PENDAHULUAN
Kornea adalah selaput bening mata yang merupakan bagian selaput mata yang
tembus cahaya dan menutup bola mata sebelah depan. Kornea merupakan jendela
untuk melihat benda dan cahaya yang masuk ke mata pertama kali akan melewati
struktur ini. Berbagai keluhan bisa terjadi pada kornea termasuk terbentuknya ulkus
diakibatkan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel
radang.1 Di amerika serikat dilaporkan sekitar 75.000 kasus ulkus kornea setiap
tahunnya. Di Negara berkembang terjadi sekitar 1,5 juta kasus ulkus kornea per
tahunnya.2 Di Indonesia, insiden ulkus kornea tahun 2013 adalah 5,5 persen dengan
prevalensi tertinggi di bali (11%), di ikuti oleh Yogyakarta (10,2%) dan Sulawesi
selatan (9,4%) 3
Ulkus tersebut bisa terdapat pada sentral kornea dan berpengaruh sekali pada
visus. Ulkus dapat terjadi dari berbagai macam kondisi seperti benda asing yaitu
sepotong rumput, pasir atau lumpur yang masuk kedalam mata, kekurangan
produksi air mata dan kegagalan palpebra menutup sempurna pada saat tidur.
Penyakit ini pada umumnya akan memberikan gejala mata merah, sakit mata ringan
sampai berat, fotofobia, kekeruhan pada kornea dengan defek epitel yang bila
fungsi penglihatan.1
1
2
mungkin. Semakin dalam ulkus yang terbentuk, maka gejala dan komplikasinya
ulkus. Penyulit yang mungkin timbul antara lain infeksi di bagian kornea yang lebih
dalam, perforasi kornea (pembentukan lubang), kelainan letak iris dan kerusakan
mata.5