Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktik


Universitas Syiah Kuala merupakan lembaga pendidikan formal yang
berorentasi ke bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam
hal tersebut universitas dituntut untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan
di setiap bidang, dengan tujuan membentuk pribadi yang berguna dan berkualitas untuk
kepentingan dan kemajuan bangsa.
Dalam persaingan dunia kerja yang semakin hari semakin sulit, seseorang akan
dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat dalam
pekerjaannya. Dalam dunia kerja pengetahuan teoritis yang didapat di perkuliahan harus
didukung oleh pengalaman dilapangan yang lebih bersifat penerapan dari teori - teori
yang telah dipelajari, sehingga setelah selesai menempuh masa kuliah, diharapkan dapat
melahirkan sarjana - sarjana yang berkualitas dan siap terjun di dunia kerja.Untuk
meningkatkan kualitas dari mahasiswa, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan memberikan suatu pelatihan kepada mahasiswa dalam bentuk kerja praktik.
Tujuan melatih mahasiswa agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya
selama masa perkuliahan dengan baik secara formal maupun informal.
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada dalam
kurikulum program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas
Syiah Kuala. Mata kuliah Kerja Praktik diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah
memasuki semester tujuh dengan beberapa prosedur pelaksanaan yang harus dijalani
baik prosedur akademik maupun administratif. Kerja Praktik dapat dilaksanakan pada
instansi - instansi pemerintah maupun instansi swasta yang bergerak dalam bidang
perencanaan kota, perencanaan wilayah, perencanaan transportasi, dan perencanaan
tapak kawasan. Kerja praktik dikerjakan oleh Praktikan di salah satu dinas dan
konsultan yang ada di Kota Banda Aceh dengan pertimbangan agar bisa tahu lebih
banyak bagaimana Dunia kerja yang banyak di latar belakangi oleh tenaga-tenaga ahli
dari Perencanaan Wilayah dan Kota dimana sebahagian besar sebagai pelaksana
kegiatan-kegiatan Perencanaan Wilayah dan Kota dari berbagai instansi pemerintah.
Didalam sebuah kerja praktik biasanya instansi menawarkan keterlibatan di
antara kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan yang terkait dengan Perencanaan, dan
Praktikanbebas memilih untuk dilibatkan di kegiatan tersebut untuk intens mengerjakan
pemahaman dan bekerja sampai kegiatan itu selesai.
Rencana Detail Tata Ruang adalah salah satu kegiatan yang masuk ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah(RKP) Dinas Perhubungan Provinsi Aceh dan sedang
dilakukan oleh konsultan tempat Praktikan melakukan Kerja Praktik, RDTR adalah
sebuah kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan keilmuan Perencanaan Wilayah dan
Kota, maka dari itu Praktikan memilih untuk dilibatkan dalam kegiatan RDTR Kawasan
Blang Bintang dan Sekitarnya sebagai Kawasan Bandara Internasional.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik


Maksud dari kerja praktik ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan,
mengaplikasikan serta mempraktikkan ilmu yang telah didapatnya selama masa
perkuliahan di lingkungan kerja praktik.
Tujuan dari kerja praktik adalah :
 Melatih kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
di bangku perkuliahan.
 Mengembangkan daya pikir dan kreativitas dalam menjalankan suatu
pekerjaan serta memberikan ide atau jalan keluar dari permasalahan yang
dihadapi.
 Untuk memperoleh pengalaman nyata mengenai proyek atau pekerjaan
perencana terkait dengan profesi dan organisasi.
Diharapkan dari pelaksanaan kerja praktik ini terjalin mutu kerjasama yang baik
dan dapat terus berkesinambungan antara instansi kerja praktik dengan Universitas
Syiah Kuala pada umumnya dan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik pada khususnya, sehingga dapat terus ditingkatkan di masa - masa yang
akan datang.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktik
1.3.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik
Dalam melaksanakan kerja praktik, Praktikan melakukan kerja praktik di
Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, dan ditunjuk oleh dinas terkait untuk
membantu pengerjaan Rencana Detail Tata Ruang(RDTR) Kawasan Blang Bintang
dan Sekitarnya sebagai Kawasan Bandara Internasional di CV. Alphin Patiraya
Consultant, yang beralamat di Gampong Lambhuk, Banda Aceh. No HP :
081360325308.
1.3.2 Lingkup Materi Kerja Praktik
Praktikan dilibatkan dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional.
1.3.3 Lingkup Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik
Kerja praktik ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih7 bulan,
terhitung dari11Februari2019 – 11April 2019 dan diperpajang dari 15 Juli -
13September 2019.

1.4 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktik


1.4.1 Langkah Teknis
Pada dasarnya pelaksanaan kerja praktik merupakan suatu rangkaian proses
timbal balik antara pihak instansi tempat kerja praktik dengan pihak Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota.
Prosedur yang harus ditempuh mahasiswa untuk kerja praktik adalah
sebagai berikut :
1. Mengajukan permohonan kerja praktik dengan melakukan registrasi pada
semester VII yang telah disetujui oleh koordinator kerja praktik.
2. Secara informal mencari instansi/perusahaan yang bersedia menerima
Praktikan untuk kerja praktik.
3. Tahap selanjutnya adalah pengajuan surat tugas kerja praktik kepada Program
Studi yang ditandatangani oleh Koordinator Program Studi. Koordinator
Program Studi kemudian mengajukan surat tugas kerja praktik yang ditunjukan
kepada pimpinanDinas Perhubungan Provinsi Aceh.
4. Setelah diterima padainstansi/perusahaan tersebut, Praktikan menyerahkan
surat tanda terima atau surat balasan dari perusahaan yang bersangkutan kepada
Koordinator kerja praktik.
5. Koordinator kerja praktik memberikan rekomendasi untuk menentukan siapa
pembimbing kerja praktikdi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
6. Selanjutnyainstansi/perusahaan mengeluarkan nilai hasil akhir kerja praktik.
7. Selanjutnya Praktikan menyusun laporan hasil kerja praktik.
8. Pada akhir kegiatan, Praktikan melakukan pertanggungjawaban berupa hasil
akhir dari kerja praktik yaitu laporan kerja praktik berupa evaluasi dan
penilaian.
1.4.2 Pembimbing Kerja Praktik
Selama kerja praktik, mahasiswa dibimbing oleh pembimbing kerja praktik yang
terdiri dari :
1 Dosen pembimbing dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang akan
membimbing selama pelaksanaan kerja praktik dan selama penyusunan laporan
kerja praktik.
2 Pembimbing dari instansi/perusahaan tempat kerja praktik yang akan membimbing
berkaitan dengan pekerjaan yang dibebankan pada peserta kerja praktik (Praktikan)
selama kerja praktik berlangsung.

1.5 Sistematika Pembahasan


Laporan Kerja praktik ini dibahas dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Membahas mengenai Latar Belakang Kerja Praktik, Maksud dan Tujuan
Kerja Praktik, Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktik, Prosedur Teknis,
Ruang Lingkup Kerja Praktik, dan Sistematika Pembahasan.
BAB II Ruang Lingkup Tempat Kerja Praktikdan Materi Pekerjaan
Praktikan
Pada Bab ini menjelaskan mengenai Perusahaan Tempat Kerja Praktik,
Sejarah Pembentukan Perusahaan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi
dan Kedudukan Praktikan serta Jadwal PelaksanaanKerja Praktik dan
Lingkup Tugas Praktikan.
BAB III Ringkasan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Blang
Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional
Bab ini membahas mengenai ringkasan Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kota Banda Aceh, yang meliputi : Latar Belakang, Dasar
Hukum, Maksud dan Tujuan Penyusunan RDTR Blang Bintag dan
Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional, Materi Perencanaan,
dan Peraturan Zonasi.
BAB IV Penutup
Pembahasan dalam bab ini meliputi Kesimpulan, Kesan - Kesan selama
melaksanakan kerja praktik serta Saran - Saran untuk perbaikan
pelaksanaan kerja praktik.
BAB II
RUANG LINGKUP TEMPAT KERJA PRAKTIK
DAN MATERI PEKERJAAN PRAKTIKAN

