4. Bloem MW, Pee SD, Hop LT, Khan NC, Laillou A. et al. Key strategies
to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN
countries workshop. Food and utrition Bulletin: 2013:34:2.
8. Ramayana, Ibrahim IA, dan Damayanti D. Hubungan pola asuh ibu dengan
kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu asoka II wilayah pesisir
kelurahan barombong kecamatan tamalate kota makassar tahun 2014. Al-
Sihah: The Public Health Science Journal. 2014; 6 :424-36.
68
69
12. Ni'mah K dan Nadhiroh SR. Faktor yang berhubungan D=dengan kejadian
stunting pada balita. Media Gizi Indonesia. 2015; 10: 13-9.
14. Rahmayana. Hubungan pola asuh ibu dengna kejadian stunting anak usia 24-
59 bulan di posyandu asoka di wilayah pesisir kelurahan barombong
kecamatan tamalate kota makassar tahun 2014 [skripsi]. Makassar. Fakultas
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar; 2014.
15. Jahari AB. Penurunan masalah stunting. Persatuan ahli gizi indonesia; 2018.
17. Puskesmas Alalak Tengah. Data baduta dan balita berdasarkan status gizi di
Puskesmas Alalak Tengah bulan Agustus 2019; 2019
19. Dinas kesehatan. Profil kesehatan Puskesmas Alalak Tengah tahun 2018.
Banjarmasin: dinas kesehatan kota banjarmasin. 2019
20. Unicef Indonesia. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak. 2013.
22. Hariyadi D dan Ekayanti I. Analisis pengaruh perilaku keluarga sadar gizi
terhadap stunting di Propinsi Kalimantan Barat. Teknologi dan Kejuruan.
2011; 34:71-8.