Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2. VEKTOR
1.2.1. KUANTITAS SKALAR DAN VEKTOR
Kuantitas Skalar adalah suatu kuantitas yang didefinisikan secara lengkap oleh
bilangan tunggal dengan satuan yang sesuai.
Kuantitas Vektor adalah suatu kuantitas yang didefinisikan secara lengkap oleh
besarnya (dengan satuan) dan arahnya.
|𝑃𝑄| = 42 + 32 + 2 2 = 16 + 9 + 4
= 29 = 5,385
1.2.6. PENJUMLAHAN VEKTOR
Misal vektor a dinyatakan dengan a = a1i + a2j +a3k atau a = [a1, a2, a3]
dan b = b1i + b2j + b3k atau b = [b1, b2, b3], maka:
(b). (u + v) + w = u + (v + w) Asosiatif
(c ). a+0=0+a=a
(d). a + (-a) = 0
1.2.7. KOSINUS ARAH
Arah suatu vektor dalam tiga dimensi ditentukan
oleh sudut-sudut yang dibuat vektor dengan ketiga
sumbu acuannya
Juga 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 = 𝑟 2
m =cos b
n = cos , maka: l2 + m2 + n2 = 1
Perhatikan: [l, m, n]) yang ditulis dalam tanda kurung siku disebut
kosinus arah vektor 𝑂𝑃 dan merupakan nilai-nilai kosinus sudut-sudut
yang dibuat vektor yang bersangkutan dengan ketiga sumbu acuannya.
𝑎 𝑏 𝑐
l= ; m= ; n = ; dan, tentu saja, r = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
𝑟 𝑟 𝑟
Jadi dengan mengingat hal itu, carilah kosinus arah [l, m, n] dari
vektor r = 3i - 2j + 6k
∴ a = 3, b = -2, c = 6, r = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
∴ r = 49 = 7
3 2 6
∴l = ; m = −7 ; n =7
7
1.2.8. PERKALIAN SKALAR (PERKALIAN DENGAN ANGKA)
Sifat-sifat :
(a). c(a + b) = ca + cb
(b). (c + k)a = ca + ka
Jadi hasilkali skalar sebarang dua vektor yang saling tegak-lurus akan selalu nol.
Sekarang dalam kasus ini, dengan dua vektor dalam arah yang sama, θ = 0o.
Jadi, dengan menggunakan hasil-hasil (a) dan (b), kita peroleh:
a.b = ……
a.b = a1b1.1 + a1b2.0 + a1b3.0 + a2b1.0 + a2b2.1 + a2b3.0 + a3b1.0 + a3b2.0 + a3b3.1
a.b = a1b1 + a2b2 + a3b3
Sebagai contoh:
Jika a = 2i + 3j + 5k dan b = 4i + 1j + 6k
= 8 + 3 + 30 = 41 Jadi a.b = 41
Satu lagi:
Jika p = 3i – 2j + 1k ; q = 2i + 3j - 4k
Karena
=6–6–4
= -4 jadi p.q = -4
Soal-soal Latihan:
1. Carilah kosinus arah dari vektor yang menghubungkan dua titik (4,2,2) dan
(7,6,14)
2. Jika a = 2i + 2j – k dan b = 3i – 6j + 2k, carilah (a) a.b dan (b) a x b.
3. Jika a = 5i + 4j + 2k, b = 4i – 5j + 3k, dan c = 2i – j – 2k, dengan i, j, dan
k vektor-vektor satuan, tentukan:
(a)nilai a.b dan sudut antara vektor-vektor a dan b.
(b)Magnitudo dan kosinus arah dari vektor hasilkali (a x b) dan juga sudut yang
dibuat vektor hasilkali ini dengan vektor c.
4.Jika a = [2, -1, 0] = 2i – j
b = [-4, 2, 5] = -4i + 2j + 5k
c = [0, 0, 3] = 3k
Tentukan:
(i) 2a
(ii) 5(a-c)
(iii) a + 2b
(iv) 6a - 4b + 2c
(v) a + b + c
(vi) 2(3a – 2b + c)
1.2.10. HASILKALI VEKTOR DARI DUA VEKTOR
|a x b| = ab sin θ
Maka :
Jadi i x i = j x j = k x k = 0 (a)
Karena:
a x b = 𝑎1 𝑏1 𝟎 + 𝑎1 𝑏2 𝒌 + 𝑎1 𝑏3 −𝒋 + 𝑎2 𝑏1 −𝒌 + 𝑎2 𝑏2 𝟎 + 𝑎1 𝑏3 𝒊 + 𝑎3 𝑏1 𝒋 + 𝑎3 𝑏2 −𝒊 + 𝑎3 𝑏3 𝟎
a x b = 𝑎2 𝑏3 − 𝑎3 𝑏2 𝒊 − 𝑎1 𝑏3 − 𝑎3 𝑏1 𝒋 + 𝑎1 𝑏2 − 𝑎2 𝑏1 𝒌
dan anda dapat mengenal ini sebagai pola determinan yang baris pertamanya tersusun dari vektor
i, j, dan k.
dan inilah cara yang paling mudah untuk menuliskan hasilkali vektor dari dua vektor.
Catatan: (a) Baris atas terdiri dari vektor satuan dalam urutan i, j, k.
Jadi:
𝒊 𝒋 𝒌
a x b = 𝑎1 𝑎2 𝑎3 = 𝑎2 𝑏3 − 𝑎3 𝑏2 𝒊 − 𝑎1 𝑏3 − 𝑎3 𝑏1 𝒋 + 𝑎1 𝑏2 − 𝑎2 𝑏1 𝒌
𝑏1 𝑏2 𝑏3
p = 3i – 4j + 2k dan q = 2i +5j – k
Karena
𝒊 𝒋 𝒌
−4 2 3 2 3 −4
pxq = 3 −4 2 = i - j - k
5 −1 2 −1 2 5
2 5 −1
= i (4 - 10) – j (-3 – 4) + k (15 + 8)
= 2 – 2 cos 𝜃 (b)
Jadi dari (a) dan (b), kita peroleh:
Dengan kata lain, cukup jumlahkan kosinus arah yang bersesuaian dari
kedua vektor yang diketahui tersebut.
= 0,6330 – 0,1064
cos 𝜃 = 0,5266
𝜃 = 58o13’
𝑎 2
∴𝑙 = =
𝑝 29
𝑏 3
𝑚 = =
𝑝 29
𝑐 4
𝑛 = =
𝑝 29
′ ′ ′
2 3 4
∴ 𝑙 ,𝑚 ,𝑛 = , ,
29 29 29
Sekarang carilah kosinus arah [𝑙′ , 𝑚′ , 𝑛′ ] untuk 𝑄 persis dengan cara yang sama.
Karena
𝑞= 𝐪 = 42 + 32 + 22 = 16 + 9 + 4 = 29
4 −3 2
∴ 𝑙′ , 𝑚′ , 𝑛′ = , ,
29 29 29
2 3 4
∴ 𝑙, 𝑚, 𝑛 = , ,
29 29 29
Jadi dengan menggunakan cos 𝜃 = 𝑙𝑙 ′ + 𝑚𝑚′ + 𝑛𝑛′ , anda dapat
menyelesaikannya dan mencari sudut 𝜃-nya. Mulailah.
Karena
2 4 3 −3 4 2
cos 𝜃 = ∙ + ∙ + ∙
29 29 29 29 29 29
8 9 8
= − +
29 29 29
7
= = 0,2414 jadi, θ = 76o2’
29
1.2.12. RASIO ARAH
Jika OP = a i + b j + c k. Kita ketahui bahwa:
|OP| = 𝑟 = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2
𝒂 𝒃 𝒄
𝒍= , 𝒎= , 𝒏=
𝒓 𝒓 𝒓
Kita dapat lihat bahwa komponen a, b, dan c masing-masing sebanding dengan kosinus
arah 𝑙, 𝑚, 𝑛; dan komponen-komponen ini kadang-kadang disebut sebagai rasio arah dari
vektor OP
Perhatikan:
Rasio arah dapat dikonversi menjadi kosinus arah dengan membagi masing-masing rasio itu
dengan r (magnitudo vektornya).
1.2.13. DIFERENSIASI VEKTOR
Medan skalar atau fungsi skalar adalah sebuah fungsi yang mempunyai sebuah
bilangan pada setiap titik dalam ruang.
Contoh medan skalar: Fungsi yang menyatakan temperatur di setiap titik pada
suatu benda.
Medan vektor (vector field) atau fungsi vektor (vector function) adalah suatu fungsi
yang merepresentasikan seluruh vektor tertentu pada suatu domain atau daerah.
Contoh medan vektor:
Vektor tegak lurus terhadap permukaan Medan vektor yang memenuhi persamaan F(x,y) = -½yi + ½xj
Kontinyuitas & Derivatif vektor (Derivatif biasa)
Suatu fungsi vektor v(t) dikatakan kontinyu pada t = t0 jika fungsi tersebut
terdefinisi pada sekitar t0 (termasuk t0) dan memenuhi:
lim 𝑣 𝑡 = 𝑣(𝑡0 )
𝑡→𝑡0
𝑣 𝑡 = 𝑣1 𝑡 , 𝑣2 𝑡 , 𝑣3 (𝑡) = 𝑣1 𝑡 𝑖 + 𝑣2 𝑡 𝑗 + 𝑣3 (𝑡)𝑘
Maka v(t) kontinyu pada t0 jika dan hanya jika ketiga komponennya kontinyu
pada t0.
Suatu vektor v(t) dikatakan differentiable pada suatu titik P jika limitnya ada
𝑣 𝑡+∆𝑡 −𝑣(𝑡) ′
𝑣 ′ 𝑡 = lim 𝑣 𝑡 disebut derivatif dari v(t)
∆𝑡→0 ∆𝑡
Dalam koordinat cartesian:
𝑣 ′ 𝑡 = 𝑣1′ 𝑡 , 𝑣2′ 𝑡 , 𝑣3′ 𝑡
Contoh :
Jika 𝑣 = 𝑡, 𝑡 2 , 0 atau 𝑣 = 𝑡𝑖 + 𝑡 2 𝑗
Tentukan v’(t)
cv ′
= cv′ (c constant),
(u + v)’ = u’ + v’
u∙v ′ = u′ ∙ v + u ∙ v ′
(u x v)’ = u x v + u x v’
uvw ′ = (u′ v w) + u v ′ w + (u v w ′ )
Derivatif Parsial Fungsi Vektor
Jika suatu fungsi vektor dinyatakan dengan: 𝑣 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 = 𝑣1 𝑖 + 𝑣2 𝑗 + 𝑣3 𝑘
𝜕𝑣
Maka derivatif parsial dari v ke tm ditulis dan didefinisikan sebagai fungsi vektor:
𝜕𝑡𝑚
𝜕2 𝑣 𝜕2 𝑣1 𝜕2 𝑣2 𝜕2 𝑣3
= 𝑖 + 𝑗 + 𝑘
𝜕𝑡 𝜕𝑡𝑚 𝜕𝑡 𝜕𝑡𝑚 𝜕𝑡 𝜕𝑡𝑚 𝜕𝑡 𝜕𝑡𝑚
Dan seterusnya.
Contoh:
𝑣 𝑡1 , 𝑡2 = 𝑎 cos 𝑡1 𝑖 + 𝑎 sin 𝑡1 𝑗 + 𝑡2 𝑘
𝜕𝑣 𝜕𝑣
Maka = −𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡1 𝑖 + 𝑎 cos 𝑡1 𝑗 dan =𝑘
𝜕𝑡1 𝜕𝑡2
𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕2 𝐴 𝜕2 𝐴 𝜕2 𝐴 𝜕2 𝐴
Tentukan , , , , ,
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝜕𝐴 𝜕 2 4
𝜕 𝑥𝑦 𝜕 2
= 2𝑥 𝑦 − 𝑥 𝑖 + 𝑒 − 𝑦 sin 𝑥 𝑗 + 𝑥 cos 𝑦 𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
= 4𝑥𝑦 − 4𝑥 3 𝑖 + 𝑦𝑒 𝑥𝑦 − 𝑦 cos 𝑥 𝑗 + (2𝑥 cos 𝑦)𝑘
Dengan cara yang sama didapatkan:
𝜕𝐴
= 2𝑥 2 𝑖 + (𝑥𝑒 𝑥𝑦 − sin 𝑥)𝑗 − (𝑥 2 sin 𝑦)𝑘
𝜕𝑦
𝜕2𝐴 2 𝑖 + (𝑦 2 𝑒 𝑥𝑦 + 𝑦 sin 𝑥)𝑗 + (2 cos 𝑦)𝑘
= 4𝑦 − 12𝑥
𝜕𝑥 2
𝜕2𝐴 2 𝑥𝑦 2
2
= 0 + 𝑥 𝑒 𝑗 − (𝑥 cos 𝑦)𝑘
𝜕𝑦
𝜕2𝐴
= 4𝑥 𝑖 + (𝑥𝑦𝑒 𝑥𝑦 + 𝑒 𝑥𝑦 − cos 𝑥)𝑗 − (2𝑥 sin 𝑦)𝑘
𝜕𝑥𝜕𝑦
𝜕2𝐴
= 4𝑥 𝑖 + (𝑥𝑦𝑒 𝑥𝑦 + 𝑒 𝑥𝑦 − cos 𝑥)𝑗 − (2𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑦)𝑘
𝜕𝑦𝜕𝑥
Gradien dari Medan Skalar
Gradien dari suatu fungsi skalar f(x, y, z) dinyatakan dengan grad f atau 𝛻f adalah suatu
vektor yang didefinisikan dengan:
𝜕 𝜕 𝜕
𝛻= 𝑖+ 𝑗+ 𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Contoh:
Jika 𝑓 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2
𝜕 𝜕 𝜕
𝛻𝑓 = 3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 𝑖+ 3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 𝑗+ 3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝛻𝑓 = 6𝑥𝑦 𝑖 + 3𝑥 2 − 3𝑦 2 𝑧 2 𝑗 − 2𝑦 2 𝑧 𝑘
∇f = -12i – 9j -16k
Divergensi dari Medan Vektor
Jika 𝑣 (x,y,z) = 𝑣 1 i + 𝑣 2 j + 𝑣 3 k adalah suatu fungsi vektor yang differentiable,
maka divergensi dari 𝑣, ditulis div 𝒗 adalah:
Contoh:
𝑣 = 3𝑥𝑧 𝑖 + 2𝑥𝑦 𝑗 − 𝑦𝑧 2 𝑘, tentukan div 𝑣.
maka:
𝜕 𝜕 𝜕
div 𝑣 = (3𝑥𝑧) + (2𝑥𝑦) + (−𝑦𝑧 2 )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 3𝑧 + 2𝑥 − 2𝑦𝑧
F (x,y,z) = (x2yz)i + (3xyz3)j + (x2 – z2)k
Tentukan div F.
𝜕 𝜕 𝜕
div 𝐹 = (𝑥 2 𝑦𝑧) + (3𝑥𝑦𝑧 3 ) + (𝑥 2 − 𝑧2)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 2𝑥𝑦𝑧 + 3𝑥𝑧 3 − 2𝑧
𝑨 = 𝒙𝟐 𝒛 𝒊 − 𝟐𝒚𝟑 𝒛𝟐 𝒋 + 𝒙𝒚𝟐 𝒛 𝒌
𝑑𝑖𝑣 𝐴 = 2𝑥𝑧 − 6𝑦 2 𝑧 2 + 𝑥𝑦 2
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
𝐶𝑢𝑟𝑙 𝑣 = 𝛻 x 𝑣 = 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑣1 𝑣2 𝑣3
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
𝑪𝒖𝒓𝒍 𝒗 = 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= −3𝑥𝑖 + 𝑦𝑗 + 2𝑧𝑘
𝑦𝑧 3𝑧𝑥 𝑧
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
𝐶𝑢𝑟𝑙 𝑣 = 𝛻 x 𝑣 = 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 2𝑧 4 + 2𝑥 2 𝑦 𝑖 + 3𝑥𝑧 2 𝑗 − 4𝑥𝑦𝑧 𝑘
(𝑥𝑧 3 ) (−2𝑥 2 𝑦𝑧) (2𝑦𝑧 4 )