Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam
mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Fungsi dari ASN berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014
pasal 10 menyebutkan bahwa 1) Pelaksana kebijakan publik, 2)
Pelayan publik, 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Dari ketiga fungsi
tersebut salah satu fungsi ASN adalah sebagai Pelaksana kebijakan
publik yang juga merupakan fungsi dari petugas kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Bedasarkan Undang-undang Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Pasal 32 menyebutkan perawat mendapat limpahan tugas yang
bersifat delegatif dan mandat. Salah satu contohnya adalah pemberian
obat yang merupakan tanggung jawab dari seorang dokter, namun
perawat memiliki limpahan tugas untuk memberikan obat kepada
pasien secara aman dengan menerapkan prinsip tujuh benar (Hura,
2014)
Prinsip tujuh benar dalam pemberian obat dianggap lebih tepat
karena dapat diperlukan sebagai upaya pertanggung gugatan secara
legal atas tindakan petugas yang dilakukan, dan sebagai perlindungan
baik untuk petugas sendiri terhadap tuntutan hukum, maupun untuk
pasien terhadap kecacatan atau bahkan kematian yang timbul sebagai
akibat kesalahan pemberian obat (Harmiady, 2014).
Prinsip tujuh benar merupakan sebuah prosedur yang dimiliki oleh
perawat di rumah sakit dalam menjalankan tugasnya saat memberikan
obat kepada pasien. Adapun prinsip tujuh benar tersebut yaitu : benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute pemberian,

1
benar dokumentasi dan benar informasi (Harmiady, 2014).
Kejadian kesalahan pemberian obat dirumah sakit seharusnya zero
error karena dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan pasien
memperpanjang hari rawat inap, menambah biaya perawatan, serta
terburuk dapat menghilangkan nyawa pasien (Potter & Perry, 2010).
Pada dasarnya obat merupakan racun bagi tubuh manusia apabila
pemberiannya tidak sesuai dengan prosedur yang tepat, akan tetapi
apabila diberikan sesuai dengan prosedur yang tepat, obat dapat
menyembuhkan pasien tersebut (Hardianti, 2016).
Kesalahan pemberian obat diperkirakan 1 dari 10 pasien diseluruh
dunia, tipe kesalahan yang menyebabkan kematian pada pasien
meliputi 40,9%, salah dosis, 16% salah obat, dan 9,5% salah rute
pemberian. Kejadian ini akan terus meningkat apabila tidak adanya
kesadaran dari perawat dalam melakukan pemberian obat sesuai
dengan prinsip pemberian obat yang berlaku dirumah sakit (Pranasari,
2016).
Kesalahan dalam pemberian obat yang dilakukan oleh perawat
dapat terjadi karena dipengaruhi berbagai ragam faktor. Salah satunya
disebabkan oleh perilaku kinerja perawat yang tidak menerapkan
prinsip tujuh benar pemberian obat. Menurut Gibson, kinerja
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor individu, psikologis, dan
organisasi (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan di ruang Imam Bonjol, sekitar 30%
pelaksanaan metode tujuh benar saat pemberian obat oral
dilakukan oleh perawat sehingga berisiko terjadinya medical
errors. Dengan adanya masalah diatas penulis merasa tertarik untuk
mengangkat isu tentang kurangnya pengetahuan perawat dalam
pemberian obat oral dengan metode tujuh benar di ruang Imam
Bonjol sebagai tugas dalam menyusun rancangan aktualisasi.

2
1.2 Tujuan
Tujuan dalam rancangan Aktualisasi dan habituasi ini yaitu:
1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi
2. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta
Pelatihan Dasar CPNS yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA di instansi kerja masing-masing

1.3 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan Aktualisasi
dan Habituasi ini yaitu:
1. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-
hari di satuan kerja masing masing
2. Bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Provinsi
Jawa Timur
Membantu kegiatan pembelajaran kepada calon pegawai negeri
sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
dapat menambah bahan kepustakaan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan
mutu program pendidikan calon pegawai negeri sipil angkatan
selanjutnya
3. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kabupaten
Malang
Kegunaan bagi rumah sakit adalah dapat meningkatkan mutu
pelayanan, sehingga seluruh perawat dapat mengetahui tentang
pentingnya pemberian obat oral dengan metode tujuh benar.
1.4 Ruang Lingkup
Rancangan aktualisasi ini merupakan suatu gagasan atau usulan
untuk memecahkan permasalahan di Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang. Rancangan aktualisai ini adalah

3
implementasi dari nilai nilai dasar ASN dalam tugas di unit kerja demi
meningkatkan mutu pelayanan kepada seluruh masyarakat yang
berkunjung. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada 16 Agustus –
16 September 2019 adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Mencari referensi dan mengumpulkan literatur tentang metode
tujuh benar pemberian obat
3. Merancang dan mencetak media inovasi
4. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan kepala ruang dan
rekan kerja
5. Melakukan kegiatan penyuluhan
6. Melaksanakan kegiatan tujuh benar pemberian obat
7. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan tujuh benar pemberian
obat
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

4
BAB II
GAMBARAN INSTITUSI
2.1 Deskripsi Institusi
RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang merupakan salah satu
rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Malang yang menjadi pusat
rujukan bagi masyarakat Kabupaten Malang terutama di wilayah
selatan. Lahan yang dimiliki adalah seluas 32.140 m 2 dengan luas
bangunan sekitar 17.550 m2.
RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah Rumah Sakit
Tipe B Non Pendidikan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : Kep. Menkes No.811/ Menkes/SK/X/ 2006 tentang
Peningkatan Kelas RSUD Kanjuruhan milik Pemerintah Kabupaten
Malang Propinsi Jawa Timur dan Peraturan Bupati Malang Nomor :
33 Tahun 2014 Tentang Organisasi Perangkat Daerah RSUD
Kanjuruhan. Sifat bisnis adalah sosio ekonomi atau non profit dan
lebih menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat tidak
mampu dan sekaligus sebagai pusat rujukan di wilayah Kabupaten
Malang terutama wilayah bagian selatan.
Sebagai salah satu unsur pendukung dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten Malang, RSUD Kanjuruhan berperan aktif
mengambil bagian dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bupati
Malang dan Wakil Bupati Malang 2016 - 2021, yaitu “Terwujudnya
Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB MANETEP” dengan
mengemban misi utama memberikan pelayanan di bidang kesehatan
dan pengobatan perorangan kepada seluruh lapisan masyarakat.

2.2 Visi, Misi dan Motto


Secara umum kedudukan, tugas dan fungsi unit kerja RSUD
Kanjuruhan harus berdasarkan pada visi dan misi. RSUD
Kanjuruhan memiliki visi yaitu menjadi rumah sakit terbaik dan
bermutu. Adapun misi RSUD Kanjuruhan antara lain :
1. Meningkatkan performance rumah sakit dan optimalisasi layanan

5
2. Memberikan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakat
secara komprehensif dan professional
3. Mewujudkan pelayanan public yang invatif
4. Melaksanakan pola pengellaan keuangan badan layanan umum
daerah (BLUD) secara efektif dan efisien
5. Mewujudkan sumber daya manusia yang sejahtera
Disamping itu RSUD Kanjuruhan memiliki motto yaitu “Kepuasan
Anda Adalah Tujuan Utama Layanan Kami” serta selain itu terdapat 5
nilai ( value) yang ada di RSUD Kanjuruhan antara lain :
1. Cinta kasih
2. Tulus ikhlas
3. Kejujuran
4. Profesional
5. Kebersamaan

2.3 Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 33 tahun 2014
tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan, maka struktur organisasi ..terdiri dari:
1) Direktur
2) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :
a) Bidang Pelayanan Medik, membawahi :
 Seksi Pelayanan Medik;
 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik.
b) Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi :
 Seksi Pelayanan Keperawatan
 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan
c) Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang, membawahi :
 Seksi Sarana dan Pelayanan Penunjang;
 Seksi Monitoring dan Evaluasi Sarana Penunjang.
3) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, membawahi :
a) Bagian Umum dan Kepegawaian, membawahi :
 Sub Bagian Umum;
 Sub Bagian Kepegawaian;

6
 Sub Bagian Perlengkapan.
b) Bagian Keuangan, membawahi :
 Sub Bagian Penerimaan;
 Sub Bagian Pengeluaran;
 Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.
c) Bagian Perencanaan Program, Rekam Medik, Evaluasi dan
Pelaporan serta Humas dan Pemasaran, membawahi :
 Sub Bagian Perencana Program;
 Sub Bagian Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan;
 Sub Bagian Humas dan Pemasaran.
4) Unit – unit Non Struktural :
a) Komite, terdiri dari :
 Komite Farmasi dan Terapi;
 Komite Medik;
 Komite Keperawatan;
 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
b) Instalasi
Instalasi-instalasi yang ada di RSUD Kanjuruhan adalah :
 Instalasi Gawat Darurat;
 Instalasi Rawat Jalan;
 Instalasi Rawat Inap;
 Instalasi Bedah Sentral;
 Instalasi Anastesiologi dan Terapi Intensif;
 Instalasi Hemodialisa;
 Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu (IPPT);
 Instalasi Pelayanan Khusus;
 Instalasi Rehabilitasi Medik;
 Instalasi Peristi dan Persalinan Komprehensif;
 Instalasi Gizi;
 Instalasi Patologi Klinik;
 Instalasi Radiologi;

7
 Instalasi Farmasi;
 Instalasi Sterilisasi Sentral;
 Instalasi Kedokteran Kehakiman;
 Instalasi Pemeliharaan Sarana;
 Instalasi Sanitasi Lingkungan;
 Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
 Instalasi Pelatihan;
 Instalasi Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan;
 Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS);
 Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit;
 Instalasi Peningkatan Mutu Rumah Sakit.
c) Satuan Pengawas Internal (SPI)
d) Staf Medik Fungsional
Staf Medik Fungsional dikelompokkan menjadi :
 SMF Penyakit Dalam;
 SMF Anak;
 SMF Saraf;
 SMF Bedah Saraf dan Urologi;
 SMF Obstetri & Ginekologi (Kebidanan & Kandungan);
 SMF Orthopedi dan Traumatologi;
 SMF Paru , Kulit & Kelamin;
 SMF THT;
 SMF Mata;
 SMF Jantung;
 SMF Gigi dan Mulut;
 SMF Anestesi;
 SMF Radiologi;
 SMF Patologi Klinik;
 SMF Umum.

8
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Kanjuruhan

9
2.4 Uraian Tugas Jabatan
Dalam tugasnya sebagai perawat, berdasarkan Permenpan
Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8, dengan rincian kegiatan perawat
kategori keahlian sesuai dengan jenjang jabatan perawat terampil
sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif
5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
6) Menfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif
7) Memberikan oksigenasi sederhana
8) Memberikan bantuan hidup dasar
9) Melakukan pengukuran antropometri
10)Melakukan fasilitas pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11) Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
12)Melakukan mobilisasi posisi pasien
13)Mempertahankan posisi anatomis pasien
14)Melakukan fiksasi fisik
15)Menfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16)Menfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17)Menfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung
kenyamanan pasien
18)Melakukan pemeliharaan diri pasien
19)Memandikan pasien
20)Membersihkan mulut pasien
21)Melakukan kompres hangat/dingin
22)Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan
23)Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
24)Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal
25)Memberkan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
26)Memberikan dukungan dalam proses kehilangan
27)Menfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
28)Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
29)Menyusun rencana kegiatan individu perawat

10
30)Melaksanakan kegiatan bantuan/ pasrtisipasi kesehatan
31)Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
32)Melaksanakan penangglangan penyakit/wabah tertentu
33)Dan melakukan supervise lapangan

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Kanjuruhan No.


188.4/ /KEP/35.07.208/2018 tugas pokok dan fungsi perawat adalah:
1) Memelihara kebersihan ruangan rawat dan lingkungannya
2) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku
3) Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai
4) Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnose
keperawatan, sesuai batas kewenangannya
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya
6) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya
7) Melatih/membantu pasien untuk melakukan latihan gerak
8) Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas
tinggi, kolaps keracunan, henti nafas dan henti jantung) sesuai
dengan protap yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan
tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/dokter
jaga
9) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya
10)Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan
ang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas
kemampuan
11) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan
12)Melaksanakan tugas pagi,sore, malam, dan hari libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas
13)Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
rawat
14)Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
perawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran
atas izin atasan

11
15)Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai dengan standart
asuhan keperawatan
16)Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas penggant
secara lisan maupun tertulis, pada saat penggatian dinas
17)Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya sesuai dengan keaadan
18)Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan
19)Melatih pasien untuk melakukan keperawatan di rumah,
misalnya:
a. Merawat luka
b. Melatih anggota gerak
20)Menyiapkan pasien yang akan pulang

12
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
3.1 Penetapan Isu Yang Diangkat
Unit kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruan Kabupaten Malang
Jabatan
Perawat Terampil
Pekerjaan dan uraian tugas
Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang menjadi
tanggung jawab peserta dalam menjalankan tugas jabatan sebagai
perawat terampil rumah sakit umum daerah kanjuruhan kabupaten
malang, yaitu:
1) Memelihara kebersihan ruangan rawat dan lingkungannya
2) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku
3) Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnose
keperawatan, sesuai batas kewenangannya
4) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan
5) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
rawat
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
perawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran
atas izin atasan
7) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya sesuai dengan keaadan
8) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan
9) Melatih pasien untuk melakukan keperawatan di rumah

3.1.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan pengalaman bertugas di Rumah Sakit Umum
Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagai perawat
terampil, penulis menemukan beberapa masalah atau isu dalam
pelayanan. Identifikasi isu yang didapat berdasarkan
pengamatan dan informasi dari perawat yang berada di Ruang

13
Imam Bonjol. Berdasarkan isu-isu yang sudah terpilih dan
menganalisis menggunakan metode AKPL dan USG, isu yang
terpilih akan dijabarkan menjadi serangkaian kegiatan-kegiatan
yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), perintah
pimpinan maupun inovasi yang berasal dari penulis untuk
mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan.
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, pengajuan
gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusun daftar
kegiatan, tahapan kegiatan dan output kegiatan,
mendeskripsikan ketertarikan antara rencana kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan nilai-nilai dasar ASN
yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Identifikasi berbagai
isu yang ada diantaranya yaitu:
1. Masih rendahnya kepatuhan petugas dalam melakukan cuci
tangan sebelum dan setelah melakukan kontak dengan
pasien di ruang Imam Bonjol
2. Masih rendahnya pelaksanaan manajemen linen
menggunakan metode FIFO yang dilakukan petugas di
ruang Imam Bonjol
3. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pemberian obat oral
dengan metode tujuh benar di ruang Imam Bonjol
4. Masih rendahnya pengetahuan keluarga pasien tentang
pemakaian masker di kamar isolasi Ruang Imam Bonjol
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang resiko
membawa anak usia di bawah 10 tahun saat berkunjung di
Ruang Imam Bonjol
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama
yang dapat dicari solusi berdasarkan Tupoksi. Selanjutnya penulis
menganalisis isu tersebut menggunakan Metode AKPL yaitu: A
(Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk
mengetahui isu mana yang dominan nilai AKPL

14
Tabel 1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No ISU A K P L Total

1 Masih rendahnya kepatuhan petugas 4 3 4 4 15


dalam melakukan cuci tangan sebelum dan
setelah melakukan kontak dengan pasien
di ruang Imam Bonjol
2 Masih rendahnya pelaksanaan manajemen 3 2 3 3 11
linen menggunakan metode FIFO yang
dilakukan petugas di ruang Imam Bonjol
3 Kurangnya pengetahuan perawat dalam 4 5 5 4 18
pemberian obat oral dengan metode tujuh
benar di ruang Imam Bonjol
4 Masih rendahnya pengetahuan keluarga 4 3 4 3 14
pasien tentang pemakaian masker di
kamar isolasi Ruang Imam Bonjol
5 Kurangnya pengetahuan masyarakat 3 2 3 3 11
tentang resiko membawa anak usia di
bawah 10 tahun saat berkunjung di Ruang
Imam Bonjol

Adapun kriteria penetapan Indikator AKPL yaitu:


Aktual :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi bahan pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan
5. Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematic
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks

15
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusi
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realitas
3. Cukup masuk akal dan realities
4. Masuk akal dan realities
5. Masuk sangat komplek sehingga perlu di carikan solusi

Dari beberapa kasus yang telah diidentifikasi menggunakan


metode AKPL selanjutnya dilakukan pengukuran untuk
menentukan isu utama dengan mengambil 3 isu dengan nilai
tertinggi. Metode yang digunakan untuk menentukan isu utama
dengan menggunakan USG yaitu dengan menilai skor ditinjau
dari tiga criteria Urgency (U); segera mendesak suatu isu harus
dibahas, Seriousness (S); seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan, dan
Growth (G); seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak segera di tangani.

Tabel 2 Analisis Penetapan Isu Metode USG


No Isu U S G Total
1 Masih rendahnya kepatuhan petugas dalam 4 4 4 12
melakukan cuci tangan sebelum dan setelah
melakukan kontak dengan pasien di ruang
Imam Bonjol
2 Kurangnya pengetahuan perawat dalam 5 5 4 14
pemberian obat oral dengan metode tujuh
benar di ruang Imam Bonjol
3 Masih rendahnya pengetahuan keluarga pasien 4 3 3 10
tentang pemakaian masker di kamar isolasi
Ruang Imam Bonjol

16
Kriteria penetapan
Urgency :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Seriousness :
1. Akibat yang tidak ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang

3.1.2 Penetapan Isu


Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu : “Pengetahuan
perawat dalam pemberian obat oral dengan metode tujuh benar
di ruang Imam Bonjol masih kurang”. Hal ini berdasarkan skor
yang tertinggi dari tiga kriteria, yaitu urgency (kegawatan),
seriousness (mendesak) dan growth (pertumbuhan), sehingga
pemahaman keamanan pemberian obat oral yang dilakukan
petugas sangat perlu untuk ditingkatkan. Tindakan pemberian
obat sangat rentan terjadinya kekeliruan apabila tidak dilakukan
secara benar menggunakan metode tujuh benar.
Berdasarkan isu yang telah ditetapkan terdapat penyebab
munculnya permasalahan terkait RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang adalah pengetahuan perawat mengenai metode tujuh
benar pemberian obat masih kurang sehingga perlu dilakukan
penyuluhan dan evaluasi. Dengan berbagai pertimbangan jika
isu ini tidak dipecahkan dapat menimbulkan dampak berupa:

17
1) Resiko terjadinya kesalahan dalam pemberian obat
2) Berdampak buruk bagi kesehatan pasien
3) Menurunkan mutu Rumah Sakit
Maka dapat dilaksanakan upaya kegiatan dalam rangka
untuk “Peningkatan pengetahuan perawat dalam pemberian
obat oral dengan metode tujuh benar di ruang Imam Bonjol”.
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu yaitu peningkatan
keamanan pemberian obat injeksi di Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang :
1) Melakukan konsultasi dengan mentor
2) Mencari referensi dan literatur tentang metode tujuh benar
pemberian obat
3) Merancang dan mencetak media inovasi
4) Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan kepala ruang dan
rekan kerja
5) Melakukan kegiatan penyuluhan kepada petugas
6) Melaksanakan pemasangan poster dan label identitas loker
7) Melaksanakan kegiatan tujuh benar pemberian obat
8) Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan tujuh benar pemberian
obat
9) Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi
3.3 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Melakukan konsultasi dengan mentor


aktualisasi

Mencari referensi dan mengumpulkan literatur tentang metode


tujuh benar pemberian obat

Merancang dan mencetak media inovasi


aktualisasi

Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan kepala ruang dan rekan kerja
aktualisasi
18
Melakukan kegiatan penyuluhan kepada petugas

Melaksanakan pemasangan poster dan label identitas loker


obat obat

Melaksanakan kegiatan tujuh benar pemberian obat

Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan tujuh benar pemberian obat

Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi

Gambar 2 Diagram Alur

19
3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahap kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi dan misi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan bahan 1. Lembar Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional
konsultasi rancangan aktualisasi konsultasi (tanggung jawab berkontribusi pada (melaksanakan
2. Foto
dengan untuk berkoordinasi dalam menjelaskan visi dan misi rumah tugas sesuai
dokumentasi
mentor dengan mentor permasalahan yang sakit yaitu sebagai arahan mentor)
3. Laporan
2. Memaparkan rencana
dijadikan isu) perwujudan
hasil atau 2. Kebersamaan
penyusunan kegiatan
pelayanan
putusan Nasionalisme (saling
yang akan dilakukan
perawatan yang
3. Merangkum dan rancangan (koordinasi dengan menghargai dan
mendukung
menganalisis hasil aktualisasi mentor serta menghormati)
terbentuknya rumah
koordinasi menghargai saran
sakit terbaik dan 3. Kejujuran
dan perdapat dalam
bermutu dan (Melaporkan apa
diskusi)
meningkatkan adanya sesuai
Etika public performance rumah kejadian

20
(bersikap hormat, sakit dan sebenarnya )
sopan dan santun optimalisasi layanan
kepada mentor)

Komitmen Mutu
(memaparkan inovasi
dalam mengatasi isu)

2 Mencari 1. Mengumpulkan data 1. Print out Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional


referensi dan dan referensi terkait sumber (bertanggung jawab berkontribusi pada (melaksanakan
mengumpulkan pembuatan rancangan referensi dalam mencari data visi dan misi rumah tugas sesuai
literatur aktualisasi dan referensi yang sakit yaitu sebagai arahan mentor)
2. Mengumpulkan
tentang valid ) perwujudan
2. Kejujuran
sumber sumber yang
metode tujuh pelayanan
Komitmen mutu (memaparkan
akan digunakan
benar perawatan yang
(referensi dan literatur hasil sesuai
sebgai bahan
pemberian mendukung
harus sesuai agar dengan kondisi
obat terbentuknya rumah
materi bermutu) nyata/riil)
sakit terbaik dan
bermutu dan
meningkatkan
performance rumah
sakit dan
optimalisasi layanan
21
3 Merancang 1. Membuat desain 1. Lembar Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional
dan mencetak poster dan label konsultasi (bertanggung jawab berkontribusi pada (membuat tugas
2. Print out
media identitas loker obat atas pembuatan hasil visi dan misi rumah sesuai arahan
2. Melakukan konsultasi poster
inovasi : ide kreatif) sakit yaitu sebagai mentor)
desain poster dan
poster dan perwujudan
label identitas loker Komitmen Mutu
label identitas pelayanan
obat (menampilkan
loker obat perawatan yang
3. Mencetak poster dan inovasi dalam
mendukung
label identitas loker mengatasi isu )
terbentuknya rumah
obat
Etika Publik sakit terbaik dan
(bersikap hormat, bermutu dan
sopan dan santun meningkatkan
kepada mentor) performance rumah
sakit dan
optimalisasi layanan
4 Melakukan 1. Memaparkan isu dan 1. Notulen Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional
koordinasi dan gagasan/ide kegiatan kritik dan (bertanggung jawab berkontribusi pada (bisa bekerja
sosialisasi kepada kepala ruang saran dalam menyampaikan visi dan misi rumah sama dengan
2. Foto
dengan kepala 2. Meminta ijin dan saran rencana kegiatan) sakit yaitu sebagai atasan dan
dokumentasi
ruang dan kepada kepala ruang perwujudan rekan kerja)
kegiatan
rekan kerja untuk melakukan Etika Publik pelayanan
2. Kebersamaan
sosialisasi rencana (bersikap hormat, perawatan yang
(dapat
22
kegiatan kepada sopan dan santun mendukung berkolaborasi
rekan kerja kepada kepala ruang terbentuknya rumah dengan atasan
3. Melakukan sosialisasi dan rekan kerja) sakit terbaik dan dan rekan kerja)
rencana kegiatan bermutu dan
kepada rekan kerja Nasionalisme meningkatkan
(berkoordinasi performance rumah
dengan kepala ruang sakit dan
dan rekan kerja untuk optimalisasi layanan
menyamakan
persepsi serta
menghargai saran
dan pendapat )
5 Melakukan 1. Koordinasi dengan 1. Print out Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesion
kegiatan mentor dan kepala daftar hadir (bertanggung jawab berkontribusi pada al (kompeten
penyuluhan ruang untuk peserta dalam kegiatan visi dan misi rumah dan bertanggung
2. Undangan
kepada pelaksanaan penyuluhan) sakit yaitu sebagai jawab)
penyuluhan
petugas penyuluhan perwujudan
3. Notulensi Etika Publik 2. Kebersa
2. Melakukan kegiatan
pelayanan
kegiatan (bersikap hormat, maan (dapat
penyuluhan kepada
4. Foto perawatan yang
sopan dan santun berkolaborasi
petugas
dokumentasi mendukung
saat koordinasi dan dengan atasan
kegiatan terbentuknya rumah
penyuluhan) dan rekan kerja)
sakit terbaik dan 3. Tulus
23
Nasionalisme bermutu dan ikhlas
(berkoordinasi meningkatkan (melakukan
dengan kepala ruang performance rumah tugas tampa
dan rekan kerja sakit dan mengharap
dalam pelaksanaan optimalisasi layanan imbalan)
penyuluhan serta
menghargai saran
dan pendapat)

6 Melaksanakan 1. Meminta ijin dan saran 1. Notulen Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profes
pemasangan kepada kepala ruang kritik dan (bertanggung jawab berkontribusi pada ional (kompeten
poster dan terkait lokasi saran atas pembuatan hasil visi dan misi rumah dan
2. Foto
label identitas pemasangan poster ide kreatif) sakit yaitu sebagai bertanggung
dokumentasi
loker obat dan label identitas perwujudan jawab)
kegiatan Etika Publik
loker obat pelayanan
(bersikap hormat, 2. Keber
2. Memasang poster
perawatan yang
3. Memasang label sopan dan santun samaan (dapat
mendukung
identitas loker obat kepada kepala ruang) berkolaborasi
terbentuknya rumah
dengan rekan
Nasionalisme sakit terbaik dan
kerja)
(berkoordinasi bermutu dan
dengan kepala ruang meningkatkan 3. Tulus
untuk menyamakan performance rumah ikhlas

24
persepsi serta sakit dan (melakukan
menghargai saran optimalisasi layanan tugas tampa
dan pendapat ) mengharap
imbalan)
Komitmen Mutu
(menjalankan inovasi
dalam mengatasi isu )

7 Melaksanakan 1. Merancang instrumen 1. Lembar Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional


kegiatan tujuh monitoring kegiatan konsultasi (bertanggung jawab berkontribusi pada (membuat tugas
benar tujuh benar pemberian mentor atas pembuatan visi dan misi rumah sesuai arahan
2. Print out
pemberian obat instrumen monitoring) sakit yaitu sebagai mentor)
2. Berkoordinasi dengan instrumen
obat perwujudan
Komitmen Mutu 2. Kebersamaan
mentor dalam monitoring
pelayanan
(menampilkan (saling
pembuatan instrumen kegiatan
perawatan yang
inovasi dalam menghargai dan
monitoring kegiatan tujuh benar
mendukung
mengatasi isu ) menghormati)
tujuh benar pemberian pemberian
terbentuknya rumah
obat obat
Nasionalisme sakit terbaik dan
3. Mencetak instrumen 3. Foto
(berkoordinasi bermutu dan
monitoring kegiatan dokumentasi
dengan mentor untuk meningkatkan
tujuh benar pemberian
menyamakan performance rumah
obat
persepsi serta sakit dan
menghargai saran optimalisasi layanan
25
dan pendapat )

Etika Publik
(bersikap hormat,
sopan dan santun
kepada mentor)
8 Monitoring 1. Melakukan evaluasi 1. Foto Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional
evaluasi menggunakan dokumentasi (bertanggung jawab berkontribusi pada (tanggung
kegiatan tujuh instrumen monitoring 2. Instrumen dan transparan dalam visi dan misi rumah jawab)
benar kegiatan tujuh benar monitoring kegiatan evaluasi sakit yaitu sebagai
2. Kejujuran
pemberian pemberian obat kegiatan serta perwujudan
(memaparkan
2. Membuat laporan hasil
obat oral 3. Lembar pendokumentasian) pelayanan
hasil sesuai
monitoring kegiatan
konsultasi perawatan yang
3. Melakukan konsultasi Nasionalisme dengan kondisi
mentor mendukung
laporan hasil (koordinasi dengan nyata/riil)
terbentuknya rumah
monitoring kegiatan mentor serta
sakit terbaik dan 3. Kebersamaan
menghargai saran
bermutu dan (saling
dan perdapat dalam
meningkatkan menghargai dan
diskusi )
performance rumah menghormati)
Etika publik (tetap sakit dan
menjaga sopan, optimalisasi layanan
santun dalam

26
kegiatan monitoring)

Anti Korupsi (jujur


dalam pelaksanaan
kegiatan evaluasi dan
menolak paksaan dari
pihak manapun untuk
mengubah hasil)
9 Menyusun 1. Melakukan konsultasi 1. Laporan Akuntabilitas Kegiatan ini 1. Profesional
laporan hasil dengan mentor dalam hasil (bertanggung jawab berkontribusi pada (Bertanggung
kegiatan penyusunan laporan aktualisasi atas penyusunan visi dan misi rumah jawab)
2. Lembar
aktualisasi hasil aktualisasi laporan serta sakit yaitu sebagai
2. Kejujuran
2. Membuat laporan pengesahan
transparan terhadap perwujudan
(Melaporkan apa
hasil aktualisasi aktualisasi
hasil kegiatan) pelayanan
3. Mencetak laporan 3. Foto adanya sesuai
perawatan yang
hasil aktualisasi dokumentasi Nasionalisme kejadian
mendukung
(berkoordinasi sebenarnya)
terbentuknya rumah
dengan mentor 3. Profesional
sakit terbaik dan
dalam penyusunan (Melakukan
bermutu dan
laporan serta konsultasi
meningkatkan
menghargai saran dengan atasan,
performance rumah
dan pendapat ) atau dengan
sakit dan
kata lain bekerja
27
Etika publik optimalisasi layanan mengikuti
(bersikap hormat, struktur yang
sopan dan santun ada)
kepada mentor )
4. Kebersamaan
Anti Korupsi (jujur (saling
dalam pemaparan menghargai dan
hasil kegiatan menghormati)
evaluasi dan menolak
paksaan dari pihak
manapun untuk
mengubah hasil)

28
3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilakukan selama off campus (4 minggu)
dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 3 Matriks Kegiatan Aktualisasi
AGUSTUS SEPTEMBER
No. Kegiatan
3 4 1 2
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
Mencari referensi dan mengumpulkan
2. literatur metode tujuh benar pemberian
obat
Merancang dan mencetak media
3.
inovasi : leaflet
Melakukan koordinasi dan sosialisasi
4.
dengan kepala ruang dan rekan kerja
Melakukan kegiatan penyuluhan
5.
kepada petugas
Melaksanakan pemasangan poster
6.
dan label identitas loker obat
Melaksanakan kegiatan tujuh benar
7.
pemberian obat
Monitoring evaluasi kegiatan tujuh
8.
benar pemberian obat
9. Membuat laporan hasil aktualisasi.

