5 yang sesuai kriteria penelitian pada 2

Januari – 24 Februari 2019 sebanyak 51 orang.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel ialah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2014). Sampel digunakan peneliti ialah sampel yang

sesuai dengan kriteria inklusi peneliti.

Teknik sampling ialah metode pengambilan sampel. Dalam penelitian

ini akan menggunakan probability sampling yaitu pengambilan sampel secara

acak dan memberikan peluang sama kepada setiap individu sehingga semua

populasi bisa dijadikan sampel penelitian (Notoatmodjo, 2014).

Teknik yang digunakan pada penelitian ini ialah simple random

sampling dengan teknik lottery (Notoatmodjo, 2014). Pengambilan sampel

dengan mendata setiap pasien yang datang dari ruang Instalasi Bedah Sentral

dengan anestesi spinal dan diambil sesuai kriteria inklusi kemudian

menentukan kelompok Leg Exercise, kelompok Deep Breathing dan kelompok

kombinasi Deep Breathing dengan cara diundi.


55

E. Besar Sampel

Pada penelitian ini besar sampel yang diambil ialah semua pasien

operasi anestesi spinal yang memenuhi kriteria inklusi dirawat di RS Roemani

Semarang pada 2 Januari – 24 Februari 2019 dengan menggunakan rumus besar

sampel analisis numerik >2 kelompok tidak berpasangan menurut (Dahlan,

( )

( )

: besar sampel
: Kesalahan tipe I = 0.05 dengan hipotesis dua arah sehingga Zα = 1, 64
: Kesalahan tipe II = 0.1 dengan hipotesis dua arah sehingga Zβ = 1,28
: standar deviasi 8,8 (Weippert, Behrens, Rieger, Stoll, & Kreuzfeld, 2013)
: selisih minimal yang dianggap bermakna 3,21 (Weippert dkk., 2013)

Perhitungan sampel minimal yang dibutuhkan :

( )
=
( )
( )
=
2008) :

n1 = n2 =

Keterangan : n

n1 = n2

= 14,56 pembulatan 15
56

Didapatkan jumlah sampel sebanyak 15 orang per kelompok. Antisipasi

kemungkinan dropout 10% maka sampel dikoreksi dengan rumus :

pembulatan menjadi 17. Maka besar sampel minimal

pada tiap kelompok adalah 17 atau 51 untuk 3 kelompok.

F. Kriteria Restriksi
Kriteria restriksi meliputi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi

ialah kriteria atau ciri-ciri yang dipenuhi setiap anggota populasi dan dapat

diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi ialah ciri populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2014).

Kriteria inklusi sebagai berikut :

1. Berusia ≥18 tahun

2. Pemberian cairan RL setelah dari recovery room

3. Anestesi spinal dengan Bupivakain HCl

4. Sign out mulai pukul 07.30 – 13.00 WIB Kriteria eksklusi sebagai

berikut :

1. Operasi sectio caesarea dan hernioplasty

2. Pasien yang mengalami kegawatan saat dilakukan intervensi

3. Operasi cito

4. Pasien tidak kooperatif

G. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Cara Hasil Skala
Variabel Definisi Alat Ukur
Pengukuran Ukur Ukur
57

Mean Tekanan arteri rata-rata Spigmomanometer Melakukan baik mmHg Rasio


Arterial dari pengukuran tekanan pegas pengukuran tekanan
Pressure darah yang diukur darah di ekstremitas
sebelum dan sesudah sebelum maupun
dilakukan intervensi pada sesudah dilakukan
post operasi intervensi ke
anestesi spinal kemudian
menggunakan alat memasukkan
pengukuran tekanan rumus
darah yang sudah MAP =
terkalibrasi.

Leg - - -
Exercise

Latihan fisik Standar o perasional


bagian kaki prosedur Leg
setelah 4 jam Exercise
pertama
selesai operasi
dengan
anestesi spinal
dimulai
posisi
fowler,
dorsalfleksi
plantarfleksi,
endorotasi
eksorotasi
pergelangan
kaki,
yang dari semi

fleksi
ekstensi lutut, fleksi ekstensi
paha
Tabel 3.2 Lanjutan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Cara Hasil Skala
Variabel Definisi Alat Ukur
PengukuranUkur Ukur
58

