TUJUAN
1.1. Tujuan
Counter adalah pencacah atau penghitung. Jika pada sistem kontrol, counter merupakan
device yang mengontrol aliran arus listrik, sama halnya dengan timer. Kedua device ini disusun
dengan nilai konstanta untuk mengkonfigurasi instruksi dari device. Namun disini perbedaan dari
timer dan counter adalah cara kerja dari kedua device kontrol ini berbeda. Jika pada timer, nilai
K atau konstanta tersebut merupakan waktu atau durasi yang diperlukan oleh timer untuk aktif.
Sedangkan, pada counter, nilai konstanta tersebut merupakan berapa kali counter harus di triger
agar counter tersebut aktif. Atau dengan kata lain counter menghitung beberpa sinyal masukan
untuk bekerja dan timer menghitung waktu.
Device masukan yang biasa terhubung ke counter tersebut biasanya menggunakan device
switch atau saklar yang hanya dikenal dengan 2 kondisi yaitu On dan Off. Atau dalam logika
dikenal dengan bilangan biner 1 dan 0.
Dalam pemrograman PLC mitsubishi kode counter adalah C dengan penomoran dalam
desimal : C0 s/d C9, C10 s/d C19 dst. Misalnya saja C0 K8 berarti coil C0 akan aktif setelah
ditriger atau diberikan pulsa sebanyak 8 kali. Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan counter
dalam program PLC, Berikut dibawah ini ada beberapa contoh program dasar PLC yang
menggunakan instruksi counter dengan format bahasa ladder diagram.
Contoh 1 :
Sebuah rumah diproteksi dengan sebuah sistem keamanan pintu. Dalam pintu ada sebuah
tombol (X0 non lock) pembuka pintu. Pintu hanya akan terbuka jika tombol ditekan On-Off
sebanyak 10 kali, setelah ditekan 10 kali, tombol harus ditekan lagi selama 5 detik, baru pintu
akan terbuka. Tetapi jika terlambat menekan (setelah 10 kali) dengan toleransi waktu 2 detik
maka pintu tidak mau terbuka dan harus diulang prosedure dari awal. Pintu ditutup dengan
menekan sebuah tombol X1 → Y0 Off.
Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah komponen elektronik yang
dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai range timer tersebut, dengan memutus
sebuah kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau menyalakan sebuah
rangkaian kontrol.
Timer ini biasanya digunakan sebagian besar dunia industri, yang dirangkai dengan berbagai
komponen elektronik juga seperti kontaktor, TOR / Overlaod , dan juga push button untuk
rangkian kontrol pendukung.
Fungsi Timer
Timer berfungsi untuk menunda waktu, secara garis besar biasanya digunakan pada rangkian star
delta yang memilliki tunda waktu untuk pergantian dari star ke delta. Agar mengurangi lonjakan
arus yang besar, jadi diwaktu tunda dahulu sekiranya motor sudah stabil maka waktu tercapai
oleh timer dan pindah ke delta.
Jenis Timer
Timer memiliki 2 jenis yaitu secara mekanik dan secara elektronik.
Timer Mekanik, pemasangan ditempatkan diatas kontaktor jadi timer tersebut akan
bekerja jika kontaktor bekerja dan menarik tuas timer mekanik tersebut, baru timer
tersebut menghitung waktu on (Delay On).
Timer Elektronik, timer ini pesangan menggunakan socket ditarus pada omega ril / din
rail dan diatas socket baru timer dipasang, timer ini biasanya mempunyai kaki 8 , dengan
2 kontak NO / NC + Common dan coil 1.
ANALISA
a. CX-Programmer
Pada rangkaian ini yaitu menghidupkan 2 buah lampu dengan counter dan timer. Dapat
dianalisa bahawa rangkaian ini memiliki input yaitu PB ON (NO) beralamat 0.00 dan PB
OFF(NC) beralamat 0.01, PB SET (0.02). Dan terdapat Internal Relay(IR) yang beralamat
200.00 sebagai pengunci. Pada rangkaian ini menggunakan outputnya berupa 2 buah lampu
indikator, dimana lampu 1 beralamat 100.00 sebagai putaran lambat dan lampu 2 beralamat
100.01 sebagai putaran cepat. Pada leader selanjutnya, anak kontak IR NO dihubungkan ke anak
kontak NC TOR yang beralamat 0.02 selanjutnya dihubungkan ke anak kontak NC TIM000 dan
dihubungkan pada lampu 1 (putaran lambat).
b. CX-Designer