Anda di halaman 1dari 4

Eksposisi kitab Filipi 1:1-2

Di dalam pembacaan kita ini, Surat Filipi adalah surat berisi sukacita di dalam Kristus.
Surat ini ditulis sebagai surat pribadi dari Rasul Paulus bersama Timotius kepada jemaat di
Filipi. Paulus bersukacita karena orang kudus di Filipi dan ia bermaksud mengucapkan terima
kasih kepada mereka karena pemberian kasih yang diberikan kepadanya (Fil. 1:5; 4:10–19).
Dalam surat ini ia juga menjelaskan sukacitanya sebagai orang tahanan di Roma. Paulus
menganjurkan orang Filipi untuk bertahan dalam aniaya dan kesusahan dengan bersukacita.
Selain itu, ia pun memberi nasehat kepada orang di Filipi supaya melawan orang yang mau
“meyahudikan” mereka dan orang yang mau hidup tanpa kekudusan. Saat Paulus di penjara,
jemaat di Filipi mengutus Epafroditus, sebagai teman sekerja dan teman seperjuangan Paulus,
untuk melayani Paulus dalam penjara dan membawa pemberian jemaat kepadanya (Fil. 2:25).
Semasa pelayanannya, Epafroditus pernah jatuh sakit (Fil. 2:26-27), tetapi sesudah ia sembuh,
Paulus mengutus dia kembali ke Filipi. Selain itu, Paulus juga bermaksud mengutus Timotius
sebagai anak rohaninya untuk melayani di antara mereka (Fil. 2:19-23). Paulus juga berharap
bahwa dia sendiri akan dilepaskan dari penjara, supaya nanti akan mengunjungi mereka (Fil.
2:24). Ini semua menunjukkan betapa Paulus, walaupun dipenjara (mengalami penderitaan),
tetap hidup kuat dan bersukacita dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang rasul. Tema dari
surat Filipi adalah Kristus sebagai sumber sukacita, hidup, kekuatan. Dengan mengerti dan
menerima impartasi dari surat ini, kita akan diperlengkapi untuk hidup sebagai orang Kristen
yang penuh sukacita dan kemenangan.

Apa saja yang kita bisa melihat dari kehidupan Paulus ketika dia di penjara?

1. Kerendahan hati Paulus (1a)


Ia menyebut dirinya sebagai 'hamba Kristus Yesus' (ay 1a). Ini menunjukkan
kerendahan hati Paulus. Ia adalah seorang rasul, dan ia adalah pendiri dari gereja
Filipi. Tetapi ia menyebutkan diri bukan sebagai rasul / pendiri, tetapi sebagai hamba!
Kalau saudara adalah orang yang aktif dalam gereja saudara, atau kalau saudara
adalah seorang donatur yang terutama dalam gereja saudara, dan karena itu saudara
mau menjadi boss dalam gereja saudara, maka lihatlah kepada Paulus dan tirulah dia.
Ingat bahwa sebetulnya dalam gereja Tuhan hanya ada 1 Tuan, yaitu Tuhan Yesus
sendiri! Semua orang kristen adalah hamba! Tidak boleh ada 'tuan besar' yang
bersikap / bertindak sebagai diktator / pemilik / boss dalam gereja. Kalau saudara mau
menjadi yang terbesar dalam gereja Tuhan, maka caranya adalah justru dengan
menjadi yang terendah dan menjadi hamba bagi semua! (bdk. Mat 20:20-28). Tetapi
dalam sebutan 'hamba Kristus Yesus' itu juga terlihat bahwa:

 Paulus bukanlah hamba uang / hamba dosa dsb.


 Paulus bukan hamba manusia (bdk. 1Kor 7:23). Ingat bahwa kerendahan hati tidak berarti
bahwa kita harus tunduk kepada manusia! (bdk. Gal 1:10).
 Paulus tunduk / taat hanya kepada Tuhan!

