Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN JURNAL KELUARGA

Factors Associated With Primary Family Caregivers’ Perceptions on Quality of


Family-Centered Care in Mental Health Practice

Oleh
Rimba Yurita Sari

201820461011092

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik, dengan gangguan dasar pada


kepribadian, distorsi khas pada proses pikir. Kadang -kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya
sedang dikendalikan kekuatan dari luar. Gangguan skizofrenia umumnya ditandai oleh distorsi
pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh efek yang tidak serasi atau tumpul (Ibrahim,
2005).Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa di
seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang sangat serius. Pada tahun 2001 WHO
menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa.
WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Sementara itu, menurut Uton Muchtar Rafei, Direktur WHO Wilayah Asia Tenggara, hampir satu
pertiga dari penduduk di wilayah ini pernah mengalami gangguan neuropsikiatri. Hal ini dapat dilihat
dari data survey kesehatan Rumah Tangga (SKRT); tahun 1995 saja, di Indonesia diperkirakan
sebanyak 264 dari 1000 anggota rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Azrul Azwar
(Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan) mengatakan bahwa jumlah penderita
gangguan kesehatan jiwa di masyarakat sangat tinggi, yakni satu dari empat penduduk Indonesia
menderita kelainanjiwa rasa cemas, depresi, stress, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja sampai
skizofrenia. Di era globalisasi gangguan kejiwaan meningkat sebagai contoh penderita tidak hanya
dari kalangan kelasa bawah, sekarang kalangan pejabat dan masyarakat lapisan menengah ke atas juga
terkena gangguan jiwa (Yosep, 2009).

Prognosis untuk skizofrenia pada umumnya kurang begitu menggembirakan. Sekitar 25 persen
pasien dapat pulih dari episode awal dan fungsinya dapat kembali pada tingkat premorbidsebelum
munculnya gangguan tersebut. Sekitar 25 persen tidak akan pernah pulih dan perjalanan penyakitnya
cenderung memburuk. Sekitar 50 persen berada diantaranya, ditandai ada kekambuhan periodik
danketidakmampuan berfungsi dengan efektif kecuali untuk waktu yang singkat. Mortalitas pasien
skizofrenia lebih tinggi secara signifikan daripada populasi umum. Sering terjadi bunuh diri,
gangguan fisik yang menyertai, masalah penglihatan dan gigi, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit
yang ditularkan secara seksual (Arif, 2006). Undang-undang Kesehatan Jiwa No.3 tahun 1966
ditetapkan oleh Pemerintah RI, dengan demikian maka jalan lebih terbuka untuk menghimpun
semua potensi guna secara bertahap melaksanakan modernisasi semua sistem rumah sakit serta
fasilitas kesehatan jiwa di Indonesia. Direktorat Kesehatan Jiwa mengadakan kerjasama dengan
berbagai Instansi Pemerintahan dan dengan Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa dari Fakultas Kedokteran
Pemerintah maupun dengan Badan Internasional (Maramis, 2004).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jurnal
BAB III
ANALISAN JURNAL
A. Profil Jurnal

Judul: Factors Associated With Primary Family Caregivers’ Perceptions on Quality of Family
Centered Care in Mental Health Practice

Author : Chiu-Yueh Hsiao, Huei-Lan Lu, & Yun-Fang Tsai

Penerbit: Journal of Nursing Scholarship, 2019; 51:6, 680–688. Family-Centered Mental Health
Care

B. Abstrak

Purpose: This study aimed to examine the quality of family-centered care perceived by primary
family caregivers and its influencing factors in mental healthcare practice.

Design: A cross-sectional, correlational study.

Methods: A convenience sample of 121 mental health nurses and 164 primary family caregivers of
patients with schizophrenia was recruited from acute psychiatric wards and chronic psychiatric
rehabilitation wards in three psychiatric hospitals in Taiwan. Structured questionnaires for mental
health nurses were designed to examine nurses’ attitudes toward schizophrenia and the importance
of families in nursing care. Primary family caregivers were assessed to determine their perceptions of
quality of family-centered care. At least one primary family caregiver of patients was matched to a
nurse who took major responsibility for the patient during the hospitaliza-tion. Data were analyzed
with descriptive statistics, Pearson’s product-moment correlations, independent t-test, one-way
analysis of variance, and stepwise regression analyses.

Results: Quality of family-centered care perceived by primary family car-egivers regarding the
provision of general and specific information, as compared to enabling and partnership, coordinated
and comprehensive care, and respectful and supportive care, was relatively inadequate. Younger and
more educated primary family caregivers, having relatives with schizo-phrenia in acute wards, less
supportive nurses’ attitudes toward schizo-phrenia, and the importance of family in nursing care
were correlated with poor primary family caregivers’ perceptions of quality of family-centered care.
Nurses’ supportive attitudes toward schizophrenia and chronic psy-chiatric rehabilitation wards
where patients received care were key factors in determining better quality of family-centered care.

Conclusions: Findings provide a platform for the development of effective continuing education
and training programs to equip mental health nurses with supportive attitudes toward mental illness
and an integration of the family in nursing care, which will ultimately improve mental health care for
families experiencing mental health problems. Clinical Relevance: Efforts in professional training
to address stigma and encourage a family-centered approach into recovery-oriented practice for
practicing mental healthcare providers, including mental health nurses, are recommended.
Key words: Attitudes toward the importance of families in nursing care, nurse’s attitudes toward
schizophrenia, primary family caregiver, quality of family-centered care, schizophrenia

C. Pico

Population : 121 perawat kesehatan mental dan 164 pengasuh keluarga utama pasien dengan
skizofrenia direkrut dari bangsal psikiatrik akut dan bangsal rehabilitasi psikiatri kronis di tiga
rumah sakit jiwa di Taiwan.

Criteria inklusi Perawat kesehatan mental

1. Setidaknya berusia 20 tahun


2. Perawat terdaftar
3. Bertanggung jawab untuk pasien rawat inap dengan skizofrenia
4. Berbahasa Mandarin atau Taiwan

Criteria inklusi Pengasuh keluarga utama

1. Setidaknya berusia 20 tahun


2. Yang paling erat terlibat dalam perawatan pasien rawat inap dengan skizofrenia
3. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Taiwan atau Mandarin

Intervensi :

Sikap perawat terhadap skizofrenia diukur menggunakan kuesioner versi bahasa mandarin tentan
sikap penyakit mental . Menggunakan skala likert dari -2 (sangat tidak setuju) hingga +2 (sangat
setuju) dengan skor netral dan tidak tahu diberi nilai 0. Sketsa fiksi yang menggambarkan seseorang
dengan skizofrenia diikuti oleh lima pernyataan:

1. Ini akan merusak karier pasien


2. Saya akan merasa nyaman jika pasien adalah rekan saya
3. Saya merasa nyaman untuk mengundang pasien ke pesta makan malam
4. Kemungkinan istri pasien akan meninggalkannya
5. Kemungkinan pasien akan mendapat masalah dengan hukum.

Sikap Perawat Terhadap Pentingnya Keluarga dalam Perawatan diukur menggunakan 26 item
pentinhnya keluarga dalam asuhan keperawatan dalam versi cina. Menggunakan skala likert yang
berkisar antara 1-5. Penilaian ini diklasifikasikan ke dalam empat domain:

1. Keluarga sebagai sumber daya dalam asuhan keperawatan


2. Keluarga sebagai mitra percakapan
3. Keluarga sebagai beban
4. Keluarga sebagai sumber dayanya sendiri
Kuesioner berikutnya ditujukan kepada perawatan yang berpusat kepada keluarga sebanyak 34 item
untuk mengukur proses perawatan orang dewas dirancang untuk menilai sejauh mana kerja sama
dari keluarga dan perawat.diukur melalui 5 dimensi :

1. Memungkinkan dan kemitraan


2. Penyediaan informasi umum
3. Penyediaan informasi spesifik
4. Perawatan terkoordinasi dan komprehensi
5. Peduli dan mendukung perawatan

Compare :

Outcome :

Kualitas perawatan yang berpusat pada keluarga yang dirasakan oleh pengasuh keluarga
utama mengenai penyediaan informasi umum dan spesifik, dibandingkan dengan memungkinkan
dan kemitraan, perawatan terkoordinasi dan komprehensif, dan perawatan yang saling
menghormati dan mendukung, relatif tidak memadai. Pengasuh keluarga primer yang lebih muda
dan lebih berpendidikan, memiliki saudara dengan skizofrenia di bangsal akut, sikap perawat
yang kurang mendukung terhadap skizofrenia, dan pentingnya keluarga dalam asuhan
keperawatan berkorelasi dengan persepsi buruk pengasuh keluarga miskin tentang kualitas
keluarga- perawatan terpusat. Sikap suportif perawat terhadap skizofrenia dan ruang rehabilitasi
psikiatris kronis di mana pasien menerima perawatan adalah faktor kunci dalam menentukan
kualitas yang lebih baik dari perawatan yang berpusat pada keluarga

Anda mungkin juga menyukai