Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM III

Dasar-Dasar Makhluk Hidup


(ABKC 5102)
Metabolisme I

Disusun Oleh:
Maulida Sari
1810129220025

Asisten Dosen:
Ida Irmawati
Novia Zahirina Fajarianti

Dosen Pengampu:
Drs. Muchyar, M.P
Ratna Yulinda, M.Pd
Mella Mutika Sari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN
OKTOBER 2018

PRAKTIKUM III

Topik : Metabolisme I

Tujuan : Untuk membuktikan bahwa fotosintesis yang berlangsung

pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum

Hari/Tanggal : Kamis/18 Oktober 2018

Tempat : Laboratorium IPA Terpadu FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas ukur 1 buah
2. Klip kertas 1 buah
3. Beaker glass 2 buah
4. Tabung reaksi 1 buah
5. Pembakar bunsen 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah
7. Penjepit tabung reaksi 1 buah
8. Kasa asbes 1 buah
9. Penjepit tang krusibel 1 buah
10. Cawan petri 1 buah
11. Pipet tetes 1 buah
12. Corong kaca 1 buah

Bahan :
1. Alkohol 95% 14 ml
2. Iodium secukupnya
3. Kertas karbon secukupnya
4. Air 100 ml

II. CARA KERJA


1. Letakkan tumbuhan berdaun ditempat gelap selama 2-3 hari.
2. Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian
permukaan daun dengan kertas karbon. Gunakan klip untuk
menjepitnya.
3. Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena matahari langsung
sekitar 5 jam.
4. Petiklah daun yang telah ditutup dengan kertas karbon tersebut dan
lakukan pengujian dengan iodium:
a) Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga
layu.
b) Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya.
c) Cucilah daun dibawah air mengalir.
d) Tetesilah daun dengan larutan iodium dan amatilah perubahan
warnanya.

III. TEORI DASAR

Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh


makhluk hidup. Proses metabolisme melibatkan berbagai reaksi kimia dengan
sejumlah energi yang menyertainya. Metabolisme dalam makhluk hidup dapat
dibedakan menjadi dua yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme
merupakan proses penguraian atau pemecahan senyawa organik kompleks
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pada proses katabolisme ini
terjadi pelepasan energi yang merupakan hasil dari pemecahan senyawa-senyawa
organik kompleks tersebut. Pada makhluk hidup proses katabolisme ini meliputi
respirasi dan fermentasi. Misalnya pengubahan karbohidrat menjadi CO2 dan H2O
dalam proses respirasi. Proses ini menghasilkan energi bebas sehingga disebut
reaksi eksergonik. Anabolisme merupakan proses pembentukan atau penyusunan
atau sintesis senyawa organik sederhana menjadi senyawa makromolekul yang
lebih kompleks sehingga proses pembentukannya memerlukan energi bebas, maka
reaksinya disebut reaksi endergonik. Anabolisme dapat terjadi melalui proses
fotosintesis dan kemositesis (Muchyar,dkk 2018).

Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berfungsi untuk


melindungi tumbuhan tersebut dari serangan bakteri, jamur, serangga dan jenis
pathogen lainnya serta tumbuhan mampu menghasilkan vitamin untuk
kepentingan tumbuhan itu sendiri dan hormon-hormon yang merupakan sarana
bagi tumbuhan untuk berkomunikasi antara organnya atau jaringannya dalam
mengendalikan dan mengkoordinasikan pertumbuhan dan perkembangannya. Sel
dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan-lintasan metabolisme yang
dikendalikannya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan
cara memproduksi katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat
dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut dengan enzim yang mampu
mempercepat laju reaksi berkisar antara 108 sampai 1020 (I Wayan, 2017).

Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia,dimana


hampir semua enzim adalah protein. Pada reaksi enzimatik,molekul yang
mengawali reaksi disebut produk. Cara kerja enzim dalam mengkatalis reaksi
kimia substrat lain tidak merubah atau merusak reaksi lain. Dalam metabolisme
diperlukan suatu biokatalisator enzim (Susantiningsih, 2013).