29
BAB 4
PELAKSANAAN AKTUALISASI
1.5 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN bagi perawat di
ruang Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan Kabupten Malang pada masa off
campus dilakukan sejak tanggal 16 Agustus—14 September 2019. Setelah
melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis membuat laporan hasil
aktualisasi yang telah dilakukan berdasarkan tahapan kegiatan yang telah
dibuat dan disetujui sebelumnya oleh coach dan mentor. Berikut adalah
hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan:
Tabel 4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Hasil
1 Melakukan konsultasi dengan Rancangan aktualisasi yang telah
mentor diseminarkan sebelumnya
dikonsultasikan kembali kepada
mentor untuk mengecek kembali
catatan-catatan dan perbaikan yang
diberikan oleh penguji, mentor,dan
coach
2 Mencari referensi dan Berkoordinasi dengan Instalasi
mengumpulkan literatur Farmasi terkait referensi dan literatur
tentang metode tujuh benar metode tujuh benar pemberian obat
pemberian obat oral oral yang menjadi standar pelayanan
di RSUD Kanjuruhan
3 Merancang dan mencetak Desain poster dan label identitas
media inovasi : poster dan loker obat yang akan dipasang di
label identitas loker obat ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan disetujui oleh mentor
4 Melakukan koordinasi dan Berkoordinasi dengan kepala ruang
sosialisasi dengan kepala Imam Bonjol terkait rancangan
ruang dan rekan kerja aktualisasi dan pelaksanaan
kegiatan yang akan dilakukan di
ruang Imam Bonjol.
Sosialisasi mengenai rencana

30
kegiatan penyuluhan serta
pemasangan poster dan label
identitas loker obat
5 Melakukan kegiatan Sosialisasi mengenai metode tujuh
penyuluhan kepada petugas benar pemberian obat oral kepada
petugas yang menjadi standar
pelayanan di RSUD Kanjuruhan
6 Melaksanakan pemasangan Pemasangan poster di cleanroom
poster dan label identitas loker sehingga diharapkan perawat selalu
obat ingat tentang metode tujuh benar
pemberian obat oral sera label
identitas loker obat agar tidak terjadi
kesalahan dalam menyimpan obat
milik pasien
7 Melaksanakan kegiatan tujuh Membuat lembar monitoring evaluasi
benar pemberian obat tindakan perawat dalam menerapkan
metode tujuh benar pemberian obat
oral
8 Monitoring evaluasi kegiatan Evaluasi tindakan perawat dalam
tujuh benar pemberian obat menerapkan metode tujuh benar
pemberian obat oral di ruang Imam
Bonjol RSUD Kanjuruhan melalui
observasi secara langsung selama 2
minggu
9 Menyusun laporan hasil Laporan kegiatan aktualisasi yang
kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan di ruang Imam
Bonjol disusun untuk diseminarkan
kembali dalam seminar hasil
aktualisasi di Balai Diklat Provinsi
Jawa Timur
1.6 Uraian Teknik Aktualisasi, Hambatan dan Manfaat
Berdasarkan deskripsi kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan, uraian
dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Uraian Teknik Aktualisasi, Hambatan, dan Manfaat
No Kegiatan Aktualisasi

31
1 Kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor

Waktu 16, 20, 21, 22 Agustus 2019


pelaksanaan

Lampiran - Lembar konsultasi


- Laporan hasil atau putusan rancangan aktualisasi
bukti
- Dokumentasi foto
kegiatan

Uraian Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam kegiatan


kegiatan yang pertama yaitu menghubungi mentor mengenai
waktu untuk konsultasi. Setelah waktu ditentukan,
konsultasi dilaksanakan dengan menjelaskan
mengenai rancangan aktualisasi yang telah disusun
meliputi rencana kegiatan yang akan diterapkan di
ruangan, persiapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan, kritik dan saran oleh mentor
terkait rencana kegiatan serta kemudian meminta
persetujuan untuk melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal yang telah disusun.

Manfaat - Akuntabilitas
Konsultasi mengimplementasikan bentuk tanggung
(Internalisasi)
jawab dalam menjelaskan permasalahan yang
dijadikan isu
- Nasionalisme
Konsultasi merupakan bentuk implementasi
musyawarah dimana antara kedua belah pihak
memiliki kesempatan untuk saling mengemukaan
pendapat yang kemudian akan disepakati pendapat
yang sesuai dengan prinsip saling menghormati dan
menghargai pendapat
- Etika Publik
Pada saat berkonsultasi perlu bersikap sopan,
santun dan menghormati kepada mentor
- Komitmen Mutu
Memaparkan gagasan/inovasi dalam mengatasi

32
permasalahan yang dijadikan isu
- Whole of Government
Koordinasi, kolaborasi, integritas
2 Kegiatan Mencari referensi dan mengumpulkan literatur tentang
metode tujuh benar pemberian obat

Waktu 21 – 23 Juli 2019


pelaksanaan

Lampiran - Print out sumber referensi


bukti
kegiatan

Uraian Referensi dan literatur bersumber dari program mutu


kegiatan pelayanan di RSUD Kanjuruhan berupa kebijakan,
SPO, banner informasi, Instalasi terkait pemberian
obat seperti Farmasi serta dari penelusuran di website

Manfaat - Akuntabilitas
Sumber referensi dan literatur harus valid sehingga
(Internalisasi)
hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
- Komitmen mutu
Dalam mencari referensi dan literatur harus
memperhatikan isi yang terkandung didalamnya agar
diperoleh materi yang bermutu
- Whole of Government
Koordinasi dalam hal mencari referensi dan literatur
terutama yang berhubungan dengan antar instansi di
RSUD Kanjuruhan
3 Kegiatan Merancang dan mencetak media inovasi : poster dan
label identitas loker obat

Waktu 23 – 24 Agustus 2019


pelaksanaan

Lampiran - Lembar konsultasi


- Print out poster dan label identitas loker obat
bukti
kegiatan

33
Uraian Desain dari poster dan label identitas loker obat yang
kegiatan akan dipasang di ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan mengacu pada referensi dan literatur yang
diperoleh yang selaras dengan program mutu
pelayanan yang dijalankan di RSUD Kanjuruhan.
Setelah desain dibuat kemudian dikonsultasikan
kepada mentor Imam Bonjol untuk kemudian diberikan
tanggapan dan saran perbaikan yang perlu dilakukan
dari segi desain dan substansi yang ditampilkan serta
sudah siap untuk dicetak.
Manfaat - Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas inovasi dan pelaksanaan
(Internalisasi)
kegiatan
- Komitmen mutu
Pemberian inovasi pada unit kerja yang diharapkan
dapat meningkatkan mutu pelayanan
- Etika publik
Tetap menjaga sopan dan santun serta menghormati
terhadap mentor
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan mentor terhadap pelaksanaan
tindakan dan menghargai saran serta pendapat
- Whole of Government
Koordinasi dalam hal mencari referensi dan literatur
terutama yang berhubungan dengan antar instansi di
RSUD Kanjuruhan
4 Kegiatan Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan kepala
ruang dan rekan kerja
Waktu 23 Agustus 2019
pelaksanaan

