Tugas Kuliah Teori Ekonomi Makro Isna
Tugas Kuliah Teori Ekonomi Makro Isna
Tugas Kuliah Teori Ekonomi Makro Isna
DISUSUN
NIM:2018110123
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2019
3.PENDAHULUAN
a. Geografis Wilayah
secara astronomis kabupaten manggarai barat terletak pada 8.14-9 00 LS dan 119 21-120
BT,dengan luas wilayah 2,947,50 km.
batas wilayah
ii.Topografi
secara dalam kabupaten manggarai barat memiliki topografi bukit-bukit hingga pegunungan.
S2 10 orang,S1 19 orang
b.Sumber Daya.
i.alam
-hewan:sapi,kerbau,babi,dan ayam.
-tumbuhan:padi,jagung,kacang hijau,vanili,cengkeh.
ii.manusia
c.Masalah Ekonomi
i.pengangguran
ii.inflansi
laju inflansi kabupaten manggarai barat dalam dua tahun terakir terus terkendali dengan
baik.tercatat laju inflansi sebesar 4,67% menurun dari tahun sebelumnya 5,32%.sedangkan
terkait produk domestic regional bruto(PDRB)perkapita ‘masih menggunakandata tahun
2016.terakir pdrb perkapita tahun 2016 mencapai RP 10.292.185,meningkat dari RP 9.606.813
pada tahun sebelumnya.
4.ISI
sedikitnya uang beredar dalam asyarakat dengan bunga pinjaman bank yang tinggi.pajak
yang terlalu tinggi,dalam hal pajak penghasilan (pph)
Hal-hal yang perlu dilakukan atau campur tangan pemerintah terkait dalam mengatasi masalah
pengangguran antara lain sebagai berikut:
1)Kebijakan Pemerintah(Monoter)
Memperbanyak uang beerdar dengan bunga pinjaman yang rendah.
2)Kebijakan pemerintah (Fiskal)
Mengurangi pajak,dalam hal ini pajak penghasilan (PPH).
C.Pendapatan nasional
Pendapatan menurut faktor produksi=kopi
Tanah =RP.35.000.000
Tenaga kerja=gaji/upah =RP.17.500.000(25%)
Modal=bunga bank =RP.7.000.000 (10%)
Keahlian usaha=Deviden perusahan =RP.10.500.000 (15%)
Jumlah. =RP.70.000.000
Pendapatan menurut sector produksi dalam perekonomian
Sektor pertanian =RP.70.000.000
Sektor industri =RP.15.000.000
Sektor jasa =RP.25.123.000
Jumlah =RP.110.123.000
Y=C=110.123.000
Y=Pendapatan nasional
C=Konsumsi masyarakat
Peran factor produksi dan sektor produksi dalam mengatasi masalah pengangguran:
1)Monoter:Bunga pinjaman bank di kurangi
2)Fiskal :Pajak penghasilan (PPH)Tenaga kerja di kurangi
D.Kegiatan perekonomian Negara
pendapatan menurut faktor produksi
Tanah =sewa =RP.20.000.000
Tenaga kerja =gaji/upah =RP.10.000.000(25%)
Modal =bunga bank =RP.4.000.000 (10%)
Keahlian usaha=deviden perusahan =RP.6.000.000 (15%)
Jumlah =RP.40.000.000
Y=C+S+I
Y=pendapatan nasional
C=konsumsi masyarakat
S=tabungan
I=investasi
Y=RP.93.602.850
C=RP.110.123.000
S=RP.5.506.050
I=RP.110.123.000
Pengaruh konsumsi,tabungan dan investasi terhadap pengangguran
C=Monoter:mengurangi bunga pinjaman
Fiskal :mengurangi pajak penghasilan
S=Monoter :menaikan bunga tabungan
Fiskal :menurunkan pajak bunga tabungan
I=Monoter :mengurangi bunga pinjaman
Fiskal :mengurangi pajak barang dan jasa.
E.Perekonomian terbuka
pendapatan menurut faktor produksi
Tanah =sewa =RP.20.000.000
Tenaga kerja =gaji/upah =RP.10.000.000(25%)
Modal =bunga bank =RP.4 .000.000 (10%)
Keahlian usaha=deviden perusahan=RP.6.000.000 (15%)
Jumlah =RP.40.000.000
Sector pertanian=RP.40.000.000
Sector industry =RP.10.000.000
Sector jasa =RP.21.578.650
Jumlah =RP.71.578.650
Y=C+(S+I)+(T+G)+(X-M)
C=RP.71.578.650
S=RP.11.012.300(10%)
I=RP.5.506.500 (5%)
T=RP.11.012.300 (10%)
G=RP.8.809.840 (8%)
X=RP.11.012.300(10%)
M=RP.-8.809.840(8%)
Pengaruh konsumsi,tabungan investasi,pajak pengeluaran pemerintah,export dan
import,terhadap masalah pengangguran
C=*Monoter:mengurangi bunga pinjaman
*Fiskal :mengurangi pajak penghasilan
S=*Monoter:menaikan bunga tabungan
*Fiskal :menurunkan pajak bunga tabungan
I=*Monoter:mengurangi bunga pinjaman
*Fiskal :mengurangi pajak barng dan jasa
T=*Monoter:menurunkan bunga denda pajak
*Fiskal :menurunkan pajak
F.Investasi
1)kebijakan pemerintah
Dalam hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan monoter dan kebijakan fiskal.
Kebijakan monoter
Dalam hal ini pemerintah memberikan bunga pinjaman rendah sehingga
banyak masyarakat yang berinvestasi dan modalnya bias bertambah.
Kebijakan fiskal
Karena sulitnya masyarakt untuk berinvestasi,belum lagi pajak yang tinggi
maka dalam hal ini pemerintah menurunkan pajak.
1) Ramalan pengusaha terhadap investasi yang akan datang mengenai pengangguran
adalah:seorang pengusaha harus memiliki ramalan di masa depan mengenai usaha-usaha
yang dapat di kelolo dengan baik.
G. Kebijakan Fiskal
pengaturan agregat
pendapatan menurut factor produksi
Tanah :sewa =RP.7.000.000 (±30%)
Tenaga kerja :gaji/upah =RP.10.000.000(50%)
Modal :bunga bank =RP.1000.000 (<10%)→5%
Keahlian usaha:deviden perusahan=RP.2.000.000 (10%)
Jumlah C padi =RP.20.000.000
Pendapatan menurut sector produksi dalam perekonomian
Sector pertanian C Padi =RP.20.000.000
Ckaret =RP.11.000.000
Sektor industri CKerupuk =RP.10.000.000
CBan =RP.10.000.000
Sektor jasa CTravel =RP.10.000.000
CBank =RP10.578.650
Jumlah c =RP.71.578.650
Y=C
Y=C+S+I
C=RP.71.578.650(>80%)
S=RP.20.000.000(10%)
I=RP.10.000.000(10%)
Y=RP.101.578.650
Y=C+(S+I)+(I+G)+(X-M)
C=RP.71.578.650
S=RP.11.012.300(10%)
I=RP.5.506.150 (<10%)→5%
T=11.012.300 (10%)
G=RP.8.809.840 (<10%)→8%
X=RP.11.012.300 (10%)
M=RP.-8.809.840(<10%)→8%
Y=RP.110.123.000
Kebijakan fiskal pemerintah di daerah kabupaten manggarai barat terhadap pengangguran
C(konsumsi) =mengurangi pajak penghasilan
S(Tabungan) =menurunkan pajak bunga tabungan
I(Investasi) =mengurangi pajak barang dan jasa
T(Pajak) =menurunkan pajak
G(Pengeluaran pemerintah)=mengurangi belanja
X(Exspor) =menurunkan pajak exspor