New Skripsi
New Skripsi
PENDAHULUAN
Pada Era Globalisasi saat ini usaha yang bergerak di bidang jasa
merupakan salah satu jenis usaha yang banyak dipilih oleh masyarakat.
pendorong terbentuknya usaha-usaha di bidang jasa saat ini. Usaha di bidang jasa
kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu bentuk usaha jasa adalah jasa
perhotelan, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya hotel yang didirikan saat
fasilitas yang diberikan, salah satunya adalah pelayanan dan fasilitas kamar hotel,
di mana pendapatan dari jasa pelayanan dan fasilitas tersebut didapat dari harga
yang harus dibayar oleh konsumen atau tamu hotel. Penentuan harga pokok kamar
Banyak orang yang tidak memahami bahwa harga pokok produk dan jasa
jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik
produk dan jasa yang ditawarkan pada konsumen baik dari sisi harga maupun
1
2
kualitas. Salah satu usaha yang mungkin dapat ditempuh hotel adalah dengan
mengendalikan biaya, tanpa harus mengurangi kualitas dan kuantitas kamar yang
center, bar, dan lain sebagainya. Quality merupakan kualitas pelayanan terhadap
konsumen, hal ini lebih menekankan pada kepuasan konsumen terhadap suatu
jenis pelayanan. Kebersihan kolam yang selalu terjamin, rasa masakan yang
sesuai dengan selera konsumen, alat-alat kebugaran yang lengkap dan berfungsi
dengan baik, dan keramahan karyawan hotel merupakan contoh dari kualitas
pelayanan yang disediakan pihak hotel terhadap tamu atau konsumennya (Kotler
berpengaruh dalam perebutan hati para konsumen maupun calon konsumen. Price
adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh konsumen atas pelayanan
yang diberikan oleh pihak hotel atau penyedia jasa. Jika ada perbandingan antara
3
beberapa hotel dengan quality dan services yang sama dalam hal penentuan harga
jasa, konsumen akan cenderung memilih hotel yang lebih murah (Kotler dalam
Iklina, 2016).
Keadaan ini menuntut para manajer hotel untuk fokus memberikan serta
menjamin kualitas pelayanan dan fasilitas dengan harga yang terjangkau. Manajer
juga harus dapat secara efisien dan efektif dalam menentukan harga yang sesuai
dengan kualitas pelayanan dan fasilitas yang diberikan agar mampu bertahan dan
bersaing dengan pihak hotel lainnya. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi
yang bisa memenangkan persaingan. Salah satu strategi yang digunkana untuk
pokok memiliki peranan yang sangat penting dalam penentuan harga jual kamar.
Semakin tepat penentuan biaya operasional kamar hotel semakin tepat pula harga
pokok yang dihasilkan. Dengan harga pokok kamar yang rendah, maka
Hotel Diamond merupakan salah satu hotel bintang dua yang terletak di
pada tahun 2006. Hotel Diamond adalah objek yang dijadikan penelitian dimana
berfokus pada pelayanan kamar hotel. Untuk pelayanan kamar Hotel Diamond
memiliki 75 kamar yang terdiri dari 5 tipe kamar antara lain Superior Room
2 kamar, Junior Suite Room sebanyak 3 kamar, dan Diamond Suite Room
sebanyak 3 kamar. Selain itu harga jual kamar juga berbeda karena disesuaikan
4
dengan fasilitas dan luas ruangan dimasing-masing tipe kamar. Adapun harga jual
dan luas kamar Hotel Diamond mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi,
yaitu: Superior Room sebesar Rp478.000 per malam dengan luas ruangan 15 𝑚2 ,
Deluxe Room sebesar Rp538.000 per malam dengan luas ruangan 17,5 𝑚2 ,
Executive Room sebesar Rp718.000 per malam dengan luas ruangan 18,5 𝑚2 ,
Junior Suite Room sebesar Rp838.000 per malam dengan luas ruangan 22,5 𝑚2 ,
dan Diamond Suite Room sebesar Rp1.108.000 per malam dengan luas 55 𝑚2 .
