Anda di halaman 1dari 25

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

KIP
KAJIAN ISLAM PEKANAN

FIKIH RAMADHAN
SELURUH KANTOR CABANG BINTANG PELAJAR
JABODETABEK, BANDUNG & SEMARANG

MEI 2019
RAMADHAN 1440 H
OPSI 1: 10.30 – 12.00 WIB
OPSI 2: 13.30 – 15.00 WIB
UNIT PEMBINAAN AKHLAK
PEGAWAI & PELANGGAN (PAP2)
DIVISI AKADEMIK

Ustaz Taufiq Hidayah, S.Sy www.bintangpelajar.com BPbimbelku 0822-1387-1866


DAFTAR ISI
1. Keutamaan Bulan Membatalkan Puasa
Ramadan 8. Hal-hal Yang
2. Keutamaan Puasa Dimakruhkan Ketika
3. Ancaman Untuk Orang Puasa
Yang Meninggalkan 9. Hal-hal Yang Wajib
Puasa Tanpa Alasan Dijauhi Ketika Puasa
Syar’i 10. Hal-hal Yang
4. Rukun Puasa Menyebabkan Qadha'
5. Hal-hal Yang Dibolehkan Puasa
Ketika Puasa 11. Sunnah-sunnah Puasa
6. Pembatal Puasa 12. Siapakah Yang Wajib
7. Hal-hal Yang Tidak Membayar Fidyah?
KEUTAMAAN BULAN RAMADAN
1. Ramadan adalah bulan Alquran.
2. Bulan pengampunan dosa.
3. Bulan dikabulkannya doa dan pembebasan
dari neraka.
4. Bulan di saat setan dibelenggu, pintu-pintu
surga dibuka dan pintu-pintu neraka
ditutup.
5. Pahala umrah di bulan ramadan seperti haji.
KEUTAMAAN PUASA
1. Disediakan pintu ar-Rayyan di surga.
2. Dilipatgandakannya pahala.
3. Memiliki dua kebahagiaan dan bau
mulutnya harum di sisi Allah.
4. Puasa bisa menjadi tameng.
5. Puasa bisa menghapuskan dosa.
ANCAMAN UNTUK ORANG YANG
MENINGGALKAN PUASA TANPA ALASAN SYAR’I
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
menceritakan mimpinya, “Ketika aku tidur, tiba-tiba
datang dua orang yang menggandeng pundakku dan
mengajak naik gunung.... Aku melihat sekelompok orang
yang digantung terjungkir dengan ditarik urat tumitnya,
mulutnya robek dan mengalirkan darah. Aku bertanya,
'Siapakah mereka?' Dua orang tadi menjawab, 'Mereka
adalah orang yang berbuka sebelum puasanya selesai.'”
(HR. An-Nasa'i [dalam al-Kubra] dan al-Hakim
dengan sanad shahih)
RUKUN PUASA
1. Niat
Waktu berniat puasa wajib adalah di malam hari, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
ُْ‫ام لَه‬
َْ َ‫صي‬ ْ َ‫ام ِّم َْن اللَّي ِّْل ف‬
ِّْ َ‫ل‬ ِّ ‫ت‬
َْ َ‫الصي‬ ِّْ ِّ‫َمنْ َْل يُبَ ي‬
“Barangsiapa tidak berniat puasa sejak malam hari maka tidak ada puasa
baginya.” [HR. An-Nasaai]
2. Menahan Diri Dari Semua Pembatal Puasa, Sejak Terbit Fajar
Sampai Terbenam Matahari
Allah ta’ala berfirman,
َّ‫ط األَس َْوِّْد ِّم َْن ال َفج ِّْر ُْث‬
ِّْ ‫ضْ ِّم َْن الَي‬
ُ َ‫طْ األَب ي‬
ُ ‫الَي‬
ْ ‫ّيْ لَ ُك ُْم‬
َ َّ َ‫ّت يَتَ ب‬ َّْ ‫َوُكلُواْ َواش َربُواْ َح‬
‫ل الَّلي ِّْل‬
َْ ِّ‫ام إ‬ ِّ ْ‫أَِِّتُّوا‬
َْ َ‫الصي‬
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai
malam.” [Al-Baqarah: 187]
BERNIAT PUASA SEBELUM SUBUH
Dari Hafshah radhiyallahu 'anha, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang belum berniat berpuasa di
malam hari (sebelum subuh), puasanya batal.” (HR.
An-Nasa'i; dishahihkan oleh al-Albani)
Catatan: Niat adalah amal hati, selama
seseorang sudah memiliki keinginan untuk
berpuasa sebelum subuh maka dia sudah
dianggap berniat.
HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN KETIKA
PUASA
1. Bersiwak (Mengosok Gigi) Di Siang Hari Ketika Puasa.
2. Keramas Untuk Mendinginkan Badan.
3. Bercelak Dan Menggunakan Tetes Mata
4. Suntikan Selain Infus
5. Mencicipi Makanan
6. Mengambil Darah Untuk Analisa Atau Donor Darah, Jika
Tidak Melemahkan Badan
7. Berbekam
8. Berkumur Dan Menghirup Air Ketika Wudhu
9. Mencium Istri
10. Masuk Waktu Subuh Dalam Kondisi Junub (Belum Mandi)
11. Menggunakan Minyak Wangi Dan Minyak Rambut
PEMBATAL PUASA
1. Makan
2. Minum
3. Berhubungan suami-istri
4. Keluar mani dengan sengaja
5. Suntikan infus dan nutrisi
6. Keluar darah haid atau nifas
7. Muntah dengan sengaja
HAL-HAL YANG TIDAK MEMBATALKAN
PUASA
1. Berbuka sebelum waktunya karena menyangka
telah maghrib.
2. Muntah dengan tidak sengaja.
3. Mimpi basah.
4. Makan dan minum karena lupa.
5. Ghibah, adu domba, bohong, dusta, melihat aurat,
dan semacamnya.
6. Keluar darah, selain darah haid dan nifas.
HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN KETIKA
PUASA
Syekh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwaijiri dalam
kitabnya Mukhtashar al-Fiqh al-Islami menyebutkan bahwa
orang yang berpuasa dimakruhkan untuk melakukan hal
berikut:
1. Terlalu keras ketika menghirup air ke dalam hidung dan
berlebihan dalam berkumur ketika wudhu.
2. Mencicipi makanan tanpa ada kebutuhan.
3. Berbekam atau donor darah yang menyebabkan orang
yang berpuasa menjadi lemas. Dari Tsabit Al Bunani, dari
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau ditanya: Apakah
kalian dulu membenci berbekam ketika puasa? Anas menjawab:
Tidak, kecuali jika menyebabkan lemah. (HR. Al Bukhari)
4. Mengumpulkan ludah kemudian menelannya.
HAL-HAL YANG WAJIB DIJAUHI KETIKA
PUASA
Orang yang sejatinya berpuasa adalah orang yang
mempuasakan anggota badannya dari perbuatan dosa,
menahan lisannya dari ucapan bohong, keji, celaan, gosip, dan
dusta, sambil menahan diri dari segala hal yang membatalkan
puasa, seperti makan, minum, dan hubungan badan.
Perbuatan dosa tersebut tidaklah membatalkan puasa dan
tidak menyebabkan orang yang berpuasa wajib mengqadha'
puasanya, namun perbuatan ini menghilangkan pahala puasa.
1. Ucapan dan perbuatan dusta.
2. Perbuatan sia-sia dan perbuatan atau ucapan yang
mengarah pada hal yang keji.
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN QADHA'
PUASA
1. Orang berbuka karena safar atau sakit.
2. Wanita haid dan nifas.
3. Orang yang muntah dengan sengaja.
4. Orang yang berpuasa selama 28 hari.
SUNNAH-SUNNAH PUASA
1. Mengakhirkan Sahur
2. Banyak berzikir dan berdoa.
3. Bersiwak
4. Jika ada orang mencela maka dianjurkan mengucapkan,
“Saya sedang puasa.”
5. Memperbanyak amal shalih, seperti berzikir, membaca al-
Quran, bersikap dermawan, bersedekah, beristigfar, dan
sebagainya.
6. Bersegera dalam berbuka
7. Shalat tarawih berjamaah di masjid.
8. Umrah Ramadan
9. Menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ramadan.
10. Memberi sajian berbuka bagi orang lain.
MENGAKHIRKAN SAHUR
1. Makna Sahur :
– Adalah dengan memfathahkan siin yaitu untuk sesuatu yang dipakai
bersahur berupa suatu makanan atau minuman, (al-Qamuus al-Muhiith
,II/528)
– Difinisi lainnya adalah makanan yang dimakan atau diminum seseorang
di akhir malam, dinamakan sahur karena dimakan pada wakru sahur
yaitu akhir malam ( Lisanul Arab, 4/351)
2. Hukumnya :
– Hukum dari makan sahur adalah sunnah
3. Waktunya :
– akhir dari malam sebelum Shubuh, ada yang berkata, ia dari sepertiga
malam akhir hingga terbit fajar, maksudnya adalah bahwa akhir dari
waktu sahur bagi seorang yang berpuasa adalah terbitnya fajar.(lisaanul
arab, IV/350). Seperti firman Allah :
– “…Dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari
benang hitam, [5] yaitu fajar…” [Al-Baqarah: 187]
KEUTAMAAN SAHUR
1. Sahur adalah hidangan penuh berkah.
2. Allah dan para malaikat memberikan salawat
kepada orang yang bersahur.
3. Makan sahur merupakan pembeda antara puasa
kita dengan puasa ahli kitab.
4. Hidangan untuk Sahur
5. Mengakhirkan Makan Sahur
6. Mendengar Azan Subuh sementara Sepiring
Makanan Masih di Tangan
7. Waktu Sahur Merupakan Waktu Istigfar dan
Berdoa
MENYEGERAKAN BERBUKA
1. Makna berbuka
– Berbuka atau disebut ifthar atau inggrisnya breakfast, yaitu adalah
membatalkan puasa pada waktu yang telah ditentukan syar’i (yakni-
terbenam matahari)
– Ada istilah kaum muslimin di negeri kita disebut ta’jil , padahal secara
bahasa ta’jil artinya adalah penyegeraan.
2. Dengan apa berbuka yang utama
– Dengan kurma muda, atau kurma kering atau air putih ( ini semua
bukanlah wajib) silahkan dengan yang lain tp mencocoki Rasulullah
akan lebih mulia dan afdhal.
– “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan
rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb,
maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada
yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no.
2356 )
– Sifat kurma dan air putih yang manis sangat manfaat untuk limpa
dikala masih kosong sebelum dimasukan makanan.
KEUTAMAAN MENYEGERAHKAN
BERBUKA
1. Bersegera berbuka mendatangkan kebaikan.
2. Segera berbuka merupakan sunnah Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam.
3. Membedakan diri dengan orang yang sesat dan
dimurkai.