Lampiran - Notulensi kritik dan saran


- Dokumentasi foto
bukti
kegiatan

34
Uraian Berkoordinasi dengan kepala ruang Imam Bonjol
kegiatan terkait rencana kegiatan aktualisasi dan jadwal
pelaksaan kegiatan antara lain penyuluhan kepada
rekan kerja serta pemasangan poster dan label
identitas loker obat. Setelah mendapat persetujuan
jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada saat
acara rapat rutin bulanan, kemudian melaksanakan
kegiatan selanjutnya yaitu mesosialisasikan kegiatan
penyuluhan serta pemasangan poster dan label
identitas loker obat kepada peserta rekan kerja .
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangkaian
kegiatan briefing pagi di ruangan. Sosialisasi yang
diberikan selain menyampaikan tujuan dan manfaat
kegiatan, juga mensosialisasikan rencana jadwal
penyuluhan serta lokasi pemasangan poster dan label
identitas loker obat.
Manfaat - Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam menyampaikan
(Internalisasi)
rencana kegiatan
- Etika Publik
Bersikap hormat, sopan dan santun kepada kepala
ruang dan rekan kerja pada saat melakukan
koordinasi dan sosialisasi
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan kepala ruang dan rekan kerja
untuk menyamakan persepsi serta menghargai
saran dan pendapat
- Whole of Government
Koordinasi dengan kepala ruang dan rekan
kerja terkait rencana pelaksanaan kegiatan
5 Kegiatan Melakukan kegiatan penyuluhan kepada petugas

Waktu 24 Agustus 2019


pelaksanaan

35
Lampiran - Undangan penyuluhan
- Daftar hadir
bukti
- Notulensi kegiatan
kegiatan - Foto dokumentasi

Uraian Bahan-bahan yang telah disiapkan sebelumnya yaitu


kegiatan berupa undangan penyuluhan, daftar hadir peserta,
lembar notulen kegiatan, satuan acara penyuluhan
dan materi presentasi yang akan disampaikan saat
penyuluhan kepada perawat di ruang Imam Bonjol
RSUD Kanjuruhan. Undangan penyuluhan
disampaikan pada H-1 pelaksanaan penyuluhan saat
kegiatan briefing pagi di ruangan. Kegiatan
penyuluhan dilaksanakan dalam agenda rapat rutin
bulanan periode Agustus. Penyuluhan tentang
pemberian obat oral dengan metode tujuh benar
bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien dari
resiko medical errors melalui metode tujuh benar yang
dilakukan perawat sebelum memberikan obat oral
kepada pasien dan sebagai wujud pelaksanaan
program mutu pelayanan yang dijalankan di RSUD
Kanjuruhan. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh
mentor, kepala ruang dan seluruh perawat ruang
Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan.
Manfaat - Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
(Internalisasi)
penyuluhan
- Etika Publik
Bersikap hormat, sopan dan santun saat koordinasi
dan kegiatan penyuluhan
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan kepala ruang dan rekan kerja
dalam pelaksanaan penyuluhan serta menghargai
saran dan pendapat
- Whole of Government
Berkoordinasi dengan mentor dan kepala ruang
dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan

36
6 Kegiatan Melaksanakan pemasangan poster dan label identitas
loker obat
Waktu 26 Agustus 2019
pelaksanaan

Lampiran - Dokumentasi foto


bukti - Notulen kritik dan saran
kegiatan

Uraian Poster dan label identitas loker obat yang telah dicetak
kegiatan kemudian di tunjukkan kepada kepala ruang Imam
Bonjol RSUD Kanjuruhan dan meminta ijin untuk
dipasang. Untuk poster disarankan untuk dipasang
pada ruang cleanroom (tempat khusus untuk
menyiapkan obat) serta ruang perawatan sehingga
diharapkan akan selalu dibaca dan sebagai pengingat
setiap perawat pada tahap persiapan dan ketika
memberikan obat oral. Sedangkan label identitas
dipasang di loker obat masing-masing no. bed pasien
bertujuan untuk menghindari kesalahan penempatan
obat yang berisiko terjadi medical errors. Label
identitas akan dilepas saat pasien pulang dan diganti
jika ada pasien masuk. Kegiatan pemasangan poster
dan label identitas loker obat dibantu oleh rekan kerja
dan dibawah pengawasan kepala ruang Imam Bonjol
RSUD Kanjuruhan.

37
Manfaat - Akuntablitas
Bertanggung jawab atas inovasi dan pelaksanaan
(Internalisasi)
kegiatan
- Etika publik
Tetap menjaga sopan dan santun serta
menghormati kepada kepala ruang dan rekan kerja
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan kepala ruang terhadap
pelaksanaan tindakan dan menghargai saran serta
pendapat
- Komitmen mutu
Pemberian inovasi pada unit kerja yang diharapkan
dapat meningkatkan mutu pelayanan
7 Kegiatan Melaksanakan kegiatan tujuh benar pemberian obat

Waktu 26 Agustus 2019


pelaksanaan

Lampiran - Lembar konsultasi


bukti - Print out instrumen monitoring kegiatan
kegiatan - Dokumentasi foto

Uraian Setelah kegiatan penyuluhan serta pemasangan


kegiatan poster dan label identitas loker obat telah dilakukan,
selanjutnya merancang instrumen monitoring kegiatan
yang digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan
metode tujuh benar pemberian obat oral oleh perawat.
Pembuatan instrumen monitoring kegiatan melalui
proses koordinasi dengan mentor berkaitan dengan
analisa dan scoring yang akan ditentukan untuk
menyimpulkan hasil evaluasi dan akan dicetak setelah
instrumen sudah jadi.

38
Manfaat - Akuntablitas
Bertanggung jawab atas inovasi dan pelaksanaan
(Internalisasi)
kegiatan
- Etika publik
Tetap menjaga sopan dan santun serta
menghormati terhadap mentor
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan mentor terhadap
pelaksanaan tindakan dan menghargai saran serta
pendapat
- Komitmen mutu
Pemberian inovasi pada unit kerja yang diharapkan
dapat meningkatkan mutu pelayanan
8 Kegiatan Monitoring evaluasi kegiatan tujuh benar pemberian
obat oral

Waktu 26 Agustus – 07 September 2019


pelaksanaan

Lampiran - Lembar konsultasi mentor


bukti - Instrumen monitoring kegiatan
kegiatan - Dokumentasi foto

39
Uraian Evaluasi dari kegiatan aktualisasi yaitu menilai
kegiatan pelaksanaan tujuh benar pemberian obat oral dengan
menggunakan instrumen monitoring kegiatan.
Pengukuran dilakukan dengan cara observasi
langsung pada perawat yang berada dalam satu shift
yang sama dan mengisi instrumen monitoring
kegiatan dengan memberikan checklist pada tahapan
metode tujuh benar yang dilakukan oleh perawat.
Evaluasi dilaksanakan dalam kurun waktu dua minggu
dan pada saat kegiatan evaluasi selesai maka
dilakukan analisa dan scoring untuk menentukan
berapa persen pelaksanaan tujuh benar pemberian
obat oral setelah kegiatan penyuluhan serta
pemasangan poster dan label identitas loker obat
dilakukan.

