Pulpektomi Nurul (Kepon)
Pulpektomi Nurul (Kepon)
Oleh :
Calvin Pascananda
1110342031
Dosen Pembimbing :
DEPARTEMEN PEDODONSIA
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
REKAM MEDIK KASUS PEDODONSIA
C. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief Complain
Pasien mengeluhkan gigi kiri atas berlubang dan ingin ditambal.
2. Present Illness
Pasien merasakan giginya berlubang sejak ± 1 tahun yang lalu. Awalnya
lubang gigi pasien kecil kemudian bertambah besar. Gigi tersebut dulu pernah
sakit saat makan dan sakit tiba-tiba ± 3 bulan yang lalu. Saat sakit pasien
tidak memberitahukan kepada orang tua ataupun kepada kakek dan neneknya
sehingga dibiarkan saja. Sekarang pasien tidak pernah mengeluhkan giginya
sakit lagi tetapi pasien merasakan makanan sering masuk pada gigi berlobang
tersebut yang membuat tidak nyaman.
3. Post Dental History
Pasien belum pernah ke dokter gigi. Pasien menyikat gigi dua kali sehari pagi
dan sore dengan gerakan horizontal menggunakan sikat gigi soft.
4. Post Medical History
Pasien tidak pernah di rawat di Rumah Sakit, pasien tidak pernah minum obat
jangka panjang maupun berkala. Pasien tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat atau makanan.
5. Family History
Ayah dan Ibu : Tidak memilik riwayat penyakit sistemik
Nenek dan Kakek : Tidak memilik riwayat penyakit sistemik
Saudara sedarah : Tidak memilik riwayat penyakit sistemik
6. Social History
Pasien siswa sekolah dasar kelas 2, sehari-hari pasien tinggal bersama nenek
dan kakeknya. Pasien agak sulit makan dan malas makan sayur dan buah.
D. Pemeriksaan Objektif
a. Jaringan Lunak dan Mukosa Rongga Mulut
- Mukosa Bibir : Tidak Ada Kelainan
- Mukosa Pipi : Tidak Ada Kelainan
- Dasar Mulut : Tidak Ada Kelainan
- Lidah : Tidak Ada Kelainan
- Gingiva : Tidak Ada Kelainan
- Palatum : Tidak Ada Kelainan
- Orofaring : Tidak Ada Kelainan
- TMJ : Normal, TAK
- Kelenjar Submandibularis : Normal, TAK
- Kelenjar Sublingual : Normal, TAK
- Kelenjar Submental : Normal, TAK
b. Jaringan Keras
Odontogram
18 : un erupted 28 : un erupted
17 : un erupted 27 : un erupted
16 : pit fissure dalam 26 : o-car sup
55 : do-car profunda 65 : mo-car med, o-car sup
54 : sou 64 : do-car profunda
53 : sou 63 : sou
52 : mob 2 62 : mob 2
11 : partial erupted 21 : partial erupted
ue ue ue ue ue ue pe pe ue ue ue ue ue ue
ue ue ue ue ue pe sou sou pe ue pe ue ue ue
ue ue
41 : sou 31 : sou
42 : partial erupted 32 : partial erupted
83 : sou 73 : sou
84 : d-car profunda 74 : persistensi,
34: partial erupted
85 : mis 75 : lo-car profunda
46 : o-car sup 36 : o-car sup
47 : un erupted 37 : un erupted
48 : un erupted 38 : un erupted
G. Rencana Perawatan
1. Pulpektomi non vital
2. Restorasi pasca endodonti : SSC (Stainless Steel Crown)
H. Prognosis
Good prognosis, tidak terdapat fraktur horizontal maupun vertikal
pada akar gigi dan dari rontgen benih gigi permanen tidak membuat gigi 64
mobility sebagai tanda akan erupsi. Pasien kooperatif untuk datang berulang
dan oral hygine pasien cukup baik.
I. Penatalaksanaan Pulpektomi Non Vital
Alat Bahan
JarumEkstirpasi Kapas
File Alkohol
Kunjungan Ke I
1. Informed Consent
2. Pemeriksaan pasien
3. Penanganan segera terhadap keluhan pasien ekskavasi jaringan karies
4. Rontgen foto
Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang kerja.
