Jurnal B.indonesia-Dimas Arif Prasetyo Muslim (113130186)
Jurnal B.indonesia-Dimas Arif Prasetyo Muslim (113130186)
UNSWAGATI CIREBON
JURNAL
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
**) Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
ABSTRAK
Bendung Panongan ini masuk wilayah kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon Jawa Barat,
terletak sekitar kurang lebih 20 km dari arah Cirebon jawa barat dan 15 km dari Kuningan Jawa
Barat,dan di kelilingi beberapa desa,di sebelah timur oleh desa Greget, Susukan dan sebelah barat oleh
Sedong, Putat.
Bendung panongan memiliki saluran Induk Bendung Panongngan atau yang di namakan D.I
Panongan. Pada awal pembuatannya air mampu mengairi ± 1250 ha tetapi saat ini hanya mampu mengairi
± 1020 ha,akibat adanya pengalihan kegunaan lahan. . Bendung Panongan ini di bangun pada tahun
1970an. Daerah Irigasi Bendung Panongan melayani 4 (empat) kemantren yaitu kemantren Greget,
kemantren Susukan, kemantren Panongan dan kemantren Sedong.
Analisis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi dari kinerja daerah irigasi pada
Bendung Panongan dengan cara menganalisis kondisi fisik baik bangunan maupun saluran pada daerah
Irigasi Bendung cibendung, menganalisis tenaga pengelola sumber daya manusia pada daerah Irigasi
Bendung Panongan, menganalisis Hidrologi curuh hujan pada daerah Irigasi Bendung Panongan,
menganalisis debit dari Bendung Panongan ,menganalisis pola tanam pada daerah Irigasi Bendung
Panongan dan analisis rencana tanam dan realisasi tanam pada daerah Irigasi Bendung Panongan.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana dalam pemecahan
masalahnya menggambarkan subjek dan atau objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh
selama penelitian dalam kinerja system irigasi dan usaha mengemukakan hubungan secara mendalam dari
aspek – aspek yang diteliti.
Berdasarkan Kondisi bangunan pada Daerah Irigasi ini berada dalam klasifikasi baik dengan
persentase keruksakan mencapai 28,01 %. Sedangkan kondisi saluran pada Daerah Irigasi Bendung
Panongan ini berada dalam klasifikasi baik dengan persentase keruksakan mencapai 20,91%. Kondisi
Tenaga pengelola pada DI Panongan Bendung Panongan hanya tersedia 12 orang, sedangkan yang
dibutuhkan adalah 28 orang dengan prosentase kekurangan mencapai 57,29% sehingga pelayanan
terhadap kondisi saluran kurang terpenuhi dan berdampak pada kondisi jaringan yang kurang terawat atau
sering rusak,hal ini perlu adanya penambahan tenaga pengelola olah Dinas terkait. Dari hasil analisis
terhadap perbandingan debit kebutuhan dengan debit yang tersedia pada Daerah Irigasi Panongan
Bendung Panongan terpenuhi,akan tetapi banyak debit yang tidak terpakai hal ini perlu adanya modifikasi
pola tanam agar memaksimalkan potensi debit yang tersedia .AKNOP 2(dua) tahunn terakhir pada
Daerah Irigasi Panongan Bendung Panongan. Di tahun 2015 di peroleh Besarnya biaya adalah Rp.
1.767.400.752 dan di tahun 2016 di peroleh besarnya biaya adalah Rp. 1.868.468.289, dari data tersebut
AKNOP mengalami kenaikan .
1
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
ABSTRACT
Bendung Panongan comprised in the district of Sedong Cirebon West Java, the located
approximately less than 20 km from Cirebon and 15 km from Kuningan West Java, and exist some
villages such as, Greget, Susukan Village in East and Sedong, Putat in West.
Bendung Panongan have duct the name is Induk Bendung Panongan or named D.I Panongan. At
first, the water able to dilute more less 1250ha but in this time only more less 1020ha, the trouble is
diversion of the use of land. This Bendung Panongan was built in the years 1970. The irrigation areas of
Bendung Panongan supply Four kemantren such as Kemantren Greget, Kemantren Susukan, Kemantren
Panongan, and Kemantren Sedong.
The purpose of this research is become reference from evaluation performance of the irrigation
area in Bendung Panongan by analyzing the physical condition of building although duct in the irrigation
area of Bendung Panongan, analyzing of human resource in the irrigation area of Bendung Panongan,
analyzing of rain Hydrology in the irrigation area of Bendung Panongan, analyzing of income from
Bendung Panongan, analyzing of the patterns plants in the irrigation area of Bendung Panongan, and
AKNOP in the irrigation area of Bendung Panongan.
The method of this research is qualitative method, in which the fission of the problem is explained
that subject or the object research based on the facts which used during doing the research in
performance of irrigation system and try to make a good relation in deep from the aspects particularly.
Based on the build condition in this irrigation area is classified as satisfactory with percentage of
damage reached 28,01%. Meanwhile, the duct condition in this irrigation area Bendung Panongan is
good classified with percentage of damage reached 20,19%. The condition of organizer in DI Panongan
Bendung Panongan only available 12 people, while in needed is 28 people with less percentage reached
57,29% so that service toward the duct condition is less completed and have the impact to net condition
which less wake or always damaged, this situation should be increased.From the results of the analysis of
the ratio of demand discharge with available discharge added effective rainfall in Irrigation Area
Panongan,Panongan Weir fulfilled,but many unused discharge it is necessary to modify cropping pattern
in orde to maximize the potential of available discharge. The planting realization in the irrigation area
Panongan Bendung Panongan it is less from the planning plant.
2
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
Bendung Panongan memiliki saluran Induk Tujuan dari analisis sistem irigasi pada Daerah
Bendung Panongan atau yang di namakan D.I Irigasi Bendung Panongan adalah :
Panongan. Pada awal pembuatannya air mampu 1. Menganalisis kinerja sistem daerah
mengairi ± 1260 ha tetapi saat ini hanya mengairi irigasi.
± 1020 ha,akibat adanya pengalihan kegunaan 2. Menganalisis debit ( ketersediaan ,
lahan. . Bendung Cibendung ini di bangun pada andalan, kebutuhan ).
tahun 1970an. Daerah Irigasi Bendung Panongan 3. Menganalisis kondisi fisik bangunan dan
melayani 4 (empat) kemantren yaitu kemantren saluran irigasi.
Greget, kemantren Susukan, kemantren Sedong 4. Menganalisis pola tanam.
dan kemantren Panongan. 5. Menganalisis kelembagaan pada
pengelolaan jaringan irigasi.
Tidak maksimalnya hasil produktifitas
pertanian di Daerah Irigasi Bendung Panongan D. KERANGKA PEMIKIRAN
merupakan dampak dari tidak maksimalnya Gambar 1.1
intensitas tanam pada daerah irigasi tersebut, Diagram Alur / FlowchartPenelitian
permasalahan kemungkinanan disebabkan oleh
menurunnya kinerja jaringan irigasi pada sistem
irigasi. Selain itu juga mungkin disebabkan
kurang seimbangnya antara debit yang tersedia,
dengan debit yang dibutuhkan. Selain menurunya
kinerja jaringan irigasi juga menurunya kualitas
air, kerusakan sarana dan prasarana yang
akibatnya pengaturan air irigasi tidak efektif dan
efesien, dalam kata lain dapat terjadi pemakaian
dan penggunaan air secara berlebihan pada suatu
petak, sedangkan pada petak lain mengalami
kekurangan air, sehingga terjadi penurunan
terhadap produktifitas tanam.
B. RUMUSAN MASALAH
3
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN menurut kriteria tertentu kemudian dicari
TEORI kaitannya dan ditaksir maknanya.
A. PENELITIAN YANG DILAKUKAN Jadi, dari pengertian analisis diata, dapat
SEBELUMNYA disimpulkan bahwa analisis adalah
1. Analisis Kinerja Sistem Daerah Irigasi
Bendung Nambo Kabupaten Brebes sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu
(Ghita Farida 2016 Skripsi Universitas bentuk analisis adalh merangkum sejumlah
Swadaya Gunung Jati Cirebon) besar data yang masih mentah menjadi
2. Evaluasi Operasi Dan Pemeliharaan informasi yang dapat diinterpretasikan.
Bendung Cangkuang Kecamatan Babakan Semua bentuk analisis berusaha
Kabupaten Cirebon( Ade Joni Alfian, menggambarkan pola-pola secara konsisten
2013 Skripsi Universitas Swadaya
dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari
Gunung Jati Cirebon)
3. Kajian Sistem Jaringan Irigasi Rentang dan diterjemahkan dengan cara yang singkat
Pada Saluran Induk Utara Kabupaten dan penuh arti .
Indramayu ( Budhiono,2011 Skripsi 3. KINERJA
Universitas Swadaya Gunung Jati Merupakan suatu pelaksanaan fungsi-fungsi
Cirebon ) yang di tuntut dari seseorang atau suatu
perbuatan yang di kerjakan . Kinerja
B. LANDASAN TEORI merupakan suatu kondisi yang harus di
1. DESKRIPSI WILAYAH ketahui dan di informasikan kepada pihak
tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
Bendung Panongan ini masuk wilayah
hasil suatu instansi dan di hubungkan dengan
kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon Jawa visi yang di emban suatu organisasi serta
Barat, terletak sekitar kurang lebih 20 km dari untuk megetahui danpak positip dan dampak
arah Cirebon jawa barat dan 15 km dari negative dari suatu kebijakan oprasional :
Kuningan Jawa Barat, dan di kelilingi (Jhon Witmore, Coaching for
beberapa desa,di sebelah timur oleh desa Performance.1997).
Greget,Susukan dan sebelah barat oleh 4. IRIGASI
Irigasi berasal dari istilah irrigatie dalam
Sedong,Putat.
bahasa Belanda atau irrigation dalam bahasa
2. ANALISIS inggris. Irigasi dapat diartikan sebagai suatu
Analisis adalah aktivitas yang memuat usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air
sejumlah kegiatan seperti mengurai, dari sumbernya guna keperluan pertanian,
membedakan, memilah sesuatu untuk mengalirkan dan membagikan air secara
digolongkan dan dikelompokkan kembali teratur.
menurut kriteria tertentu kemudian dicari Secara garis besar, tujuan irigasi dapat
kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam digolongkan menjadi 2 (dua) golongan,
pengertian yang lain, analisis adalah sikap yaitu :
atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, 1. Tujuan Langsung, yaitu irigasi
fenomena) sampai mampu menguraikan mempunyai tujuan untuk membasahi
menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan
tanah berkaitan dengan kapasitas
antar bagian tersebut dalam keseluruhan.
kandungan air dan udara dalam tanah
Analisis dapat juga diartikan sebagai
kemampuan memecahkan atau menguraikan sehingga dapat di capai suatu kondisi
sesuatu materi atau informasi menjadi yang sesuai dengan kebutuhan untuk
komponen-komponen yang lebih kecil pertumbuhan tanaman yang ada di
sehingga lebih mudah dipahami. tanah tersebut.
Menurut Wiradi mengemukakan bahwa : 2. Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi
Analisis adalah aktivitas yang memuat mempunyai tujuan yang meliputi :
sejumlah kegiatan seperti mengurai, mengatur suhu dari tanah, mencuci
membedakan, memilah sesuatu untuk tanah yang mengandung racun,
digolongkan dan dikelompokkan kembali mengangkut bahan pupuk dengan
4
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
Tabel 2.4.
Pola Tanam
8. EFISIENSI IRIGASI
5
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
6
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
7
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
Sedong,Putat.
8
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
Tabel 4.7.
Curah Hujan Mandirancan
Tabel
Curah Hujan Stasiun mandirancan
Bulan Bulan
Rerata
No Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Tahunan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1 2007 298 532 477 202 209 94 134 105 231 66 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 19 75 167 110,98
Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa 2 2008
3 2009
254
238
109
355
67
336
155
381
187
259
191
112
88
37
157
166
61
51
11
182
8
58
17
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
153
2
98
33
272
201
290
86
159
317
94,85
118,42
4 2010 135,63
jumlah tenaga pengelola pada Daerah Irigasi 5 2011
237
135
308
200
220
196
306
164
157
350
366
202
316
337
255
101
381
37
0
5
76
80 60
2 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
122
0
141
20
101
170
67
214
110
136
90
521 122,00
6 2012 198 176 315 138 189 287 136 22 62 0 14 5 0 0 0 0 0 0 7 50 53 118 147 432 97,88
Bendung Panongan hanya tersedia 12 orang, 7 2013
8 2014
155
265
290
150
133
163
203
178
172
103
162
55
55
156
101
77
40
32
50
54
48
20
41
39
98
11
57
9
0
0
0
0
0
0
5
0
0
30
12
20
47
58
158
35 102
90 116
356
84,69
79,70
9 2015 156 232 180 173 387 111 134 135 122 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 55 45 111 253 87,45
sedangkan yang dibutuhkan adalah 28 orang 10 2016 192 212 145 105 118 90 199 167 40 45 7 30 0 0 0 0 0 0 0 1 65 66 125 216 75,96
Rata-rata
212,80 256,40 223,15 200,46 213,10 167,00 159,20 128,60 105,70 41,30 35,70 21,30 10,90 6,60 - - - 0,50 16,80 40,40 68,90 119,40 127,20 262,73
dengan prosentase kekurangan mencapai 1/2 Bulanan
D. ANALISIS HIDROLOGI 2007 2,55 2,44 2,68 2,34 2,68 2,54 2,64 2,23 2,12 1,99 1,22 0,99 0,88 0,71 0,55 0,31 0,17 0,12 0,18 0,25 0,33 0,43 0,85 1,10
2008 2,63 2,53 2,02 2,28 2,10 1,80 1,77 1,50 1,20 0,88 0,82 0,77 0,75 0,69 0,66 0,36 0,22 0,20 0,16 0,26 0,55 1,48 1,95 2,99
1. DATA CURAH HUJAN 2009 3,53 3,25 2,89 3,13 2,90 1,69 2,05 1,66 1,11 1,93 1,45 0,98 0,48 0,42 0,30 0,27 0,16 0,13 0,23 0,36 0,39 0,78 0,72 1,12
Tabel 4.5. Rangking JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Curah Hujan Sedong
1 11.902.667 16.314.600 16.075.760 17.380.400 15.482.800 11.004.750 14.605.600 10.449.200 15.848.000 8.700.600 3.319.500 2.467.500 5.106.100 2.946.300 346.500 1.930.600 1.072.800 913.700 4.958.000 4.744.900 10.059.600 11.103.200 12.270.400 16.218.000
Tabel 2 12.951.700 14.223.200 13.155.000 13.454.800 14.848.200 9.628.100 11.370.600 7.556.700 7.146.800 4.559.800 3.026.700 2.071.300 896.300 1.255.600 8.400 - - 354.500 1.466.500 4.274.600 9.499.700 8.170.200 7.991.100 13.982.200
Curah Hujan Stasiun Sedong 3 10.405.400 13.980.300 11.375.200 9.599.287 10.876.000 9.004.800 7.494.000 6.462.100 4.484.100 4.340.300 2.664.000 1.903.100 495.500 814.700 - - - - 1.362.400 1.764.800 4.624.400 7.638.700 7.903.700 11.893.733
Bulan Bulan
Rerata 4 9.607.100 12.554.400 11.103.100 9.310.800 9.126.560 7.873.600 7.487.100 5.933.600 3.218.300 3.488.400 2.451.600 1.861.800 226.100 31.500 - - - - 849.100 1.603.700 3.018.900 7.453.700 6.149.650 11.713.600
No Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Tahunan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II 5 9.002.600 10.916.500 11.078.000 7.937.200 8.433.700 7.433.200 6.674.100 5.824.600 2.500.500 2.079.300 1.990.500 1.717.900 - 4.200 - - - - 726.900 584.000 2.867.600 3.504.000 5.996.000 11.561.600
1 2007 139 178 117 196 92 291 101 73 8 102 17 54 0 2 0 0 0 0 53 0 91 30 57 233 76,43
2 2008 131 171 136 232 173 128 151 38 63 0 37 41 0 0 0 0 0 0 56 37 48 88 96 280 79,42 6 8.945.500 10.070.200 7.611.200 7.874.725 8.391.300 6.857.500 6.251.100 4.833.300 2.376.800 1.775.000 1.364.500 1.507.200 - - - - - - 111.300 350.400 2.379.300 3.198.300 5.263.900 8.467.600
3 2009 162 171 108 348 132 210 51 105 45 154 56 24 0 15 0 0 0 0 5 3 92 97 100 152 84,56
4 2010 123 192 108 348 133 210 206 248 200 103 55 57 25 96 41 134 68 69 84 38 308 84 213 268 142,10
7 7.974.200 9.322.500 6.934.300 7.260.500 8.389.300 5.502.800 6.098.500 3.675.300 2.243.300 1.760.000 417.200 1.117.700 - - - - - - 10.500 285.200 1.822.100 2.087.400 4.934.100 8.014.400
5 2011 185 165 299 281 250 152 308 2 75 70 44 75 47 0 0 0 0 0 0 53 149 131 117 216 109,10 8 7.430.400 8.957.200 6.870.260 7.256.000 8.263.700 4.849.700 5.788.300 3.354.700 2.209.100 413.600 337.400 1.024.800 - - - - - - - 104.000 1.729.300 1.905.000 4.734.710 7.367.200
6 2012 93 205 290 302 145 89 161 0 45 12 0 0 0 0 0 0 0 0 31 24 21 71 123 194 75,26
7 2013 168 192 149 195 193 180 164 49 88 40 83 51 125 87 0 0 0 9 5 0 37 182 141 158 95,67
9 6.947.300 6.409.300 6.328.100 7.098.964 6.436.580 4.657.150 3.585.600 3.081.800 1.550.300 240.800 328.100 690.000 - - - - - - - 85.100 1.558.300 1.647.400 4.257.200 6.933.100
8 2014 365 189 84 184 153 131 176 39 42 68 53 8 67 7 0 0 0 0 45 0 49 94 81 160 83,10 10 5.988.533 5.622.700 4.627.600 4.620.800 5.077.300 2.964.050 3.176.700 687.600 1.302.200 - 186.000 - - - - - - - - 20.800 1.510.000 1.413.000 3.586.900 5.492.200
9 2015 198 100 107 227 344 144 103 188 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 68 30 151 112 73,88
10 2016 244 246 161 140 65 117 107 167 7 169 30 27 0 0 0 0 0 0 0 0 85 30 156 115 77,74 Potensi 20% 7.171.360 7.761.080 6.917.232 7.172.720 7.158.400 4.572.190 5.462.480 2.639.920 4.211.360 1.740.120 812.700 493.500 1.021.220 589.260 69.300 386.120 214.560 182.740 991.600 965.620 3.219.920 3.351.040 5.323.600 7.637.360
Rata-rata
180,72 180,90 155,93 245,33 168,00 165,05 152,80 90,90 57,40 71,80 37,50 33,70 26,40 20,70 4,10 13,40 6,80 7,80 27,90 15,50 94,80 83,70 123,46 188,83
1/2 Bulanan
9
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
Kebutuhan Air Padi 1.008 840 672 672 672 672 168 168 1.008 840 672 672 672 672 168 168 - - - - - - - - Tebu waku / Bulan
Kebutuhan Air Padi 1.586.304.000 1.586.304.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 660.960.000 660.960.000 1.586.304.000 1.586.304.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 660.960.000 660.960.000 - - - - - - - -
Di Sawah ( KAS ) Palawija 36,00 118 118 118 118 - - - 36,00 118 118 118 118 118 - - - 338,40 118 118 118 118 118 118 Garap 2
Di Sawah ( KAS ) Palawija - - - - - - - - - - - - - - - - 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000
SKA X AREAL Tebu 29 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 T.Muda 7
Jumlah 1.073 1.016 848 848 848 730 226 226 1.102 1.016 848 848 848 848 226 226 58 396 176 176 176 176 176 176 T.Tua 7 SKA X AREAL
Jumlah 1.586.304.000 1.586.304.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 660.960.000 660.960.000 1.586.304.000 1.586.304.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 1.321.920.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000 660.960.000
a.Kebutuhan Air Tersier 1,25 1.342 1.270 1.060 1.060 1.060 913 283 283 1.378 1.270 1.060 1.060 1.060 1.060 283 283 73 496 220 220 220 220 220 220 Tgl 15 Nov s/d 30 Nov
b.Kebutuhan air Sekunder 1,10 1.476 1.397 1.166 1.166 1.166 1.004 311 311 1.515 1.397 1.166 1.166 1.166 1.166 311 311 80 545 242 242 242 242 194 242 Program pengeringan a.Kebutuhan Air Tersier 1,25 1.982.880.000 1.982.880.000 1.652.400.000 1.652.400.000 1.652.400.000 1.652.400.000 826.200.000 826.200.000 1.982.880.000 1.982.880.000 1.652.400.000 1.652.400.000 1.652.400.000 1.652.400.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000 826.200.000
c.Kebutuhan Air Primer 1,05 1.549 1.467 1.224 1.224 1.224 1.104 326 342 1.591 1.467 1.224 1.224 890 1.224 326 326 84 572 254 254 254 254 185 254 b.Kebutuhan air Sekunder 1,10 2.181.168.000 2.181.168.000 1.817.640.000 1.817.640.000 1.817.640.000 1.817.640.000 908.820.000 908.820.000 2.181.168.000 2.181.168.000 1.817.640.000 1.817.640.000 1.817.640.000 1.817.640.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000 908.820.000
d.Jumlah Kebutuhan Tanaman l/dt 1.549 1.467 1.224 1.224 1.224 1.104 326 342 1.591 1.467 1.224 1.224 890 1.224 326 326 84 572 254 254 254 254 185 254 c.Kebutuhan Air Primer 1,05 2.290.226.400 2.290.226.400 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 954.261.000 954.261.000 2.290.226.400 2.290.226.400 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000
e.Kebutuhan Pabrik l/dt - - - - - - - - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 - - - d.Jumlah Kebutuhan Tanaman L 2.290.226.400 2.290.226.400 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 954.261.000 954.261.000 2.290.226.400 2.290.226.400 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 1.908.522.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000 954.261.000
f.Kebutuhan Lain lain l/dt 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
e.Kebutuhan Lain-Lain L 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
g.Jumlah Kebutuhan ( d+e+F ) l/dt 1,60 1,52 1,27 1,27 1,27 1,15 0,38 0,39 1,64 1,52 1,37 1,37 1,04 1,37 0,48 0,48 0,23 0,72 0,40 0,40 0,40 0,30 0,23 0,30
f. Jumlah Kebutuhan L 2.290.226.450 2.290.226.450 1.908.522.050 1.908.522.050 1.908.522.050 1.908.522.050 954.261.050 954.261.050 2.290.226.450 2.290.226.450 1.908.522.050 1.908.522.050 1.908.522.050 1.908.522.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050 954.261.050
g. Jumlah Kebutuhan Mᶟ 2.290.226 2.290.226 1.908.522 1.908.522 1.908.522 1.908.522 954.261 954.261 2.290.226 2.290.226 1.908.522 1.908.522 1.908.522 1.908.522 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261 954.261
Tabel 4.11.
Tabel 4.13.
Resume Data Debit Kebutuhan Dan Debit
TersediaD.I Panongan Bendung Panongan. Resume Pola Tanam Modifikasi Debit Kebutuhan
DATA
I
DEBIT KEBUTUHAN (l/det)
1,60
DEBIT TERSEDIA (l/det)
2,00
MASA TANAM Dan Debit Potensi 20% Bendung Panongan.
DES
II 1,52 1,67 DATA DEBIT KEBUTUHAN (m³/det) DEBIT POTENSI (m³/det) MASA TANAM
I 1,27 2,72
JAN
II 1,27 2,34 I 2.290.226 3.219.920
Masa Tanam I NOP
I 1,27 2,05 II 2.290.226 3.351.040
PEB
II 1,15 2,64 I 1.908.522 5.323.600
I 0,38 2,30 DES
MARET II 1.908.522 7.637.360
II 0,39 2,80 Masa Tanam I
I 1,64 2,35
I 1.908.522 7.171.360
APRIL JAN
II 1,52 3,70 II 1.908.522 7.761.080
I 1,37 1,69 I 954.261 6.917.232
MEI PEB
II 1,37 0,19 II 954.261 7.172.720
Masa Tanam II
I 1,04 1,34 I 2.290.226 7.158.400
JUNI
II 1,37 0,88 MAR
II 2.290.226 4.572.190
I 0,48 0,70
JULI I 1.908.522 5.462.480
II 0,48 0,64 APRIL
I 0,23 1,34
II 1.908.522 2.639.920
AGUST Masa Tanam II
II 0,72 0,50 I 1.908.522 4.211.360
MEI
SEPT
I 0,40 0,46 II 1.908.522 1.740.120
II 0,40 4,18 I 954.261 812.700
Masa Tanam III JUNI
I 0,40 5,14 II 954.261 493.500
OKT
II 0,30 1,64 I 954.261 1.021.220
I 0,23 1,66 JULI
NOP
II 0,30 1,53
II 954.261 589.260
I 954.261 69.300
AGUST
II 954.261 386.120
Masa Tanam III
I 954.261 214.560
SEPT
II 954.261 182.740
I 954.261 991.600
Gambar 4.1. OKT
II 954.261 965.620
10
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
11
Analisis Kinerja Bendung Panongan Kabupaten Cirebon
Padi/Palawija akan tetapi penggunaan areal 4. Perlu adanya sosialisasi dari pihak terkait
lahan akan mengecil. terhadap para petani tentang tata tanam
9. Dari data AKNOP dapat diketahui bahwa yang akan di terapkan setiap tahunnya
Biaya Operasional dan Pemeliharaan pada agar Intensitas Tanam mencapai
Bendung Panongan di tahun 2015 di Maximal (100%),dan para petani
peroleh besarnya biaya adalah Rp mengetahui pola apa yang akan di pakai.
1.767.400.725 dan di tahun 2016 di
peroleh besarnya biaya adalah Rp DAFTAR PUSTAKA
1.868.468.289 dari data tersebut dapat di
A. PERATURAN PERUNDANG –
lihat bahwa AKNOP mengalami kenaikan
UNDANGAN
biaya. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32
/M/PRT/ Tahun 2007 tentang Operasi
B. SARAN dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan,disarankan hal-hal sebagai Peraturan Menteri PU Permen PU.No.32
berikut : /PRT/M/2007, tentang Pedoman Operasi
1. Untuk pengumpulan data pada Dinas dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
terkait sebaiknya di simpan dalam bentuk
softcopy agar memudahkan pencarian
B. BUKU – BUKU
apabila akan perlukan, juga
meminimalisir terjadi kehilangan dan Anonim. 1991. Petunjuk Penilaian Kondisi
kehancuran. Jaringan Irigasi. Direktorat Jendral
Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.
2. Untuk pelayanan air irigasi pada Derah
Anwar., “Operasi & Pemeliharaan
irigasi Panongan bendung Panongan
Irigasi”,PT Alfabeta,2011.
optimal (efektip dan efesien) , perlu
diupayakan normalisasi ( Peningkatan, Budhiono,R.M,”Kajian Sistem Jaringan
Rehabilitasi, Pemeliharaan dan Irigasi Rentang pada Saluran Induk
Perawatan ) terhadap jaringan irigasi ( Utara Kabupaten Indramayu”,(Skripsi)
Saluran dan bangunan irigasi ) hal ini Universitas Swadaya Gunung Jati
harus dilakukan rutin agar Cirebon,2011.
meminimalisair kerusakan-kerusakan Faridah,Ghita, “Analisis Kinerja Sistem
yang akan terjadi baik pada bangunan Daerah Bendung Nambo Kabupaten
maupun saluran irigasi Brebes”, (Skripsi) Universitas Swadaya
Gunung Jati Cirebon,2016
3. Untuk pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan pada Daerah Irigasi JoniAlfian,Ade,”Evaluasi Operasidan
Panongan bendung Panongan sesuai Pemeliharaan Bendung Cangkuang
dengan pedoman operasi dan Kecamatan Babakan Kabupaten
pemeliharaan serta tata kelola pengaturan Cirebon”, (Skripsi) Universitas Swadaya
jaringan irigasi dan air irigasi efektif dan Gunung Jati Cirebon, 2010.
efesien ( tepat waktu, tepat ruang, tepat Mangku negara, ap, ”EvaluasiKinerja SDM”,
jaminan dan tepat mutu ) maka kuantitas Jakarta, 2000.
Sumber Daya Manusia perlu di sesuaikan
dengan kebutuhan dan kualitas Sumber Mawardi, E dan Memed M, “Desain
Daya Manusia perlu ditingkatkan melalui Hidraulik Bendung Tetap”, Bandung:
penguatan kelembagaan, pendidikan dan Alfabeta, 2002.
pelatihan teknis bidang ke irigasian.
Murtiningrum, “Analisis Keseragaman
Pemberian Air”,2007.
12
Dimas Arif Prasetyo Muslim,Dr.H.Saihul Anwar,Ir.,M.Eng.,MM,Hendra Kurniawan ST., MT
C. LAIN – LAIN
http://www.sarjanaku.com/2012pengertian-
sistem-menurut paraahli.html (Di akses
pada 1-03-2017)
http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/
pengertian-analisis.html (Di akses pada 1-
03-2017)
http://www.anneahira.com/pengertian-
analisis.html (Di akses pada 4-03-2017)
13