2.1 Data Umum Instnasi Kerja Praktik


Sampai dengan tahun 1983 dengan nama Kantor Inpeksi LLAJ yang pada saat
itu di pimpin oleh Bapak Siregar, H.Muzailin. Mempunyai tugas melayani perizinan
angkutan umum, pengujian kendaraan bermotor, pengoperasian jembatan dan terminal.
untuk jembatan dan terminal timbang yang beroperasi saat itu adalah Jembatan
Timbang Lambaro,simpang Rima, Lamno, Meulaboh, Minuran-Kuala Simpang,
Seumadam. sedangkan untuk LLASDP merupakan UPTD yang tunduk kepada kantor
inspeksi LLASDP Medan.
Pada Tahun 1989 Kantor Inspeksi LLAJ dirubah menjadi Kanwil Departemen
Perhubungan Propinsi D.I.Aceh. ini merupakan gabungan dari Kanwil Ditjen
Perhubungan Darat, Kawil Ditjen Perhubungan Laut Dan Lanwil Ditjen Perhubungan
Udara. Sebelumnya Kanwil Ditjen Perhubungan Udara dan Kawil Ditjen Perhubungan
Laut Berkedudukan di Kota Medan. Kanwil Departemen Perhubungan Propinsi
D.I.Aceh pertama kali dipimpin oleh Bapak Drs Soefrien Sjoekoer. Tugas pokok dan
fungsi dari Kanwil Departemen Perhubungan Propinsi D.I. Aceh sendiri meliputi
pembinaan, pengaturan, perencanaan dan pengawasan sub sektor perhubungan darat,
laut dan udara serta pengelolaan Bandar Udara dan Pelabuhan Laut. Saat Otonomi
Daerah Diberilakukan Pada Tahun 2000, Kanwil Departemen Perhubungan Propinsi D.I
Aceh yang tunduk kepada Menteri Perhubungan berubah namanya menjadi Dinas
Perhubungan Propinsi NAD dan tunduk kepada Gebernur. Dinas Perhubungan Provinsi
NAD, pertama kali dipimpin oleh Bapak Ir. Ridwan Husin, dengan tugas-tugas pokok
dan fungsi yang dijalankan masih sama pada saat Kanwill Perhungan Provinsi D.I.
Aceh. Struktur Organisasi penyebaran informasi publik lahir tanggal 19 agustus 1945
dengan nama Kementerian Penerapan,Kabinet Perisiden menteri pertama Mr. Amir
Syarifuddin.Pada Era Reformasi tepatnya pada tanggal 26 oktober 1999, Departemen
penerangan dibubarkan. Pembubaran Departemen Penerangan di Jakarta diikuti juga
oleh intansi vertical di daerah seperti Kantor Wilayah Dapartemen Penerangan, Kantor
Departemen penerangan Kabupaten / Kota dan Juru Penerang di Kecamatan yang
berdampak pada kekosongan infrastruktur informasi dan komunikasi di daerah.
Revitalisasi dan reaktualisasi informasi publik Provinsi dan Kabupaten/Kota
segera diantisipasi dengan kebijakan masing-masing daerah dengan nomenklatur
menyesuaikan paradigma desiminasi informasi, ada yang dengan nomenklatur Dinas
atau Kantor bahkan ada yang hilang sama sekali infrastrukturnya. Imbas dari
pembubaran ini terus terjadi sampai ke tingkat binaan kelompok-kelompok informasi
yang selama ini menjadi tombak layanan informasi di kecamatan dan desa.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Aceh melalui peraturan Gubernur No. 01
tahun 2000 membentuk Dinas Informasi dan Komunikasi yang diperkuat dengan
peraturan Daerah Nomor:27 Tahun 2001 dengan menetapkan Bapak Drs.Damanhuri
Abbas selaku kepada Dinas (Eks.Kakanwil Deppen) kondisi ini hanya bertahan dari
tahun 2001 sampai degan tahun maret 2006. Restrukturisasi perangkat daerah kembali
ditinjau ulang dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor :41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, dimana Dinas Informasi dan Komunikasi beserta Badan
Pengelola Data Elektronik Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sesuai dengan BAB V
pasal 22 ayat d masuk ke dalam Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Struktur organisasi ini berlaku efektif setelah keluarnya Qanun Aceh Nomor 5
Tahun 2007 Tanggal 5 Oktober 2007 tentang : Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Dinas Perhubungan, Dinas Informasi Dan Komunikasi, Badan Pengelola
Data Elektronik Provinsi NAD dilebur menjadi satu dan menjadi satu Dinas baru yaitu
Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh disingkat
Dishubkomintel. Restrukturisasi perangkat daerah kembali ditinjau ulang dengan
keluarnya Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Aceh, Dinas Perhubungan Aceh Tipe A menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan bidang perhubungan. Struktur organisasi ini berlaku efektif sejak
berlakunya Peraturan Gubernur Aceh Nomor 118 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Aceh. .
Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh dipisah
menjadi dua Dinas baru. Dan salah satunya adalah terbentuknya Dinas baru
sebagai Dinas Perhubungan Aceh.
2.2 Visi danMisiInstansi Kerja Praktik
2.2.1 Visi
“Terwujudnya Aceh yang Damai dan Sejahtera Melalui Pemerintahan yang Bersih,
Adil dan Melayani”
Perhubungan Aceh “Mewujudkan Aceh sejahtera dan melayani dengan lima Citra
Manusia Perhubungan”.

2.2.2 Misi
1. Reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang adil, bersih dan melayani;
2. Memperkuat pelaksanaan Syariat Islam beserta nilai-nilai keislaman dan budaya
keacehan dalam kehidupan masyarakat dengan iktikad Ahlussunnah Waljamaah
yang bersumber hukum Mazhab Syafi’iyah dengan tetap menghormati mazhab
yang lain;
3. Menjaga integritas nasionalisme dan keberlanjutan perdamaian berdasarkan
MoU Helsinki;
4. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing di tingkat nasional
dan regional;
5. Mewujudkan akses dan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial yang
mudah, berkualitas dan terintegrasi;
6. Mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan;
7. Menyediakan sumber energi listrik yang bersih dan terbarukan;
8. Membangun dan mengembangkan sentra-sentra produksi, industri dan
industri kreatif yang kompetitif;
9. Revitalisasi fungsi perencanaan daerah dengan prinsip evidence based planning
yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
10. Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi, dan
lingkungan yang berkelanjutan.
Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Aceh adalah pada Misi ke-10, yaitu :
“Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi, dan
lingkungan yang berkelanjutan”.
2.3 Tupoksi Kerja Instansi Kerja Praktik
Melakukan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang Perhubunga,
berupa:
1. Penyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Aceh di Bidang Perhubungan;
2. Pelaksanaan dan pengkoordinasian perhubungan transportasi orang dan barang
antar kabupaten/kota di dalam wilayah Aceh;
3. Pelaksanaan penetapan kebijakan teknis, perencanaan, penyelenggaraan dan
pengawasan sitem transportasi wilayah Aceh;
4. Pelaksanaan pengendalian terhadap sektor pembangunan lain melalui pelayanan
jasa perhubungan yang handal, berdaya saing, berkelanjutan dan memberi nilai
tambah (ekonomi); dan
5. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang
perhubungan.

