Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“Audit Personalia”

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 5

Ferlyan C.J H0818031

Isti Ayuning R H0818047

Laily Syafqia Putri H0818055

Sheila M.V.G H0818095

Terania P.B.S H0818098

Kelas : Agribisnis B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNS

SURAKARTA

2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberi karunia, rahmat dan
kasih sayang-Nya. Atas kehendak-Nya pula penulis dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Judul “Audit Personalia” sebagai
tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia semester III. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di hari akhir kelak.
Pada penyusunan makalah ini, penulis didukung oleh bantuan, bimbingan,
dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
2. Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran
mata kuliah pengantar ilmu pertanian.
3. Orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan dan semangat
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
4. Teman seperjuangan dan semua pihak yang memberi dukungan dan
bantuan penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis sadar, dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Surakarta, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Perumusan Masalah.....................................................................................5

C. Tujuan Masalah...........................................................................................5

II. PEMBAHASAN................................................................................................6

III. SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………...13


A. Simpulan…………………………………………………………………13
B. Saran……………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi


perkembangan dunia usaha. Perkembangan ekonomi yang semakin lama
semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya supaya
tetap bertahan dan berkembang. Dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai
tujuannya, para eksekutif perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab perusahaan dalam tingkat tertentu. Audit manajemen ataupun
pengawasan intern merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen,
bahwa sasaran dan tujuan penting bagi manajemen perusahaan dapat
dipenuhi.

Audit menelaah seberapa baik manajer mematuhi kebijakan SDM. Jika


manajer mengabaikan kebijakan SDM atau melanggar peraturan hubungan
karyawan, audit akan mengungkapkan kesalahan-kesalahan ini sehingga
tindakan korektif dapat segera diambil. Ketaatan terhadap hukum sangat
penting. Di samping memastikan ketaatan, audit dapat meningkatkan citra
departemen SDM dan kontribusinya terhadap perusahaan. Departemen SDM
yang efektif memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan. Jika
kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka frekuensi perputaran karyawan,
ketidakhadiran dan aktivitas serikat pekerja kemungkinan akan terjadi. Tim
audit mengumpulkan informasi mengenai gaji, tunjangan, praktik
kepenyeliaan, bantuan perencanaan karier dan umpan balik yang diterima
karyawan mengenai kinerja mereka. Audit Sumber Daya Manusia merupakan
suatu proses sistematik dan formal untuk mengevaluasi kopmpatibilitas
fungsi SumberDaya Manusia dengan tujuan dan strategi implementasi
berbagai fungsi SDM, kebijakan dan prosedur SDM, serta kinerja setiap
program SDM.
5

B. Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas mengenai audit personalia disuatu


perusahaan. Berikut adalah pembahasan yang akan dikupas oleh penulis yaitu
meliputi:
(i) Apa itu audit personalia?
(ii) Apa tujuan diadakan audit personalia?;
(iii) Bagaimana cara melakukan audit personalia?

C. Tujuan Pembahasan

Pembahasan di dalam makalah ini bertujuan untuk memberikan


penjelasan dan mengetahui lebih jauh mengenai audit personlia.
BAB II

PEMBAHASAN

Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan


bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen
untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Audit Personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia yang
dilakukan dalam suatu organisasi. Hasil dari audit tersebut dapat
memberikan umpan balik tentang fungsi personalia bagi para manajer
operasional dan departemen personalia. Audit personalia juga dapat
diartikn sebagai pemeriksaan kualitas kegiatan sumber daya
manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau
perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia dalam
suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau
perbaikan. Selain itu, audit sumber daya manusia atau audit personalia
juga merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber
daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya
manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Audit merupakan ruang lingkup dari tugas manajemen suatu
organisasi/perusahaan, sejalan dengan hakikat pengawasan itu sendiri
menjadi fungsi dari setiap level manajemen. Sehingga semakin besar
organisasi suatu perusahaan, biasanya mungkin beberapa perusahaan
memiliki cabang yang tersebar diseluruh negeri dan bahkan hingga keluar
negeri. Kegiatan Audit tidak mungkin lagi dirangkap secara fungsional
oleh para manajer/departemen tertentu karena akan kehilangan objektivitas
dan independensi dalam pelaksanaan tugasnya. Audit dapat dibagi dua
berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internal dan audit eksternal.
Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi
dalam hal ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga

6
ketenagakerja sendiri. Auditor internal memiliki tanggung jawab sebatas
unit organisasi/perusahaan atas apa yang dilakukannya dan dilaporkannya
sebagai temuan. Audit eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh
auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi independen. Audit
dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria tertentu yang
digunakan sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan oleh
institusi independen Suhairi: Implementasi Manajemen Audit Sumber
Daya Manusia 33 tersebut berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu adalah kesimpulan yang
dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik.
Audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap
praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen
mengenai pengelolaan sumber daya manusia serta menemukan peluang
dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut.
Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan
rencana-rencana strategis perusahaan. Audit personalia merupakan suatu
metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi sumber daya manusia
dikembangkan secara optimal. Secara lebih terinci, audit personalia juga
memberi feedback dan kesempatan untuk:
1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM, yang meliputi:
rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja.
2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan
3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan
secara berkelanjutan
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif
implementasi fungsi SDM
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-
undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan
kegiatan SDM