Manfaat - Akuntablitas
Bertanggung jawab dan transparan dalam kegiatan
(Internalisasi)
monitoring evaluasi
- Etika publik
Tetap menjaga sopan dan santun serta
menghormati terhadap mentor
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan mentor terhadap
pelaksanaan kegiatan monitoring evaluasi dan
menghargai saran serta pendapat
- Anti korupsi
Jujur dalam pelaksanaan kegiatan monitoring
evaluasi dan menolak paksaan dari pihak manapun
untuk mengubah hasil
9 Kegiatan Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi

Waktu 9 – 14 September 2019


pelaksanaan

40
Lampiran - Laporan hasil aktualisasi
bukti - Lembar pengesahan aktualisasi
kegiatan - Dokumentasi foto

Uraian Laporan hasil kegiatan aktualisasi disusun sesuai


kegiatan dengan sistematika yang diberi oleh coach dan
hasilnya dikonsultasikan untuk mengetahui bagian
mana yang memerlukan perbaikan. Laporan yang
ditulis merupakan uraian kegiatan yang dilaksanakan
selama menjalani masa off campus di instansi tempat
penulis bekerja. Hasil yang telah disusun kemudian
dipersiapkan untuk menjadi bahan yang akan
dipaparkan dalam seminar ke 2.

Manfaat - Akuntablitas
Bertanggung jawab dan transparan dalam
(Internalisasi)
penyusunan laporan hasil kegiatan aktualisasi
- Etika publik
Tetap menjaga sopan dan santun serta
menghormati terhadap mentor
- Nasionalisme
Berkoordinasi dengan mentor terhadap
penyusunan laporan hasil kegiatan aktualisasi dan
menghargai saran serta pendapat
- Anti korupsi
Jujur dalam penyusunan laporan hasil kegiatan
aktualisasi dan menolak paksaan dari pihak
manapun untuk mengubah hasil

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ditemukan beberapa hal yang


menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu:
1. Masih ada perawat yang dalam memberikan obat oral masih belum
menerapkan metode tujuh benar.
2. Penerapan metode tujuh benar belum termonitoring secara maksimal,
sehingga perlu kesadaran individu tiap perawat saat memberikan obat
oral kepada pasien.

41
3. Label identitas loker obat terkadang belum ter-update antara pasien
pulang dan masuk sehingga masih sering dijumpai loker tanpa identitas
dan loker beridentitas yang tidak sama.
Dari tiga hambatan di atas, hal yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut
yaitu:
1. Saling mengingatkan antar sejawat dalam penerapan metode tujuh
benar pemberian obat oral
2. Penyampaian metode tujuh benar pemberian obat oral pada setiap
kegiatan briefing atau operan jaga untuk mengingatkan perawat
terhadap pentingnya hal tersebut bagi keselamatan pasien.
3. Pengecekan berkala terhadap label identitas loker obat antara pasien

pulang dan masuk setiap shift.

42
BAB 5

PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan
Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) merupakan hal
pokok yang harus dimiliki dan dilaksanakan setiap Aparatur Sipil
Negara (ASN) guna menjalankan tugas perannya dengan maksimal
sehingga dapat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional
dan berkelas. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi yang
dilaksanakan dimulai dari kegiatan penyusunan rancangan yang pada
tiap kegiatannya dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN tersebut.
Setelah dilaksanakan kegiatan aktualisasi dalam rangka
peningkatan pengetahuan perawat dalam pemberian obat oral dengan
metode tujuh benar di ruang Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan melalui
kegiatan penyuluhan serta pemasangan poster dan label identitas
loker obat, dilakukan evaluasi kembali tentang kepatuhan perawat
dalam melaksanakan metode tujuh benar pemberian obat oral. Hasil
yang didapatkan dari evaluasi tersebut adalah sebesar 95%
pelaksanaan metode tujuh benar pemberian obat oral telah
dilakukan oleh perawat sedangkan sisanya 5% belum melakukan
terutama pada benar informasi.
Melalui data ini disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan perawat dalam pemberian obat oral dengan metode
tujuh benar. Motivasi perawat dalam pelaksanaan metode tujuh benar
pemberian obat oral harus senantiasa ditingkatkan untuk menjaga
keselamatan pasien dan mencegah terjadinya medical errors yang
berdampak buruk terhadap citra rumah sakit serta sebagai wujud
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan program RSUD Kanjuruhan.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis sampaikan
bagi Unit Kerja adalah diharapkan penerapan aktualisasi mengenai

43
pengetahuan perawat dalam pemberian obat oral dengan metode tujuh
benar melalui kegiatan penyuluhan serta pemasangan poster dan label
identitas loker obat dapat diterapkan dan dioptimalkan di unit perawatan
lain yang ada di RSUD Kanjuruhan guna menjaga keselamatan pasien dan
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, juga
sebagai proteksi pada petugas, khususnya perawat yang mendapatkan
limpahan tugas dari dokter untuk memberikan obat kepada pasien secara
aman. Selain itu, sosialisasi pada saat morning briefing sangat diperlukan
agar perawat senantiasa ingat dan terbiasa dalam melakukan tindakan
pemberian obat oral pada pasien serta supervisi berkala untuk
mengevaluasi penerapan metode tujuh benar

44
LAMPIRAN

45
LEMBAR EVALUASI PEMBERIAN OBAT ORAL DENGAN METODE
TUJUH BENAR DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN

ENAM BENAR KETERANGAN


P
PETUGAS

DOKUMENTASI
D W

INFORMASI
A O R
TGL. O A TIDAK
S B U SESUAI
S K SESUAI
I A T (n/7)
I T (n/7)
E T E
S U
N
26/08 DL √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
NV √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
FT √ √ √ √ √ √ √ 1 0
27/08 DL √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
LK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
28/08 MS √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
DW √ √ √ √ √ √ √ 1 0
29/08 DW √ √ √ √ √ √ √ 1 0
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
30/08 DW √ √ √ √ √ √ √ 1 0
AR √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
31/08 DW √ √ √ √ √ √ √ 1 0
YV √ √ √ √ √ √ √ 1 0
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
01/09 DL √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
VK √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
03/09 LK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
NV √ √ √ √ √ √ √ 1 0
YV √ √ √ √ √ √ √ 1 0

46
LEMBAR EVALUASI PEMBERIAN OBAT ORAL DENGAN METODE
TUJUH BENAR DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN

ENAM BENAR KETERANGAN


P
PETUGAS

DOKUMENTASI
D W

INFORMASI
A O R
TGL. O A TIDAK
S B U SESUAI
S K SESUAI
I A T (n/7)
I T (n/7)
E T E
S U
N
04/09 LK √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
NV √ √ √ √ √ √ √ 1 0
YV √ √ √ √ √ √ √ 1 0
05/09 YV √ √ √ √ √ √ √ 1 0
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
KK √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
06/09 NW √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
LK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
NV √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
07/09 MS √ √ √ √ √ √ - 0,86 0,14
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
08/09 MS √ √ √ √ √ √ √ 1 0
ZK √ √ √ √ √ √ √ 1 0
DW √ √ √ √ √ √ √ 1 0

TOTAL 32,32 1,68

∑= (jml total) x 100%


95 % 5%
34

47
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

TANGGAL : 24 AGUSTUS 2019


TEMPAT : RUANG IMAM BONJOL
MATERI : METODE TUJUH BENAR PADA PEMBERIAN OBAT ORAL

NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1 Uma Wahyuni, A.Md.,Kep KA. RUANG 1
2 Nuni Wahyuningsih, PP / PK2 2
A.Md.,Kep.
3 Moh. Masrukin, KA. TIM / PK3 3
A.Md.,Kep.
4
4 Ari Widhiatmoko, PP / PK2
A.Md.,Kep.
5 Moh. Aan, A.Md.,Kep. KA. TIM / PK3 5
6 Dewi Ratnawati, PP / PK2 6
A.Md.,Kep.
7 Roudhotul Fitria, PP / PK2 7
A.Md.,Kep. 8
8 Dalil, A.Md.,Kep. KA. TIM / PK3

9 Yovi Andi I., A.Md.,Kep. PP / PK2 9


10
10 Viki Ilham, A.Md.,Kep. PP / PK2

11 Nurwahid, A.Md.,Kep. KA. TIM / PK3 11

12 Novi Sri Oktafiana, PP / PK2 12


A.Md.,Kep.
13 Lukito Condro, PP / PK2 13
A.Md.,Kep.
14
14 Zakiya Isnaini Fitri, PP / PK1
A.Md.,Kep.
15 Kiki Bing Slamet, PP / PK1 15
A.Md.,Kep.
16
16 Fernandus Victor Milliano, PP / PK1
A.Md.,Kep.

