Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu
sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan
saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-0 dalam perhitungan investasi.
Pengertian NPV dan Rumus NPV (Net Present Value) atau sering disingkat dengan NPV
adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas
yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu
proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan
arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. NPV
menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung
nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset
NPV atau Net Present Value ini banyak digunakan dalam penganggaran modal untuk
menganalisa profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi investasi. Para pemilik modal
ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan NPV ini untuk mengevaluasi
apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada
pembelian aset baru. Dalam bahasa Indonesia, NPV ini disebut juga dengan “Nilai Bersih
Dengan demikian, metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar
sepanjang umur investasi kewaktu awal investasi (t=0) atau kondisi present, tentu saja dengan
Suatu cash flow investasi tidak selalu dapat diperoleh secara lengkap, yaitu terdiri dari
cash-in dan cash-out, tetapi mungkin saja hanya yang dapat diukur langsung aspek biayanya saja
atau benefitnya saja. Contoh, : jika kita melakukan investasi dalam rangka memperbaiki atau
menyempurnakan salah satu bagian saja dari sejumlah rangkaian fasilitas produksi, sehingga yang
dapat dihitung hanya komponen biayanya saja, sedangkan komponen benefitnya tidak dapat
dihitung karena masih merupakan rangkaian dari satu system tunggal. Jika demikian, maka cash
flow tersebut hanya terdiri dari cash-out atau cash-in. cash flow yang benefit saja perhitungannya
disebut dengan present worth of benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash-
out atau cost disebut dengan present worth of cost (PWC). Sementara itu NPV diperoleh dari
PWB – PWC.
Kriteria Keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak,
Jika : NPV > 0 Artinya investasi akan menguntungkan /layak atau (feasible)
NPV < 0 Artinya investasi tidak menguntungkan atau tidak layak atau
(unfeasible)
dilaksanakan investasi itu, namun jika ternyata tidak layak, maka rencana tersebut tidak
direkomendasikan untuk dilanjutkan. Namun, layak atau tidaknya suatu rencana investasi
belumlah keputusan akhir dari suatu program investasi, seringkali pertimbangan – pertimbangan
= ( )
= ( )
Atau
t : periode waktu
n : umur investasi
Net Present Value adalah rumus yang digunakan untuk menentukan nilai
sekarang dari investasi dengan jumlah diskon dari semua arus kas yang diterima dari
proyek. Berikut ini adalah Rumus NPV dan juga contoh kasusnya.
Rumus NPV (Net Present Value)
Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa
depan dari investasi, mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan
menguranginya dengan Investasi awal. Persamaan dan Rumus Net Present Value
Dimana :
Selain rumus NPV diatas, kita juga dapat menggunakan tabel PVIFA (Present Value
Interest Factor for an Annuity) kemudian masukan hasilnya ke persamaan atau rumus
tersebut adalah sebesar Rp. 150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12%
per tahun. Arus Kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun
selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat
dilanjutkan?
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Ct=Rp.50juta
C0=Rp.150juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
–150
NPV=180,24–150
NPV = 30,24
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa NPV juga dapat dihitung dengan
mengggunakan tabel PVIFA. Jika kita memiliki tabel PVIFA ini, perhitungan NPV
tahun (t) adalah sebesar 3.6048. Angka tersebut dimasukan ke rumus NPV dibawah
ini :
NPV=(CtxPVIFA(r)(t))–C0
NPV=(50xPVIFA(12%)(5))–C0
NPV=(50x3,6048)–150
NPV=180,24–150
NPV = 30,24
Hasilnya juga sama dengan nilai NPV yang didapat dari rumus NPV pertama yaitu
usaha baru dengan perkiraan biaya investasi 120 juta rupiah. Disamping itu
untuk mengoperasikan investasi tersebut dibutuhkan biaya operasional rata-
diperkirakan 8 tahun kemudian asset dapat dijual 50 juta rupiah. Selain itu
pada tahun ke-5 akan ada perawatan berat (overhaul) dengan biaya 15 juta
Penyelesaian :
Diketahui :
Karena NPV = -Rp. 9.956 juta< 0, maka investasi tersebut tidak layak ekonomis