7
9. Memperbaiki kualitas staf SDM
10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan
perubahan serta kreatifitas.
Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan
personalia dengan maksud untuk :
1. Menilai efektivitas
2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, dan
5. Membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan-perbaikan tersebut.
Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap
fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh
para manajer, dan dampak kegiatan-kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran
dan kepuasan karyawan. Audit secara logis dimulai dengan mereview
kerja departemen personalia. Gambar 12-1 menguraikan berbagai bidang
utama personalia yang biasa dicakup dalam audit. Untuk memeriksa hanya
beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bias mengabaikan
topik-topik lain. Tim audit hendaknya :
1. Mengidentifikasikan siapa yang bertanggungjawab atas setiap kegiatan
2. menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan
3. Mereview berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut
4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi
personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti
secara benar
5. Menyiapkan laporan audit
6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan
dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur
7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan
Ruang lingkup audit personali antara lain adalah :
1. Audit Pelaksanaan Manajerial
Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur
personalia oleh para manajer. Bila para manajer mengabaikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia atau pelanggar hokum hubungan

8
perburuhan, audit hendaknya mengemukakan kesalahan-kesalahan
tersebut agar tindakan koreksi dapat dimulai.
2. Audit Kepuasan Karyawan
Departemen personalia yang efektip memenuhi baik kebutuhan-
kebutuhan organis maupun karyawan. Bila kebutuhan-kebutuhan
karyawan tidak terpuaskan, perputaran, absensi dan kegiatan serikat
karyawan cenderung meningkat. Untuk mempelajari pemenuhan ini, tim
audit memperoleh data dari para karyawan. Tim mengumpulkan
informasi tentang gaji, “benefits”, praktek-praktek pengendalian, bantuan
perencanaan karier dan umpan balik yang diterima karyawan tentang
prestasi kerja mereka.
Pelaksanaan audit personalia, terdapat lima pendekatan riset
personalia yang dapat diterapkan, yaitu :
1. Pendekatan Komparatif
Tim audit membandingkan perusahaan (atau devisi) dengan perusahaan
lain (atau devisi lain) untuk menemukan bidang-bidang pelaksanaan
kerja yang jelek. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk
membandingkan hasil-hasil kegiatan-kegiatan personalia tertentu atau
program-programnya. Ini sangat membantu untuk mendeteksi bidang-
bidang yang memerlukan perbaikan.
2. Pendekatan Wewenang Dari Luar (outside authority approach)
Tim audit menggantungkan pada penemuan-penemuan oleh ahli atau
konsultan dari luar perusahaan sebagai standar dengan mana kegiatan-
kegiatan atau program-program personalia dievaluasi. Konsultan atau
temuan-temuan riset yang dipublikasikan dapat membantu diagnosa
terhadap berbagai penyebab timbulnya masalah-masalah personalia.
3. Pendekatan Statistik
Dari catatan-catatan yang ada, tim audit menyusun standar-standar secara
statistic dengan mana berbagai kegiatan atau program dievaluasi. Dengan
standar-standar matematis ini, tim bisa menemukan kesalahan-kesalahan
semenjak hal itu masih belum serius.
4. Pendekatan Kepatuhan (compliance approach)
Melalui pengambilan sample elemen-elemen system informasi
personalia, tim audit memeriksa pelanggaran-pelanggaran terhadap

9
berbagai hokum atau peraturan dan kebijaksanaan atau prosedur
perusahaan. Dengan upaya pencarian fakta ini, tim dapat menentukan
apakah ada penyelewengan terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan
perusahaan dan peraturan-peraturan legal atau tidak.
5. Pendekatan MBO (Management By Objective)
Pendekatan MBO dapat diterapkan dalam bidang personalia, dimana tim
audit dapat membandingkan hasil-hasil kegiatan personalia dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Bidang-bidang pelaksanaan kerja
yang jelek dapat dideteksi dan dilaporkan.
Audit personalia terdapat 5 tahapan yang hendak dilaksanakan
adalah :
1. Audit Pendahuluan, auditor menekankan kegiatan auditnya pada
pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap
program/aktivitas SDM yang di audit. Informasi yang diperoleh ini
nantinya digunakan oleh auditor untuk mengindentifikasi tujuan
sementara audit, pengembangan kriteria, penyebab dan akibat dalam
proses audit. Kriteria merupakan pendoman/ dasar bagi auditor dalam
melakukan penilaian terhadap program/ akrivitas SDM, terencana
peraturan SDM, Standar Operasional Prosedur (SOP) organisasi, rencana
pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, standar evaluasi yang telah
ditetapkan organisasi, peraturan pemerintah.
2. Tahap review dan pengujian dan pengujian pengendalian manajemen atas
program-program SDM, beberapa hal harus diperhatikan auditor dalam
audit SDM yakni:
a. Tujuan dari program /aktivitas SDM harus dinyatakan
dengan jelas dan tegas
b. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan
program kualifikasi dari SDM yang terlibat
c. Anggaran program
d. Pendoman/ metode kerja
e. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan
f. Standar kinerja program
3. Audit lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut sama halnya dengan proses
audit pada umumnya, dimana pada audit lanjutan auditor akan
mengembangkan tentuannya, pelaporan audit pun disajikan dengan bahasa