Secara keseluruhan metabolisme dikaitkan dengan pengaturan sumber daya


reaksi dan energi dari sel itu. Beberapa jalur metabolisme membebaskan energi
dengan cara merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Proses perombakan ini disebut jalu katabolik. Sebuah proses utama
metabolisme adalah respirasi seluler, dimana glukosa dan bahan organik lainnya
dirombak menjadi karbondioksida dan air, setelah perombakan tersebut, energi
yang tersimpan dalam molekul organik dapat digunakan untuk melaksanakan
kerja sel. Jalur anabolik, sebaliknya memakai energi untuk membangun molekul
kompleka dari molekul-molekul yang lebih sederhana. Suatu contoh anabolisme
adalah sintesis protein dan asam amino. Jalur-jalur katabolik dan anabolik
masing-masing merupakan jalan turun dan naik bukit pada peta metabolisme.
Jalur-jalut metabolisme berpotongan sedemikian rupa sehingga energi yang
dibebaskan dari reaksi “turun bukit” pada katabolisme dapat digunakan untuk
menggerakkan reaksi “naik bukit” pada anabolisme. Transfer energi dari
katabolisme ke anabolisme ini disebut pengkopelan energi (Campbell,2012).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti penyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya
alami adalah matahari. Proses ini dapat berangsung karena adanya suatu pigmen
tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
sprektum, masing-masing sprektum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untukengetahui
ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan
dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberikan perlakuan variasi
cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun
tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada
persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam
molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi
dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik
ke dalam sel-selnya (Ricky, 2016).

Bagian tumbuhan yang berpotensi dalam fotosintesis adalah daun. Proses


fotosintesis dalam daun membutuhkan suplai air, CO2 dan cahaya, daun juga
membutuhkan sisa gula (karbohidrat) dan O2 yang merupakan produk fotosintesis
itu sendiri. Seluruh kebutuhan daun untuk fotosintesis dipersiapkan oleh struktur
daun (Utomo, 2007).

Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan


alga dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memannfaatkan energi cahaya matahari. Fotosintesis berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof (Abidin, 2006).

Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman,


algae dan cyanobacteria. Nama klorofil berasal dari bahasa yunani yaitu
chlorophyll (choloras-green (hijau) dan phyllon = leaf (daun)). Fungsi klorofil
pada tanaman adalah menyerap energi dari sjnar matahari untuk digunakan dalam
proses fotosintesis (Heddy, 1990).

Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.


Dalam daun terdapat jaringan bunga karang dimana dalam jaringan tersebut
mengandung klorofil (pigmen hijau) yang merupakan salah satu pigmen
fotosintesis yang mampu menyerap energi cahaya matahari (Handoko dan Yunie,
2013).

Fotosintesis pada tumbuhan melibatkan dua tahapan, yaitu reaksi terang


dan reaksi gelap. Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan oleh
fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahaya
matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas komplek
antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Simbolon, 1989). Reaksi gelap
fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa
Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung di stroma, reaksi gelap
meliputi 3 hal penting, yaitu :

a) Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RBP untuk membentuk molekul


PGA.
b) Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c) Regenerasi : pembentukan kembali RBP.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :

 Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
 Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang
dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
 Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimlnya, umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu tinggi batas toleransi enzim.
 Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbondioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintesis seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan
naik. Bila kadar fotosintesis bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
 Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh (Dwidjoseputro, 1986).

