I. Latar Belakang
Perkembangan teknologi farmasi sangat berperan aktif dalam peningkatan produksi obat-
obatan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya sediaan yang disesuaikan dengan karakteristik
zat aktif obat sehingga obat dapat dibuat tanpa mengurangi fungsinya. Berdasarkan bentuk
sediaannya, obat dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu bentuk sediaan padat/solida,
bentuk sediaan semipadat/semisolida, dan bentuk sediaan cair/liquida.(1) Contoh dari bentuk
sediaan cair/liquida yaitu suspensi, larutan, dan emulsi.(2) Suspensi merupakan salah satu
contoh sediaan obat yang berbentuk cair terdiri atas bahan padat tidak larut namun dapat
tersebar merata ke dalam pembawanya.
Tujuan dari praktikum ini adalah dapat membuat sediaan farmasi dengan zat aktif yang
sukar larut dalam air. Sediaan suspensi dibuat agar dapat memudahkan dalam
pengunaannya. Selain itu, sediaan suspense dapat diberikan kepada pasien yang mengalami
kesulitan untuk menelan, mudah diberikan pada anak-anak, serta dapat menutupi rasa pahit
atau aroma yang tidak enak dari zat aktif obat
II. Preformulasi
a. Zat Aktif : Paracetamo𝒍(𝟒)
Struktur kimia
Sirupus Simple(𝟒,𝟓)
Struktur kimia
Sorbito𝒍(𝟒)
Struktur kimia
pH larutan -
PKa -
Titik didih, leleh, Titik leleh: bentuk anhidrat: 110-112℃; Gamma
beku Polimorph:97,7℃; bentuk metastabil: 93℃
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 1,507 g/cm3
Stabilitas Sorbitol secara kimiawi relatif lembam dan kompatibel dengan
Panas sebagian besar eksipien. Stabil diudara tanpa adanya katalis dan
Hidrolisis/oksidas
dalam dingin, asam encer dan alkali. Sorbitol tidak menjadi gelap
i
Cahaya atau terurai pada suhu tinggi dengan adanya amina. Sorbitol tidak
mudah terbakar, tidak korosif, dan tidak mudah menguap
Kegunaan Hukmektan; plasticize; zat penstabil; zat pemanis; pengencer
tablet dan kapsul.
Inkompatibilitas Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air dengan
banyak ion logam divalen dan trivalen dalam kondisi sangat asam
dan basa. Penambahan cairan polietilen glikol ke larutan sorbitol,
dengan agitasi yang kuatm menghasilkan lilin, larut dalam air gel
dengan titik leleh 25-40℃. Larutan sorbitol juga bereaksi dengan
oksida besi menjadi berubah warna.
Sorbitol meningkatkan tingkat degradasi penisilin dalam larutan
netral dan air.
Wadah dan Solusi dapat disimpan dalam wadah kaca, plastik, alumunium, dan
penyimpanan stainless steel.
Bahan curah higroskopis dan harus disimpan dalam wadah kedap
udara ditempat yang sejuk dan kering.
Polisorba𝒕(𝟒)
Struktur kimia
CMCNa
Struktur kimia -
Rumus molekul -
Nama kimia -
Sinonim -
Berat molekul (BM) -
Pemerian Serbuk berwarna putih, tidak berasa, bergranul.
Kelarutan Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak
larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain.
pH larutan -
PKa -
Titik didih, leleh, -
Beku
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 0,52 gr/ml
Stabilitas Stabil dan higroskopis, dibawah kondisi Kelembapan tinggi dapat
Panas mengabsorpsi (>50%) air.
Hidrolisis/oksidasi
Cahaya
Kegunaan Sebagai suspending agent
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan larutan garam
besi dan beberapa logam seperti aluminium, merkuri dan zink juga
dengan gom xanthan; pengendapan terjadi pada pH dibawah 2 dan
pada saat pencampuran dengan etanol 95%.; Membentuk
kompleks dengan gelatin dan pektin.
Wadah dan Dalam wadah tertutup rapat.
Penyimpanan
1. Paracetamol memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan mudah terhidrolisis dalam air
2. Paracetamol memiliki rasa yang sedikit pahit sehingga memberikan ketidaknyamanan
ketika dikonsumsi secara oral
3. Bersifat sangat cair/encer sehingga mudah tumpah
1. Paracetamol dibuat dalam bentuk suspensi karena mudah terhidrolisis dalam bentuk air.
Bentuk sediaan suspensi memerlukan eksipien berupa suspending agent dan wetting
agent sehingga digunakan CMC-Na sebagai suspending agent dan sorbitol sebagai
wetting agent
2. Untuk menutupi rasa pahit pada paracetamol ditambahkan sirupus simplex sebagai
pemanis.
3. Ditambahkan CMC-Na untuk meningkatkan kekentalan dan membentuk suspensi yang
ideal
V. Pendekatan Formula
200 𝑚𝑔
Paracetamol 200mg/5ml : × 60 = 2400 𝑚𝑔 = 2,4 𝑔𝑟
5 𝑚𝑙
30
Sirupus Simplex : 100 × 60 𝑚𝑙 = 18 𝑚𝑙
20
Sorbitol :100 × 60 𝑚𝑙 = 12 𝑚𝑙
1
Polisorbat : 100 × 60 𝑚𝑙 = 0,6 𝑚𝑙
1.5
CMCNa : 100 × 60 𝑚𝑙 = 0,9 𝑔𝑟
Aquades ad 60 ml
VII. Penimbangan
- Wetting agent adalah sebagai agen pembasah zat aktif pada sediaan.
No Perlakuan Pengamatan
XII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, zat aktif yang digunakan adalah paracetamol yang akan
dibuat dalam bentuk suspensi. Parasetamol dibuat dalam bentuk suspensi karena mudah
terhidrolisis dalam air. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair Sistem terdispers terdiri dari partikel kecil yang
dikenal sebagai fase dispers, terdistribusi keseluruh medium kontinu atau medium dispersi.
Untuk menjamin stabilitas suspensi umumnya ditambahkan bahan tambahan yang disebut
bahan pensuspensi atau suspending agent.
Tahap pertama yang pertama yang kami lakukan adalah memberikan air panas
kedalam mortar alu karena CMCNa merupakan serbuk yang mudah larut dalam air hangat.
Selain itu CMCNa juga berfungsi sebagai suspending agent. CMCNa merupakan
suspending agent yang paling banyak digunakan, karena hasil yang diperoleh jika
menggunakan CMCNa tidak mudah mengendap dan dapat terdispersi kembali dengan
kocokan ringan. Selanjutnya, suspense ditambahkan sorbitol sebagai wetting agent. Dalam
pembuatan suspensi penggunaan surfaktan ( wetting agent ) sangat berguna dalam
penurunan tegangan antar muka akan menurunkan sudut kontak, sehingga pembasahan
akan dipermudah.
Parasetamol atau Acetaminophenum adalah zat aktif yang memiliki rasa yang pahit dan
tidak berbau Sehingga dalam pembuatannya harus ditambahkan pemanis seperti sirupus
simplex. Tujuan dari penambahan sirupus simplex yaitu agar dapat menutupi rasa pahit pada
paracetamol. Selain itu, supensi paracetamol juga dapat ditambahkan zat tambahan pengaroma
dan pewarna, seperti vanilla essens dan red color agar suspensi yang dihasilkan lebih enak dan
mudah untuk dikonsumsi oleh anak anak. Dalam penyimpanannya, suspensi paracetamol
menggunakan wadah coklat atau wadah gelap yang tertutup rapat.
Setelah melakukan pembuatan sediaan dengan zat aktif paracetamol dan beberapa
eksipien yang sudah dijelaskan diatas suspensi yang sudah jadi di evaluasi terlebih dahulu
mulai dari organoleptiknya yaitu warna merah muda, bau khas vanilla dan rasa yang pahit.
Suspensi yang didapat memiliki kekentalan dengan sedikit kental. Pada pengujian pH,
dihasilkan pH yang sesuai syarat yaitu 6, dimana syarat dari pH paracetamol adalah 3,8 – 6,1.
Beberapa hasil evaluasi sediaan sudah menunjukkan hasil yang sesuai dengan syarat, namun
ada juga yang tidak sesuai syarat.
XIII. Kesimpulan
1. Pembuatan larutan suspensi memiliki kelebihan dan kekurangan di harapkan agar dapat
mempertahankan kelebihan nya serta dapat meminimalisir kekurangan nya
2. Bentuk sediaan suspensi yang kami buat berwarna merah muda, serta beraroma vanilla
3.Paracetamol di buat dalam sediaan suspensi karena susah larut dalam air.
4. Dalam pembuatan suspensi Parasetamol ini harus ditambahkan zat pendispersinya yaitu
CMC – Na sebagai suspending agent yang digunakan untuk melarutkan zat agar terdispersi
secara sempurna. Bahan eksipien lainnya penambahan sirupus simplex sebagai pemanis dan
meningkatkan viskositas serta sorbitol sebagai wetting agent.
5.Sediaan suspensi disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan berwarna gelap agar
suspensi tidak mudah teroksidasi.
XIV. Daftar Pustaka