Simponi Masuk Desa
Simponi Masuk Desa
“Kalau dapat anggaran ditulis. Digunakan untuk apa ditulis, terus ditempel di papan informasi di tiap-
tiap RT/RW. Ini keterbukaan”, kata Presiden Jokowi dalam pidatonya saat membuka Rapat Kerja
Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten
Boyolali, Sabtu, 26 Desember 2015 (www.tempo.co.id).
Jakarta - Mulai tahun 2015, Pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam APBN. Dana Desa
sebagai salah satu sumber pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
digunakan untuk membiayai pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk potongan pajak, Bendahara Desa akan menggunakan Billing Pajak dalam penyetorannya,
sedangkan untuk setoran lainnya, seperti Iuran Jaminan Kesehatan Pegawai Pemerintah Non PNS-
APBD (Iuran BPJS), Bendahara Desa akan menggunakan SIMPONI sebagai sarana dalam
pembayarannya.
Dalam pembayaran gaji dan tunjangan untuk perangkat desa setiap bulannya, Bendahara Desa akan
melakukan pemotongan Iuran Jaminan Kesehatan Pegawai Pemerintah Non PNS-APBD (Iuran
BPJS), untuk kemudian disetorkan ke Rekening Kas Negara.
Simponi merupakan sistem billing yang bukan hanya mengakomodir penerimaan PNBP tetapi juga
penerimaan Non Anggaran yang berasal dari Pengembalian Uang Persediaan/Tambahan Uang
Persediaan, Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Berjalan, Sisa Hibah Langsung dalam bentuk
uang, dan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). Sebagai salah satu jenis setoran Dana PFK, maka Iuran
BPJS ke Rekening Kas Negara dapat disetor melalui SIMPONI.
Untuk Pembayaran Iuran BPJS melalui SIMPONI, maka Bendahara Desa akan menggunakan Billing
Non anggaran, caranya:
Dengan kode billing yang diterbitkan SIMPONI, Bendahara Desa membayarkan setoran Iuran BPJS
melalui bank dan pos persepsi. Sampai dengan saat ini, sudah terdapat 72 Bank Persepsi dan 1 Pos
Persepsi, yang telah menjangkau sampai ke tingkat kecamatan, bahkan telah menjangkau sebagian
desa.
Antusiasme Bendahara Desa dalam menggunakan SIMPONI terekam dari banyaknya permintaan
informasi dan bantuan melalui manajemen FAQ terkait penggunaan sistem billing serta pembayaran
Iuran BPJS, contohnya adalah Bendahara Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa
Tengah.
Semua pembayaran Iuran BPJS akan terdokumentasikan dengan baik di history billing SIMPONI dan
bisa dicetak sewaktu-waktu apabila dibutuhkan. Dokumen hasil cetakan dari history billing SIMPONI
dapat digunakan sebagai dokumen sumber pencatatan pembayaran Iuran BPJS ke dalam sistem
akuntansi dan pelaporan keuangan.
SIMPONI membantu mewujudkan akuntanbilitas pengelolaan Dana Desa dalam APBDesa demi
terwujudnya good governance sesuai Nawacita Presiden Jokowi. Dengan SIMPONI,
pembayaran/penyetoran Iuran Jaminan Kesehatan Pegawai Pemerintah Non PNS-APBD (Iuran
BPJS) lebih cepat, mudah dan akuntabel. (msdn)