2.4 Struktur Organisasi Instansi


BAB III
URAIAN MATERI KERJA PRAKTIK
3.1 Kedudukan Dalam Kerja Praktik
Dalam pelaksanaan proyek ini, praktikan terlibat dalam penyusunan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) proyek Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Blang Bintang dan
sekitarnya sebagai kawasan Bandara Internasional dan diarahkan ke CV.Alphin
Pantiraya Consultant untuk mempelajari teknis pembuatan laporan pendahuluan RDTR
Blang Bintang dan sekitarnya sebagai kawasan Bandara Internasional. Proyek ini
merupakan salah satu program Dinas Perhubungan Provinsi Aceh. Dalam kegiatan ini,
praktikan dibimbing oleh pembimbing lapangan yaitu Bapak Muhammad Zaki, S.T.,
M.Si selaku Kepala Seksi Tata Ruang Transportasi dan Lingkungan ,diketahui oleh
Bapak Drs. Deddy Lesmana selaku Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi
dan Multimoda serta disetujui oleh Bapak Junaidi, S.T., M.T selaku Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Aceh.

3.2 Data dan Pengolahan


3.2.1 Kegiatan Secara Keseluruhan
1. Administrasi Kerja Praktik
Pengurusan administrasi kerja praktik merupakan langkah awal yang harus
dilakukan oleh praktikan sebelum memulai dan melaksanakan kerja praktik di Dinas
Perhubungan Provinsi Aceh. Praktikan mencari tahu secara langsung maupun secara
tidak langsung mengenai instansi yang dapat menerima mahasiwa sebagai tempat kerja
praktik. Praktikan membuat surat permohonan kerja praktik dengan beberapa syarat
akademis sesuai dengan peraturan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Fakultas Teknik, Unsyiah. Kemudian Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
mengeluarkan surat permohonan penempatan Mahasiswa Kerja Praktik yang tertuju
pada Dinas Perhubungan Provinsi Aceh dan dinas terkait memberikan surat balasan
penerimaan Mahasiswa Kerja Praktik, mahasiswa kemudian diberikan dosen
pembimbing dengan tujuan untuk menjadi pembimbing praktikan dalam menjalankan
Kerja Praktik, yaitu mahasiswa dapat melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing
tersebut.
2. Analisis Pengumpulan Data Sekunder
Praktikan melakukan analisis pengumpulan data sekunder, yaitu mencari data –
data yang terkait dengan proyek Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Blang Bintang
dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional diantaranya :
 Menganalisis Qanun Aceh No.19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Aceh Tahun 2013-2033
 Menganalisis Qanun Kabupaten Aceh Besar No. 4 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Besar 2012-2032
 Membandingkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20 Tahun 2011
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang No.16 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota

3. Studi Literatur
Praktikan mempelajari dan memahami literatur – literatur terkait dengan
proyek Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai
Kawasan Bandara Internasional diantaranya :
 Mempelajari Peraturan Menteri Perhubungan No.64 Tahun 2018 Tentang Tata
Cara Dan Prosedur Penetapan Bandara,
 Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001 Tentang Kawasan Keselamatan
Operasional Penerbangan,
 Cetak Biru Transportasi Udara 2005-2024, dan
 Draft Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan Bandara Internasional
Soekarno Hatta

4. Persiapan Survey Awal


Praktikan telah diberikan surat tugas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Aceh
untuk mengikuti survey awal terkait proyek Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional. Namun,
pihak CV. Alphin Pantiraya Consultant tidak memberikan jadwal pasti survey awal
kepada praktikan hingga jadwal kerja praktik selesai. Sehingga praktikan tidak
mengikuti survey awal terkait proyek Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Blang
Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional.

5. Konsultasi dengan Pembimbing Lapangan Kerja Praktik


Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan Pembimbing Lapangan Kerja Praktik
merupakan hal yang rutin yang dilakukan oleh praktikan. Hal - hal yang
didiskusikan terkait Proyek Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Blang
Bintang dan sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional sesuai jobdesk yang
diberikan oleh pembimbing kerja praktik. Kegiatan konsultasi dan diskusi dilakukan
secara kondisional baik secara langsung maupun online. Sedangkan untuk tugas riset
– riset kecil, assistensi dilakukan dua minggu sekali. Assistensi tersebut memiliki
tujuan untuk melihat capaian progress praktikan dan pemberian saran mengenai riset
tersebut. (Terlampir Gambar 3.2.1)

6. Focus Group Discussion (FGD)


Kegiatan FGD merupakan salah satu dari rangkaian wajib dalam penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang kawasan Blang Bintang dan sekitarnya sebagai kawasan
Bandara Internasional. Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus
2019 di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh. Dalam kegiatan ini, praktikan ditunjuk
oleh CV. Alphin Pantiraya sebagai pencari lokasi FGD, pengantar surat undangan
kegiatan FGD, dan sebagai notulen dari pihak konsultan. (Terlampir Gambar 3.2.2)

