Monitoring Invasif
Monitoring Invasif
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Utama,
SPO
Prosedur j. Bengkok
k. Plester
l. Mersilk no 338
m. Gunting verband
n. Pipa “U”
o. Heparin
p. Sarung tangan steril
q. Masker
r. Monitoring kit.
s. Mata pisau no. 11
2. Yang melakukan dokter (dengan supervisi konsulen)
3. Persiapkan pasien :
a. Beritahu pasien
b. Posisi pasien trendelenberg bila memungkinkan
4. Tempat pemasangan :
a. V.jugularis interna
b. V.jugularis externa
c. V.subclavia
d. V.cephalica/basilica
5. Cara pemasangan :
a. Pasang monitor
b. Bagian yang akan dipasang diposisikan dengan
memasang ganjal dibawah punggung, sehingga bagian
tsb terexpos. Umumnya dipasang di v.suclavia maka
pasien kepala menoleh ke arah kebalikannya.
c. Yang melakukan sebelumnya cuci tangan dengan
antiseptik, memakai baju dan sarung tangan steril.
MONITORING INVASIF
Prosedur t. Emboli.
u. Trombosis
v. Indikasi pemasangan CVP :
w. Pemantauan tekanan vena sentral, saturasi mixvein
dsb
x. Pemberian obat-obat vasoaktif, osmotik tinggi dsb
y. Pemberian nutrisi parenteral.
z. Pemberian infus yang cepat.
aa. Pemberian infus untuk waktu lama.
bb. Pemberian inotropik jangka lama
cc. Pacing transvenous temporer
dd. Aspirasi emboli udara.
3. Teknik Kanulasi :
a. Lakukan Allen atau SpO2 test untuk
mengevaluasi sirkulasi tangan.
b. Fixasi bagian yang akan dipasang,
flexikan tangan, ganjal pergelangan tangan dan fixasi ibu
jari dengan plester.
c. Palpasi arteri dengan menggunakan
ujung jari.
d. Sterilkan bagian yang akan dipasang
dengan alkohol /betadine.
e. Pada waktu memasang dianjurkan
pakai sarung tangan.
f. Infiltrasi dengan lidocain 2%
menggunakan spuit 1 cc.
g. Dilatasi sedikit bagian kulit yang akan
ditusuk menggunakan jarum no. 18.
h. Dengan menggunakan kateter iv yang
sesuai, dewasa dengan no. 20 G dan pasien anak dengan
no. 22 atau 24 G. Tusuk arteri dengan arah 30 derajat,
setelah terlihat ada darah usahakan untuk memasukkan
ujung jarum 1-2 mm lebih dalam ke arah pembuluh darah
arteri. Apabila aliran darah terlihat baik, tarik jarum kateter
iv dan dorong kateter ke dalam arteri.
i. Sambung dengan spuit 5 cc yang
sudah dipasang dengan three way stopcock berbuntut dan
berisi cairan heparin kemudian disambung ke monitor lalu
dikalibrasi.
MONITORING INVASIF
2. Tehnik kanulasi :
a. Pasang monitor EKG, tekanan darah dan saturasi
oksigen.
b. Pasang O2 kanula ( bila tidak dalam narkose umum ).
c. Posisikan tempat kanulasi dengan mengganjal bagian
tersebut. Posisi pasien trendelenberg dan kepala miring
kekiri dan bahu kanan ekstensi dengan bantalan
dipunggung.
MONITORING INVASIF
3. Komplikasi :
a. Disritmia.
b. Rusak valvula.
c. Endokarditis.
d. Perforasi jantung.
MONITORING INVASIF