Anda di halaman 1dari 16

M.Ariza.

, Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya


Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

PENGEMBANGAN UKM KERIPIK TEMPE DI PEKON WAY JAHA


KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
1
M. Ariza Eka Yusendra dan 2Asry Widarti
 
1,2
Fakultas Ilmu Ekonomi, Informatics & Business Institute Darmajaya
Jl. Z.A. Pagar Alam No. 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142
Telp. (0721) 787214 Fax. (0721) 700261
e-mail : arizaeka@yahoo.com

ABSTRACT

Fermented soybeans chips industry is a business mostly cultivated by business actors in Way Jaha Pekon,
and also potential to develop. One of fermented soybeans chips palyers is Mrs Suwarsih SMES said by
local people that it have superior quality and taste. But nowdays this SMES facing some problems ie:
(1) SME business does not yet have a clear development strategy, (2) lack of innovation to gain
competitiveness, (3) low understanding of business management, and (4) lack of knowledge about
financial report making so constrained in business development. To overcome these problems the people
abdication team of IIB Darmajaya are interested in organizing community service activities with themes
that will focus on product innovation, development of marketing and business strategies, human resource
management and simple financial management for SMEs

Keywords: Way Jaha Village, fermented soybean chips, SMES

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan Ibu-
ibu PKK dalam mengolah limbah kain (perca) ,pelatihan pembuatan produk dari limbah kain (perca) dan
pelatihan penjualan menggunakan e-commerce dikelurahan tersebut , membantu dalam mengurangi
sampah non organik dan dapat menghasilkan produk yang unik dan yang berharga serta bernilai jual
dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Di Lampung khususnya didaerah
waykandis kelompok ibu-ibu PKK belum pernah mendapatkan pelatihan tentang pemanfaatan
pengolahan limbah dari sampah non-organik khususnya sampah kain (perca), hal ini membuat tim dosen
mendapatkan ide untuk membuat suatu kegiatan yang bermanfaat dari limbah tersebut dan dapat
memasarkan dengan menggunakan internet, mereka semua diharapkan mengerti tentang apa yang
dimaksud dengan e-commerce dan mereka sudah mengenal internet. Untuk meningkatkan keterampilan
Kelompok ibu-ibu PKK ini sehingga dapat menghasilkan produk yang beragam sesuai dengan keinginan
pasar, maka akan dilakukan pelatihan selama 2 hari, dimana pelatihan ini bertujuan untuk melatih agar
mereka dapat membuat dan memasarkan produk-produk kreatif ini melalui internet.

Kata Kunci: Daur Ulang, Perca, e-Commerce

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 12


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

I. PENDAHULUAN UKM hanya berupa produk curah tanpa


Pekon Way Jaha Kecamatan Pugung merek atau label yang memberikan identitas
memiliki beberapa Usaha Kecil Menengah unik pada produk, (3) Minimnya financial
(UKM) yang tengah berkembang seperti literacy dari para pelaku usaha dimana
UKM Kelanting, budidaya lele, tempe, kopra hampir semua bisnis tidak memiliki laporan
dan tralis. Diantara UKM-UKM tersebut, keuangan yang baku sehingga menyulitkan
industri produksi keripik tempe merupakan mereka untuk mengetahui modal kerja,
bidang usaha yang paling banyak digeluti pengeluaran dan laba yang diterima secara
oleh para pelaku usaha di pekon Way Jaha pasti dari operasi, (4) rendahnya inovasi,
dan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan nilai tambah dan diferensiasi
berkembang. Keripik Tempe termasuk salah bisnis sehingga membuat produk-produk
satu makanan yang banyak disukai oleh mereka hanyalah menjadi bisnis komoditas
masyarakat dan dalam proses pembuatannya yang bersaing dengan harga yang rendah.
tidak terlalu sulit. Besarnya minat
Salah satu UKM keripik tempe di pekon
masyarakat akan produk keripik tempe
Way Jaha adalah UKM kripik tempe ibu
merupakan salah satu peluang bisnis yang
suwarsih yang dikatakan oleh masyarakat
menjanjikan.
setempat memiliki rasa dan kualitas yang
Walaupun potensi bisnis produk tempe unggul. Seperti UKM-UKM yang lainnya,
sangat menjanjikan, bukan berarti industri usaha tempe tersebut dalam proses
ini tidak menghadapi kendala. Ada banyak perkembanganya mengalami banyak
faktor yang menjadi hambatan-hambatan hambatan, diantaranya yaitu sulitnya untuk
UKM keripik tempe untuk mengembangkan mengembangkan pangsa pasar dikarenakan
bisnis seperti misalnya: (1) banyak UKM kurangnya inovasi- tidak ada nilai tambah
yang masih mendistribusikan produk ekonomis dan diferentiatif dari kripik tempe
tempenya hanya di dearah sekitar saja seperti yang telah diproduksi, dimana merupakan
warung-warung sekitar atau mengirimnya ke imbas dari minimnya keterampilan dan
pengepul karena terbatasnya ilmu dan kreatifitas sumber daya manusia di UKM.
informasi yang dimilikinya (2) Kurangnya Kendala signifikan lainnya yang dihadapi
pengetahuan UKM akan strategi pemasaran oleh UKM Keripik Tempe Ibu Suwarsih
praktis dimana produk yang dibuat oleh adalah kurangnya pengetahuan mengenai

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 13


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

cara penentuan HPP (Harga Pokok Produksi) Tuti Trisnawati (2009:98), Usaha Kecil
yang mengakibatkan usaha ini kurang Menengah adalah sebuah bangunan usaha
berkembang secara luas dan selalu yang berskala kecil. Umumnya, ia dimiliki
mengalami permasalahan dalam modal, oleh perseorangan maupun kelompok.
bahkan sejak berdirinya dari tahun 2000, Bidang yang digarap oleh Usaha Kecil
UKM ini tidak memiliki satu pun pencatatan Menengah antara lain: toko kelontong, salon
atau laporan keuangan yang mengakibatkan kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain.
UKM tempe ibu Suwarsih tidak bisa Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu
mengetahui arus kas masuk dan arus kas atau dua orang pendiri. Definisi UKM itu
keluar. Strategi bisnis yang dijalankan pun sangat berbeda di tempat yang berlainan.
terkesan sederhana dimana, bagi mereka Berbagai negara memiliki definisi mereka
yang penting adalah “Berjualan dan dapat sendiri mengenai ukuran bisnis yang bisa
duit denagn cara yang sama dilakukan orang dikategorikan sebagai usaha kecil
kebanyakan” sehingga memupuskan menengah. Dengan pengkategorian tersebut,
alternatif-alternatif strategi pengembangan. jenis bisnis skala kecil ini memiliki hak dan
kewajiban khusus berkaitan dengan legalitas
Dari uraian permasalahan diatas maka tim
status perusahaan dan besaran pajak yang
pengabdi kepada masyarakat IIB Darmajaya
harus dibayarkan pada pemerintah. Definisi
tertarik mengadakan kegiatan pengabdian
usaha kecil dari berbagai segi tersebut adalah
masyarakat dengan judul “Pengembangan
sebagai berikut:
Ukm Keripik Tempe Di Pekon Way Jaha
Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus” 1. Berdasarkan Total Asset
yang akan berfokus pada inovasi produk, Berdasarkan total asset, pengusaha kecil
pengembangan strategi pemasaran dan adalah pengusaha yang memiliki
bisnis, manajemen SDM dan manajemen kekayaan bersih paling banyak Rp
keuangan sederhana bagi UKM 200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN
tempat membuka usaha.
KERANGKA PENYELESAIAN
2. Berdasarkan Total Penjualan Bersih Per
MASALAH
Tahun
Tinjauan Pustaka
2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM)
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 14
 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

Berdasarkan hal ini pengusaha kecil pengembangan dan penelitian,


adalah pengusaha yang memiliki hasil pelanggan, ilmuwan, pesaing, pegawai,
total penjualan bersih per tahun paling pesaing, saluran pemasaran dan
banyak Rp 1.000.000.000 ( Satu Miliar manajemen puncak.
Rupiah) 2. Penyaringan Gagasan
3. Berdasarkan Status Kepemilikan Gagasan yang disampaikan oleh pihak-
Dari segi ini, didefinisikan bahwa pihak di atas disortir menjadi tiga
pengusaha kecil adalah usaha berbentuk kelompok yaitu gagasan yang
perseorangan, bisa berbadan hukum atau menjanjikan, gagasan yang pas-pasan,
tidak berbadan hukum yang didalamnya dan gagasan yang ditolak. Dalam
termasuk koperasi. UKM adalah jenis menyaring gagasan, perusahaan harus
usaha yang paling banyak jumlahnya di memperhatikan dan menghindari dua
Indonesia, tetapi sampai saat ini batasan kesalahan yaitu:
mengenai usaha kecil di Indonesia masih a. Kesalahan Membuang, kesalahan ini
beragam. terjadi jika perusahaan membuang ide
yang sebenarnya baik untuk
dikembangkan. Karena kurangnya
2.2 Pengembangan dan Inovasi Produk
gambaran perusahaan terhadap
Agar pelaksanaan pengembangan produk
potensi ide tersebut maka perusahaan
dapat berjalan dengan baik dan sesuai
membuangnya
dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan
b. Kesalahan Jalan Terus, kesalahan ini
tahap-tahap dalam melaksanakan
terjadi apabila perusahaan
pengembangan produk. Menurut Kotler dan
mengembangkan ide yang sebenarnya
Amstrong (2008:382) tahap-tahap
merugikan, hal ini akan
pengembangan produk terbagi menjadi
mengakibatkan produk yang
delapan tahap yaitu :
dikembangkan mengalami kegagalan
1. Pemunculan Gagasan di pasar.
Pengembangan produk berawal dari Menurut Z. Heflin Frinces (2008:117),
pencarian gagasan. Gagasan produk inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek
biasanya berasal dari berbagai sumber, atau objek/benda yang disadari dan diterima
diantaranya yaitu manajer sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 15
 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

atau kelompok untuk diadopsi. Berdasarkan dan tetap bekerja bersama kita dengan
pengertian tersebut, lebih memfokuskan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan
pada tiga hal utama yaitu : ataupun bertambah. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk
1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir
memahami pengertian SDM perlu dibedakan
dalam mengamati suatu fenomena yang
antara pengertiannya secara makro dan
sedang terjadi, termasuk dalam bidang
mikro. Pengertian SDM secara makro adalah
pendidikan, gagasan baru ini dapat
semua manusia sebagai penduduk atau
berupa penemuan dari suatu gagasan
warga negara suatu negara atau dalam satu
pemikiran, Ide, sistem sampai pada
batas wilayah tertentu yang sudah memasuki
kemungkinan gagasan yang mengkristal.
usia angkatan kerja, baik yang sudah
2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah
maupun belum memperoleh pekerjaan
lanjutan dari adanya gagasan baru yang
(lapangan kerja). Disamping itu SDM secara
ditindak lanjuti dengan berbagai
makro berarti juga penduduk yang berada
aktivitas, kajian, penelitian dan
dalam usia produktif, meskipun karena
percobaan sehingga melahirkan konsep
berbagai sebab dan masalah masih terdapat
yang lebih konkret dalam bentuk produk
yang belum produktif karena belum
dan jasa yang siap dikembangkan dan
memasuki lapangan kerja yang terdapat
diimplementasikan termasuk hasil
dimasyarakatnya.SDM dalam arti mikro
inovasi dibidang pendidikan.
secara sederhana adalah manusia atau
3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis
orangyang bekerja organisasi yang disebut
untuk melakukan penyempurnaan dan
personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga
melakukan perbaikan yang terus
kerja dan lain-lain.
menerus sehingga inovasi itu dapat
dirasakan manfaatnya. Kinerja karyawan sering diartikan sebagai
pencapaian tugas, dimana karyawan dalam
2.3 Manajemen Usaha bekerja harus sesuai dengan program kerja
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya organisasi untuk menunjukkan tingkat
untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi,
bisnis yang kita jalankan dan bagaimana dan tujuan organisasi. Menurut (Mathis,
SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara 2008:113) faktor yang mempengaruhi

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 16


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

kinerja karyawan yaitu kemampuan Cost Structure, dan Revenue Stream.


karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal
usaha yang dicurahkan, dan dukungan 138-139), ide inovasi dalam bisnis model
organisasi yang diterimanya. Sehubungan dapat datang dari mana saja.
dengan fungsi manajemen manapun,
Osterwalder & Pigneur membedakan inovasi
aktivitas manajemen sumber daya
model bisnis menjadi lima bagian yaitu :
dikembangkan, dievaluasi, dan diubah
Resource- driven, Offer-driven, Customer-
apabila perlu sehingga mereka dapat
driven, Finance-driven, dan Multiple-
memberikan kontribusi pada kinerja
epicenter. Resource-driven adalah inovasi
kompetitif organisasi dan individu di tempat
yang berasal dari infrastruktur yang ada
kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam sebuah organisasi atau memperluas
karyawan dalam bekerja, yaitu kemampuan
dalam kemitraan atau mengubah sebuah
karyawan untuk melakukan pekerjaan
model bisnis mengubah sebuah model bisnis.
tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan
Offer-driven adalah inovasi yang dibuat
dukungan organisasi. ( Anoraga,
menciptakan nilai proporsi yang baru yang
pandji.2000’’ Manajemen Bisnis’”)
dapat memberikan dampak kepada building
2.4 Business Model Canvas blocks bisnis model yang lain. Customer-
Bisnis model menjelaskan mengenai dasar driven adalah inovasi yang didasarkan pada
pemikiran bagaimana sebuah bisnis kebutuhan pelanggan, memfasilitasi akses,
diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya atau meningkatkan kenyamanan. Finance-
(Osterwalder & Pigneur, 2010, hal 14). driven adalah inovasi yang memberikan
Osterwalder & Pigneur membuat sebuah aliran penghasilan yang baru, mekanisme
pendekatan model kanvas yaitu “Nine penetapan harga, atau mengurangi strukur
Building Blocks” yang memudahkan bagi biaya yang dapat mempengaruhi pada
para pebisnis untuk membangun dan building blocks lainnya. Multiple-epicenter
mengembangkan bisnis mereka. Nine adalah inovasi yang didorong oleh banyak
Building Blocks terdiri dari : Value faktor yang dapat memberikan dampak
Proportitions, Customer Segments, signifikan terhadap beberapa building blocks
Customer Relationship, Channels, Key lainnya
Resources, Key Activity, Key Partnership,

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 17


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

Gambar 1 .Business Model Canvas


 

2.5 Akuntansi yaitu laporan laba rugi dan neraca. Laporan


Menurut Warren (2008:10) Akuntansi keuangan merupakan gambaran dari suatu
adalah system informasi yang menghasilkan perusahaan pada waktu tertentu (biasanya
laporan kepada pihak – pihak yang ditunjukkan dalam periode atau siklus
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi akuntansi), yang menunjukkan kondisi
dan kondisi perusahaan. Fungsi utama keuangan yang telah dicapai suatu
akuntansi adalah sebagai informasi perusahaan dalam periode tertentu. Dengan
keuangan suatu organisasi. Dari laporan kata lain, laporan keuangan merupakan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu
sutu organisasi beserta perubahan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara transaksi keuangan yang terjadi selama
kualitatif dengan satuan ukuran uang. tahun buku yang bersangkutan. Laporan
Informasi mengenai keuangan sangat keuangan yang lengkap biasanya meliputi
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
manajemen untuk membantu membuat posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
keputusan suatu organisasi. berbagai cara seperti, misalnya sebagai
laporan arus kas atau laporan arus dana),
2.6 Laporan Keuangan
catatan dan laporan lain serta materi
Menurut (Sutrisno, 2008 : 9) laporan
penjelasan yang merupakan bagian integral
keuangan merupakan hasil akhir dari proses
dan laporan keuangan. (Samsul, 2008:128),
akuntansi yang meliputi dua laporan utama
menyatakan : laporan keuangan merupakan

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 18


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

sarana yang penting bagi investor untuk proses akuntansi yang dapat digunakan
mengetahui perkembangan perusahaan sebagai alat untuk komunikasi dan juga
secara periodik. Semakin cepat emiten digunakan sebagai alat pengukur kinerja
menerbitkan laporan keuangan secara perusahaan. Harahap (2009:105),
periodik, baik sesudah diaudit ataupun menyatakan bahwa laporan keuangan yaitu
belum diaudit maka semakin berguna bagi menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
investor untuk investasi dalam saham. usaha suatu perusahaan pada saat tertentu
(Munawir, 2008:31), menyatakan : “Laporan atau jangka waktu tertentu.
keuangan merupakan alat yang sangat
2.7 Kerangka Pemecahan Masalah
penting untuk memperoleh informasi
Kerangka pemecahan masalah untuk dapat
sehubungan dengan posisi keuangan dan
mengembangkan UKM Keripik Tempe, tim
hasil-hasil yang telah dicapai oleh
pengabdi membuat gambaran umum seperti
perusahaan”. Dengan melihat laporan
pada tabel 1, dimana dapat diidentifikasi 4
keuangan suatu perusahaan akan tergambar
masalah utama yang dihadapi oleh UKM
didalamnya aktivitas perusahaan tersebut.
Keripik Tempe disertai dengan insiatif
Oleh karena itu, laporan keuangan strategis untuk memecahkan masalah.
perusahaan merupakan hasil dari suatu
Tabel 1. Kerangka Pemecahan Masalah
No Masalah Proses Hasil
1. Bisnis UKM belum memiliki Melakukan UKM mulai
strategi pengembangan yang pelatihan cara mengerti aspek-
jelas mengembangkan aspek strategis
usaha dengan bisnisnya
model bisnis berdasarkan 9
kanvas blok pembangun
2. Tidak adanya Inovasi pada Memberikan UKM Keripik
produk Tempe yang dibuat oleh tambahan rasa dan tempe memiliki
Ibu Suwarsih kemasan yang baru aneka rasa kripik
pada produk dan kemasan
keripik tempe yang baru
3. Pemilik dan pekerja memiliki Melakukan Pemilik UKM
pemahaman yang rendah akan pelatihan dan Pekerjanya
manajemen usaha Manajemen Usaha, saat ini telah
Pemasaran dan memiliki
Produksi pemahaman

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 19


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

manajemen yang
komprehensif
3. Tidak adanya pengetahuan Memberikan UKM Kripik
tentang cara pembuatan pelatihan Laporan tempe sudah
penentuan harga pokok produksi keuangan kepada memiliki laporan
dan laporan keuangan UKM keuangan
sederhana dan
mampu
menghitung HPP
produknya

  cara tanya jawab sambil bertatap muka


antara si peneliti dengan objek penelitian.
III. METODE PENGABDIAN DAN
Keterangan-keterangan yang hendak
PEMBERDAYAAN
diperoleh melalui wawancara biasanya
MASYARAKAT
adalah keterangan dalam memperoleh dan
3.1 Metode Observasi
memastikan fakta, memperkuat
Merupakan teknik pengumpulan data,
kepercayaan, memperkuat perasaan,
dimana peneliti melakukan pengamatan
mengenali standar kegiatan, dan untuk
secara langsung ke objek penelitian untuk
mengethaui alasan seseorang.
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Metode observasi sering kali diartikan 3.3 Metode Penyuluhan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara Metode pemyuluhan adalah cara yang
sistematik terhadap gejala yang tampak pada sistematis untuk mencapai suatu tujuan yang
subyek penelitian. Teknik observasi sebagai lelah direncanai melalui diskusi, rapat dan
pengamatan dan pencatatan secara pertemuan praktek. Setiap orang belajar
sistematik hendaknya dilakukan pada melelui banyak cara yang berbeda – beda
subyek yang secara aktif mereaksi terhadap sesui dengan kemampuan menangkap pesan
obyek. Adapun kriteria yang hendak yang diterima, ada yang cukup mendengar
diperhatikan oleh observeser antara lain. saja, atau melihat dan juga ada yang harus
mempraktekkan dan kekudian
3.2 Metode Wawancara
mendistribusikannya.
Wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 20


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

3.4 Metode Pelatihan di bidang makanan. UKM Keripik Tempe


Pelatihan atau training merupakan suatu Ibu Suwarsihini berdiri tahun 2000 dan
kegiatan yang bermaksud untuk berlokasi di Dusun II Desa Way Jaha Kec.
memperbaiki dan mengembangkan sikap, Pugung Kab. Tanggamus. Setelah dilakukan
tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan pengenalan terhadap Model Business
dari karyawannya sesuai dengan keinginan Canvas, UKM dapat mengetahui bentuk
perusahaan. Pelatihan juga merupakan strategis bisnis yang saat ini sedang di jalani
proses sistematis dimana karyawan dan dapat dijadikan basis dalam penyusunan
mempelajari pengetahuan (knowledge), strategi dimasa depan. Berikut
keterampilan (skill), kemampuan (ability) pendeskripsian bisnis model pada UKM
atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan Tempe Ibu Suwarsih menggunakan
organisasi. Business Model Canvas yang terdiri dari 9
elemen, yaitu: key partnerships, key
IV. HASIL KEGIATAN DAN
activity, key resources, value propositions,
PEMBAHASAN
customer relationships channels, customer
segments, cost structure, dan revenue
4.1 Pengembangan Usaha dengan Model
streams.
Business Canvas
UKM Keripik Tempe Ibu Suwarsih
merupakan salah satu UKM yang bergerak

Key Partner Key Activities Value Customer Customer


 Petani  Pemasaran Proposition Relationships Segment
Kedelai  Tempe lebih
 Pasar  Produksi Padat dan legit  Pendekatan  Pasar Masal
Tradisional -pencucian  Harga bersaing Secara  Semua
-perebusan  Memiliki personal Kalangan
-Pembungkusan banyak varian  Menjaga cita-
  rasa Rasa Tempe
 Kemasan yang
Key Resources menarik Channels
 SDM  Pedagang
 Peralatan Ritel/warung
Produksi  Penjual Sayur
Cost Structure Revenue Streams
 Biaya bahan baku  Penjualan Tempe
 Biaya transportasi

Gambar 2. Model Business Canvas UKM Keripik Tempe

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 21


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

1. Customer Segments Suwarsih dapat bekerja sama dengan yang


Pada elemen ini, customer segment UKM lainnya, seperti Pemilik Warteg, Warung
Tempe Ibu Suwarsih dari awal adalah makan ( soto, pecel ) yang berada di
memang untuk semua kalangan, karena sekitar Desa Way Jaha
tempe merupakan jenis produk umum yang
4. Customer Relationships
artinya produk tersebut bisa di konsumsi
Dalam menjaga hubungan loyalitas terhadap
oleh siapa saja. Jadi dalam hal ini tidak ada
customer, UKM tempe Ibu Suwarsih tidak
masukan khusus terkait dengan Customer
bisa hanya dengan pendekatan secara
segment pada produk tempe.
personal, memberikan pelayanan yang
2. Value Propositions ramah dan menjaga cita rasa tempe, namun
Sesuai hasil analisa SWOT, belum ada juga pemberian hadiah terhadap konsumen
keunggulan dalam elemen brand. Oleh itu perlu, seperti memberikan diskon ketika
karena itu perlu diperhatikan penambahan dalam pembelian yang cukup banyak.
elemen brand misalkan dengan
5. Revenue Streams
memberikan nama produk yang unik dan
Berdasarkan hasil SWOT, perusahaan dapat
menarik, sehingga para konsumen menjadi
menambah pendapatan dengan cara
tertarik dan mudah mengingat produk
membuat inovasi terhadap produk, yakni
tersebut. Kemudian UKM Tempe Ibu
dengan membuat produk baru seperti keripik
Suwarsih harus selalu menjaga cita rasa
tempe. Dengan begitu UKM Tempe Ibu
tempe agar para konsumen tetap setia pada
Suwarsih akan mendapat penambahan pada
produknya.
pendapatan.
3. Channels
6. Key Resources
Pada elemen ini, saluran yang digunakan
Pada elemen ini, lebih banyak kelemahan
UKM Tempe Ibu Suwarsih untuk
yang muncul contohnya seperti sumber
menjangkau pelanggan sebenarnya sudah
daya utama mudah ditiru oleh pesaing,
cocok, yakni bekerjasama dengan pedagang
dan kurangnya perlatan untuk melakukan
ritel dan penjual sayur. Namun, perlu
proses produksi, seperti tidak adanya mesin
diperhatikan lagi dalam penjualan produk
penggiling tempe yang menyebabkan proses
sebaiknya tidak hanya dari pedagang ritel
produksi menjadi lama dan tidak maksimal.
dan penjual sayur saja, UKM Tempe Ibu
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 22
 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan dapat melakukan penambahan partner
pembelian mesin penggiling kedelai, karena dengan mengajak 1 orang untuk membantu
dengan adanya mesin tersebut bisa dalam melakukan penjualan ke wilayah yang
memudahkan dan mempercepat proses berbeda.
produksi sehingga kemampuan dalam
9. Cost Structure
memproduksi menjadi maksimal.
Pada elemen ini, berdasarkan analisa
7. Key Activities SWOT mengenai pegeluaran biaya yang
Pada elemen ini, UKM Tempe memiliki 4 tidak menentu pada setiap bulannya. Pihak
aktivitas utama pembelian bahan baku, UKM harus pandai dalam mensiasati yakni
pengolahan bahan baku, pembungkusan, dan dengan mencatat setiap peneluaran setiap
penjualan. Namun hendaknya diperlukan bulannya. Maka dari itu pihak UKM belajar
aktivitas tambahan contohnya aktivitas mengenai pencatatan laporan keuangan
pembuatan produk baru seperti membuat sederhana.
keripik tempe varian rasa.
4.2 Pelatihan Pembuatan Keripik Tempe
8. Key Partnerships Varian Rasa
Menurut hasil analisa SWOT, hubungan Produk baru dari hasil inovasi yaitu berupa
yang dibangun antara UKM Tempe dengan keripik tempe dengan beberapa varian rasa
Mitra saat ini cukup baik, maka dari itu pada produk kripik tempe yang kami buat
harus tetap di jaga demi keberlangsungan salah satunya yaitu kripik tempe rasa balado
bisnis yang sedang di jalani. Mengenai dan jagung bakar:
peluang untuk memperluas pemasaran UKM

PEMBALURAN  DENGAN 
PEMOTONGAN TEMPE PENJEMURAN DIGORENG
TEPUNG

KERIPIK TEMPE SIAP 
DIDINGINKAN DIBERI VARIAN RASA DIBERIKAN KEMASAN
DIJUAL

Gambar 3. Proses Pengembangan Keripik Tempe Varian Rasa

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 23


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

4.3 Pelatihan Laporan Keuangan pendapatan, unsur biaya/pengeluaran serta


Sederhana keuntungan atau penyetoran modal kembali.
Pelatihan Manajemen keuangan
Pelatihan manajemen Keuangan diberikan
disampaikan kepada UKM Keripik Tempe
oleh M. Ariza Eka Yusendra S.P.,M.M
berdasarkan hasil survei dan analisis kondisi
dibantu dengan mahasiswa yang
awal, kami mendapati tidak adanya
menjelaskan tujuan, manfaat dan proses
pencatatan bukti-buktipenerimaan serta
Pembuatan laporan keuangan, bagaimana
pengeluaran secara tertib dan rapi. Hal ini
melakukan pencatatan transaksi,
sangat penting dilakukan karena sebuah
mendokumentasikan transaksi dan
bisnis/usahaharus dapat mengelola keuangan
pembuatan Neraca Saldo. Adapun susunan
agar keberlangsungan usaha/bisnis dapat
acara pelatihan sebagai berikut :
terus berjalan. Dan perlu sekali adanya
pemilahan mana yang menjadi unsur
Tabel 2. Susunan Acara Pelatihan Laporan Keuangan UKM
No Hari Tanggal Materi Waktu
Tujuan dan Manfaat Manajemen Keuangan
1 09.00-10.00
Senin
Proses Pembuatan Laporan Keuangan:
2 Pencatatan Transaksi Keuangan 10.30-12.00
23 Februari
3 2015 ISHOMA 12.00-13.00
Mendokuementasikan bukti transaksi dan
4 pembautan neraca saldo 13.00-14.30
14.30 sd
Praktek
5 selesai

   

Gambar 4. Proses Praktek pada pelatihan Laporan Keuangan

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 24


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

4.4 Pelatihan Manajemen Usaha dasar dan proses manajemen, bagaimana


Pelatihan manajemen usaha diberikan oleh membuat perencanaan usaha, dan
M. Ariza Eka Yusendra S.P.,M.M dibantu perencanaan strategik. Adapun susunan
dengan mahasiswa yang menjelaskan fungsi acara pelatihan sebagai berikut

Tabel 3. Susunan Acara Pelatihan Manajemen Usaha


No Hari Tanggal Materi Waktu
Fungsi dasar dan proses manajemen bagi
1 UKM 09.00-10.00
2 Membuat perencanaan usaha 10.30-12.00
24 Februari
3 Senin ISHOMA 12.00-13.00
2015
4 Membuat perencanaan strategik 13.00-14.30
14.30 sd
Praktek
5 selesai
 

Hasil yang dicapai pada saat Pelatihan V. KESIMPULAN


Manajemen Usaha adalah UKM Keripik Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat IIB
Tempe milik Ibu Suwarsih mengetahui kiat- Darmajaya yang terdiri dari tim dosen dan
kiat dalam menerapkan sistem manajemen mahasiswa menfokuskan pada
yaitu mereka harus fokus pada core pengembangan Usaha Kecil Menengah
competencies-nya, tertib dalam pengelolaan (UKM) Keripik Tempe di pekon Way Jaha
administrasi serta selalu kreatifdalam Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus
pengembangan usahanya baik apakah itu didapatkan beberapa hasil sebagai berikut:
inovasi produk maupun kreatif dari sisi
1. Pada awalnya UKM Keripik Tempe Ibu
proses serta strategi pemasaran. Selain itu
tidak memahami pembuatan strategi
juga UKM juga diajarkan cara dan tips untuk
pengembangan usaha, akan tetapi setelah
melakukan rencana usaha dan strategis untuk
diberikan pelatihan Business Model
pengembangan usahanya, termasuk
Canvas, UKM saat ini sudah lebih paham
memberikan gambaran persaingan era bisnis
kekuatan kelemahan termasuk peluang-
yang modern saat ini dimana penggunaan
peluang yang bisa dimanfaatkan dengan
teknologi informasi dan internet dapat
menggunakan Business Model Canvas.
memberikan keunggulan strategis bagi
UKM.

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 25


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

2. UKM Keripik Tempe saat ini telah saat ini serta dapat memberikan kontribusi
memiliki produk keripik tempe dengan yang positif terhadap usaha kecil yang
berbagai macam varian berikut dengan dimulai dari rumahan.
kemasan baru yang lebih higienis
3. Bagi Pekon Way Jaha
Pelatihan
Diharapkan Pekon Way Jaha dapat
3. Telah dilakukan pelatihan manajemen
meningkatkan dan melihat peluang usaha
usaha dimana dilakukan untuk
khususnya yang berhubungan dengan
memperkuat pemilik UKM dan
industry kecil tempe yang ada di wilayahnya
pekerjanya untuk menjalankan usahanya
saat ini serta dapat memberikan kontribusi
terutama di bidang manajemen
yang positif terhadap usaha kecil yang
pemasaran dan operasi
dimulai dari rumahan.
4. Telah Diterapkannya penyusunan
laporan keuangan sederhana kepada
UKM Tempe Ibu Suwarsih untuk
DAFTAR PUSTAKA
mengetahui arus kas masuk dan kas
[1] Abdul Halim, Sarwoko. 2008.
keluar.
Manajemen Keuangan (Dasar-dasar
Pembelajaran Perusahaan). Cetakan
VI. SARAN
ke 3, Yogya BPF-YOGYAKARTA.
1. Bagi Pelaku Usaha
Diharapkan dapat meningkatkan hasil usaha [2] Anoraga, Pandji. 2000 “Manajemen
UKM yang sudah ada dengan melakukan Bisnis” Jakarta: PT Rineka Cipta
kerjasama dengan instansi terkait dalam
[3] Carl. S. Warren 2005. Pengantar
permodalan dan pengelolaan SDM sehingga
Akuntansi, Edisi 21 Jakarta
dapat lebih berkembang dan meningkatkan
:Salemba Empat
produksinya di masa yang akan datang.
[4] Harmono,2009. Manajemen Keuangan.
2. Bagi Masyarakat Pekon Way Jaha
Cetakan Pertama, penerbit Bumi
Diharapkan masyarakat Pekon Way Jaha
Aksara, Yogyakarta.
dapat meningkatkan dan melihat peluang
usaha khususnya yang berhubungan dengan [5] Mathis, Robert L. & John H. Jackson.
industry kecil tempe yang ada di wilayahnya 2008. Human Resource

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 26


 

 
M.Ariza., Asry W Jurnal Teknologi Informasi dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Darmajaya
Vol. 01, No. 2, Agustus 2015

Management: Manajemen Sumber


Daya Manusia. Edisi ke-10. Edisi
Bahasa Indonesia. Salemba Empat,
Jakarta.

[7] Robert L. Mathis & John H. Jackson,


Human Resources Management,
Edisi sepuluh, Penerbit Salemba
Empat, 2008.

[8] Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis


Atas Laporan Keuangan, Edisi
Satu, Raja Grafindo, Jakarta, 2005,
Hal 105.

[9] Trisnawati, Tuti. 2009. Akuntansi Untuk


Koperasi dan UKM-Tuti
Trisnawati. Edisi. No. Panggil 657
TRI A. Jakarta: Salaemba Empat

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 27


 

Anda mungkin juga menyukai