3.2.2 Kegiatan Secara Khusus


Kegiatan secara Khusus, praktikan dilibatkan dalam penyusunan RDTR Blang
Bintang dan sekitarnya sebagai kawasan Bandara Internasional. Dalam penyusunan
RDTR Blang Bintang dan sekitarnya sebagai kawasan Bandara Internasional, praktikan
mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Dinas terkait dengan CV. Alpin
Patiraya Consultant yang meliputi pembuatan surat, rapat pekerjaan RDTR, membantu
persiapan survey, membantu persiapan FGD,menjadi notulen dalam kegiatan
FGD,mempelajari RAB Proyek serta mempelajari proses penyusunan laporan
pendahuluan RDTR Blang Bintang dan sekitarnya sebagai kawasan Bandara
Internasional.
3.3 Analisis Data
3.3.1 Rencana Kerja Keseluruhan RDTR Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai
Kawasan Bandara Internasional
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak
masing-masing 6 (enam) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli dan 5 (lima)
buku copy, yang berisi Uraian kegiatan yang akan dilakukan konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan studi termasuk rencana kegiatan survei lapangan dan
lampiran-lampiran berupa check list data, kuesioner dan form-form lainnya yang
diperlukan untuk pengumpulan data dan informasi.

2) Laporan Antara
Laporan Antara dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak masing-
masing 6 (enam) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli dan 5 (lima) buku copy,
yang berisi :

a. Perolehan data dan informasi dari pekerjaan survei lapangan berikut analisis
sementara yang meliputi analisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapasitas /
kebutuhan fasilitas serta konsep rencana penataan dan pengembangan bandar
udara

b. Perolehan data dan informasi serta analisis pekerjaan survei lapangan yang
meliputi Penyelidikan Tanah dan Pengukuran Topografi berupa gambar dan
hasil perhitungan yang disampaikan secara terpisah-pisah masing-masing 6
(enam) set buku.

3) Laporan Akhir
Laporan Akhir ini merupakan Buku RDTR Kawasan Blang Bintang, yang
diserahkan sebanyak 6 (enam) buku yang terdiri dari 1 (satu) buku asli dan 5
(lima) buku fotokopi.

Laporan Akhir RDTR Kawasan Blang Bintang, sekurang-kurangnya berisi:

a) tujuan penataan RDTR Kawasan Blang Bintang;


b) rencana pola ruang;
c) rencana jaringan prasarana;
d) penetapan dari bagian wilayah RDTR yang diprioritaskan penanganannya;
e) ketentuan pemanfaatan ruang;
f) peraturan zonasi.

4) Laporan Ringkas (Excutive Summary)


Laporan Ringkas dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 6 (tiga)
buku yang dicetak berwarna diatas ukuran A4 yang terdiri dari 1 (satu) buku asli
yang dicetak berwarna dan 5 (lima) buku copy yang berisi:
a. Penyajian data dan informasi rencana pembangunan sesuai dengan RDTR
Kawasan Blang Bintang yang telah dibuat secara sistematis, ringkas, jelas
serta mudah dimengerti lengkap dengan lampiran dan gambar yang dicetak
berwarna.
b. Lampiran tabel dan gambar meliputi data prakiraan lalu lintas angkutan
udara, kebutuhan fasilitas bandar udara, tahapan pembangunan/
pengembanagan fasilitas bandar udara, sumber pendanaan serta gambar
kebutuhan luas lahan, RDTR Blang Bintang dan tata letak fasilitas sisi
darat.
c. Ringkasan laporan akhir analîsa dan rencana deta il kebutuhan fasilitas
pokok dan penunjang sisi udara dan darat.

5) Citra satelit resolusi spasial tinggi


Citra satelit resolusi spasial tinggi dan rekomendasi dari Badan Informasi
Geospasial (BIG)

6) Album Peta
Album Gambar dicetak diatas kertas A3 berwarna sebanyak 1 (satu) set
buku dan 5 (lima) set foto kopi hitam-putih berskala cukup sehingga jelas dan
mudah dimengerti, Album Gambar RDTR sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Peta orientasi;
b. Peta batas administrasi;
c. Peta guna lahan;
d. Peta rawan bencana;
e. Peta penetapan sebaran penduduk;
f. Peta rencana pola ruang;
g. Peta rencana jaringan prasarana: i. jaringan pergerakan, ii) peta rencana
energi/kelistrikan, iii) peta rencana pengembangan jaringan
telekomunikasi, iv) peta rencana pengembangan jaringan air minum, v)
peta rencana jaringan drainase, vi. peta rencana jaringan air limbah, vii)
peta rencana jaringan prasarana lainnya).
h. Peta sub wilayah sebagai kawasan yang diprioritaskan penanganannya.

7) Draft Rancangan Peraturan Gubernur RDTR Kawasan Blang Bintang


Draft rancangan Peraturan Gubernur ini terdiri dari:

a. Rancangan Peraturan Gubernur, merupakan rumusan pasal per pasal dari


buku rencana; dan
b. Lampiran yang terdiri atas peta rencana pola ruang, rencana jaringan
prasarana, penetapan sub wilayah pengembangan yang diprioritaskan
penanganannya dan peta zona-zona khusus yang disajikan dalam format
A3, serta tabel indikasi program pemanfaatan ruang prioritas.