IV. HASIL PENGAMATAN


No. Pengamatan Warna daun yang Warna daun
tidak ditutupi kertas yang ditutupi
karbon kertas karbon
1. Sebelum direbus Hijau berbintik kuning Sama
2. Direbus dengan air Hijau pucat Sama
panas
3. Direbus dengan Hijau muda Sama
alkohol
4. Daun ditetesi dengan Hijau kekuningan Sama
iodium
V. ANALISIS DATA
Pertama yang dilakukan yaitu meletakkan tumbuhan di tempat gelap,
kemudian memilih sehelai daun yang lebar, lalu menutup sebagian
permukaan daun dengan kertas karbon dan menggunakan klip untuk
menjepitnya. Menutup sebagian permukaan daun dengan kertas karbon
berguna untuk membandingkan dengan daun yang tidak ditutup, kira-kira
daun yang ditutup akan dapat menghasilkan zat amilum atau tidak.
Kemudian menjemur tanaman di tempat yang terkena cahaya matahari
langsung selama sekitar 4 jam. Lalu memetik daun yang ditutupi dengan
kertas karbon tersebut dan melakukan pengujian dengan iodium.
Sebelum diberi perlakuan dengan iodium, kegiatan pertama adalah
merebus air di dalam beaker glass dengan menggunakan pembakar
bunsen. Waktu untuk air sampai mendidih pada saat percobaan adalah 46
menit. Setelah air mendidih masukkan daun ke dalamnya. Tujuan dari
daun dimasukkan dalam air mendidih adalah agar daun tersebut layu (sel-
selnya mati) dan mudah dilarutkan klorofilnya jika dimasukkan dalam
alkohol. Setelah daun agak layu angkat daun yang direbus dalam air
mendidih tadi dengan menggunakan penjepit tang krusibel. Lalu merebus
lagi daun dalam alkohol dengan menggunakan tabung reaksi dengan cara
menjepit tabung tersebut dengan penjepit tabung reaksi lalu
memasukkannya ke dalam air mendidih bekas merendam daun tadi sampai
alkohol mendidih. Waktu untuk alkohol sampai mendidih pada saat
percobaan adalah 15 menit. Tujuan dari penggunaan alkohol 95% yaitu
untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan amilum lebih mudah
bereaksi dengan larutan iodium, kadar alkohol yang tinggi tersebut
membuat klorofil pada daun lebih cepat larut. Setelah alkohol mendidih
angkat tabung reaksi lalu buang alkoholnya tapi jangan sampai daun yang
ada di dalamnya juga ikut terbuang, setelah alkohol terbuang lalu
mengambil daunnya dengan menggunakan pipet tetes secara hati-hati
kemudian cuci daun dibawah air mengalir dan meletakkan daun di cawan
petri. Setelah itu tetesi daun dengan iodium. Tujuan ditetesinya daun
dengan iodium adalah untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun.
Selanjutnya mengamati perubahan yang terjadi pada daun, air, dan
alkohol sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan warna air sebelum mendidih adalah bening, setelah mendidih
karena ada daun didalam air tersebut warna air menjadi hijau bening.
Warna daun yang tidak ditutupi dengan kertas karbon dan yang ditutupi
kertas karbon sebelum direbus adalah sama yaitu berwarna hijau berbintik
kuning, sedangkan warna daun yang tidak ditutupi kertas karbon dan yang
ditutupi kertas karbon setelah direbus dengan air panas adalah sama yaitu
berwarna hijau pucat.
Warna alkohol sebelum dimasukkan ke dalam air mendidih adalah
bening, setelah dimasukkan ke dalam air mendidih warnanya menjadi
hijau muda bening. Warna daun yang tidak ditutupi dengan kertas karbon
dan yang ditutupi dengan kertas karbon direbus dalam alkohol warnanya
adalah hijau muda.
Sedangkan warna daun yang tidak ditutupi dengan kertas karbon dan
yang ditutupi dengan kertas karbon setelah ditetesi dengan iodium adalah
hitam kekuningan.
Setelah pengamatan dapat dilihat bahwa daun tidak mengalami
perubahan yang signifikan sesudah ditetesi iodium hal ini mungkin karena
pada saat menjemur tanaman waktunya kurang dan saat merebus air,
airnya lambat mendidih dikarenakan sumbu yang terdapat pada pembakar
bunsen pendek, sehingga nyala api kecil. Jadi pada saat memasukkan
daun ke dalam beaker glass airnya tidak terlalu mendidih.
VI. KESIMPULAN

Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh


makhluk hidup. Proses metabolisme melibatkan berbagai reaksi kimia
dengan sejumlah energi yang menyertainya. Metabolisme dalam
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu katabolisme dan
anabolisme. Katabolisme merupakan proses penguraian atau pemecahan
senyawa organik kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Anabolisme merupakan proses pembentukan atau
penyusunan atau sintesis senyawa organik sederhana menjadi senyawa
makromolekul yang lebih kompleks sehingga proses pembentukannya
memerlukan energi bebas. fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu
penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya.
Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat
berangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan
H2O. Fotosintesis pada tumbuhan melibatkan dua tahapan, yaitu reaksi
terang dan reaksi gelap. Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi
pengikatan oleh fotosistem. Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi
pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis
gula yang berlangsung di stroma.

VII. SARAN

Pada saat praktikum praktikan harus lebih teliti dan perhatikan dengan
benar alat-alat untuk praktikum agar tidak terkendala pada saat
melakukan percobaan dan pastikan sumbu yang ada pada pembakar
bunsen tidak terlalu pendek agar nyala api cukup sehingga dalam
mendidihkan air tidak memerlukan waktu terlalu lama.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z.2006.Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengantar Tumbuh.

Angkasa.Bandung.

Campbell et al.2012.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Dwidjoseputro.1986.Biologi.Jakarta:Erlangga.

Handoko, P dan Yunie, F.2013.Pengaruh Sprektum Cahaya Tampak Terhadap

Laju Fotosintesis Tanaman Hydriilla Verticillata.Prodi Pendidikan

Biologi.FKIP.Universitas Nusantara PGRI.Kediri.

Heddy, S.1990.Biologi Pertanian.Rajawali Press.Jakarta.

I Wayan, Wiraatmaja.2017.Metabolisme Pada Tumbuhan.Program Studi

Agroekoteknologi.Fakultas Pertanian.UNUD.

Muchyar, dkk.2018.Modul Praktikum Dasar-Dasar Makhluk Hidup.Universitas

Lambung Mangkurat.Banjarmasin.

Ricky, Rinaldo Gulo.2016.Jurnal Fotosintesis.Program Studi Agroekoteknologi.

Fakultas Pertanian.Universitas Sumatera Utara.

Simbolon, Hubu.1989.Biologi Jilid 3.Jakarta:Erlangga

Susantiningsih, Tiwuk.2013.Peran Enzim Dalam Metabolisme.Jurnal

Kedokteran.Volume 3 Nomor 1.

Utomo, B.2007.Fotosintesis Pada Tumbuhan.Fakultas Pertanian.Universitas

Sumatera Utara.Medan.
LAMPIRAN I

PERTANYAAN

1. Apakah terdapat perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup kertas
karbon dengan yang tidak ditutup? Jelaskan mengapa demikian?

2. Kesimpulan apakah dapat diambil dari percobaan tersebut?


LAMPIRAN II

FOTO

A. Alat

Gelas Ukur Beaker Glass Tabung Reaksi

Pembakar Bunsen Penjepit Tabung Reaksi Kasa Asbes

Penjepit Tang Krusibel Cawan Petri Pipet Tetes


Kaki Tiga Corong Kaca Klip Kertas

Sikat Pembersih

B. Bahan

Alkohol 95% Betadine Kertas Karbon


C. Kegiatan

Merebus air sampai Memasukkan daun ke Menunggu daun sampai


Mendidih dalam air mendidih layu

Memasukkan daun ke Memasukkan alkohol Merebus alkohol dan


dalam tabung reaksi ke dalam tabung reaksi daun ke dalam air

Mencuci daun dengan Meletakkan daun di Metesi daun dengan


air mengalir cawan petri betadine

Anda mungkin juga menyukai