KombinasiLatihan post Standar - - -


Deep operasi operasional
Breathing berupa Leg prosedur Leg Exercise dan
Exercise dan Deep Breathing
Deep
Breathing
yaitu
melakukan
intervensi
Leg Exercise
kemudian
latihan
pernapasan
abdomen
setelah 4 jam
pertama
selesai
operasi
dengan
anestesi
spinal yang
dimulai dari
posisi tubuh
semi
fowler dan
rileks,
pertemukan
kelima jari
tangan di atas
perut, tarik
napas melalui
hidung dan
tahan 3
detik,
hembuskan
melalui
mulut
perlahan
sampai
udara
keluar
seluruhnya

H. Intervensi

Pada penelitian ini, peneliti memberi penjelasan mengenai tujuan dan

manfaat, cara melakukan intervensi sesuai SOP, pengambilan data dan

pengisian lembar observasi dengan langkah sebagai berikut :

1. Peneliti membuat proposal penelitian dan surat ijin studi pendahuluan

dari kampus.
59

2. Peneliti membawa surat ijin studi pendahuluan dari kampus dengan

melampirkan berkas proposal penelitian untuk diajukan ke pihak RS

Roemani Semarang.

3. Peneliti menerima balasan ijin studi pendahuluan lalu mengurus

administrasi ke pihak rumah sakit.

4. Peneliti melakukan pengambilan data di rekam medis dan instansi terkait

di RS Roemani Semarang.

5. Peneliti mengurus ethical clearance di institusi pendidikan yang telah

ditentukan dan melampirkan protokol penelitian.

6. Peneliti menyiapkan alat yang sudah terkalibrasi, lembar observasi dan

standar operasional prosedur kemudian menentukan responden sesuai

teknik sampel yang telah ditentukan.

7. Peneliti merekap data pasien dengan anestesi spinal sesuai kriteria

penelitian setelah 1 jam keluar dari recovery room.

8. Responden dibagi tiga kelompok dengan cara dilotre menggunakan

lintingan kertas bersama wadah berlubang yang tersedia.

9. Peneliti memberikan lembar inform consent pada calon responden,

apabila setuju maka diberikan penjelasan.

10. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, langkah prosedur kepada

responden / keluarga yang bertanggungjawab.

11. Sebelum dilakukan intervensi, masing-masing responden dilakukan

pengukuran tekanan darah dengan menggunakan spigmomanometer

pegas.
12. Pada kelompok intervensi 1, dilakukan Leg Exercise. Pada kelompok

kontrol, dilakukan Deep Breathing. Pada kelompok intervensi 2,

dilakukan Leg Exercise dan Deep Breathing.


60

13. Intervensi dilakukan selama 48 jam dengan 3 kali sehari (Shashua dkk.,

2015). Pada hari pertama dilakukan setelah 4 jam waktu sign out dengan

masing-masing intervensi tiap 2 jam. Hari kedua dimulai pada jam yang

sama di hari pertama intervensi. Tiap implementasi, dilakukan

pengukuran tekanan sebelum dan sesudah pada detik itu juga.

14. Hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah ditulis dalam

lembar observasi masing-masing responden.

15. Kemudian hasil tersebut diolah dengan rumus MAP lalu data diinput di

komputer untuk dianalisis.

I. Instrumentasi

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan dalam

pengumpulan data. Alat-alat pengumpulan data penelitian berupa inform

consent, identitas responden yang menggambarkan karakteristik responden.

Lalu, lembar observasi dan lembar standar operasional prosedur pada

pelaksanaan intervensi kelompok Leg Exercise dan kelompok kombinasi Deep

Breathing. Kemudian pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah

implementasi dengan spigmomanometer pegas yang telah terkalibrasi. Lalu,

memasukkan hasil pengukuran tekanan darah ke rumus MAP dengan kategori

rendah <80mmhg, normal 80-105mmhg dan tinggi >105mmhg.

J. Validitas dan Reliabilitas

Validitas ialah indeks yang menunjukkan alat ukur penelitian

benarbenar mengukur apa yang dikur. Reliabilitas ialah indeks yang

menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan

(Notoatmodjo, 2014). Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas yang

digunakan yaitu spigmomanometer pegas yang sudah terkalibrasi sehingga

tetap terjaga homogenitas. Penelitian ini juga menggunakan standar


61

operasional prosedur latihan post operasi dari Himpunan Perawat Kamar

Bedah yang merupakan

standar baku dari organisasi keperawatan pe rioperative di Indonesia yang

digunakan saat melakukan implementasi Leg Exercise dan Deep Breathing

1. Metode pengolahan data

Dalam penelitian ini, pengelolaan data hasil penelitian dilakukan

dengan langkah sebagai berikut :

post operasi.