konvensional yaitu menghitung semua biaya yang dikeluarkan dan dibagi dengan
5 tipe kamar yang dihasilkan hotel dan menambahkan mark-up sesuai ketentuan
pihak manajemen hotel, metode ini juga tidak menghitung cost driver aktivitas
yang menyebabkan timbulnya biaya tersebut. Penentuan harga pokok ini belum
menghitung harga pokok berdasarkan metode activity based costing system atau
akuntansi biaya atas dasar aktivitas sebagai penentuan tarif kamar yang lebih baik.
Activity based costing system tidak hanya memandang biaya sebagai sesuatu yang
menjadi penyebab dari timbulnya biaya. Kemudian activity based costing system
yang berdasarkan pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih baik bila
jasa seperti hotel. Activity based costing system dapat menyediakan informasi
perhitungan biaya yang lebih baik dan dapat membantu manajer mengelola hotel
secara efisien serta memperoleh pemahaman yang lebih baik atas keunggulan dan
kelemahan hotel, sehingga dengan activity based costing system informasi harga
pokok kamar dapat tersaji dengan akurat. Berdasarkan uraian tersebut, maka
based costing system sebagai dasar penentuan harga pokok kamar hotel pada
Manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi pihak
kamar Hotel Diamond Samarinda dan penelitian ini juga diharapkan dapat
KAJIAN PUSTAKA
pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen dapat dikatakan merupakan salah satu tipe dari dua
tipe akuntansi, yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Kedua tipe
karena perbedaan pemakaian informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe akuntansi.
pemakai akan sangat menentukan karakteristik tiap tipe akuntansi yang digunakan
(islahuzaman, 2011).
7
8
perusahaan. Informasi keuangan ini merupakan masukan yang penting bagi para
mereka dengan suatu perusahaan. Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para
(Harga pokok produksi dan jasa, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen).
manajemen).
perusahaan.
Menurut Hansen & Mowen dalam Sujarweni (2016) activity based costing
penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh
aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang
costing system memperkenalkan hubungan sebab akibat antara pemicu biaya (cost
dengan penelusuran biaya untuk menghitung harga pokok produk atau jasa yang
(2011), yaitu:
1. Activity based costing menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan
diinformasikan dengan lebih baik mengenai harga jual, lini produk, pasar
produk dan proses menilai dengan membuat keputusan desain produk yang
bisnis.
11
biaya overhead.
yang dibiayai.
berikut:
activity based costing centers dan banyaknya cost drivers yang digunakan
(Samryn, 2012).
Activity based costing system adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus
setiap kejadian atau kegiatan yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni,
(Islahuzzaman, 2011).
based costing system, biaya ditelusuri ke aktivitas dan kemudian ke privitas dan
Menurut Hansen & Mowen dalam Rikardo (2016) ada dua dimensi sistem
aktivitas apa yang dilakukan, mengapa, dan sebaik apa aktivitas tersebut
mengukur hasilnya.
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
fisik.
perusahaan manifaktur saja tetapi juga bisa digunakan dalam perusahaan jasa.
Penerapan activity based costing system pada perusahaan jasa disebabkan karena
prinsip bahwa proses aktivitas atau usaha akan mengkonsumsi sumber daya
sedangkan service costing ditentukan dengan cara menelusuri secara lebih spesifik
ke semua produk jasa melalui direct basis, misalkan tenaga kerja langsung,
harga pokok produk atau jasa dapat menghasilkan perhitungan yang lebih akurat
mengendalikan biaya lebih baik karena activity based costing system merupakan
maupun operasional.
3. Fokus activity based costing system adalah pada biaya, mutu, dan faktor
diandalkan.
berdasarkan hubungan sebab akibat yang paling mewakili sebagian besar biaya
tidak langsung. Misalnya, jika biaya tidak langsung suatu perusahaan didominasi
oleh biaya overhead pabrik yang sangat otomatis prosesnya, maka bisa saja dasar
Pada activity based costing system, seluruh biaya tidak langsung akan
biasanya berdasarkan aktivitas yang sesuai dengan hierarki biaya dan hampir
16
Salman & Farid dalam Prakata & Haryadi (2018) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Perbedaan antara Activity Based Costing System dan Konvensional
No Activity Based Costing System Konvensional
1 Activity based costing system dimulai dengan Sistem konvensional dimulai dengan
mengidentifikasi aktivitas dan kemudian mengidentifikasi biaya dan kemudian
memproduksi produk. ke produksi barang.
2 Sistem ini terutama berfokus pada aktivitas Sistem ini menekankan terutama pada
yang dilakukan untuk menghasilkan produk. pemastian biaya setelah biaya
tersebut terjadi.
3 Penggerak biaya digunakan untuk Unit biaya yang digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang alokasi dan akumulasi biaya.
memengaruhi biaya aktivitas tertentu.
4 Biaya overhead dibebankan ke pool biaya (cost Biaya overhead dibebankan ke
pool). departemen produksi atau
departemen jasa.
5 Biaya overhead dibebankan ke produk dengan Overhead dialokasikan atas dasar
menggunakan tarif penggerak biaya. tarif alokasi overhead departemen.
6 Biaya overhead variabel diidentifikasi secara Biaya yang dapat dialokasikan atau
tepat ke produk masing-masing. dibebankan ke produk dapat berupa
biaya aktual yang terjadi atau atas
dasar biaya standar.
7 Dalam activity based costing system, banyak Biaya overhead pabrik di-pool-kan
aktivitas didasarkan atas cost pool atau pusat dan dikumpulkan ke departemen.
biaya diciptakan.
8 Tidak perlu mengalokasikan dan meredistribusi Proses alokasi dan redistribusi biaya
biaya overhead departemen jasa untuk departemen jasa ke departemen
departemen produksi. produksi adalah penting untuk
menemukan total biaya produksi.
9 Activity based costing system mengasumsikan Sistem konvensional mengasumsikan
bahwa biaya overhead tetap bervariasi secara bahwa biaya overhead tetap tidak
proporsional dengan perubahan volume output. berubah dengan perubahan volume
output.
aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan untuk
17
produk atau jasa (Islahuzzaman, 2011). Lalu menurut Pelo (2012) cost driver
adalah kejadian atau aktivitas yang menyebabkan atau berakibat keluarnya biaya.
Maka secara garis besar peneliti menyimpulkan cost driver adalah suatu
produk / jasa yang nantinya akan digunakan oleh metode activity based costing
2.6 Biaya
pengorbanan nilai ekonomis yang diukur dalam satuan uang untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat di masa sekarang ataupun
yang akan datang. Sedangkan menurut sujarweni (2016) biaya mempunyai dua
pengertian yaitu pengertian secara luas dan secara sempit. Biaya dalam arti luas
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang dalam
usahanya mendapatkan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu baik yang sudah
terjadi maupun yang belum terjadi/ baru direncanakan. Biaya dalam arti sempit
aktiva. Dari definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa biaya adalah suatu nilai
tukar atau sumber daya yang dikorbankan atau dikeluarkan dalam bentuk satuan
uang untuk mendapatkan barang atau jasa yang memberikan manfaat saat kini
lain:
Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan
2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya
Dalam keputusan Dirjen Pariwisata no. 14 th 1988, Hotel adalah satu jenis
menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan, minum seta jasa lain bagi
masyarakat umum yang dikelola secara komersial (Pratama dalam Scribd, 2016).
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan
mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang
diterima tampa adanya perjanjian khusus. Dan menurut Suryo (2008), Hotel
adalah suatu jenis usaha akomodasi yang menyediakan fasilitas kamar untuk
fasilitas konvensi dan pameran, fasilitas rekreasi dan hiburan, fasilitas olahraga
dan kebugaran, fasilitas jasa layanan bisnis dan perkantoran, fasilitas jasa
definisi para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa hotel adalah suatu
dilakukan secara professional dan didukung oleh tenaga kerja yang memiliki
Rumusan Masalah:
Bagaimana perhitungan harga pokok kamar hotel dengan menggunakan metode activity
based costing system pada Hotel Diamond Samarinda?
Alat Analisis:
Activity Based Costing System
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
2. Cost driver
Cost driver adalah setiap aktivitas yang terjadi pada Hotel Diamond
sehingga menimbulkan biaya. Adapun cost driver yang timbul pada Hotel
3. Cost pool
Cost pool adalah biaya yang termasuk dalam aktivitas yang terjadi pada
Hotel Diamond dengan satu dasar pembebanan atau cost driver yang sama.
Harga pokok per kamar hotel adalah biaya yang timbul dan ditanggung
kamar hotel kepada tamu hotel sesuai tipe kamar yang ditempati tamu
tersebut.
20
21
5. Kamar terjual
Kamar terjual adalah kamar hotel yang ditempati atau diinapi oleh tamu
dan fasilitas yang ada dikamar tersebut sesuai tipe kamarnya dan tamu
hotel akan membayar sejumlah nominal dari harga jual tipe kamar hotel
yang diinapi dikali dengan jumlah hari tamu tersebut menginap pada saat
kuntitatif, Metode deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini adalah metode yang
harga pokok kamar hotel menggunakan metode activity based costing system pada
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
pelayanan jasa kamar hotel. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data
sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara.
cleaning supplies
4. Data aktivitas listrik, berupa beban listrik dan bahan bakar generator
peralatan hotel
seragam karyawan
10. Jumlah tamu menginap dan jumlah kamar hotel tahun 2018
11. Tipe kamar, luas lantai, dan harga jual kamar hotel per malam tahun 2018.
dengan judul, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun bersumber
data interview atau wawancara, yakni teknik pengumpulan data melalui proses
23
tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek
Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah activity based
sebagai berikut:
a. Aktivitas penginapan
b. Aktivitas laundry
d. Aktivitas listrik
e. Aktivitas air
f. Aktivitas penyusutan
g. Aktivitas pemasaran
h. Aktivitas penggajian
i. Aktivitas pemeliharaan.
rumus:
24
berikut:
Hotel Diamond Samarinda didirikan pada tahun 2006 dan merupakan hotel
Timur. Akses jalan berdekatan dengan UKM Center Samarinda yang merupakan
pusat perbelanjaan oleh-oleh di kota Samarinda, area mesin ATM, Rumah Sakit
Haji Darjad, dan juga berdekatan dengan bandar udara Temindung. Hotel
Diamond Samarinda pada mulanya memiliki 9 tipe kamar yakni, Standard Single,
Suite, dan Diamond Suite, namun sejak hotel direnovasi tahun 2013 seluruh
kamar berjumlah 75 kamar dengan tipe kamar diperkecil menjadi 5 tipe kamar
yakni, 26 kamar tipe Superior, 41 kamar tipe Deluxe, 2 kamar tipe Executive, 3
dan layanan lain seperti Solus Per Aqua (SPA) yang merupakan SPA terbesar dan
lantai 1 hotel. Ada juga meeting & events room dengan fasilitas lengkap dan
memiliki 3 ruangan antara lain: Sapphire Room dengan luas 39 m2 , Topaz Room
dengan luas 41 m2 , dan Kalimaya Room dengan luas 130 m2 . Lalu ada wifi
diseluruh area hotel, halaman parkir yang luas, coffee shop, lounge berada dilantai
1 hotel dengan agenda musik langsung pada hari rabu – sabtu pukul 08.00 – 11.00
25
26
PM, sauna, indoor pool, banquet hall, restaurant dengan menu yang beraneka
ragam mulai dari menu nusantara hingga menu mancanegara yang telah
disesuaikan dengan lidah orang indonesia dan tentu saja sudah pasti enak, dan ada
morning call.
Hotel ini adalah hotel bebas dari asap rokok sehingga semua ruangan
dibebaskan dari asap rokok, tetapi juga di sediakan tempat untuk merokok. Hotel
ini telah dikembangkan agar konsepnya berbeda dari pada hotel yang lain, modern
kesejahteraan karyawan.
27
2. Accounting
bendaharanya hotel.
dan cashier SPA room pada bagian receiptionis. Selain itu, seorang IA
ini akan merekap berapa uang masuk yang berasal dari penjualan
tindak lanjut (double check) dari kegiatan auditing yang dilakukan oleh
departemen ini terdapat bagian sales staff. Sales staff bertugas untuk
sosial serta menjalin hubungan dengan Online Tour Agent. Selain itu tugas
sales staff ini adalah melakukan penjualan kamar melalui website hotel
seluruh properti, fasilitas, dan pelayanan jasa apa saja yang didapat pada
a. Front office, yaitu salah satu departement di sebuah hotel yang berada
di begian depan merupakan pintu gerbang dari hotel itu sediri sehingga
melalui telepon tapi order taker memiliki tanggung jawab besar dalam
penawaran menu. Dalam departemen ini terdiri atas bagian chef cook.
31
energy) baik itu listrik, air, bahan bakar (solar) ataupun gas dengan
Adapun fasilitas yang terdapat pada tiap tipe kamar hotel antara lain:
a. 16 kamar dengan twin bed berukuran 200 x 100 dan maksimal 2 orang
c. Wardrobe
f. Mini bar
g. Shower bathroom
i. Writing desk.
32
a. 6 kamar dengan twin bed berukuran 200 x 100 dan maksimal 2 orang
c. Wardrobe
f. Mini bar
g. Shower bathroom
i. Writing desk
a. Single bed berukuran 200 x 180 dan maksimal 2 orang dalam satu
kamar
b. Wardrobe
e. Mini bar
f. Shower bathroom
33
h. Writing desk
a. Single bed berukuran 200 x 180 dan maksimal 2 orang dalam satu
kamar
b. Wardrobe
e. Mini bar
f. Shower bathroom
h. Writing desk
k. Dining table.
a. Single bed berukuran 200 x 180 dan maksimal 2 orang dalam satu
kamar
b. Wardrobe
34
room
bedroom
f. Mini bar
i. Writing desk
l. Dining table
m. Refrigerator.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Hotel Diamond terdapat 5 tipe kamar
yang ada, yaitu Superior, Deluxe, Executive, Junior Suite,dan Diamond Suite.
Untuk tipe kamar Superior dan Deluxe terdiri dari tipe Twin bad dan Double bad,
sedangkan tipe kamar Executive, Junior Suite,dan Diamond Suite hanya ada tipe
Twin bad saja. Jumlah kamar yang terjual, tingkat hari hunian, dan jumlah tamu
menginap pada Hotel Diamond tahun 2018 pun berbeda disetiap tipe kamar.
setiap bagian atau unit yang menghasilkan jasa. Biaya-biaya yang diperhitungkan
35
sebagai harga pokok kamar merupakan biaya-biaya yang terjadi pada bagian atau
unit penghasil jasa maupun biaya hasil alokasi dari bagian atau unit yang bersifat
umum. Biaya-biaya dari bagian atau unit yang sifatnya umum ini proses
Tabel 4.1. Data Tipe, Harga Jual, dan Luas Lantai Kamar Hotel Diamond Tahun
2018
Harga Jual / Hari
Tipe Kamar Luas Lantai (𝒎𝟐 )
(Rp)
Superior 478.000 15
Deluxe 538.000 17,5
Executive 718.000 18,5
Junior Suite 838.000 22,5
Diamond Suite 1.108.000 55
Sumber: Hotel Diamond Samarinda
Harga jual kamar Hotel Diamond tersebut sudah termasuk laba dan service
Jumlah tamu menginap pada tahun 2018 di Hotel Diamond dapat dilihat
Pada jumlah kamar tersedia untuk dijual setiap tipe kamar selama tahun
Jumlah kamar terjual pada Hotel Diamond selama tahun 2018 tersaji
Tabel 4.4. Jumlah Kamar Terjual pada Hotel Diamond Tahun 2018
Tipe Kamar Hari Hunian
Superior 7.144
Deluxe 12.640
Executive 622
Junior Suite 825
Diamond Suite 560
Jumlah 21.791
Sumber: Hotel Diamond Samarinda
Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 diatas perhitungan dari proses
pembebanan biaya dan penentuan harga jual jasa untuk masing-masing tipe kamar
b. Penjualan jasa kamar hotel dari masing-masing tipe kamar selama tahun 2018
Tabel 4.6. Pendapatan Penjualan Jasa Kamar Hotel Diamond Tahun 2018
Tipe Kamar Jumlah Kamar Harga Jual Kamar Pendapatan Jasa Kamar
Terjaul (1) (2) (Rp) (1) x (2)
(Rp)
Superior 7.144 478.000 3.414.832.000
Deluxe 12.640 538.000 6.800.320.000
Executive 622 718.000 446.596.000
Junior Suite 825 838.000 691.350.000
Diamond Suite 560 1.108.000 620.480.000
Jumlah 21.791 3.680.000 11.973.578.000
Sumber: Hotel Diamond Samarinda
Tabel 4.7. Persentase Pendapatan Penjualan Jasa Kamar Hotel Diamond Tahun
2018
Tipe kamar Pendapatan Jasa Total Pendapatan Persentase Pendapatan
Kamar Jasa Kamar [(1) : (2)] x 100%
(1) (Rp) (2) (Rp)
Superior 3.414.832.000 28,5%
Deluxe 6.800.320.000 56,8%
Executive 446.596.000 11.973.578.000 3,7%
Junior suite 691.350.000 5,8%
Diamond Suite 620.480.000 5,2%
Jumlah 11.973.578.000 11.973.578.000 100%
Sumber: Hotel Diamond Samarinda
38
pada setiap tipe kamar terhadap pendapatan penjualan jasa kamar secara
pendapatan.
bersarnya persentase terhadap tipe kamar tertentu pada total pendapatan suatu tipe
kamar. Maka, setiap tipe kamar akan menanggung beban biaya aktivitas jasa
(harga pokok kamar) sebesar nilai persentase pendapatan yang diperoleh kamar
Tabel 4.8. Harga Pokok Kamar Hotel Diamond Metode Konvensional Tahun 2018 (Dalam Rp)
termasuk dalam biaya langsung dialokasikan ketiap tipe kamar mulai dari
ada per setiap tipe kamar Hotel Diamond. Persentase tersebut ditentukan
dengan cara membagi jumlah per setiap tipe kamar dengan total jumlah
40
Junior Suite Diam
4% 3 4%
Tabel 4.10. Perincian Biaya Langsung yang Dialokasikan ke Tiap Tipe Kamar
Tahun 2018 (Dalam Rp)
Superior Deluxe
Biaya Langsung Persentase Persentase
Unit Unit
Room Dept. Alokasi Alokasi
35% 26 54% 41
Total Biaya
295.330.694 11.358.873 455.653.070 11.113.490
Langsung
Disambung ke halaman berikutny
41
42
Total Biaya
33.752.079 11.250.693 33.752.079
Langsung
Tabel 4.10. Sambungan
Mengidentifikasi aktivitas biaya tidak langsung dan level aktivitasnya.
Tabel 4.11. Identifikasi Aktivitas dan Level Aktivitas
jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar terjual. Tetapi dengan
kamar terjual, maka yang dapat dijadikan cost driver adalah jumlah kamar
terjual.
c. Aktivitas pemberian makan pagi menurut data yang diberikan oleh Hotel
berdasarkan jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar yang terjual.
Tetapi jika atas dasar jumlah kamar yang terjual tidak diketahui pasti berapa
orang yang akan mendapat jasa pelayanan full breakfast buffet, mengingat
43
44
dapat berdasarkan jumlah kamar terjual, maka cost driver yang tepat adalah
e. Aktivitas air untuk cost driver yang tepat adalah jumlah kamar terjual.
kamar terjual, maka cost driver yang tepat adalah jumlah kamar terjual.
g. Aktivitas internet, newspaper, and megazin dasar cost driver yang tepat
jumlah kamar tersedia dan jumlah kamar terjual. Tetapi aktiva tetap
yang ada, maka cost driver yang tepat adalah jumlah kamar tersedia.
dengan tujuan untuk menjual semua kamar yang tersedia, maka cost
jumlah jam kerja, maka cost driver yang tepat adalah jumlah jam kerja.
tidak hanya dilakukan pada kamar yang terjual, maka cost driver yang
Pool III
Pool IV
Pool V
beberapa cost pool yang homogen. Untuk biaya yang berasal dari departemen
hunian (occupancy rate), yaitu 79,6% dan 20,4% lagi dibebankan ke aktivitas
diluar aktivitas yang berhubungan dengan harga pokok kamar seperti sewa
Aktivitas Pemeliharaan:
Total 1.894.082.000
Gaji Karyawan
Makan Karyawan
Seragam Karyawan
Total 1.056.143.224
48
Total Cost Pool (Rp) Cost Driver Tarif Cost Pool (Rp)
Cost Pool
(1) (2) [(1) / (2)]
aktivitas kamar, perhitungan harga pokok kamar Hotel Diamond pada setiap tipe
terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan harga pokok konvensional dan hasil
perhitungan harga pokok activity based costing system. Perbedaan tersebut dapat
pokok kamar dengan menggunakan metode activity based costing untuk tipe
kamar Superior sebesar Rp423.654. Untuk tipe kamar Deluxe sebesar Rp401.659.
Untuk tipe kamar Executive sebesar Rp432.169. Untuk tipe kamar Junior Suite
sebesar Rp487.007. Dan untuk tipe kamar Diamond Suite sebesar Rp969.044.
52
Dari hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih harga pokok kamar
metode activity based costing system pada tipe kamar Superior dan Diamond
Suite memberikan hasil yang lebih besar daripada harga pokok kamar sistem
konvensional manajemen Hotel Diamond, yaitu dengan selisih harga untuk tipe
kamar Superior sebesar Rp20.574 dan untuk tipe kamar Diamond Suite sebesar
Rp30.828. Sedangkan untuk tipe kamar Deluxe, Executive, dan Junior Suite
metode activity based costing system memberikan perbandingan yang lebih kecil
yaitu untuk tipe kamar Deluxe sebesar Rp52.375. Untuk tipe kamar Executive
sebesar Rp168.865. Dan untuk tipe kamar Junior Suite adalah sebesar Rp223.325.
Terjadinya selisih harga dikarenakan pada metode activity based costing system
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pokok kamar akan menghasilkan harga pokok kamar yang akurat, karena
biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada kamar hotel atas dasar aktivitas
dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh kamar hotel dan juga
activity based costing system yaitu, untuk tipe kamar Superior sebesar
Rp969.044. Terdapat selisih harga yang lebih tinggi pada tipe kamar
untuk tipe kamar Superior sebesar Rp20.574 dan untuk tipe kamar
Executive, dan Junior Suite terdapat selisih harga yang lebih tinggi, yaitu
53
54
untuk tipe kamar Deluxe sebesar Rp52.375. Untuk tipe kamar Executive sebesar
5.2 Saran
mengendalikan biaya lebih baik karena metode activity based costing system