Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN PASCA STROKE

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 1
dosen pengampu Ns. Herdiman, M. Kep

Anggi Sully Puspita Sari

(117003)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Mobilisasi Fisik


Sub pokok bahasan : Latihan Gerakan ROM aktif dan Pasif
Sasaran : Pasien dengan Penyakit Stroke
Tempat : Ruang Fresia Lantai 2, Kamar 4 Bed 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kota Bandung
Waktu : Senin, 11 November 2019
Pukul : 10.00-10.30 WIB

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga pasien mampu memahami tentang
latihan gerakan ROM aktif dan pasif.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan mengenai tentang perawatan pasca stroke, keluarga dapat:
1. Mampu menjelaskan mengenai pengertian ROM.
2. Mampu menjelaskan mengenai tujuan ROM.
3. Mampu menjelaskan mengenai klasifikasi ROM.
4. Mampu mempraktekkan kembali latihan ROM.

C. Materi
1. Pengertian ROM
2. Tujuan ROM
3. Klasifikasi ROM
4. Latihan ROM

D. Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah
E. Media dan Alat
Media yang digunakan adalah :
1. Flipchart

F. Kegiatan Belajar Mengajar


Alokasi
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri 2. Menyimak
3. Menjelaskan maksud 3. Mendengarkan dan
1. 5 menit
Pembukaan dan tujuan menjawab
4. Kontrak waktu 4. Menyetujui kontrak waktu
5. Apersepsi Latihan 5. Mendengarkan dan
ROM memperhatikan
1. Menjelaskan tentang
1. Mendengarkan dan
pengertian latihan
memperhatikan
ROM.
2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang
2. Penyampai memperhatikan 10 menit
tujuan ROM
an materi 3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tentang
memperhatikan
klasifikasi ROM
4. Mendengarkan dan
4. Mendemonstrasikan
memperhatikan
ROM
1. Mendengarkan dan
1. Mengadakan evaluasi
menjawab
setelah penyuluhan
2. Mendengarkan
3. 2. Kesimpulan 5 menit
Penutup 3. Mendengarkan
3. Kontrak yang akan
4. Mendengarkan dan
datang
menjawab salam
4. Salam penutup
G. Evaluasi
1. Apa pengertian ROM?
2. Apa tujuan ROM?
3. Bagaimana cara latihan ROM?

H. Daftar Pustaka
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ; Alih bahasa,
Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia, Monica Ester – Edisi 5. Jakarta, EGC
Meltzer, Suzanne C &Bare,Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8
Vol. 3. Jakarta : EGC.
Surratun dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : EGC.

I. Lampiran Materi
1. Pengertian ROM
Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

2. Tujuan ROM
Latihan ini memberikan manfaat yaitu:
a. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
b. Memperbaiki tonus otot
c. Meningkatkan pergerakan sendi
d. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
e. Meningkatkan massa otot
f. Mengurangi kelemahan
g. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian

3. Indikasi dilakukan ROM


a. Stoke atau penurunan kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama

4. Kontra indikasi
a. Kelainan sendi atau tulang
b. Nyeri hebat
c. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
d. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi

5. Prinsip gerakan ROM


a. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di lakukan sehari minimal 2
kali
b. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
c. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian seperti leher, jari,
lengan , siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
d. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya pada bagian-bagian
yang dicurigai mengalami proses penyakit

6. Klasifikasi ROM
a. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan.
Indikasinya adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut dengan
mobilisasi terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
 Fleksi  Gerakan menekuk persendian
 Ekstensi  yaitu gerakan meluruskan persendian
 Abduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh
 Adduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
 Rotasi  gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
 Pronasi  gerakan memutar ke bawah
 Supinasi  gerakan memutar ke atas
 Inversi  gerakan ke dalam
 Eversi  gerakan ke luar
b. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari
setiap gerakan yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien yang dirawat dan mampu
untuk ROM sendiri dan Kooperatif.

7. Gerakan ROM Pasif dan Aktif


a. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
1) Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

2) Fleksi dan Ekstensi Siku

3) Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah


4) Fleksi dan Ekstensi Bahu

5) Abduksi dan Adduksi Bahu

6) Rotasi bahu

b. Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah


1) Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki
2) Inversi dan Eversi Kaki

3) Fleksi dan ekstensi Lutut

4) Rotasi Pangkal Paha

5) Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha


c. Latihan ROM Aktif
a. R O M a k t i f l e h e r b. R O M a k t i f b a h u

c. R O M a k t i f s i k u d. L a t i h a n p e r g e l a n g a n t a n g a n

e. L a t i h a n j a r i - j a r i t a n g a n

Anda mungkin juga menyukai