10
yang jelas menyangkut hasil audit, serta tindak lanjut yang berhubungan
dengan rekomendasi dari auditor
4. Laporan audit, dengan berhasilnya tim audit memeriksa dan menilai
kegiatan-kegiatan kepegawaian dalam organisasi, perlu disusun suatu
laporan audit sumber daya manusia yang ditujukan kepada pihak-pihak
yang memerlukan. Laporan audit pada umumnya terdiri dari beberapa
bagian. Bagian pertama adalah untuk para manajer operasi, bagian kedua
untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga untuk
manajer personalia. Laporan audit pada umumnya terdiri dari bagian-
bagian sebagai berikut :
1. Judul
2. Daftar isi
3. Ringkasan dan kesimpulan, yang terutama berguna untuk
pimpinan eksekutif puncak.
4. Masalah-masalah pokok (tujuan audit, analisis, evaluasi dan
sebagainya)
5. Kesimpulan dan saran
6. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang
merupakan dasar kesimpulan dan saran)
7. Sumber data
8. Lampiran yang dianggap penting

Laporan tersebut harus menerangkan secara jelas ruang lingkup


dan tujuan audit, disusun seringkas mungkin, tetapi jelas dan lengkap;
menyajikan semua fakta secara lengkap dan tidak memihak, serta temuan
dan kesimpulan secara obyektif. Agar dapat digunakan untuk meninjau
kembali fakta dan menilai laporan, laporan audit perlu menyertakan semua
informasi yang mendukung kesimpulan. Laporan hanya berguna bila dapat
dipakai sebagai pedoman untuk pengambilan tindakan koreksi. Oleh
karena itu, laporan audit juga harus memuat saran yang diajukan atas dasar
pemahaman terhadap realitas atau kondisi nyata.
5. Tindakan lanjutan, merupakan implementasi dari rekomendasi yang
diajukan auditor. Manajemen dan auditor harus sepakat dan secara
bersama-sama dalam melaksanakan tindak lanjut perbaikan tersebut.

11
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Pelaksanaan audit personalia hendaknya mencakup evaluasi terhadap


fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh para
manajer, dan dampak kegiatan-kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran dan
kepuasan karyawan.
Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan
personalia dengan maksud untuk :
1. Menilai efektivitas
2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan
5. Membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan-perbaikan tersebut.
Audit Personalia secara logis dimulai dengan mereview kerja
departemen sumberdaya. Untuk memeriksa hanya beberapa aspek system
manajemen personalia dengan beberapa cara sbb :
1. Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan
2. Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan
3. Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut

12
4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi
personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti
secara besar
5. Menyiapkan laporan audit
6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan
dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur.
7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan.

Adapun pendekatan-pendekatan riset untuk audit antara lain:


1. Pendekatan Komparatif
2. Pendekatan Wewenang Dari Luar (autside authority approach)
3. Pendekatan Statistik
4. Pendekatan Kepatuhan
5. Pendekatan MBO (Manajemen By Objectives)
Audit personalia terdapat 5 tahapan yang hendak dilaksanakan.

1. Audit Pendahuluan
2. Tahap review dan pengujian
a.Tujuan dari program /aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan
tegas
b.Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program
kualifikasi dari SDM yang terlibat
c.Anggaran program
d.Pendoman/ metode kerja
e.Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan
f.Standar kinerja program
3. Audit lanjutan
4. Tindakan lanjutan

B. SARAN
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya
untuk menguasai konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat
membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dilakukan dalm suatu
perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan baik tentang fungsi SDM
dalam audit personalia bagi para manajer operasional dan departemen
operasional.

13
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T., Hani. 2008. Manajemen Personalia & Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta : BFE.
Kurniati, Ida. 2015. Audit
Personalia.Sumberhttp://idakurniati19.blogspot.com/2015/12/audit-
personalia.html. Diakses : 5 Novermber 2019
Suhairi. 2018. Implementasi manajemen audit sumber daya manusia di era
globalisasi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Jurnal Tansiq 1 (1) : 29-44.

Anda mungkin juga menyukai