Anda di halaman 1dari 4

BAB III

STUDI DAN ANALISIS KASUS

3.1 Kasus Pertama

AKAN MENGAMBIL TINDAKAN NAMUN TERHALANG OTORITAS

Seorang perawat berada dalam situasi ketika pasien mengalami hipotensi dan dia ingin menolong
pasien. Tetapi, dia tidak bisa melakukan itu tanpa perintah dokter. Karena itu adalah kewenangan
dokter. Sementara dokter tidak ada di tempat.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Rumusan Masalah


Apakah perawat harus mengambil tindakan untuk menolong pasien menormalkan
tekanan darahnya atau tidak?

4.2 Argumen
Hipotensi merupakan penyakit tekanan darah rendah yang biasanya ditandai dengan
kondisi pasien yang melemah, kepala pusing dan pembuluh darah pasien biasanya
mengendur.
Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama pada
pasien agar kondisi pasien tidak menjadi lebih parah. Jika tidak segera ditolong bisa
menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal. Kemudian setelah itu
perawat sesegera mungkin menghubungi dokter agar mendapatkan perintah untuk melakukan
proses penanganan pasien selanjutnya.

4.3 Deduksi
Pada pasien yang menderita hipotensi, sebaiknya perawat melakukan memberikan
pertolongan dasar yaitu, pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan darah, umur, dan denyut
nadi), pasien diberi minum air, pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah misalnya
dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar, dan setelah melakukan
pertolongan dasar kepada pasien perawat segera menghubungi (menelepon) dokter.

4.4 Induksi
Pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan darah, dan denyut
nadi), pasien diberi minum air, dan pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah
misalnya dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar, harus dilakukan
oleh perawat jika menghadapi pasien dengan keadaan hipotensi serta tak lupa segera
menghubungi (menelepon) dokter jika dokter tidak ada di tempat setelah melakukan
pertolongan dasar.

4.5 Evaluasi
 Melakukan pertolongan dasar tanpa menelepon dokter

Positif :
 Kondisi pasien akan lebih cepat membaik dan hipotensi yang diderita pasien tidak
akan bertambah parah
 Kelancaran suplai oksigen pada otak pasien dapat teratasi dengan cepat dan tepat
 Tidak akan membahayakan jiwa pasien
Negatif :

 Pasien tidak tertangani dengan sempurna karena penanganan yang dilakukan masih
sangat dasar (setengah-setengah)

 Melakukan pertolongan dasar kemudian segera menelepon dokter

Positif :

 Dokter dapat langsung memberikan perintah untuk menginjeksi pada pasien


 Waktu dan tenaga yang dibutuhkan lebih efisien, karena penanganan yang dilakukan
tidak harus menunggu kedatangan dokter melainkan melalui perintah dokter lewat
telepon
 Pasien dapat langsung diinjeksi atau diberi obat atau ditolong atau ditangani tanpa
harus menunggu kedatangan dokter
 Mempercepat memulihkan kondisi pasien

Negatif :

 Jika kasus tersebut terjadi pada daerah terpencil yang alat komunikasi masih minim
atau sulit, maka penanganan pasien dapat tertunda
 Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter

 Menelepon Dokter untuk mendapat perintah penanganan pasien

Positif :
 Dokter dapat memberikan perintah untuk menangani pasien meski itu melalui telepon

Negatif :

 Waktu dan tindakan kurang efisien karena tindakan dasar belum dilakukan perawat
pada pasien tersebut
 Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter

 Menunggu kedatangan dokter

Positif :

 Penanganan pasien dapat lebih intensif dan akurat


 Ketika dokter datang, dapat langsung dilakukan injeksi obat-obatan untuk mengatasi
hipotensi yang dialami pasien
Negatif :

 Bila dokter berada dalam jarak yang jauh dan tidak segera datang, maka kondisi
pasien dapat menjadi lebih parah karena tidak segera ditangani.
 Membahayakan jiwa pasien karena dapat berakibat fatal (pasien tidak tertolong) jika
masih menunggu dokter.

 Melakukan injeksi secara langsung tanpa menunggu dokter

Positif :

 Pasien tertangani dengan baik


 Suplai injeksi obat-obatan dapat membantu mengurangi hipotensi yang terjadi pada
pasien.

Negatif :

 Perawat dapat disalahkan atau ditegor karena melakukan injeksi tanpa menunggu
dokter
 Perawat tidak menghargai wewenang dokter
 Perawat melanggar undang-undang

4.6 Keputusan
Perawat harus melakukan pertolongan dasar pada pasien, yaitu dengan
pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan darah, dan denyut nadi), lalu pasien diberi air
minum, dan pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah misalnya dengan tidak
diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar. Kemudian, setelah melakukan
pertolongan dasar kepada pasien perawat segera menghubungi (menelepon) dokter yang
bersangkutan sehingga perawat tersebut dapat segera menerima perintah dari dokter
untuk melakukan injeksi obat-obatan atau penanganan yang lain.

https://dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-berpikir-kritis/

Anda mungkin juga menyukai