Anda di halaman 1dari 5

Selasa, 03 Februari 2019

RK. Leuwikopo Lab. Lapangan Siswadhi Soepardjo

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE


KEBUTUHAN AIR IRIGASI TANAMAN

oleh:

Kemal Arsyad (F14160010)


Azmi Rizqurrahman Mubarok (F14160012)

Dosen:
Dr. Liyantono, S.TP., M.Agr

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari makhluk hidup di dunia ini, tak
terkecuali tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air baik itu sebagai bahan baku fotosintesis
maupun transportasi zat hara. Oleh karena itu, agar dihasilkan produksi panen yang optimum
dari tanaman, maka suplai air selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman harus dipenuhi.
Di sisi lain, terbatasnya air yang akan digunakan untuk pengairan/irigasi mengharuskan
petani/pengelola lahan pertanian untuk menyuplai air irigasi secara efektif dan efisien. Selain
daripada faktor keterbatasan air, faktor curah hujan, lama penyinaran, kelembaban, serta suhu
juga ikut mempengaruhi evapotranspirasi yang terjadi, sehingga perlu adanya perencanaan
irigasi yang matang, agar proses penyaluran air berjalan dengan efektif dan efisien.
Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang
diolah dan mendistribusinya secara sistematis. Sedangkan Kebutuhan air irigasi adalah jumlah
volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan
air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan
dan kontribusi air tanah (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).

Tujuan
Tujuan dari praktikum penentuan kebutuhan air irigasi tanaman ini adalah menghitung
kebutuhan air irigasi untuk suatu pola tanam tertentu.

METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum penentuan kebutuhan air irigasi tanaman adalah
software CROPWAT 8.0, data iklim dari praktikum sebelumnya, dan laptop.

Prosedur Praktikum
1. Data iklim dari stasiun yang terdekat dengan asal tempat tinggal setiap praktikan
(seperti pada Praktikum 2a) digunakan sebagai input data ke aplikasi CROPWAT 8.0.
2. Data ETo yang telah dihitung pada Praktikum 2a digunakan sebagai input data ke
aplikasi CROPWAT 8.0.
3. Mentukan pola tanam dalam setahun, kemudian mengambil jenis tanaman dan
karakteristiknya pada database CROPS
4. Penentuan metoda pendugaan Hujan Efektif yang dipilih oleh setiap kelompok
praktikan dan alasanya kenapa memilih metoda tersebut. (Keterangan tentang Metoda
pendugaan Hujan Efektif dapat dilihat pada CROPWAT)
5. Menghitung keperluan air irigasi (KAI) setiap dasarian (10 harian) dalam satuan
mm/hari dan liter/detik/ha. Kemudian menjelaskan bagaimana konversi satuan dari
mm/hari ke liter/detik/hektar atau sebaliknya.
6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan KAI netto dan KAI gross.

1
Hasil dan Pembahasan
Pola tanam dalam setahun yang ditentukan adalah seperti pada gambar di bawah ini

Berikut adalah karakteristik dari tanaman yang akan di tanam.

Metode pendugaan hujan efektif yang digunakan adalah USDA S.C. Method, karena
dibandingkan metode lain yang ditawarkan oleh CROPWAT, metode ini relatif lebih mudah
dan praktis digunakan, hanya tinggal dipilih saja, tidak perlu menentukan atau mencari
koefisien korelasi, dsb.

2
Berikut adalah tabel hasil perhitungan keperluan air irigasi (KAI) setiap dasarian (10
harian) dalam satuan mm/hari dan liter/detik/ha.
Etc Hujan Irigasi
Cro Bula Dasaria Taha Kc ETc mm/ Efektif mm/ Irigasi Irigasi
p n n p coef mm/ha dasaria mm/dasari dasaria mm/ha lt/detik/
f ri n an n ri ha
Feb 1 Init 0.6 1.51 3 3.8 3 0.3 0.03
Feb 2 Init 0.6 1.65 16.5 15.4 1.2 0.12 0.01
Feb 3 Init 0.6 1.56 12.5 8 4.5 0.45 0.05
Mar 1 Init 0.6 1.78 17.8 15.4 2.4 0.24 0.03
Mar 2 Deve 0.66 2.03 20.3 21.2 0 0 0.00
Mar 3 Deve 0.77 2.21 24.3 7.9 16.4 1.64 0.19
Pepper

Apr 1 Deve 0.89 2.65 26.5 21.2 5.4 0.54 0.06


Apr 2 Mid 0.97 2.84 28.4 13.3 15 1.5 0.17
Apr 3 Mid 0.98 2.69 26.9 7.1 19.8 1.98 0.23
May 1 Mid 0.98 2.68 26.8 13.3 13.5 1.35 0.16
May 2 Mid 0.98 2.71 27.1 13.7 13.4 1.34 0.16
May 3 Late 0.96 2.62 28.9 5.5 23.3 2.33 0.27
Jun 1 Late 0.89 2.29 22.9 13.7 9.1 0.91 0.11
Jun 2 Late 0.84 2.21 6.6 3.3 1.1 0.11 0.01
Jul 1 Init 0.4 1.02 10.2 11.1 0 0 0.00
Jul 2 Deve 0.47 1.26 12.6 10.9 1.7 0.17 0.02
Jul 3 Mid 0.91 2.65 29.2 4.2 25 2.5 0.29
Soybean

Aug 1 Mid 1.1 3.46 34.6 10.9 23.7 2.37 0.27


Aug 2 Mid 1.1 3.38 33.8 8.9 25 2.5 0.29
Aug 3 Mid 1.1 3.69 40.6 3.2 37.3 3.73 0.43
Sep 1 Late 1.09 3.71 37.1 8.9 28.3 2.83 0.33
Sep 2 Late 0.78 2.76 27.6 11.1 16.5 1.65 0.19
Sep 3 Late 0.49 1.68 5 1.5 2.5 0.25 0.03
Sep 3 Init 0.5 1.7 1.7 0.5 1.7 0.17 0.02
Oct 1 Init 0.5 1.63 16.3 11.1 5.2 0.52 0.06
Oct 2 Init 0.5 1.75 17.5 9 8.5 0.85 0.10
Oct 3 Deve 0.55 1.85 20.3 4.9 15.4 1.54 0.18
Nov 1 Deve 0.74 2.28 22.8 9 13.9 1.39 0.16
Nov 2 Deve 0.94 2.66 26.6 8.3 18.3 1.83 0.21
Potato

Nov 3 Mid 1.07 3.12 31.2 3.2 28.1 2.81 0.33


Dec 1 Mid 1.08 2.99 29.9 8.3 21.6 2.16 0.25
Dec 2 Mid 1.08 2.86 28.6 8 20.6 2.06 0.24
Dec 3 Mid 1.08 2.98 32.7 2.2 30.5 3.05 0.35
Jan 1 Late 1.07 2.84 28.4 10.6 17.8 1.78 0.21
Jan 2 Late 0.96 2.26 22.6 19 3.5 0.35 0.04
Jan 3 Late 0.81 1.95 21.4 8.3 13.1 1.31 0.15
Feb 1 Late 0.69 1.75 10.5 11.4 1 0.1 0.01
Total : 829.7 347.3 487.3

3
Perhitungan untuk mencari irigasi dalam liter/detik/hektar dari mm/hari adalah sebagai berikut.
∎ untuk lahan dengan luas 1 hektare:
x mm x mm 10.000 m2 x . 10 m3
= × =
hari hari ha ha . hari
x mm x . 10.000 liter x . 10.000 liter
= =
hari ha . hari ha . 24 . 3600 detik
x mm x . 10.000 liter x . 100 liter
= =
hari 86.400 detik . ha 864 detik . ha
x mm liter
=0,11574074 . x .
hari detik . ha
Sebaliknya,
x liter 𝒙 mm
= .
detik . ha 0,11574074 hari
Kebutuhan air irigasi netto (KAI netto) adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman dan dinyatakan dalam mm/tahun atau m3/ha per tahun. Hal tersebut
dipengaruhi oleh pola tanam dan iklim. Sementara itu KAI gross adalah banyaknya air yang
digunakan pada kenyataannya di lapangan dengan mempertimbangkan kehilangan air yang
terjadi(Verelst 1997).

Simpulan

Daftar Pustaka
Sosrodarsono S, dan Takeda K. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta(ID): Pradna
Paramita.
Verelst. 1997. Irrigation potential in Africa: A basin approach. Roma(IT): FAO Land and
Water Development Division.

Anda mungkin juga menyukai