PENDAHULUAN
gizi yang menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tubuh serta otak pada balita
yang terjadi sejak lama sehingga, stunting dapat dikatakan sebagai masalah gizi yang
bersifat kronis karena terjadi dalam jangka yang lama atau sejak bayi didalam
kandungan ibu sampai dengan usia 24 bulan. Stunting dapat diukur dengan cara
memperhatikan tinggi, panjang badan , umur serta pada jenis kelamin balita itu
mengukur tinggi atau panjang pada balita menyebabkan terjadinya stunting sulit
untuk disadari sehingga dapat menjadi focus tersendiri dalam perbaikan gizi di dunia
sampai dengan tahun 2025. Stunting atau bisa disebut dengan kata pendek (shortness)
merupakan keadaan dimana pertumbuhan pada balita yang tidak sesuaidengan umur
indeks pengukuran tinggi badan menurut usia (TB/U). Balita atau anak itu sendiri
dapat disebut stunting apabila skor Z-indeks TB/U dibawah -3 atau -2 SD pada kurva
terdapat pada urutan ke lima dengan data prevalensi balita atau anak dengan kondisi
Di Jawa Timur khususnya Kabupaten Jember sendiri didapat data Resmi dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bahwasannya data atau prevalensi dari Balita
stunting masih cukup tinggi. Dari data Resmi Dinas Keseshatan Jember pada tahun
2018 tertinggi di dapatkan data atau prevalensi Balita stunting pada Puskemas
26,50%, (3) Puskesmas Sukorambi 25,68%, (4) Puskesmas Sukorambi 25,68%, (5)
Di Kabupaten Jember pada tahun 2019 terdapat data atau prevalensi Balita pada
dari hasil yang didapat pada prevalensi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember terdapat
26,96%, (6) Puskesmas Cakru 25,54%, (7) Puskesmas Rambipuji 24,24%, (8)
jangka pendek serta dalam jangka panjang. Dampak jangka pendek akibat stunting
pada balita yaitu akan mengalami gangguang pada perkembangan pada otak, tingkat
metabolism yang ada didalam tubuh balita itu sendiri. Dampak jangka panjang akibat
proses pembelajaran pada balita tersebut, balita atau anak akan mudah atau sering
sakit dikarenakan adanya penurunan kekebalan didalam tubuh dan adanya resiko
tinggi pada balita atau anak untuk terserang penyakit lain seperti, diabetes, kelebihan
Masalah yang muncul adalah pola asuh, tingkat pengetahuan, balita susah untuk
makan, asupan nutrisi gizi seimbang kurang, asupan gizi yang tidak memadai, dan
pola pikir masyarakat tentang makanan sehat dan bergizi sehingga turunnya angka
Balita yang berhubungan dengan kejadian stunting dapat dijadikan sebagai upaya
Ibu Tentang Pemberian Makanan Bergizi Anak Balita Dengan Kejadian Stunting
1.3 Tujuan
Bergizi Anak Balita Dengan Kejadian Stunting Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember
Kabupaten Jember
1.4 Manfaat Penelitian
Pemberian Makanan Bergizi Pada Anak Balita Yang Berhubungan Dengan Kejadian
baik bagi anak balita serta menerapkan Pemberian Makanan Bergizi untuk Balita
cukup, yang cukup menjadi baik dan yang baik dapat menjadi sangat baik.
Tentang Pemberian Makanan Bergizi Pada Anak Balita yang berhubungan dengan
kejadian Stunting, dapat menjadi salah satu bentuk wacana penelitan selanjutnya
untuk meneliti faktor lain yang dapat berhubungan dengan kejadian Stunting tepatnya
di Kabupaten Jember.
Makanan Bergizi Pada Anak Balita yang berhubungan dengan kejadian stunting,