48
UNDANGAN PENYULUHAN

Perihal : Undangan penyuluhan


Kepada
Yth. Perawat Ruang Imam Bonjol
Di tempat

Dengan hormat,

Mengharap kehadiran Bapak/Ibu sekalian dalam acara penyuluhan


“METODE TUJUH BENAR PADA PEMBERIAN OBAT ORAL” yang akan
dilaksanakan pada :
Hari, Tgl : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Ruang Imam Bonjol
Agenda : Penyuluhan dengan materi “METODE TUJUH BENAR
PADA PEMBERIAN OBAT ORAL”

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasi


Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.

Mengetahui,
Kepala Ruang Imam Bonjol

Uma Wahyuni, A.Md., Kep.

49
NOTULENSI PENYULUHAN

Kegiatan : Penyuluhan “METODE TUJUH BENAR PADA


PEMBERIAN OBAT ORAL”
Tanggal : 24 Agustus 2019
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Ruang Imam Bonjol
Unsur yang terlibat :- Mentor
- Kepala Ruang
- Seluruh Perawat Ruang Imam Bonjol
Kegiatan :
- Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Kepala Ruang dan doa
sebelum memulai kegiatan
- Kemudian kepala ruang menyampaikan tujuan dan manfaat dari
kegiatan penyuluhan “METODE TUJUH BENAR PADA PEMBERIAN
OBAT ORAL”
- Kepala ruang mempersilahkan untuk memulai penyuluhan “METODE
TUJUH BENAR PADA PEMBERIAN OBAT ORAL” dan diberikan waktu
penyampaian materi 15 menit
- Mempersilahkan kepada seluruh perawat untuk bertanya dan
memberikan kritik serta saran terhadap materi penyuluhan
- Kemudian kepala ruang memberikan kesempatan untuk mentor yang
juga selaku Kabid Keperawatan RSUD Kanjuruhan untuk memberikan
tanggapan mengenai “METODE TUJUH BENAR PADA PEMBERIAN
OBAT ORAL”
- Kepala ruang menutup kegiatan penyuluhan dan dilanjutkan dengan
kegiatan rapat rutin bulanan

Malang, 24 Agustus 2019

Saptian Eko Prasetyo

50
DOKUMENTASI

51
52
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2019). Buku Pedoman Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II


Angkatan XV. Surabaya : Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur
Basseng, Bayu Hikmat Purwana, dkk. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Aktualisasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Hardianti, A. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan motivasi
perawat dalam menerapkan prosedur pelaksanaan pemberian obat di
RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis Vol. 2, ISSN : 2302 – 1721.
Harmiady, R. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan
Prinsip tujuh benar dalam pemberian obat oleh perawat di ruang bedah
RS Haji Makassar. Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 5(4),
ISSN : 2302 – 1721.
Hura, A. I. S. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Prinsip
tujuh benar dalam pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap
RSU Sari Mutiara Medan tahun 2014. Skripsi Fak. Keperawatan &
Kebidanan Univ. Sari Mutiara Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi. Nana Rukmana D. Wirapradja. Amir Imbaruddin.
(2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Kusumasari, Bevaola. Septiana Dwi Putrianti. Enda Layuk Allo. (2015). Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Latief, Yudi. Adi Suryanto. Abdul Azis Muslim. (2015). Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika

53
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2010). Fundamental of Nursing, 7th Edition.
Jakarta : Salemba Medika
Pranasari, R. (2016). Gambaran pemberian obat dengan prinsip 7 benar oleh
perawat di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.
Suwarno, Yoga.Tri Atmojo Sejati. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Yuniarsih, Tjuju. Muhammad Taufik. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

54
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN


OBAT ORAL DENGAN METODE TUJUH BENAR
DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh :
SAPTIAN EKO PRASETYO, A.Md., Kep.
19920125 201903 1 011
NDH : XV - 33

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN


OBAT ORAL DENGAN METODE TUJUH BENAR
DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

Telah diseminarkan pada hari Rabu, 18 September 2019


Di Ruang Kelas Angkatan XV Waroeng Desa Trawas

Mojokerto, 18 September 2019

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Ir. Kurtini Hanafifa, MSP Siti Afrida P., S.Kep., Ners


NIP. 19510507 197903 2 007 NIP. 19660114 198903 2 006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat dan karuniaNya, Rencana Aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Perawat Dalam Pemberian Obat Oral
Dengan Metode Tujuh benar Di RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang” dapat tersusun sebagai syarat dan tugas dalam rangka mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XV Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan
baik dan tepat waktu.
Adapun penulisan laporan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu ijinkan penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten


Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II, sekaligus
memberikan fasilitas dan sumber daya yang ada di instansi guna
mendukung pembuatan rancangan aktualisasi ini
2. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II BPSDM
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
3. Seluruh Widyaiswara BPSDM Pemerintah Provinsi Jawa Timur
4. Ibu Ir. Kurtini Hanafifa, MSP selaku coach/pembimbing aktualisasi
5. Ibu Siti Afrida P., S.Kep., Ners selaku mentor yang telah
memberikan kritik dan saran guna memperbaiki tulisan ini menjadi
lebih baik
6. Keluarga yang selalu setia mendukung
7. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II BPSDM
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang
telah membantu selama kegiatanini

iii
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dalam melengkapi rancangan aktualisasi
ini.Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya,
serta pembaca dan penulis.

Mojokerto, September 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................3
1.3 Manfaat...................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup........................................................................4
BAB II GAMBARAN INSTITUSI............................................................5
2.1 Deskripsi Institusi....................................................................5
2.2 Visi, Misi, dan Motto................................................................5
2.4 Struktur Organisasi.................................................................6
2.5 Uraian Tugas Jabatan.............................................................10
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI.................................13
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat.................................................13
3.1.1 Identifikasi Isu................................................................13
3.1.2 Penetapan Isu................................................................18
3.3 Gagasan Pemecahan Isu.......................................................18
3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu..................................19
3.5 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi....................................20
3.6 Jadwal Kegiatan Aktualisasi....................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................28

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL..................................15


Tabel 2 Analisis Penetapan Isu Metode USG........................................17
Tabel 3 Matriks Jadwal Kegiatan...........................................................27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Kanjuruhan................................9


Gambar 2 Diagram Alur Kegiatan............................................................. 19

vi
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS


Tahun 2019 di Waroeng Desa Trawas-Mojokerto, Hari Rabu, 18
September 2019, telah melaksanakan Seminar Laporan Aktualisasi.

Nama : SAPTIAN EKO PRASETYO,.A.Md., Kep.


NDH : XV / 33
Judul : Peningkatan Pengetahuan Perawat Dalam Pemberian
Obat Oral Dengan Metode Tujuh benar Di RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangi oleh:

Mojokerto, 18 September 2019


Penguji, Peserta,

Drs. H. SUGIANTORO, M.Si SAPTIAN EKO PRASETYO,A.Md.,Kep.

Coach, Mentor,

Ir. KURTINI HANAFIFA, M.SP SITI AFRIDA P., S.Kep., Ners

Anda mungkin juga menyukai