BERBUKA SEBELUM SHALAT


Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau
mengatakan, “Dulu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
berbuka dengan kurma basah sebelum beliau shalat....” (HR.
Ahmad dan Abu Daud, dengan sanad shahih)
HIDANGAN BERBUKA PUASA
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan,
“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah. Jika
tidak ada kurma basah, beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak
ada kurma kering, beliau minum beberapa tegukan air.” (HR. Abu Daud)
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiyallahu 'anhuma,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
orang yang berpuasa memiliki satu doa yang tidak ditolak ketika dia
berbuka.” (HR. Ibnu Majah dan al-,Hakim dengan sanad shahih)
Di antara doa yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, bahwa ketika beliau berbuka, beliau berdoa,
َ َ ْ َ َ ََ َّ َ ْ َ َّ َ َ َ
‫ وثــبت األجرإن شاء هللا‬،‫ و ابــتلت العروق‬، ‫ذهب الظمـأ‬
“Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah diraih,
insya Allah.”
DOA BAGI YANG MEMBERI
HIDANGAN BERBUKA
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi sajian berbuka
kepada orang yang berpuasa maka dia mendapat pahala seperti orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit
pun.” (HR. Ahmad, at-Turmudzi; dishahihkan oleh al-Albani)
Catatan: Dianjurkan bagi orang yang mendapat sajian berbuka dari orang
lain untuk mendoakan orang tersebut sesuai dengan doa yang shahih dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya:
َ َ ْ ْ َ َ ْ ََ َ َ َ َْ َ َ َ َ َََ َ َّ َ ْ َ َ َْ
‫ ونزلت عليكم الِئالئك‬،‫ وأكل طعامكم األبرار‬،‫أفطرعندكم الصائمون‬
Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempatmu, orang-orang baik memakan hidanganmu,
dan para malaikat turun kepadamu.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah, dengan sanad shahih)
Atau
ْ َ َ َْ ْ َ َ ْ ََ َ َ َ َّ َّ
‫اللهم بارك لهم فيما رزق ــتهم واغفر لهم وارحمهم‬
Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni mereka, dan
berikanlah rahmat kepada mereka.” (HR. Muslim)
SHALAT
TARAWIH

HUKUMNYA: JUMLAH RAKA’AT:


11 RAKA’AT ATAU 2-2
SUNNAH KEMUDIAN DITUTUP WITIR

WAKTU CARA
PELAKSANAAN: PELAKSANAAN:
BADA ISYA - SAHUR BERJAMA’AH AFDHAL
KEUTAMAAN TARAWIH
TARAWIH ADALAH SHALAT DI MALAM HARI BULAN
RAMADAN.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beribadah di
malam hari Ramadan karena dasar iman dan mengharap
pahala, dosanya yang telah lewat terampuni.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
DIANJURKAN UNTUK DILAKSANAKAN SECARA
BERJAMAAH
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “...Sesungguhnya orang yang shalat
berjamaah bersama imam sampai selesai, maka baginya tercatat
bahwa dia shalat seperti shalat semalam suntuk.” (HR. Abu
Daud dan at-Turmudzi; sanadnya shahih)
JUMLAH RAKAAT TARAWIH
JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH ADALAH 11
RAKAAT.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat lebih dari 11 rakaat,
baik ketika Ramadan maupun di luar Ramadan.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Akan tetapi, jika ada orang yang menambahi jumlah rakaat tarawih lebih
dari 11 rakaat maka tidak dianggap melakukan bid'ah, mengingat adanya
riwayat dari sebagian sahabat radhiyallahu 'anhum. Seperti riwayat yang
disebutkan dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, bahwa 'Atha bin Abi Rabah
mengatakan, “Saya menjumpai sekelompok orang yang melaksanakan shalat
23 rakaat dengan witirnya.” 'Atha termasuk tabi'in yang menjumpai
beberapa sahabat radhiyallahu 'anhum. Kendati demikian, sunnah Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam lebih utama dan lebih layak untuk diikuti.
Allahu a'lam.
SIAPAKAH YANG WAJIB MEMBAYAR
FIDYAH?
1. Orang yang sudah tua atau orang sakit menahun yang
tidak ada harapan sembuh baginya.
2. Wanita hamil atau menyusui apabila dia khawatir
terhadap kesehatan dirinya atau anaknya.

UKURAN FIDYAH
Setangah sha' (+ 1,5 kg) gandum atau bur atau beras atau
bahan makanan mentah lainnya.
Makanan satu porsi untuk satu orang miskin yang bisa
mengenyangkannya.
‫شكراْوْجزاكمْهللاْخريا‬

Ustaz Taufiq Hidayah, S.Sy www.bintangpelajar.com BPbimbelku 0822-1387-1866

Anda mungkin juga menyukai