Panjang gigi sebenarnya : panjang gigi pada RO foto X panjang mahkota klinis
Panjang mahkota pada RO foto
Kunjungan Ke III
1. Bongkar tambalan sementara
2. Keluarkan kapas kering dan cotton pellet
3. Periksa apakah dari kavitas sudah tercium bau obat, hal tersebut
menandakan bahwa saluran akar sudah bersih dan steril dan dapat dilakukan
obturasi. Jika belum periksa kembali saluran akar dan lakukan sterilisasi
dengan ChKM
4. Jika sudah, irigasi saluran akar dengan clhorheksidin
5. Keringkan dengan paper point
6. Lakukan obturasi dengan zink oxide eugenol, lakukan obturasi hingga orifis
sampai pada 1/3 kamar pulpa
7. Tutup dengan cotton pellet kering dan steril
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Cek oklusi dengan articulating paper
10. Lakukan poto rontgen untuk melihat hasil obturasi
Kunjungan Ke IV
1. Cek hasil obturasi sudah hermetic melalui rontgen foto
2. Tanyakan apakah ada keluhan dari pasien, lakukan tes perkusi, palpasi
3. Jika tidak ada keluhan, bongkar tambalan sementara
4. Lakukan restorasi akhir dengan restorasi metal crown
Kunjungan Ke V
1. Kunjungan kelima dilakukan 1 minggu setelah obturasi.
2. Cek kembali perkusi.
3. Lakukan rontgen foto kembali sebagai rontgen Kontrol.
J. Studi Literatur
Terbukanya pulpa paling sering disebabkan oleh karies, tetapi dapat
pula disebabkan oleh trauma dari suatu benturan atau selama preparasi
kavitas. Terbukanya pulpa disebabkan oleh karies lebih sering terjadi pada
gigi sulung daripada gigi permanen karena gigi sulung mempunyai rongga
pulpa yang relatif lebih besar, tanduk pulpa lebih menonjol dan email serta
dentin yang lebih tipis. Pulpa yang terbuka menjadi jalan masuk
Nekrosis pulpa adalah keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah mati
yang merupakan proses lanjutan dari radang pulpa atau terhentinya sirkulasi
darah secara tiba-tiba akibat trauma. Ada dua alternatif pilihan perawatan
pada gigi desidui dengan nekrosis pulpa, yaitu ekstraksi atau perawatan
endodontik. Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada anak mirip dengan
pasien dewasa, yaitu untuk meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari
gigi sulung yaitu mempertahankan gigi pada lengkung rahang sampai tanggal
secara normal.
dengan mengambil seluruh jaringan pulpa dalam saluran akar yang terinfeksi.
seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar secara vital. Pulpektomi
devital adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan
saluran akar yang lebih dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi pulpa.
Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan
irigasi saluran akar berspektrum luas dan rendah toksik serta dapat digunakan
cross-linking.
saluran akar gigi yang mempunyai kelainan apikal. Sifat lainnya adalah :
Kelebihan ChKM
lama
Kekurangan ChKM
Komposisi Bahan :
1. Para-klorophenol
2. Kamfer
Di saluran akar dipisahkan dalam bentuk kristal halus yang menempel pada dinding
saluran akar dan memperlama efek desinfektan karna tidak larut dalam air. Kamfer
digunakan sebagai sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi daripada
1. Menthol
kamfer. Menthol dapat mengurangi sifat iritasi chlorfenol dan mengurangi rasa sakit
penggunaan bahan pengisi saluran akar yang bersifat antimikroba. ZOE (zinc
oxide eugenol) adalah bahan pengisi yang sudah banyak digunakan. Zinc
a. Keuntungan:
2. Bersifat antiseptik.
5. Bersifat radiopaque.
b. Kerugian:
sedang berada dalam proses erupsi akibat kekerasan bahan pengisi ini.
desidui yang dirawat, dimana akar geligi desidui resorpsinya lebih cepat
daripada pasta Zinc Oxide Eugenol ini, sehingga partikel pasta akan
tertinggal dalam tulang alveolar saat akar sudah teresorpsi. Hal tersebut
masih vital
REFERENSI