Fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran antar-bunyi yang
membentuk silabel atau suku kata (Deterding, 1998: 9). Fonologi adalah cabang dari kajian
linguistik. Fonologi sesungguhnya merupakan satu sub disiplin linguistik yang membicarakan
tentang bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Fromkin: 2003). Dengan
demikian, fonologi juga membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa, cara menganalisnya
dan kegiatan mempelajari bunyi bahasa idealnya tidak hanya sebatas upaya pengenalan
bunyi-bunyi itu, tetapi juga harus diiringi dengan latihan menganalisis bunyi-bunyi bahasa
tersebut dari segala segi. Secara umum, ada dua cabang kajian tentang fonologi, yakni fonetik
dan fonemik (Fromkin: 2003). Fonetik dan fonemik adalah dua cabang besar yang masuk
dalam kajian tentang studi bunyi ujaran atau fonologi. Dalam pembahasan kata serapan
bahasa Arab dalam bahasa Inggris landasan teori yang dibahas hanya mengenai fonetik yang
pembahasannya mengenai sistem bunyi bahasa.
Fonetik
Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar fisik bunyi-bunyi bahasa.
Fonetik merupakan salah satu kajian fonologi yang mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem
sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ
tubuh manusia terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahasa yang dihasilkan
bunyi-bunyi berasal dari alat ucap manusia (Fromkin, 2003: 254).
Sementara pandangan lain (Stageberg, 1977: 6) menyebutkan bahwa fonetik adalah
bagian dari cabang fonologi yang hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya
fonologi. Fromkin (2003) salah satunya, berpandangan bahwa fonetik adalah studi tentang
bunyi ujaran yang objeknya adalah bunyi ujaran bahasa manusia secara umum, sementara
fonologi adalah kajian tentang bunyi ujaran yang terjadi pada bahasa tertentu. Dengan
demikian, berbeda halnya dengan fonetik yang mempelajari semua bunyi bahasa secara
umum, maka fonologi mengamati bahasa tertentu saja, atau bunyi bahasa dari suatu bahasa
tertentu, berdasarkan fungsinya bunyi bahasa tersebut dapat membedakan arti atau makna
leksikal dalam sistem bahasa tersebut. Kemudian dengan dasar yang sama dibedakan pula
pengertian fonetik dan fonemik. Kajian fonetik dapat diklasifikasi menjadi dua, yakni
segmental dan suprasegmental. (Fromkin: 2003).
Segmental
Bahasa adalah bunyi atau sistem lambang bunyi yang wujudnya berupa bunyi.
Segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara yang terdiri
dari segment – segment tertentu (Fromkin, 2003: 213).
Segmental diklasifikasi menjadi dua, yakni vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi
bersuara yang tidak melibatkan hambatan, geseran, atau sentuhan lidah atau bibir, sedangkan
konsonan adalah bunyi bahasa segmental selain vokal yang dapat dibagi menurut dua
dimensi, yakni daerah artikulasi (places of articulation) dan cara artikulasinya (manners of
articulation) Selain vokal dan konsonan terdapat juga diftong, yaitu untaian dua bunyi yang
terdiri atas vokal dan luncuran (glide) (Fromkin, 2003: 255). Setiap bahasa memiliki sistem
bunyi yang berbeda-beda, baik pada bunyi vokal, konsonan, maupun diftong. Bahasa Arab
dan bahasa Inggris juga memiliki sistem bunyi bahasa yang berbeda. Perbedaan sistem bunyi
pada dua bahasa tersebut dapat diketahui dari bentuk vokal dan konsonannya.
V. Semi-Tertutup
V. Semi-Terbuka
V, Tidak Bulat
Diftong Turun
Diftong Naik
V. Belakang
V. Tertutup
V. Terbuka
V. Rendah
V. Tengah
V. Tengah
V. Tinggi
V. Depan
V. Netral
V. Bulat
[i:] [a] [i:] [u:] [i:] [i] [a] [ɑ] [u:] [ɑ] [i:] [ai]. [au]
Bahasa [i] [ɑ] [i] [u] [u;] [u] [u] [a] [i]
Arab [u] [a]
[u:] [ɑ]
[i:] [e] [æ] [i:] [ə] [ɒ] [i:] [I] [æ] [ɑ:] [ ʊ] [ɑ:] [I] [aI] [Iə]
Bahasa [I] [ə] [ᴧ] [I] [ᴧ] [ɔ:] [u:] [з:] [ɔ:] [ɒ] [u:] [æ] [i:] [eI] [ʊə]
Inggris [ ʊ] [з:] [ɑ:] [e] [з:] [ɑ:] [e] [ᴧ] [ɒ] [ə] [e] [ɔI]
Sumber: Gairdner, (1925), Jones (1986), Deterding (1998), Marsono (2008), dan Jauhar
(2014)
Perbandingan Konsonan dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
TEMPAT ARTIKULASI
Dental
Labio-
Dental
Alveolar
Belakang
Alveolar
Palatal
Velar
Faringal
Uvular
Glottal
Bilabial
CARA
ARTIKULASI B/T
Hambatan B Ar. [b] [dˤ]
(plosive)
T [t] [tˤ] [k] [q] [ʔ]
B Ing. [b] [d] [g]
T [tʃ]
T
Geseran B Ar. [f] [ɵ], [ð], [ðˤ] [j] [ɣ] [ʕ]
(fricatives) [d], [z]
T
Luncuran B Ar. [w]
(glides)
T
B Ing. [w] [j]
T
Getaran B Ar. [r]
(rolled/trill)
T
B Ing.
T
Sumber: Gairdner, (1925), Jones (1986), Deterding (1998), Marsono (2008), dan
Jauhar (2014)
Ket. B = Bersuara
T = Tidak Bersuara