Paulus menyejajarkan diri dengan Timotius (ay 1a). Sekalipun nama Timotius
disebutkan sebagai pengirim surat Filipi ini (ay 1: 'Dari Paulus dan Timotius ...'), tetapi
ini tidak berarti bahwa Timotius juga adalah pengarang surat Filipi ini. Dasar pandangan
ini adalah: dalam surat Filipi ini, Paulus selalu ber-kata 'Aku' (misalnya pada ay 3).
Sedangkan pada waktu membicara-kan tentang Timotius, Paulus menggunakan kata 'ia /
dia' (misalnya dalam 2:19-23) b) Kalau Timotius tidak ikut mengarang surat Filipi ini,
lalu mengapa namanya dicantumkan sebagai pengirim surat Filipi ini?

 Mungkin karena Timotius adalah juru tulis Paulus.

Bahwa dalam menulis surat-suratnya, Paulus sering mempunyai juru tulis, bisa terlihat dari:

 1Kor 16:21-24 Kol 4:18 2Tes 3:17 yang menunjukkan bahwa Paulus hanya menulis
salam terakhir itu dengan tangannya sendiri. Sedangkan seluruh surat itu di tulis oleh juru
tulis Paulus.
 Ro 16:22 yang menunjukkan bahwa Paulus mempunyai juru tulis yang bernama Tertius
untuk menuliskan surat Roma.

 Mungkin karena Timotius ikut bersama Paulus pada waktu ia memberitakan Injil untuk
pertama kalinya di Filipi (Kis 16:1-3).

Paulus mau mengatakan bahwa dia sangat menghormati pelayanan Timotius dan dia
tidak membeda-bedakan dengan jabatannya. Dia tidak melihat Timotius itu adalah orang
yang masih muda atau dia tidak pintar seperti Paulus. Ini merupakan kerendahatian
Paulus kepada Timotius dan Epafroditus yang kita dengar dia adalahrekan sekerja Paulus
di dalam pelayanannya. Kalau kita hanya membandingkan diri kita dengan orang lain,
maka mungkin sekali kita akan melihat betapa lebih hebatnya kita dibanding dengan
orang itu. Tetapi kalau kita melihat diri kita, orang lain itu, dan Tuhan, maka Tuhan akan
kelihatan menonjol jauh di atas, sedangkan diri kita maupun orang lain itu akan
tenggelam ke bawah, sehingga tak akan terlihat perbedaan antara kita dengan orang itu.

2. Kasih Paulus
Dalam latar belakang surat Filipi di atas, kita sudah melihat bahwa orang-orang Filipi
menunjukkan kasihnya kepada Paulus dengan mengirimkan Epafroditus untuk
mengunjungi Paulus sambil membawakan barang-barang yang Paulus perlukan.
Karena Paulus mengasihi jemaat Filipi, maka sekalipun Paulus jauh dari mereka
Paulus banyak berdoa untuk mereka. Di dalam ayat 1b, Paulus menyebut jemaat di
Filipi sebagai “ orang-orang kudus” karena Paulus mau menunjukkan bahwa dia
mereka dalah umat pilihan Allah dan mereka sudah dipisahkan untuk Allah. Paulus
sangat mengasihi jemaat di Filipi agar mereka juga mengasihi jemaat-jemaat juga
mengasihi sesamanya dan tidak membeda-bedakan dengan yang lain. Sama seperti
Kristus tidak pernah membeda-bedakan orang baik itu dia miskin atau kaya, atau dia
hebat atau tidak tetapi mereka tetsp mengasihi dan memperdulikan mereka sehingga
kasih bisa sampai kepada orang-orang yang ada di kota Filipi. Itulah sebabnya
mengapa para pelayan Tuhan tidak boleg membeda-bedakan orang ketika
menunjukkan kepedulian dan keramahan mereka. Selain itu Paulus menyebut juga di
dalam jabatan Jemaat yaitu penilik jemaat dan diaken. Ini merupakan 2 jabatan di
dalam Gereja, Paulus juga memberitahukan kepada mereka saling mengasihi seperti
Kristus mengasihi mereka sehingga mereka juga mengasihi dengan orang lain atau
sesamanya. Dan juga mereka memiliki rasa kepedulian dan keramahan diantara
mereka.
3. Paulus mendoakan jemaatnya ( ayat 2).
Kalau kita melihat di dalam suratnya Paulus mendoakan jemaat supaya mereka
dapatkan merasakan kasih dan damai sejahtera di dalm kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai