Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN SDM DAN SISTEM INFORMASI

MENGIDENTIFIKASI, MENGANALISIS DAN MEMBUAT


PERENCANAAN SDM DAN SISTEM INFORMASI SDM

Oleh
Nama :
 Ni Kadek Ari Ningsih (1702612010875 / 26)
 Ni Nyoman Windari (1702612010882 / 33)
 Ni Putu Wiwin Antari (1702612010884 / 35)
 Ni Wayan Willy Widiantari Dewi (1702612010888 / 39)
Kelas : Manajemen A Gianyar

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “Perencanaan SDM dan Sistem Informasi” tepat pada
waktunya. Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik sebagai salah satu kriteria penilaian terhadap
perkuliahan yang dilakukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik ditinjau dari segi
pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman
yang terbatas dalam pengumpulan, pengolahan data, dan penyusuanan makalah.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.

Gianyar, 9 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…………...………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…..…………………………………………………………...…....……1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….....………..1
1.3 Tujuan penulisan…………………………………………………………......…………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat Perencanaan SDM………………………...................................................................2
2.2 Tujuan Perencanaan SDM…………………………………...............................................3
2.3 Tipe Perencanaan SDM…………………...........................................................................3
2.4 Model Perencanaan SDM…………………………………………....................................6
2.5 Perhitungan Biaya SDM……………………………………..............................................6
2.6 Sistem Informasi SDM………………………………………………………………..…7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..…...…10
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu keterkaitan utama
antara peencanaan strategis sumber daya manusia. Perencanan SDM merupakan
pengambilan keputusan dalam menyewa dan menempatkan serta dalam perusahaan.
Keduanya melibatkan rancangan pekerjaan, rekrutmen, skrining, kompensasi,
pelatihan, promosi dan kebijakan pekerjaan. Perencanan SDM strategik merupakan
suatu proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan
memanfaatkan sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal
eksternal global.
Kebutuhan perusahaan akan SDM dimasa datang merupakan salah satu titik
sentral dari fungsi perencanaan SDM. Tidak ada suatu perusahaan pun yang tidak
melakukannya, walau sekecil apa pun ukuran perusahaan tersebut. Hal yang
membedakannya adalah metode atau teknik perkiraan yang dipakai mulai dari yang
sekedar tipe intuitif sampai tipe teknik yang komplek.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja sifat perencanaan SDM?
2. Apa tujuan dari perencanaan SDM ?
3. Apa saja tipe perencanaan SDM?
4. Apa saja model perencanaan SDM?
5. Bagaimana perhitungan biaya SDM?
6. Apa itu sistem informasi SDM?

1.3 Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang perencanaan SDM dan Sistem Informasi,
untuk mengetahui segala hal dan bahasan-bahasan tentang perencanaan sumber daya
manusia dan system informasi.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan
kemahiran dan pemanfaatan SDM, hal ini sebagai bagian dari proses penentuan strategis.
Perencanaan SDM berfokus pada analisis tujuan perusahaan. Sementara perencanaan
membutuhkan sumber daya untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan perusahan dan
kebutuhan sumber daya dianalisis dalam kaitannya dengan peran SDM dalam mencapai
sasaran perusahaan.
Perencanaan SDM merupakan jumlah dari seluruh rencana yang diformulasi
untuk rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi, dan aturan
main dari SDM perusahaan.
a. Tekanan Ekonomi
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi
berikut.
1. Kebijakan ketenagakerjaan nasional.
2. Kebijakan ekonomi nasional.
3. Otonomi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah masing-masing yang
berorientasi pada resaurce based dan keunggulan komparatif spesifik lokal.
4. Pertumbuhan ekonomi.
5. Sistem informasi yang menyangkut jumlah populasi, pasar input dan output,
teknologi, dan sebagainya
b. Pasar Kerja
Kondisi pasar kerja dimaksudkan sebagai wujud terjadinya transaksi nsuplay dan
permintaan tenaga kerja , tingkat upah, tingkat keahlian, aspek gender, dan sebagainya yang
dapat mempengaruhi perencanaan SDM.
1. Lima penentu suplay tenaga kerja, yaitu :
1) Komposisi populasi berdasarkan jumlah, usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
2) Permintaan terhadap barang dan jasa.
3) Sifat teknologi produksi.
4) Tingkat partisipasi angkatan kerja, termasuk yang sedang mencari kerja dan
subkelompok pokok.
5) Tingkat upah umum.

4
2. Empat penentu pokok permintaan terhadap tenaga kerja yaitu tingkat upah umum,
tingkat pendidikan dan keterampilan kerja, sifat teknologi produksi, kondisi
kapasitas produksi dan keuntungan perusahaan.
3. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Permasalahan aspek perubahan keahlian dan keterbatasan personil yang
mempengaruhi perencanaan SDM suatu perusahaan meliputi sebagai berikut.
1) Lemahnya arah program pendidikan nasional yang kurang berorientasi
pada kebutuhan pasar.
2) Tingkat pengetahuan dan keahlian lulusan banyak yang belum memadai.
3) Perusahaan mengalami kekurangan tenaga ahli perencanaan SDM.
4) Pasar kerja mengalami kelebihan suplay karena sedang krisis ekonomi.

2.2 Tujuan Perencanaan SDM


Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu,
organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan
SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM
dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu
memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan
karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana
tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan
jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga
kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan
suatu organisasi.

2.3 Tipe Perencanaan SDM


Tipe perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan sistem
perencanaan tunggal.
1. Strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan
organisasi dalam lingkungan persaingan,
5
2. Operational planning, yang menunjukkandemand terhadap SDM, dan
3. Human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi kualitas dan
kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek dan jangka
panjang yang menmggabungkan program pengembangan dan kebijaksanaan
SDM.

2.4 Model Perencanaan SDM


Faktor-faktor lingkungan seperti halnya peluang pasar dan personal manajer strategis
dapat mempengaruhi perumusan tujuan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan dan
pengurangan tujuan dapat dipakai untuk mempertimbangkan rencana SDM. Pertumbuhan dan
pengurangan tujuan yang ingin dicapai dapat berupa hasil penjualan, pangsa pasar, ukuran
aset, penerimaan dari investasi, pengembangan barang dan jasa baru, jaringan penjualan, dan
pengembangan pasar. Implikasinya adalah perusahaan perlu menyesuaikan rencana strategis
MSDM dengan pertumbuhan dan pengurangan tujuan tersebut.
Perusahaan menguji kebutuhan keahlian masa depan menurut jabatan dan kategori
pekerjaan. Apalagi untuk menghadapi tuntutan pasar global yang tidak mungkin dihindari
oleh siapapun. Oleh karena itu, penting memperkirakan keterbatasan dan surplus SDM untuk
tiap kategori jabatan yang ada dalam perusahaan. Apabila tindakan-tindakan perusahaan telah
dilakukan dengan baik, maka perusahaan mengembangkan kebijakan, rencana, dan tujuan
MSDM yang baru, seperti rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan, kompensasi, promosi,
perhentian sementara, dan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan.

2.5 Perhitungan Biaya SDM


Biaya Sumber Daya Manusia (Human Resources Cost) berasal dari konsep umum
biaya. Biaya ini merupakan biaya – biaya yang lain, biaya sumber daya manusia mempunyai
komponen expenses dan aktiva atau bisa pula terdiri dari komponen biaya yang dikeluarkan
(outlay cost) maupun biaya peluang (opportunity cost). Biaya ini pula dapat merupakan
unsure biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
Biaya sumber daya manusia merupakan pengorbanan yang terjadi untuk memperoleh
dan mengembangkan manusia seperti biaya pendidikan dan pelatihan. Pengertian ini indentik
dengan konsep – konsep biaya orisinil untuk aktiva yang lain. Misalnya biaya orisinil dari
aktiva tetap adalah biaya yang terjadi untuk memperoleh sumber sumber daya ini.
Biaya sumber daya manusia secara tipikal termasuk biaya-biaya recruitmen atau
pengarahan, seleksi penerimaan penetapan orientasi dan pelatihan ditempat kerja. Beberapa
6
dari item ini adalah biaya langsung ( direct cost), sedangkan biaya lain adalah biaya tak
langsung ( indirect cost). Misalnya biaya gani dari seseorang calon pekerja adalah biaya
langsung pelatihan, sedangkan biaya dari waktu penyelia selama pelatihan adalah biaya tak
langsung.