K. Pengolahan Data

a. Editing

merupakan kegiatan memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan dari kuesioner yang dilakukan

dengan memeriksa kelengkapan pengisian lembar observasi pada

saat melakukan penelitian di RS Roemani Semarang (Notoatmodjo,

2014).

b. Coding

Setelah diedit dan disunting, peneliti mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan

(Notoatmodjo, 2014).
62

Peneliti memberikan kode tertentu pada kategori responden

jenis kelamin, kode 1 untuk jenis kelamin laki-laki, kode 2 untuk jenis

Deep Breathing , kode 3 untuk kelompok kombinasi Deep

Breathing.

Data Entry

komputer melalui software komputer, kemudian dilakukan analisis

data dengan komputer dan dilakukan pengecekan ulang terhadap

data (Notoatmodjo, 2014).

Tabulating
kelamin perempuan. Pada kategori kelompok responden, kode 1 untuk

kelompok Leg Exercise, kode 2 untuk kelompok c.

Peneliti memasukkan data-data hasil observasi ke dalam d.

Peneliti memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam

table sesuai kriteria yang ditentukan seperti jenis kelamin, status

kelompok intervensi, hasil pengukuran tekanan darah.

e. Processing

Setelah proses edit dan coding, lalu diproses melalui

software komputer untuk pengolahan data dan analisis data.


63

f. Cleaning

Peneliti memeriksa kembali data yang telah dimasukkan ke

dalam komputer dan memastikan sesuai uji statistik bahwa data

terhindar dari kesalahan pada waktu pemberian

kode,

ketidaklengkapan dari hasil pengukuran data (Notoatmodjo, 2014).

2. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian,

terbagi menjadi 2 :

a. Analisis univariat

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan karakteristik

responden yaitu usia, jenis kelamin dan tindakan pembedahan

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Data

sebelum dan sesudah intervensi per kelompok Leg Exercise, Deep

Breathing, kombinasi Deep Breathing dideskripsikan melalui

analisis mean, standar deviasi. Data diuji dengan normalitas didapat

data berdistribusi tidak normal dan diuji homogenitas.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat yang digunakan untuk menganalisis

perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan Leg Exercise dan

kombinasi Deep Breathing pada masing-masing kelompok yaitu

dengan uji Wilcoxon karena syarat data numerik, sifat hasil ukur

dependen, dan berdistribusi tidak normal.

Selanjutnya untuk menganalisis perbedaan selisih MAP pada

ketiga kelompok menggunakan uji Kruskal Wallis post hoc Mann

Whitney karena data lebih dari 2 kelompok, berdistribusi tidak

normal, syarat data numerik, sifat hasil ukur independen.


64

Batas kemaknaan atau α yang dipakai dalam penelitian ini

adalah 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 95%. Semua analisis

statistik dalam penelitian ini dianalisis menggunakan program

computer. Hasil analisis yaitu p=0,000 maka H0 ditolak dengan

simpulan bahwa :

1) Ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan terhadap nilai

MAP

2) Ada perbedaan MAP antara kelompok kontrol, kelompok Leg

Exercise dan kelompok kombinasi

3) Kombinasi lebih efektif terhadap peningkatan MAP

L. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal penting dan apabila berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena

manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian.

Dalam penelitian ini, sebelum peneliti mendatangi calon responden,

peneliti melakukan beberapa tahap diantaranya mengajukan surat ijin ke RS

Roemani untuk melakukan ijin penelitian, lalu melampirkan berkas protokol

penelitian. Etika yang diperhatikan meliputi :

a. Informed consent

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti memberikan informed

consent kepada 51 calon responden yang bersedia menandatangani

lembar berisi persetujuan tindakan, tujuan, manfaat dan langkah


65

prosedur. Dalam penelitian ini, 51 orang setuju untuk menandatangani

lembar yang diberikan peneliti.

b. Anonimity (tanpa nama)

Sesuai dengan etika penelitian, peneliti hanya mencantumkan

inisial nama untuk melindungi privasi klien selama pengambilan data

Confidentiality (kerahasiaan)

klien dan menjamin kerahasiaan d ata hanya untuk kepentingan

penelitian.

c.

Sesuai dengan etika penelitian, peneliti tidak mengambil gambar

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai