Anda di halaman 1dari 2

Exercise

Effects Of Exercise On Laboratory Test Results


Latihan dapat menghasilkan perubahan sementara atau jangka panjang
dalam sejumlah analit.
Beberapa analit yang lebih umum dideskripsikan dipengaruhi oleh latihan
tercantum pada berikut :
Laboratory Values That Increase After Exercise
a. Aspartate aminotransferase
b. Bilirubin
c. Creatine kinase
d. High – density lipoprotein cholesterol
e. Hormones
f. Lactase
g. Neutrophils
h. Uric acid
Tingkat perubahan tergantung pada sejumlah factor, termasuk kebugaran
seseorang, jumah massa otot, durasi dan intensitas latihan, dan jumlah waktu
yang telah berlalu antara acara olahraga dan pengumpulan specimen darah.
Latihan selamma pengumpulan specimen yaitu : pompa tangan dapat
menyebabkan perubahan
Berolahraga otot kekurangan hasil oksigen peningkatan
konsentrasi asam laktat dan suhu
Nilai laboratorium yang meningkat setelah latihan
Laboratory Values That Increase After Exercise
i. Aspartate aminotransferase
j. Bilirubin
k. Creatine kinase
l. High – density lipoprotein cholesterol
m. Hormones
n. Lactase
o. Neutrophils
p. Uric acid
Penurunan pH, yang mungkin pada gilirannya menghasilkan kadar kalsium
terionisasi dan kalium.
Mengepalkan tangan juga dapat mengakibatkan peningkatan tekanan di
vena, yang dapat mengakibatkan perubahan yang diinduksi tekanan mirip
dengan yang terlihat dengan pemakaian tourniquet
Menurut Division of Laboratory Medicine, Department of Pathology,
Massachusetts General Hospital, and Harvard Medical School, Boston, MA
efek olahraga pada hasil laboratorium dibagi menjadi 2 kelompok utama
yaitu :
1. Efek jangka pendek dari latihan olahraga yang berat pada hasil laboratorium
dilaporkan pada pelari marathon, atlet ketahanan dan lain lainnya. Tes-tes ini
termasuk :
- Comple blood counts (CBC),
- white cell differentials,
- glucose,
- electrolytes,
- blood urea nitrogen (BUN),
- creatinine,
- bilirubin,
- alanine aminotransferase (ALT),
- aspartate aminotransferase (AST),
- albumin,
- total protein,
- uric acid, and
- alkaline phosphatase
Dalam penelitian pada pelari maraton oleh Kratz and co-workers yang dikutip
di atas, sebanyak 5 sampel dari pelari terlatih yang diperoleh sebelum maraton
memiliki hasil laboratorium di luar kisaran referensi standar. Deviasi terbesar
adalah dalam mioglobin dan kolesterol di mana 89% dan 49% pada pelari,
masing-masing berada di luar kisaran standar. Perbedaan juga dicatat untuk
trigliserida (24% di luar range), glukosa (22%), fosfor (19%), jumlah RBC
(19%), kalium (14%), AST (11%), CK-MB (11) %), ALT (5%), klorida (5%),
dan jumlah WBC (3%).

2. Efek jangka panjang pada hasil laboratorim dari program latihan atau
olahraga secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai