2119 4505 2 PB PDF
2119 4505 2 PB PDF
Abstract. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan model strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) agroindustri kopi
Gayo dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan pendekatan soft system methodology (SSM). Penelitian ini
menghasilkan permodelan konseptual strategi pengembangan SDM para pemangku kepentingan (stakeholder) agroindustri dengan
meningkatnya produktifitas dalam mewujudkan kesejahteraan dan keberlanjutan agroindustri kopi Gayo. Strategi pengembangan SDM
agroindusti kopi Gayo merupakan tindakan strategis untuk melahirkan kompetensi dan kualitas pelaku agroindustri dengan daya saing
yang tinggi terutama dalam menghadapi persaingan global dan persaingan dalam kawasan MEA melalui berbagai program pengembangan
kapasitas SDM. Investasi SDM merupakan sebuah investasi intelektual yang memiliki arti penting bagi pembangunan daerah dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan produksi agroindustri kopi Gayo.
Kata kunci: Agroindustri, kopi Gayo, masyarakat ekonomi ASEAN, soft system methodology, sumber daya manusia.
Abstract. The purpose of this study is to formulate the model of strategy for human resource development (HRD) Gayo coffee agro-industry
in the ASEAN Economic Community (AEC) with the approach of soft system methodology (SSM). This research resulted in a conceptual
modeling of human resource development strategy for stakeholders agro-industry by increasing productivity in the welfare and sustainability
Gayo coffee agro-industry. Human resource development strategy for Gayo coffee agro-industry is a strategic action to deliver the competence and
quality of agro-industry actors with high competitiveness, especially in the face of global competition and rivalry in the AEC region through
various of HRD capacity building program. The HRD investment is an intellectual investment that has significance for the regional
development and improves the welfare of the community in the area of agro-industrial production Gayo coffee.
Keywords: Agro-industry, ASEAN economic community, Gayo coffee, human resources, soft system methodology.
Jurnal
141 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Jurnal
142 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Serangkaian aktivitas manusia disebut sebagai Tujuan perbandingan ini nantinya akan
sebuah sistem karena setiap aktivitas-aktivitas memberikan pemahaman yang lebih baik
tersebut saling berhubungan antara satu sama mengenai dunia nyata (research) dan
lainnya dan membentuk suatu ikatan memberikan ide-ide perbaikan (action)
(keterkaitan) tertentu. Pendekatan soft systems (Sonatha & Prayama, 2011; Brocklesby 1995;
dianggap sebagai metodologi yang sangat Checkland & Scholes, 1990).
produktif untuk mempelajari setiap aktivitas
manusia yang terorganisir di dalam mencapai SSM memiliki kapabilitas dalam menyediakan
tujuan-tujuan tertentu tersebut (Patel, 1995). kerangka kerja untuk memahami masalah yang
dihadapi bahkan masalah yang kompleks
Sehingga SSM sangat cocok sekalipun (Daellenbach & McNickle, 2005).
diimplementasikan sebagai sebuah kerangka Implementasi SSM pada berbagai disiplin ilmu
kerja (framework) pemecahan masalah yang sudah banyak diterapkan oleh para pakar,
dirancang secara khusus pada keadaan yang peneliti dan akademisi, mulai dari persoalan
secara hakikatnya masalah tersebut sulit untuk struktural, kebijakan, militer, lingkungan,
didefinisikan (Martin, 2008; Sinn, 1998). SSM metode pengajaran, sosial, permasalahn
juga sering dipakai untuk membuat konsep energi, industri, inovasi dan sebagainya
model, memperbaiki tindakan pragmatis, (Triyonggo, Maarif & Sukmawati, 2015;
mencari kompromi, maupun pembelajaran Novani, Putro & Hermawan, 2014; Riyanto,
bersama dan partisipatif seperti Eriyatno & Pasaribu, 2014; Staadt, 2012; Liu,
pengembangan organisasi dan pengembangan Meng, Mingers, Tang & Wang, 2012;
komunitas, serta untuk pengembangan usaha. Mahregan, Hosseinzadeh & Kazemi, 2012;
Cox, 2010; Bjerke, 2008; Staker, 1999; Khisty,
Tu j u a n p e n e l i t i a n i n i a d a l a h u n t u k 1995; Patel, 1995; Konis, 1994).
merumuskan model strategi pengembangan
S D M a g r o i n d u s t r i ko p i G ayo d a l a m Metode SSM memiliki 7 tahapan (Gambar 1),
menghadapi MEA dengan pendekatan sistem yaitu:
menggunakan soft system methodology (SSM). (1) Mengkaji masalah yang tidak terstruktur.
Dengan demikian diharapkan dapat Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
menghasilkan permodelan konseptual strategi sejumlah infor masi yang diperlukan
pengembangan SDM para pelaku (stakeholder) berkaitan dengan strategi pengembangan
agroindustri dengan meningkatnya SDM agroindustri kopi Gayo, termasuk
produktifitas dalam mewujudkan pandangan dan asumsi para pihak yang
kesejahteraan dan keberlanjutan agroindustri terlibat. Informasi primer diperoleh melalui
kopi Gayo. diskusi mendalam dengan para pakar yang
berkompeten. Para pakar yang dipilih
sebanyak 5 orang yaitu dari Dinas Pertanian
Metodologi Penelitian K a b u p a t e n A c e h Te n g a h , d o s e n
Universitas Gajah Putih di Takengon,
Untuk memfor mulasikan strategi petani kopi Gayo, pedagang pengumpul,
pengembangan SDM agroindustri kopi Gayo dan koperasi kopi Gayo. Untuk data
dilakukan dengan menggunakan metode soft sekunder diperoleh dari dokumen-
system methodology (SSM) yang dikembangkan dokumen kepustakaan lembaga pemerintah
oleh Checkland dan Poulter (2010), Checkland dan swasta termasuk bahan-bahan hasil
dan Scholes (1990). Seperti pendekatan sistem penelitian.
lainnya, inti dari SSM ini sendiri adalah (2) Mengekspresikan situasi masalah. Bahan
memberikan perbandingan antara dunia nyata yang diperoleh pada tahap pertama,
dengan suatu permodelan yang diperkirakan selanjutnya digunakan untuk membangun
merepresentasikan dunia itu sendiri. rich picture (penggambaran peta dunia nyata)
atau disebut juga representasi keadaan
sekarang.
Jurnal
143 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Tabel 1.
Elemen dan Deskripsi CATWOE
Jurnal
144 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Beberapa persoalan dalam aspek SDM 4.Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam
agroindustri kopi Gayo yang berhasil diperoleh pengolahan produk dan industri
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: peng olahan yang minim, ter utama
1.Pengembangan dan peningkatan SDM berkaitan dengan penanganan pasca panen
sangat tergantung pada penyuluh pertanian dan pengolahan awal seperti fermentasi,
dengan fasilitas yang minim dan jumlah pengolahan semi basah dan efisiensi
petugas yang terbatas berbanding wilayah penggunaan air. Temuan yang serupa juga
perkebunan yang mesti ditangani. Kondisi diperoleh dari Fatma (2011) dan Bilhak dan
ini serupa dengan temuan Jaya (2013) dan Maarif (2014).
Silitonga (2008). 5.Intensitas pendidikan dan pelatihan secara
2.Kurangnya pengembangan pemahaman kontinyu terhadap petani kopi sangat
dan manajemen pengetahuan dalam diperlukan ag ar kualitas produksi
budidaya kopi, termasuk teknologi dan agroindustri menjadi lebih baik. Pendapat
inovasi terkini, karena lebih mengandalkan ini juga diakui oleh Walker (2015), Jaya
pengetahuan secara turun temurun dari (2014), Novita (2012), dan Mujiburrahman
keluarga. Hal ini juga pernah dilaporkan (2011).
oleh Indra (2011) dan Romano (2009) yang
melihat bahwa proses ber tani dan Indriati (2015) meyakini bahwa SDM memiliki
pengelolaan pertanian baik pra dan pasca peran penting dalam mencapai keberhasilan,
panen lebih dipengaruhi oleh pengetahuan karena fasilitas yang canggih dan lengkap
dari orang tua yang ditransfer kepada anak- belum merupakan jaminan akan berhasilnya
anaknya. suatu organisasi tanpa diimbangi oleh kualitas
3.Produktivitas belum optimal karena SDM yang akan memanfaatkan fasilitas
penguasaan teknologi yang kurang dan tersebut.
lemahnya keterampilan petani. Menurut
laporan Bilhak dan Maarif (2014), Ibrahim Adam dan Ghaly (2007) berpandangan bahwa
dan Zailani (2010), Silitonga (2008) juga salah satu strategi dalam mencapai industri
menemukan keadaan yang sama, dimana kopi secara berkelanjutan adalah dengan
keterampilan petani lebih dominan karena memberdayakan (empowerment) petani untuk
autodidak, sangat jarang keterampilan meningkatkan kapasitas pasokan dan
petani ditingkatkan melalui suatu program pemenuhan mutu.
peningkatan keahlian tertentu.
Jurnal
145 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Hal ini sejalan dengan kebijakan Departemen Berdasarkan rich picture yang terbangun, dapat
Perindustrian Republik Indonesia dalam dipahami peta masalah yang melingkupi
memprioritaskan pengembangan industri di persoalan pengembangan SDM. Mulai dari
masa yang akan datang adalah industri yang masalah kemampuan dan kualitas SDM yang
berbasis agro (agroindustri), karena memiliki ada saat ini, pengembangan ilmu pengetahuan
karakteristik industri berkelanjutan dan lebih dan teknologi, pendidikan dan keterampilan
mengandalkan pada SDM berpengetahuan sampai keterlibatan multi pihak yang berperan
dan terampil, sumber daya alam yang didalamnya. Kebijakan yang diputuskan
terbarukan serta penguasaan teknologi. pemerintah untuk terlibat dalam perdangan
bebas setingkat ASEAN, menjadi tantangan
Dari berbagai persoalan yang dikemukakan dan sekaligus ancaman bagi SDM agroindustri
diatas, peran pemangku ke penting an kopi Gayo.
(stakeholder) sangat penting dalam mendorong
pengembangan SDM terutama sebagai bagian Jika tindakan dan dukungan para pihak dalam
yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang mengembangkan SDM para pelaku
lainnya. Untuk menjelaskan hal ini diuraikan agroindustri, terutama petani, pedagang
dalam bentuk tabulasi analisis hierarki pegumpul, pengelola koperasi dan perusahaan
permasalahan dan peran para pihak yang agroindustri kopi lokal tidak ditangani dengan
terlibat dalam permasalahan pengembangan baik, maka akan menjadi persoalan serius
SDM agroindustri kopi Gayo (Tabel 2). dikemudian hari. Masuknya tenaga asing
dengan pengetahuan dan keterampilan yang
Sebagai sektor unggulan, agroindustri sangat lebih baik boleh jadi menyebabkan
ditunjang oleh kemampuan dan keterampilan keterpinggiran pelaku agroindustri kita sendiri,
para pelakunya dari berbagai sub sistem dalam karena kalah dalam persaingan. Hal ini pulalah
menjalankan perannya masing-masing, yang dicemaskan Triyonggo dkk. (2015) yang
termasuk komitmen untuk secara bersama- menganalisis bagaimana kesiapan SDM
sama mengembangkan seluruh sub-sistem Indonesia dalam menghadapi Masyarakat
agroindustri. Seluruh komponen sub-sistem Ekonomi ASEAN, terutama dari kalangan
agroindustri yang meliputi organisasi, praktisinya.
manajemen, mekanisme, sistem dan prosedur
dari sub-sistem produksi, penanganan pasca Definisi Akar (Root Definition)
panen sampai pemasaran dan distribusi, harus Peningkatan mutu SDM yang strategis
mampu mengemban misinya dan tidak hanya terhadap keterampilan, motivasi,
dalam menjalankan fungsinya secara partial, pengembangan dan manajemen
tetapi juga harmonisasi dalam pengembangan pengorganisasian SDM merupakan syarat
agroindustri secara integral (Maarif, 2000). utama dalam era globalisasi untuk mampu
bersaing dan mandiri (Maarif, 2000). Inilah
Pemetaan Masalah yang sedang dihadapi dalam konteks MEA
Untuk menggambarkan situasi masalah yang yang sudah mulai berjalan sejak awal tahun
dihadapi dalam pengembangan SDM, sebuah 2016 yang lalu.
rich picture ditampilkan dengan berbagai
perspektif yang menekankan struktur, proses,
hubungan, konflik dan ketidakpastian, serta
mengungkapkan masalah, nilai-nilai yang
diyakini dan divisualisasikan melalui simbol-
simbol (Gambar 2).
Jurnal
146 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Tabel 2.
Analisis Hierarki Permasalahan
Pihak yang
Levelisasi Fokus Isu Sifat
terlibat
Pemerintah Kebijakan pengembangan
daerah SDM Perencanaan
Pimpinan Pengarahan dan Strategis
koperasi Pengawasan Kebijakan
Direktif
Pimpinan Strategi Keuangan dan Pembangunan
perusahaan Kredit usaha Investasi &
agroindustri Keamanan dan Konflik Keuangan
Perbankkan Sosial Politik
Manajemen
Perancang dan Pelaksana
Koperasi
Program Pengembangan
Manajemen Manajerial
SDM
Perusahaan Pengorganisasian
Strategis Proses Penanganan dan
Dinas Pemberdayaan SDM Evaluasi dan
Pertanian Pengawasan
Manajemen Pengetahuan &
dan
Koordinasi antar unit
Perkebunan
Penyuluh Pendampingan pelaku
pertanian agroindustri
Operasional
Komunitas Pengorganisasian
teknis
masyarakat/ kelompok masyarakat
Kawasan
Taktis kelompok Pengembangan kapasitas perkebunan
usaha tani SDM melalui lembaga dan
kelembagaan Antar lembaga
Lembaga
dan kemitraan
swadaya Pemberdayaan masyarakat
masyarakat tani/pekebun
Produktifitas SDM
Petani
Pengembangan diri dan Perkebunan
Operasional Pedagang
keterampilan Kawasan produksi
Pengumpul
Relasi sosial yang dinamis
Jurnal
147 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Jurnal
148 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Tabel 3.
Analisis CATWOE
Jurnal
149 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Jurnal
150 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Tabel 4.
Perbandingan Model dengan Dunia Nyata
Aktivitas Kondisi Dunia Nyata Rekomendasi
Memperbanyak fasilitas dan sarana
pengembangan diri dan keterampilan,
Fasilitas dan sarana mengusahakan agar menyentuh
Pelatihan
pengembangan diri maupun masyarakat yang lebih jauh ke pedesaan
pengembangan diri
keterampilan masih sangat dan dapat menjalin kerjasama yang baik
dan keterampilan
terbatas dengan perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat maupun komunitas
kopi lainnya.
Pendekatan pengembangan Melakukan pemilahan sistem
kelembagaan terlihat pendekatan kelembagaan, ada yang perlu
Pengembangan
seragaman, padahal setiap di dibantu (assistance), difasilitasi
kelembagaan
bentuk kelembagaan memiliki (facilitation) atau cukup di promosikan
kondisi yang berbeda-beda (promotion) saja.
Koperasi dan perusahaan perlu
Beberapa koperasi sudah melakukan program studi banding
memprogramkan kegiatan secara kontinyue untuk menambah
Studi banding
studi banding ke perusahaan pengetahuan baru dan membuka
sebagai media
dan koperasi kopi di daerah wawasan. Peran serta pemerintah sangat
pembelajaran
lain di Indonesia, termasuk ke diharapkan turut berpartisipasi
langsung
pusat penelitian dan mendukung dan memfasilitasi kerjasama
pengembangan kopi di Jember antar daerah dan wilayah agroindustri
kopi
Partisipasi pameran
agroindustri dan sejenisnya Perlu dorongan dan penyediaan wadah
selama ini lebih di dominasi pameran agroindustri dalam skala rakyat,
Pameran
oleh perusahaan dan koperasi, dimana kelompok-kelompok tani dapat
agroindustri
sangat sedikit atas inisiatif dan tampil menunjukkan kelebihan ataupun
partisipasi kelompok prestasi tertentu dalam usaha taninya
masyarakat secara mandiri
Tenaga penyuluh masih Penambahan jumlah penyuluh dan
terbatas dan tidak menjangkau pengembangan kapasitas penyuluh
daerah-daerah yang memiliki sangat penting untuk diperhatikan,
Penyuluhan intensif
kondisi alam yang sulit sehingga selain jumlah yang lebih
(pedalaman, susah transportasi memadai juga memiliki pengetahuan
dan alam yang ekstrim) yang terus berkembang
Pemerintah daerah perlu
Tenaga pendamping selama ini mempertimbangkan untuk merekrut
direkrut dari alumni perguruan pendamping tersendiri untuk kawasan
Tenaga pendamping
tinggi melalui program perkebunan kopi Gayo, atau dapat juga
perkebunan
tertentu pada suatu unit menyediakan pendidikan keterampilan
pemerintahan teknis setara Diploma bagi keluarga
(anak-anak) petani kebun kopi.
Perguruan tinggi, BPPT, Kajian-kajian pengembangan SDM perlu
lembaga penelitian lainnya secara terus menerus dilakukan
lebih banyak melakukan riset penelitian, sehingga dari waktu ke waktu
pada hal-hal teknis budida kualitas SDM petani, pedagang
Penelitian
ya, penanganan pra & pasca pengumpul dan pelaku agroindustri kopi
berkesinambungan
panen, lahan, dan sejenisnya, lainnya semakin berkembang dan
sementara kajian-kajian meningkat lebih baik dalam
tentang pengembangan SDM mewujudkan kesejahteraan keluarga dan
masih sangat terbatas. masyarakat di wilayah produksi kopi.
Jurnal
151 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Salah satu upaya percepatan transfer kopi yang dihasilkan (Walker, 2015; Almqvist,
pengetahuan dan teknologi adalah melalui 2011). Oleh karenanya lembaga pengimpor
pendidikan kepada generasi penerus petani yang meng gunakan sertifikasi tersebut
pekebun kopi dan pelaku agroindustri kopi berkewajiban untuk membina SDM pelaku
lainnya melalui sarana pendidikan. agroidustri yang terlibat dalam jaringan
kerjanya. Ketiga, merupakan inisiasi secara
Pemerintah daerah khususnya di Kabupaten swadaya dari komunitas pecinta kopi ditingkat
Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah lokal dan lembaga-lembaga penelitian, baik
perlu mempertimbangkan sebuah level perguruan tinggi maupun pemerintah seperti
pendidikan teknis keterampilan bagi generasi BPPT (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian).
muda di daerah tersebut dalam kaitannya Semua institusi ini diharapkan memberikan
dengan agroindustri kopi, mulai dari budidaya sasaran kepada petani, pedagang pengumpul,
sampai pemasaran. Pendidikan setara Diploma penyuluh, pendamping perkebunan,
mungkin dapat jadi alternatif yang dapat manajemen koperasi maupun perusahaan
terserap langsung baik kepada unit penyedia agroindustri secara langsung. Pendekatan
tenaga kerja ataupun mengembangkan usaha untuk setiap segmen mungkin bisa berbeda-
sendiri (wirausaha). beda, tergantung dengan capaian yang hendak
diinginkan. Misalnya petani difokuskan dengan
Tindakan Untuk Perbaikan prog ram pengembang an budidaya,
Strategi pengembangan SDM agroindustri penanganan pra dan pasca panen, manajemen
kopi Gayo bukanlah pekerjaan musiman dan mutu dan penyimpanan.
temporal, melainkan aktifitas
berkesinambungan yang tentunya diharapkan Untuk pedagang pengumpul dapat dilakukan
dari waktu ke waktu semakin berkembang dan dengan peningkatan pemahaman tentang
menjadi lebih baik. Sebuah desain formulasi penanganan pra dan pasca panen, manajemen
strategi perlu dirumuskan dan mutu, penyimpanan dan penggudangan kecil.
diimplementasikan secara menyeluruh, Bahkan beberapa program tambahan seperti
termasuk evaluasi dan pengawasan sepanjang teknik sortasi dan pengkelasan (grading) manual
waktu pelaksanaannya. Formulasi strategi juga dapat dibekali untuk para pedagang
akan memberikan sebuah peta jalan kemana pengumpul ini. Bagi penyuluh dan tenaga
arah yang akan dituju dan melalui jalan apa pendamping perkebunan, perlu dikembangkan
yang dipilih dengan segala dinamika yang berbagai pelatihan (training), pendampingan
mungkin akan terus berkembang setiap saat. (mentoring), pembinaan (coaching), dan konseling
(counseling), sehingga mereka selalu terasah
Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa dalam p e n g e t a h u a n d a n ke a h l i a n n y a d a l a m
strategi pengembangan SDM agroindustri memberikan penyuluhan dan pendampingan
kopi Gayo, terdapat tiga elemen penting dalam bagi para petani, tenaga pengumpul dan pelaku
mendorong proses pengembangan kapasitas agroindustri lainnya dilapangan.
SDM yang dapat diturunkan dalam berbagai
program. Pertama, kebijakan pengembangan Untuk pelaku agroindustri kelas menengah
SDM terutama dengan program-program seperti manajemen koperasi dan perusahaan
pemerintah daerah melalui dinas terkait. agroindustri, perlu dilakukan pendekatan
Kedua, dengan sistem sertifikasi produk. asisstensi (assistance), fasilitasi (facilitation) atau
Menurut Disbun (2013), sekitar 70 persen kopi promosi (promotion). Ini sesuai dengan
Arabika Gayo ini telah mendapatkan sertifikat pandangan North (2014), yang menyatakan
produk yang berprinsip pada sistem pertanian bahwa setiap lembaga perlu diketahui kondisi
berkelanjutan seperti Organic certified, Fairtrade terkininya (existing institution) sehingga dapat
dan Rainforest. Sistem sertifikasi ini dengan diputuskan bentuk intervensi yang dapat
sendirinya melibatkan lembaga pengimpor diberikan, apakah dibantu, difasilitasi atau
untuk menjamin kualitas dan proses produksi cukup mendapatkan dukungan promosi saja.
Jurnal
152 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Rekomendasi untuk perubahan merupakan Salah satu hasil penting dari penelitian ini
sebuah kebijakan yang tidak mudah, apalagi ditemukan bahwa peran pemangku
merubah kebiasaan yang sudah bergenerasi kepentingan (stakeholder) sangat strategis untuk
dan terkesan nyaman, namun perubahan mendorong pengembangan SDM. Untuk
memang harus selalu dimaknai sebagai sebuah memastikan sinergisitas dan harmonisasi
cara untuk menjadikan sesuatu lebih baik dari hubungan antar para pihak sebagai pelaku
keadaan sebelumnya yang kurang baik atau agroindustri kopi Gayo tersebut, selanjutnya
kurang optimal. Hal ini penting untuk perlu dikaji sistem kelembagaan seperti apa
menghargai bahwa setelah perubahan ini yang cukup efektif untuk dikembangkan.
dilaksanakan, situasi masalah akan Termasuk hal yang terpenting pula adalah
dimodifikasi dan pada akhirnya proses tersebut bagaimana melakukan penilaian tingkat
tidak pernah berhenti pada satu titik akhir. kematang an kelembag aan yang sudah
Dengan kata lain proses adalah siklus yang terbentuk selama ini, sehingga nantinya dapat
dilakukan dengan perbaikan secara terus diketahui lebih lanjut bentuk intervensi apa
menerus sebagaimana disajikan dalam Gambar yang akan dilakukan terhadap kelembagaan
4 tersebut. tersebut terkait hubung annya deng an
pengembangan SDM kedepan.
Jurnal
153 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Jurnal
154 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Fadhil, Maarif, Bantacut, dan Hermawan/ Model Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Agroindustri Kopi Gayo dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Fadhil, R., Maarif, M. S., Bantacut, T., & Liu, W. B., Meng, W., Mingers, J., Tang, N., &
Hermawan, A. (2017). Sistem penunjang Wang, W. (2012). Developing a
ke p u t u s a n mu l t i k r i t e r i a u n t u k performance management system using
pengembangan agroindustri kopi gayo soft systems methodology: a Chinese
meng gunakan pendekatan fuzzy- case study. European Journal of Operational
eckenrode dan fuzzy-topsis. Jurnal Research, 223(2, 529-540. doi:
Teknologi Industri Pertanian, 27(1), 103- https://doi.org/10.1016/
113. doi: http://dx.doi.org/10. j.ejor.2012.06.029.
24961/j.tek.ind.pert.2017.27.1.103 Maarif, M. S. (2000). Revitalisasi kelembagaan
Fatma, Z. (2011). Analisis fungsi produksi dan agribisnis. AGRIMEDIA 4 (3), 30-33.
efisiensi usaha tani kopi rakyat di Aceh Martin, E. (2008). Aplikasi metodologi sistem
Tengah. [Thesis]. Sekolah Pascasarjana lunak untuk pengelolaan kawasan hutan
IPB. rawan konflik: kasus hutan penelitian
Hulupi, R., Nugroho, D., & Yusianto. (2013). Benakat, Sumatera Selatan. [Disertasi].
Keragaan beberapa varietas lokal kopi Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
arabika di dataran tinggi Gayo. Pelita Mahregan, M. R., Hosseinzadeh, M., &
Perkebunan, 29(2), 69-81. Kazemi, A. (2012). An application of
Ibrahim, H.W., & Zailani, S. (2010). A review soft system methodology. Procedia - Social
on the competitiveness of global supply and Behavioral Sciences, 41, 426-433.
chain in a coffee industry in Indonesia. https://doi.org/10.1016/j.
International Business Management, 4(3), sbspro.2012.04.051.
105-115. doi: 10.3923/ibm.2010.105.115. Mujiburrahman. (2011). Sistem jaringan pasok
Indra. (2011). Penentuan skala usaha dan dan nilai tambah ekonomi kopi organik
analisis efisiensi ekonomi usaha tani kopi (studi kasus di KBQ Baburrayan
rakyat di kabupaten Aceh Tengah. kabupaten Aceh Tengah). Agrisep 12 (1),
Agrisep 12 (1), 1-8. 1-10.
Indriati, A. (2015). Strategi peningkatan kualitas North, D. C. (2014). Institutions, institutional
sumber daya manusia untuk meningkatkan change and economic performance. Ebook).
kinerja usaha kecil dan menengah. [Thesis]. Cambridge University Press, Ebook
Sekolah Pascasarjana Intitut Pertanian Editors: Randall Calvert and Thrainn
Bogor. Eggertsson.
Jaya, R. (2013). Model pengelolaan pasokan Novani, S., Putro, U. S., & Hermawan P. (2014).
dan risiko mutu rantai pasok kopi Gayo. An application of soft system
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian methodology in batik industrial cluster
Indonesia , 5(3), 24-32. solo by using service system science
Jaya, R. (2014). Rancang bangun rantai pasok kopi perspective. Procedia - Social and Behavioral
Gayo berkelanjutan. [Disertasi]. Bogor: Sciences, 115, 324-331. doi: https://doi.org/
De par temen Teknologi Industri 10.1016/j.sbspro. 2014.02.439.
Pertanian, Sekolah Pascasarjana IPB. Novita, E. (2012). Desain proses pengolahan pada
Khisty, C. J. (1995). Soft-system methodology, agroindustri kopi robusta menggunakan
as learning and management tool. Journal modifikasi teknologi olah basah berbasis
of Urban Planning and Development, 121(3), produksi bersih. [Disertasi]. Bogor (ID):
91-107. Institut Pertanian Bogor
Konis, C. Y. (1994). A soft system management Patel, N. V. (1995). Application of soft systems
approach to energy management and methodology to the real-world process
conservations for the hotel industry of of teaching and learning. International
Cyprus. International System Dynamics Journal of Educational Management, 9(1),
Conference, 115-123. 13-23.
Jurnal
155 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2), 2017, 141-156
Jurnal
156 Manajemen Teknologi
Vol. 16 | No. 2 | 2017