2.6 Sistem Informasi SDM


Sistem pada dasarnya berarti suatu keseluruhan yang terdiri dari beberapa unsur yang
saling berkaitan dan saling pengaruh mempengaruhi. Setiap unsur tidak berdiri sendiri,
sehingga suatu sistem tidak sekedar terdiri dari penjumlahan unsur-unsurnya. Setiap unsurnya
mempunyai fungsi untuk mewujudkan sistem sebagai sebagai suatu kesatuan/keseluruhan
yang bermakna secara utuh. Jika salah satu unsur tidak berfungsi, maka fungsi dari semua
unsur yang lain akan terganggu, dan sistem menajdi tidak bermakna sebagaimana seharusnya.
Oleh karena itu jika menginginkan suatu sistem berfungsi secara maksimal, maka
seharusnyalah setiap unsurnya ditempatkan dan diperankan sebagaimana mestinya.
Sistem Informasi SDM dapat diartikan sebagai keseluruhan proses dalam
menghimpun, mencatat, menyimpan, menganalisis, dan melengkapi atau menghimpun
kembali data yang berkenaan dengan SDM untuk melayani pihak yang berwenang
menggunakannya dalam upaya mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang
kompetitif.
Untuk mewujudkan Sistem Informasi SDM agar bermakna bagi Manajemen SDM
dan berfungsi dalam mewujudkan Strategi Bisnis organisasi/perusahaan dalam mencapai
tujuan, setiap unsurnya harus berperan sesuai fungsinya masing-masing. unsur-unsur
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pengelola Informasi, yang menjalankan fungsi menghimpun, mencatat, menyimpan,
mengenalisis dan melengkapi/menghimpun kembali informasi tentang SDM (Manajer
SDM).
b. Sumber Informasi, yang berkewajiban memberikan informasi mengenai dirinya
sebagai Tenaga Kerja (semua SDM termasuk para manjer).
c. Pemakai Informasi (para manajer sesuai divisi/departemen dan wewenangnya masing-
masing).
d. Saluran (channel), seluruh saluran kegiatan Manajemen SDM secara efektif dan
efesien.
e. Informasi yang berkenaan dengan kecukupan, ketepatan, keakuratannya.

7
Dengan kemajuan teknologi yang pada penghujung abad XX dan telah menghasilkan
teknologi komputer, maka banyak organisasi/perusahaan yang mampu mendukung dan
mengembangkan Sistem Informasi yang mampu mendukung secara maksimal pencapaian
tujuan bisnis perusahaan. Sebaliknya juga penggunaan teknologi tersebut, sering
menimbulkan masalah yang menyangkut pengamanan data/informasi. Dengan kata lain
semakin sulit memelihara kerahasiaan data bisnis perusahaan, juga termasuk dalam
merahasiakan data pribadi pekerja. Di satu sisi kondisi itu dapat diatasi secar teknis,
diantaranya dengan mempergunakan kode-kode rahasia yang rumit dan teliti dan hanya
diketahui oleh pihak pengelola yang benar-benar dipercaya. Di samping itu dapat juga
ditempuh dengan menetapkan penentuan pelarangan sesuai keperluan dalam melindungi
kerahasian informasi. Ketentuan pelarangan itu harus mengatur dengan tegas mengenai jenis
infomasi dan penjabat pada jenjang apa saja yang dibenarkan meminta dan mempergunkan
informasi dan penjabat pada jenjang apa saja yang dibenarkan meminta dan mempergunakan
informasi SDM yang dimiliki Manajer SDM.
Untuk memelihara kerahasian informasi SDM, agar Sistem Infomasi SDM berfungsi
secara maksimal, dapat ditempuh langkah-langkah pengamanan sebagai berikut:
a. Rancangkan dan tetapkan kebijaksanaan atau peraturan tentang hal-hal sebabai
berikut:
- Tipe atau jenis data yang boleh diberikan atau diminta berdasarkan posisi/jabatan
pihak yang memerlukannya, sehubungan dengan itu untuk data/informasi yang
sangat rahasia, dapat ditetapkan secara tegas hanya dapat diberikan dengan
persetujuan lisan atau tertulis dari pucuk pimpinan (top manager).
- Berusaha menggunakan metode yang paling tepat dalam menghimpun
informasi/data yang bersifat rahasia.
- Meningkatkan sistem pengamanan tempat penyimpanan informasi dan mengatur
informasi yang boleh dan tidak boleh disebarkan, serta siapa saja yang boleh
menerimanya.
- Menetapkan pekerja yang tidak dibenarkan meminta dan menggunakan informasi,
berdasarkan posisi/kedudukannya dalam organisasi/ perusahaan.
- Megeluarkan release intern tentang pekerja yang telah keluar, agar tidak diberikan
pelayanan jika meminta informasi tentang SDM.
- Keluarkan release jika terjadi penyalahgunaan infomasi yang dilarang, agar tidak
berulang.

8
b. Jelaskan pada semua pekerja tentang kebijaksanaan pengelolaan informasi SDM dan
jaminan kerahasiaanya, agar tidak ragu-ragu memberikan informasi tentang dirinya
masing-masing.
c. Ikuti dan laksanakan ketentuan-ketentuan formal dari pemerintah yang berkenaan
dengan penghormatan dan perlindungan hak-hak individu, terutama yang berhubungan
dengan infomasi tentang pribadi, agar tidak terjadi permasalahan yang harus
diselsaikan diluar perusahaan, jika terdapat pekerja yang merasa hak-hak pribadinya
dilanggar.
d. Tetapkan kebijaksanaan tentang propek pekerjaan bagi para pekerja yang tidak akan
merugikan hak-haknya sebagi individu. Misalnya dalam pengupahan, promosi, dan
lain-lain yang akan dilakukan secara adil, sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi.
e. Tetapkan kebijaksanaan bahwa para manajer dan non manajer yang terbukti melanggar
hak-hak pribadi pekerja, akan dikenai sanksi disiplin atau bahkan dapat diberhentikan.

Langkah-langkah seperti dikemukakan di atas, akan memungkinkan Sistem Informasi


SDM dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi memperoleh,
memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan
perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa mendatang. Dan manfaat dari
Perencanaan SDM diantaranya Meningkatkan Sistem Informasi SDM, Meningkatkan
pendayagunaan SDM, Menyelaraskan aktivitas SDM, Menghemat tenaga kerja, waktu, dan
dana, Mengembangkan dan menambah informasi SDM, mempermudah pelaksanaan
koordinasi SDM oleh Manajer SDM, dan lain sebgainya.
Perencanaan SDM berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai
perusahaan, karena pada dasarnya sasaran perusahaan adalah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perusahaan yang tidak membuat perencanaan SDM sering ditemukan bahwa
mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan tujuan dari perusahaan yang
efisien dan efektif. Produktivitas dari suatu perusahaan akan meningkat apabila SDM yang
ada pada perusahaan tersebut merupakan orang-orang yang sudah direncanakan dan
disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut. Melalui perencanaan dapat
mempermudah setiap upaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena sejak penyusunan
hingga pelaksanaannya perlu melibatkan semua pihak, karena rencana hanyalah sebagai alat
bukan tujuan. Sebab itu, melalui rencana yang dibuat dengan baik maka tujuan perusahaan
akan tercapai.
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah sistem yang
mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang
diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan berbagai informasi mengenai pegawai
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia sangat
penting dalam suatu perusahaan, karena kesuksesan suatu perusahaan salah satunya
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang terdapat dalam perusahaan tersebut.

10
DAFTAR ISI

 Adrizayani, Shafira. Jurnal Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Materi-1


 http://mgt-sdm.blogspot.com/2013/03/metode-pengukuran-akuntansi-sumber-
daya_27.html
 https://sandyjarsan.blogspot.com/2017/01/makalah-perencanaan-msdm-dan-
sistem.html
 http://yathimaryathie.blogspot.com/2017/01/makalah-perencanaan-sdm.html

11

Anda mungkin juga menyukai