1842 3594 1 SM PDF
1842 3594 1 SM PDF
1842 3594 1 SM PDF
Kata kunci: fotoelektrokatalisis, kromium (VI), kromium (III), elektroda timbal dioksida
(PbO2)
celah (Eg) diantara pita valensi dan pita HASIL DAN PEMBAHASAN
konduksi sangat menentukan karakter Fotoelektrokatalisis Pelarut dan
bahan semikonduktor dalam hal kebutuhan Penentuan Potensial Aplikasi
energi. Fotoelektrokatalisis pelarut
dikerjakan dengan melakukan variasi
METODE PENELITIAN potensial selama fotoelektrokatalisis
Fotoelektrokatalisis Pelarut dan berlangsung. Arus yang mengalir di dalam
Penentuan Potensial Aplikasi sistem elektrolisis pada potensial tertentu
Na2SO4 sebanyak 1,42 gram dicatat dan digambarkan sebagai kurva
dilarutkan dengan akuades sampai 100 mL potensial terhadap arus. Kurva ini
kemudian digojok dan dilakukan memberikan informasi tentang ranah
pengukuran arus dengan variasi potensial elektroaktif sistem pelarut berair pada pH
listrik menggunakan elektroda PbO2. tertentu. Sistem ini terdiri atas akuades dan
Langkah selanjutnya sebanyak 1,42 gram elektrolit pendukung (Na2SO4) tempat
Na2SO4 ditambah dengan sampel elektroda PbO2 tercelup. Rentang potensial
dilarutkan dengan akuades sampai 100 mL ini menggambarkan tingkat energi yang
kemudian digojok dan dilakukan setara dengan energi yang diperlukan
pengukuran arus dengan variasi potensial untuk berlangsungnya proses transfer
listrik menggunakan elektroda PbO2. elektron. Besar dan lebar rentang potensial
ini bersifat khusus untuk setiap pelarut dan
dalam penerapannya bergantung pula pada
Fotoelektrokatalisis Sampel Kromium komposisi sistem elektrolit pendukung dan
(VI) pada Potensial Terkontrol dengan sifat alami elektroda kerja PbO2. Rentang
Variasi Waktu
potensial ini memberikan batas informasi
Untuk menentukan waktu terbesar pemberian potensial pada tahap
minimum fotoelektrokatalisis pada sampel elektrolisis selanjutnya. Hal tersebut
kromium (VI), dilakukan bertujuan supaya kajian elektrolisis tidak
fotoelektrokatalisis pada potensial diganggu dengan komplikasi reaksi yang
terkontrol dengan variasi waktu dan bisa terjadi pada daerah potensial yang
absorbansi sebagai parameter yang diukur. lebih besar.
Fotoelektrokatalisis dilakukan selama 10 Fotoelektrokatalisis larutan
jam dan absorbansi diukur setiap 1 jam Kromium (VI) dikerjakan pada harga
fotoelektrokatalisis.
potensial yang masuk dalam ranah
elektroaktif pelarut akuades.
Fotoelektrokatalisis Sampel Kromium Fotoelektrokatalisis yang dilakukan di luar
(VI) pada Potensial Terkontrol dan daerah ini akan mengakibatkan pelarut
waktu terkontrol dengan Variasi pH yang digunakan ikut terelektrolisis
Untuk menentukan pH yang baik sehingga mekanisme fotoelektrokimia
untuk fotoelektrokatalisis pada sampel yang dikaji menjadi bertambah rumit
kromium (VI), dilakukan karena adanya kompetisi dan campur
fotoelektrokatalisis pada potensial tangan reaksi kimia produk atau spesi
terkontrol dengan variasi pH dan kimia yang terbentuk selama proses
absorbansi sebagai parameter yang diukur. fotoelektrokatalisis pelarut. Selain itu,
Fotoelektrokatalisis dilakukan pada range untuk meningkatkan daya hantar listrik
pH 1, 2, 4, 7 dan 9. diperlukan penambahan larutan yang
mempunyai daya hantar listrik yang baik
tetapi merupakan larutan inert sehingga
proses fotoelektrokatalisis tidak terganggu
karena keberadaan senyawa lain. Fungsi
utama pengunaan larutan elektrolit
12
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 11 – 17, 2013
13
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 11 – 17, 2013
+ -
a. 2H2O (l) O2(g) + 4H (aq) + 4e .............. (8) Untuk mengetahui adanya
+ -
b. PbO2[ ] + H2O PbO2[*OH] + H + e ...(9) pengurangan konsentrasi kromium (IV)
- setelah elektrolisis maka dilakukan analisis
PbO2[*OH] + R PbO2[ ] + R* + e ...(10)
dengan menggunakan spektrofometer UV-
Hidroksil yang terbentuk pada reaksi di Vis pada panjang gelombang kromium
atas berperan untuk memperbesar peluang (VI) yaitu 544 nm. Pemilihan instrumen
terjadinya reaksi reduksi pada substrat atau ini dikarenakan kromium (VI) memiliki
sampel dalam hal ini adalah kromium (VI) panjang gelombang pada rentang 450 nm-
sebagaimana skema reaksi dibawah ini: 650 nm. Kemampuan suatu larutan dalam
menyerap intensitas sinar dengan panjang
gelombang tertentu, terkait dengan
kemampuan suatu spesies kimia khususnya
molekul-molekul untuk memberdayakan
energi pada panjang gelombang tersebut
untuk melakukan suatu transisi elektronik.
Semakin banyak spesies kimia yang
memiliki kemampuan menyerap energi
yang terkandung maka akan semakin
banyak intensitas sinar yang diserap oleh
Gambar 2 Skema reduksi kromium (VI) sistem larutan.
dengan *OH
14
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 11 – 17, 2013
permukaan). Selain itu pula mempunyai spesies yang dominan adalah 2-kromium
sifat elektrokatalisis sehingga dapat (VI). Pada kondisi ini Cr2O7 berada
-
mempercepat proses fotoelektrokatalisisis. dalam kesetimbangan dengan HCrO4
Efektifitas penggunaan PbO2 sebagai sebagaimana disajikan pada gambar 5.
anoda disebabkan karena PbO2 mampu
memproduksi elektron dari pemecahan air
oleh anoda dan dari H2O di permukaan
elektroda. Elektron-elektron tersebut
mampu mereduksi sampel kromium (VI)
menjadi kromium (III).
Cr2O7 (aq) + 14 H3O(aq) + 6e ⇌ 2Cr (aq) + 21
2- 3+
pH
Gambar 4 Kurva hubungan antara pH dan Gambar 6 Diagram spesiasi dari kromium
penurunan absorbansi dalam (VI) (konsentrasi Kromium (VI) = 1,0
fotoelektrokatalisis sampel dengan variasi mg/L kekuatan ion sekitar 0.01 M)
pH pada potensial 5 volt
Dalam gambar diagram spesiasi
Kondisi ini sesuai dengan spesiasi kromium (VI) (Kumral, 2007) terlihat
kromium (VI) bahwa pada pH asam
15
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 11 – 17, 2013
-
bahwa pada pH asam konsentrasi HCrO4 Bard, A.J dan Faulkner, L.R, 1980,
mempunyai konsentrasi tertinggi Electrochemical Methods, John
dibandingkan spesiasi lainnya sehingga Wiley and Sons, New York.
dapat disimpulkan fotoelektrokatalisis Buchari, 1990, Analisis Instrumental:
kromium (VI) baik berlangsung pada pH Tinjauan Umum dan Analisis
asam. Elektrometri, FMIPA ITB, Bandung.
Bokare, A.D. dan Choi Wonyong., 2011,
Advanced Oxidation Process Based
4
y = -0.3578x + 5.8116x -
3 on the Cr (III) / Cr (VI) Redox
% R² = 0.9706 Cycle. “Enviromental Science &
2
32.482x + 76.804x Technology, 45, 9332-9338. Pohang.
D. E. Kimbrough, Y. Cohen, A. M. Winer,
% reduksi ansi absorb L. Creelman, dan C. Mabuni., 1999,
A critical assessment of chromium in
the environment, Critical Reviews in
Environmental Science and
waktu t Technology, vol. 29, no. 1, pp. 1–46,
1999.
Day, R.A dan Underwood, A.L, 2000,
Gambar 7 Kurva hubungan antara waktu
dan absorbansi dalam fotoelektrokatalisis Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga,
sampel dengan variasi waktu pada Jakarta, 390-392.
potensial 5 volt dan pH asam (pH 2) Dogra S, dan Dogra, S, ab. Umar
Mansyur, 1990, Kimia Fisik Cetakan
I, UI Press, Jakarta, 511.
Dari kurva tersebut didapat
informasi bahwa dengan pengaturan pH Kumral, Elif., 2007, Speciation of
menjadi asam menyebabkan waktu Chromium In Waters Via Sol Gel
fotoelektrokatalisis menjadi lebih baik lagi Preconsentration Prior to Atomic
dari sebelumnya 7 jam menjadi 6 jam. Spectrofotometric Determination,
Izmir, Turkey.
KESIMPULAN Fry, A.J, 1989, Synthetic Organik
1. Limbah kromium (VI) dapat direduksi Electrochemistry, edisi ke-2, John
menjadi kromium (III) dengan Wiley & Sons, New York.
menggunakan fotoelektrokatalisis Fuller, S, 1995, Rocks and Minerals
dengan elektroda PbO2. (Fredly Pocket Guide), Downly
2. Fotoelektrokatalisis limbah kromium Leadership, London, 136-139.
Gunlazuardi, J. 1999, Studi Pemanfaatan
(VI) menggunakan elektroda PbO2
Fotoelektrokatalisis Dengan
dengan volume 100 mL dan voltase 5
volt baik dilaksanakan pada pH 2 dan Menggunakan Lapisan Tipis
dilakukan selama 6 jam. Titanium Dioksida Untuk
Detoksifikasi Air, FMIPA UI,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta
Ackerley, D.F, Gonzales.C.F, Park, C.H, Gunlazuardi, J., 2001., Fotokatalis Pada
Blake,R. Keyhan,M. dan Martin,A., Permukaan TiO2, Aspek
2004, Chromat reducing Properties Fundamental dan Aplikasinya,
of Soluble Flavoprotein from FMIPA UI, Jakarta.
Pseudomonas Putida and Escherichia Hendayana, S., 1994, Kimia Analitik
Coli. Applied and Enviromental Instrumen, IKIP Semarang Press,
Biology , 70.(2) : 873-882 Semarang.
16
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 11 – 17, 2013
17