3.3.2 Pelaksanaan Capaian Kerja Praktik Terhadap Proyek


1. Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional
Setelah praktikan diberikan arahan tentang masa kerja di Dinas Perhubungan
Provinsi Aceh, maka praktikan di berikan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai
Kawasan Bandara Internasional oleh pembimbing lapangan. Hal ini dilakukan agar
praktikan dapat memahami isi proyek yang akan dilaksanakan seperti : syarat-syarat
bagi perusahaan yang ingin mengikuti pelelangan, perhitungan anggaran
proyek,syarat-syarat tim teknis proyek, jadwal pelaksanaan proyek , proses
pelaksanaan proyek yang dapat disesuaikan dengan pelaksanaan kegiatan kerja
praktik.
2. Pemahaman Peraturan serta Kajian Kebijakan terkait Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR)
Kegiatan ini merupakan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan kepada
praktikan dengan maksud agar praktikan lebih memahami peraturan peraturan apa
saja dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dimana peraturan perundang-
undangan terkait Rencana Detail Tata Ruang yaitu pasal 1 ayat 6 UU No. 26 Tahun
2007 tentang penataan ruang,Undang – Undang Penerbangan No.1 Tahun 2009,
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2012 tentang kebandarudaraan, Peraturan
Menteri Perhubungan No.64 tahun 2018 tentang tata cara dan prosedur penetapan
bandara, Cetak Biru Transportasi Udara 2005-2024,Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang danPeraturan Zonasi Kabupaten/Kota, Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang No.16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional.

3. PemahamanTerkaitLiteratur
Pemahaman terkait literatur berguna untukmeningkatkanpengetahuandan
pemahamanpraktikandalampengerjaanminiriset.Padahalinipraktikanmelakukankaji
an dan pemahaman literaturterkaitinstansidanteori–
teoriyangdigunakandalampekerjaan.
Pemahamanawalyangdilakukanadalahmemahamiprinsip–prinsipyangdigunakan
dalam memahamipekerjaan RDTRKawasan Blang Bintang sebagai Kawasan
Bandara Internasional.Pemahamanlainyangdilakukan juga
memahamidancarapenggalianinformasiproses penyusunan pekerjaan RDTR
yangakandilaksanakan. Pemahamanyangdilakukandalamaspekmateri adalah
tentangStruktur dan pola ruang,sistem jaringan dan infrastruktur,jaringan
transportasi, Ketentuan pemanfaatan ruang, Peraturan zonasi
melaluibeberapabahandiantaranya:

 KKOP Bandara Internasional Soekarno Hatta


 Cetak Biru Transportasi Udara Tahun 2005-2024
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No.16 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
 Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh
2013-2033,dsb
 Aetropolis: Konsep Kota Berbasis Bandar Udara
Bahan bacaantersebutuntuk
memperdalampemahamanpraktikanterkaitbahanbacaan,praktikanjugamelakukanrev
iew bahanbacaan.Atasapayangtelahpraktikanbaca
danpahamidaribahanbacaantersebut,
praktikkanjugadapatmendiskusikannyadenganpembimbinglapangan kerja
praktik.Selain pemahaman terkaitmaterijuga memahamisecara
khusustentangpedoman penyusunan Rencana Detail Tata
RuangmelaluireviewQanun No.13 Tahun 2013 tentang Pedoman Rencana Tata
Ruang dan Wilayah Aceh ,Melakukan Perbandingan antara Permen PU No.20
Tahun 2011 dengan Permen ATR No.16 Tahun 2018, Membaca Kawasan
Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Soekarno Hatta, dan
Qanun RTRW Aceh Besar. Melalui pekerjaan ini praktikan lebih paham
mengenaiproses dan tahapan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Blang Bintang dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional dengan
konsep Aetropolis

4. KegiatanRiset Kecil
Kegiatan riset kecil merupakan kegiatan membaca literatur dan melakukan
sedikit penelitian yang dilakukan oleh praktikan namun masih mendapatkan
arahan dan bimbingan dari pembimbing lapangan . Meski dilaksanakan diluar
jadwal Kerja Praktek, Praktikan dapat meminta saran kepada pembimbing dalam
pelaksanaan riset kecil ini. Adapun tahapan yang dilakukan Praktikan dalam riset
kecil ialah sebagai berikut:
a) PencarianTopik PenelitianKecil:Topik-topikpenelitiandibebaskankepada
praktikan selama masihmasukdenganproyekyangsedangdikerjakan.Dalam
pencarian topikini praktikan melakukan penelusuran kebijakan terkait
Penyusunan RDTR Blang Bintang, mencari referensi mengenai Kawasan
Kebandarudaraan, danKhusus Operasional Penerbangan, seperti : mencari
peraturan-peraturan penunjang kebandarudaraan pada website kementerian
perhubungan Republik Indonesia.
b) Penetuantujuansertasasaran daririset kecil : Penentuantujuandansasaran
untuk menentukan arahpembahasanrisetdanpembahasanpada bagian penyusunan
RDTR Kawasan Blang Bintang. Dalam penentuan sasaran
berdasarkansuatuteoriyang telah dipelajari oleh praktikan.
c) Pencarian data: Pencarian data dilakukan secarasekunderyaitu
melaluiinternetdan website, jurnal maupun dokumen kebijakan.
d) Analisis:Analisisdilakukanuntukmenjawabsetiapsasaranyangtelahdirumuskan.
Analisisyang dilakukanmerupakan analisisdeskripsiberdasarkan datayang telah
dikumpulkan.Kemudian disangkut pautkandengan teori perencanaan yang
pernah dipelajari praktikan untuk didapatkan kesimpulannya.
e)Penarikankesimpulan: Pada akhiranalisis pada setiapsasaran,praktikan
menyimpulkansasarandankemudiandigabungkanuntukmendapatkankesimpulan.

5. Merangkum Notulensi Focus Group Discussion RDTR Kawasan Blang Bintang


dan Sekitarnya Sebagai Kawasan Bandara Internasional
Praktikan ditunjuk oleh CV.Alphin Pantiraya Consultant sebagai notulen pada
kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Blang Bintang dan sekitarnya sebagai Kawasan Bandara Internasional , serta
diberikan tugas untuk merangkum saran dari para narasumber yang telah dicatat
pada kegiatan FGD yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus 2019 di Hall
Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh

6. Penyusunan Laporan Kerja Praktik


Kegiatan penyusunan laporan kerja praktik ini merupakan kegiatan yang
dilakukan praktikan dalam rangka memenuhi syarat yang diberikan oleh Dosen
Pembimbing selama proses menjalankan kerja praktik.
3.3.3 Proses Pencapaian Pelaksanaan Kerja Praktik
Tabel 3.1 Kegiatan Kerja Praktiks
NO TANGGAL NAMA KEGIATAN OUTPUT
1. 15 Juli 2019 Hari Pertama Masuk Kerja Praktek Penyelesaian administrasi
 Perkenalan mengenai proyek Kerja Praktik dengan
Rencana Detail Tata Ruang kantor Dinas Perhubungan
Kawasan Blang Bintang dan Provinsi Aceh
Sekitarnya Sebagai Kawasan
Bandara Internasional Perkenalan diri kepada
Staff di Bidang
Pengembangan Sistem
Transportasi dan
Multimoda
2. 15 – 22 Juli Analisis dan Pengumpulan Data Menganalisis dan
2019 Sekunder Mengumpulkan data
 Kegiatan Menganalisis: sekunder
Review RTRW Provinsi Aceh
 Kegiatan Mengumpulkan
Data: Dinas Perhubungan
Aceh; Mengumpulkan data2
terkait dokumen perencanaan
dan Operasional Bandara
Serta Kawasan Sekitarnya;
 Mencari literatur mengenai
sistem kebutuhan AMDAL
dalam RDTR
 Kajian Literatur terkait
pengembangan kawasan
bandara dan sekitarnya baik
berupa peraturan perundang-
undangan maupun dokumen.

3 22 – 29 Juli  Kegiatan Menganalisis: Melakukan review RTRW


2019 Review RTRW Provinsi Provinsi Aceh,
Aceh. Mempelajari Peraturan
 Mempelajari Permen Menteri Perhubungan
Perhubungan terkait terkait kebandarudaraan
kebandarudaraan,Cetak Biru dan Cetak Biru transportasi
transportasi udara tahun 2005- udara tahun 2005-2024
2024
 Melakukan Perbandingan Melakukan perbandingan
antara Permen PU No.20 peraturan
Tahun 2011 dengan Permen
ATR No.16 Tahun 2018

4 29 Juli – 5  Survey lokasi Focus Group Survey lokasi FGD


Agustus 2019 Discussion (FGD) di Hotel
Kyriad Muraya Mempelajari KKOP
 Mempelajari literasi mengenai Bandara Internasional
KKOP Bandara Internasional Soekarno Hatta
Soekarno Hatta
5 6- 8 Agustus  Mereview Qanun RTRW Melakukan review terkait
2019 Kabupaten Aceh Besar RTRW Kabupaten Aceh
Besar
6 9-18 Agustus  Hari Libur Nasional Libur Megang, Hari Raya
2019 Idul Adha, dan Hari
Kemerdekaan RI
7 19- 23 Agustus  Membayar Panjar lokasi FGD Mengantar biaya panjar
2019 di Hotel Kyriad Muraya Hall Hotel Kyriad Muraya
 Print undangan FGD untuk kegiatan FGD dan
Mengantar Undangan FGD ke mengantar undangan FGD
SKPA terkait RDTR ke SKPA terkait RDTR

8 26-27 Agustus  Focus Group Discussion Menghadiri dan menjadi


2019 (FGD) Kawasan Blang notulen FGD
Bintang dan Sekitarnya
sebagai kawasan Bandara
Internasional
 Focus Group Discussion
(FGD) Kawasan Krueng Raya
dan Sekitarnya sebagai
Kawasan Industri Khusus
 Menjadi Notulensi dari pihak
konsultan

9 28 Agustus- 2  Mengkaji ulang masukan- Mengkaji ulang hasil


September 2019 masukan pada kegiatan FGD notulensi pada kegiatan
 Mengantar Pak Zahmari ke FGD
Bandara
10 3-6 September  Belajar membuat RAB Proyek Mempelajari RAB proyek
2019  Merekap hasil kajian ulang Merangkum hasil kajian
masukan-masukan pada saat ulang notulensi FGD
FGD
11 9-13 September  Pembuatan BAB I Laporan Pembuatan Laporan BAB I
2019 Kerja Praktik dan BAB II Kerja Praktik
 Pembuatan BAB II Laporan
Kerja Praktik Mengurus administrasi
 Revisi BAB I dan BAB II Kerja Praktik
Laporan Kerja Praktik
 Pengurusan administrasi Kerja
Praktik telah selesai dan
penilaian Kerja Praktik di
Dinas Perhubungan Provinsi
Aceh

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

Kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan oleh praktikan diharapkan mampu
memberikan manfaat dan pelajaran bagi praktikan dengan mengetahui bagaimana
sistematika pola pekerjaan didunia kerja baik secara teknis maupun secara substansi,
berikut pembelajaran yang didapat oleh praktikkan selama mengikuti kerja praktik :

1. Pembelajaran dalam mengetahui sistematika pola pekerjaan di dunia kerja,


khususnya dalam dunia kerja Perencanaan Wilayah dan Kota,
2. Pembelajaran dalam hal tanggung jawab, tingkah laku, kerjasama dan
kedisiplinan selama melakukankerja praktik. Terutama dalam mengikuti
pekerjaan yang diberikan, ketepatan waktu masuk kantor dan bertukar
pikirkan mengenai pemahaman pengerjaan Evaluasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Gampong Ie Dingen.
3. Praktikkan mendapatkan pengetahuan terkait cara memperoleh data,
mengolahdata dan mengkaji kebijakan – kebijakan,
4. Pembelajaran dalam mengetahui proses mengikuti pelelangan, sampai
menyelesaikan pekerjaan,
5. Pembelajaran mengenai Etika Pekerjaan, khusunya Etika Pekerjaan di
lingkungan Pemerintah Aceh

Kerja praktik yang telah dilakukan oleh praktikan. Praktikan mendapatkan


pengalaman serta wawasan khusunya dalam sektor Evaluasi Rencana Pembangunan
Gampong. Evalusi Rencana Pembangunan Gampong merupakan aspek terpenting
dalam perencanaan suatu wilayah dan kota. Praktikan mendapatkan pembelajaran
mengenai kerja berkelompok ketika berdiskusi dengan pihak Dinas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Selatan , maupun dengan rekan kerja praktik .
Memberikan wawasan yang luas terkait permasalahan dan pemberian solusi,Selain itu
praktikan juga mendapat pelajaran mengenai etika pekerjaan dalam
keilmuanPerencanaan Wilayah dan Kota serta praktikan mendapatkan gambaran
didalam dunia pekerjaan yang akan praktikan masuki nantinya.

4.2 Saran

Setelah melaksanakan kerja praktik, praktikkan mencoba untuk memberikan


beberapa rekomendasi berdasarkan pengalaman kerjapraktik dari praktikkan.
Rekomendasi ini bertujuan sebagai masukan untuk perbaikan system kerja praktik
kedepannya, berikut rekomendasi terhadap pihak - pihakyang terlibat dalam
pelaksanaan kerjapraktik.

4.2.1 Dinas Perhubungan Provinsi Aceh

1. Dalam proses pengerjaan proyek, sebaiknya pihak Dinas Perhubungan Aceh


meningkatkan frekuensi pelaksanaan rapat atau kajian antara tenaga ahli,
asisten tenaga ahli dan praktikan agar informasi dan wawasan terkait proyek
lebih baik.
2. Dalam proses pengerjaan proyek, sering mengadakan evaluasi pada setiap
tahapan proyek agar mengetahui permasalahan dan dapat memperlancar
pelaksanaan pekerjaan. Hal seperti ini dapat menjadi pengetahuan bagi
praktikan dalam menghadapi hambatan yang ada.
3. Melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan pedoman pelaksanaan kerjan
pada jadwal pengerjaan proyek serta memperketat peraturan kerja agar
konsultan lebih disiplin dan target-target pekerjaan dapat dicapai sesuai
dengan rencana kerja yang telah diputuskan.
4. Mengefektifkan jumlah staf dan tenaga kerja yang sesuai dengan tugas dan
fungsi agar seluruh sumber daya manusia dapat bekerja secara optimal.
4.2.2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Syiah Kuala

1. Dapat membagi lebih awal kelompok berdasarkan dosen pembimbing kerja


praktik sehingga mahasiswa dapat melakukan bimbingan disaat sebelum,
saat, dan setelah melakukan kerja praktik.
2. Memberitahukan kepada mahasiswa mengenai sistematika kerja praktik,
agar mahasiswa tidak bingung pada saat melaksanakan kerja praktik
3. Perkuliahan kerja praktik sebaiknya dilakukan beberapa kali sebelum
mahasiswa melaksanakan kegiatan kerja sehingga banyak informasi,
substansi dan hal-hal yamg harus dipersiapkan dapat diperoleh.
4. Menyepakati prosedur kerja praktik antar dosen sehingga tidak ada
perbedaan prosedur tiap dosen pendamping
5. Kelas untuk kerja praktik sebaiknya ditiadakan karena jam untuk mata
kuliah kerja praktik sudah terlaksana saat mahasiswa aktif di
instansi/konsultan.
25

Anda mungkin juga menyukai