“Audit Personalia”
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 5
Kelas : Agribisnis B
SURAKARTA
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberi karunia, rahmat dan
kasih sayang-Nya. Atas kehendak-Nya pula penulis dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Judul “Audit Personalia” sebagai
tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia semester III. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di hari akhir kelak.
Pada penyusunan makalah ini, penulis didukung oleh bantuan, bimbingan,
dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
2. Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran
mata kuliah pengantar ilmu pertanian.
3. Orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan dan semangat
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
4. Teman seperjuangan dan semua pihak yang memberi dukungan dan
bantuan penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis sadar, dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Perumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Masalah...........................................................................................5
II. PEMBAHASAN................................................................................................6
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
6
ketenagakerja sendiri. Auditor internal memiliki tanggung jawab sebatas
unit organisasi/perusahaan atas apa yang dilakukannya dan dilaporkannya
sebagai temuan. Audit eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh
auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi independen. Audit
dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria tertentu yang
digunakan sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan oleh
institusi independen Suhairi: Implementasi Manajemen Audit Sumber
Daya Manusia 33 tersebut berdasarkan data dan informasi yang diperoleh
dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu adalah kesimpulan yang
dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik.
Audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap
praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen
mengenai pengelolaan sumber daya manusia serta menemukan peluang
dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut.
Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan
rencana-rencana strategis perusahaan. Audit personalia merupakan suatu
metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi sumber daya manusia
dikembangkan secara optimal. Secara lebih terinci, audit personalia juga
memberi feedback dan kesempatan untuk:
1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM, yang meliputi:
rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja.
2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan
3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan
secara berkelanjutan
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif
implementasi fungsi SDM
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-
undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan
kegiatan SDM
7
9. Memperbaiki kualitas staf SDM
10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan
perubahan serta kreatifitas.
Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan
personalia dengan maksud untuk :
1. Menilai efektivitas
2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, dan
5. Membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan-perbaikan tersebut.
Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap
fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh
para manajer, dan dampak kegiatan-kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran
dan kepuasan karyawan. Audit secara logis dimulai dengan mereview
kerja departemen personalia. Gambar 12-1 menguraikan berbagai bidang
utama personalia yang biasa dicakup dalam audit. Untuk memeriksa hanya
beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bias mengabaikan
topik-topik lain. Tim audit hendaknya :
1. Mengidentifikasikan siapa yang bertanggungjawab atas setiap kegiatan
2. menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan
3. Mereview berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut
4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi
personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti
secara benar
5. Menyiapkan laporan audit
6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan
dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur
7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan
Ruang lingkup audit personali antara lain adalah :
1. Audit Pelaksanaan Manajerial
Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur
personalia oleh para manajer. Bila para manajer mengabaikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia atau pelanggar hokum hubungan
8
perburuhan, audit hendaknya mengemukakan kesalahan-kesalahan
tersebut agar tindakan koreksi dapat dimulai.
2. Audit Kepuasan Karyawan
Departemen personalia yang efektip memenuhi baik kebutuhan-
kebutuhan organis maupun karyawan. Bila kebutuhan-kebutuhan
karyawan tidak terpuaskan, perputaran, absensi dan kegiatan serikat
karyawan cenderung meningkat. Untuk mempelajari pemenuhan ini, tim
audit memperoleh data dari para karyawan. Tim mengumpulkan
informasi tentang gaji, “benefits”, praktek-praktek pengendalian, bantuan
perencanaan karier dan umpan balik yang diterima karyawan tentang
prestasi kerja mereka.
Pelaksanaan audit personalia, terdapat lima pendekatan riset
personalia yang dapat diterapkan, yaitu :
1. Pendekatan Komparatif
Tim audit membandingkan perusahaan (atau devisi) dengan perusahaan
lain (atau devisi lain) untuk menemukan bidang-bidang pelaksanaan
kerja yang jelek. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk
membandingkan hasil-hasil kegiatan-kegiatan personalia tertentu atau
program-programnya. Ini sangat membantu untuk mendeteksi bidang-
bidang yang memerlukan perbaikan.
2. Pendekatan Wewenang Dari Luar (outside authority approach)
Tim audit menggantungkan pada penemuan-penemuan oleh ahli atau
konsultan dari luar perusahaan sebagai standar dengan mana kegiatan-
kegiatan atau program-program personalia dievaluasi. Konsultan atau
temuan-temuan riset yang dipublikasikan dapat membantu diagnosa
terhadap berbagai penyebab timbulnya masalah-masalah personalia.
3. Pendekatan Statistik
Dari catatan-catatan yang ada, tim audit menyusun standar-standar secara
statistic dengan mana berbagai kegiatan atau program dievaluasi. Dengan
standar-standar matematis ini, tim bisa menemukan kesalahan-kesalahan
semenjak hal itu masih belum serius.
4. Pendekatan Kepatuhan (compliance approach)
Melalui pengambilan sample elemen-elemen system informasi
personalia, tim audit memeriksa pelanggaran-pelanggaran terhadap
9
berbagai hokum atau peraturan dan kebijaksanaan atau prosedur
perusahaan. Dengan upaya pencarian fakta ini, tim dapat menentukan
apakah ada penyelewengan terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan
perusahaan dan peraturan-peraturan legal atau tidak.
5. Pendekatan MBO (Management By Objective)
Pendekatan MBO dapat diterapkan dalam bidang personalia, dimana tim
audit dapat membandingkan hasil-hasil kegiatan personalia dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Bidang-bidang pelaksanaan kerja
yang jelek dapat dideteksi dan dilaporkan.
Audit personalia terdapat 5 tahapan yang hendak dilaksanakan
adalah :
1. Audit Pendahuluan, auditor menekankan kegiatan auditnya pada
pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap
program/aktivitas SDM yang di audit. Informasi yang diperoleh ini
nantinya digunakan oleh auditor untuk mengindentifikasi tujuan
sementara audit, pengembangan kriteria, penyebab dan akibat dalam
proses audit. Kriteria merupakan pendoman/ dasar bagi auditor dalam
melakukan penilaian terhadap program/ akrivitas SDM, terencana
peraturan SDM, Standar Operasional Prosedur (SOP) organisasi, rencana
pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, standar evaluasi yang telah
ditetapkan organisasi, peraturan pemerintah.
2. Tahap review dan pengujian dan pengujian pengendalian manajemen atas
program-program SDM, beberapa hal harus diperhatikan auditor dalam
audit SDM yakni:
a. Tujuan dari program /aktivitas SDM harus dinyatakan
dengan jelas dan tegas
b. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan
program kualifikasi dari SDM yang terlibat
c. Anggaran program
d. Pendoman/ metode kerja
e. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan
f. Standar kinerja program
3. Audit lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut sama halnya dengan proses
audit pada umumnya, dimana pada audit lanjutan auditor akan
mengembangkan tentuannya, pelaporan audit pun disajikan dengan bahasa
10
yang jelas menyangkut hasil audit, serta tindak lanjut yang berhubungan
dengan rekomendasi dari auditor
4. Laporan audit, dengan berhasilnya tim audit memeriksa dan menilai
kegiatan-kegiatan kepegawaian dalam organisasi, perlu disusun suatu
laporan audit sumber daya manusia yang ditujukan kepada pihak-pihak
yang memerlukan. Laporan audit pada umumnya terdiri dari beberapa
bagian. Bagian pertama adalah untuk para manajer operasi, bagian kedua
untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga untuk
manajer personalia. Laporan audit pada umumnya terdiri dari bagian-
bagian sebagai berikut :
1. Judul
2. Daftar isi
3. Ringkasan dan kesimpulan, yang terutama berguna untuk
pimpinan eksekutif puncak.
4. Masalah-masalah pokok (tujuan audit, analisis, evaluasi dan
sebagainya)
5. Kesimpulan dan saran
6. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang
merupakan dasar kesimpulan dan saran)
7. Sumber data
8. Lampiran yang dianggap penting
11
BAB III
A. SIMPULAN
12
4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi
personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti
secara besar
5. Menyiapkan laporan audit
6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan
dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur.
7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan.
1. Audit Pendahuluan
2. Tahap review dan pengujian
a.Tujuan dari program /aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan
tegas
b.Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program
kualifikasi dari SDM yang terlibat
c.Anggaran program
d.Pendoman/ metode kerja
e.Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan
f.Standar kinerja program
3. Audit lanjutan
4. Tindakan lanjutan
B. SARAN
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya
untuk menguasai konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat
membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dilakukan dalm suatu
perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan baik tentang fungsi SDM
dalam audit personalia bagi para manajer operasional dan departemen
operasional.
13
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T., Hani. 2008. Manajemen Personalia & Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta : BFE.
Kurniati, Ida. 2015. Audit
Personalia.Sumberhttp://idakurniati19.blogspot.com/2015/12/audit-
personalia.html. Diakses : 5 Novermber 2019
Suhairi. 2018. Implementasi manajemen audit sumber daya manusia di era
globalisasi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Jurnal Tansiq 1 (1) : 29-44.