Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 18210032
Kelas : E
Absen : 2
Undang-Undang ini
12 (1) Pembinaan dan pengawasan (1) Pembinaan dan pengawasan umum Tidak ada perubahan
umum terhadap Hakim sebagai terhadap hakim
pegawai negeri
dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung.
dilakukan oleh Menteri Agama.
(2) Pembinaan dan pengawasan umum
(2) Pembinaan dan pengawasan
sebagaimana yang dimaksud sebagaimana
dalam ayat (1) tidak
dimaksud pada ayat (1) tidak boleh
boleh mengurangi kebebasan mengurangi
Hakim dalam memeriksa dan
memutus perkara. kebebasan hakim dalam memeriksa dan
memutus
perkara
13 (1) Untuk dapat diangkat (1) Untuk dapat diangkat sebagai calon Tidak ada perubahan
menjadi Hakim pada Pengadilan hakim pengadilan
Agama, seorang calon harus
agama, seseorang harus memenuhi syarat
memenuhi syarat-syarat sebagai sebagai
berikut:
berikut:
a. warga negara Indonesia;
a. warga negara Indonesia;
b. beragama Islam;
b. beragama Islam;
c. bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa; c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
d. setia kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945; d. setia kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar
e. bukan bekas anggota
organisasi terlarang Partai Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Komunis Indonesia, termasuk
e. sarjana syariah dan/atau sarjana hukum
organisasi massanya atau bukan yang
seseorang yang terlibat langsung
ataupun tak menguasai hukum Islam;
14 (1) Untuk dapat diangkat (1) Untuk dapat diangkat menjadi hakim -Untuk dapat
menjadi Hakim pada Pengadilan pengadilan tinggi diangkat menjadi
Tinggi Agama, seorang Ketua Pengadilan
agama, seorang hakim harus memenuhi Tinggi Agama
calon harus memenuhi syarat- syarat sebagai -Untuk dapat
syarat sebagai berikut : diangkat menjadi
berikut: Wakil Ketua
a. syarat-syarat sebagaimana Pengadilan Tinggi
yang dimaksud dalam Pasal 13 a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Agama
ayat (1) huruf a, Pasal 13 ayat
15 (1) Hakim diangkat dan (1) Hakim pengadilan diangkat dan Tidak ada perubahan
diberhentikan oleh Presiden diberhentikan oleh
selaku kepala Negara atas usul
Presiden atas usul Ketua Mahkamah
Menteri Agama berdasarkan
persetujuan Ketua Mahkamah Agung.
Agung.
(2) Ketua dan wakil ketua pengadilan
(2) Ketua dan Wakil Ketua diangkat dan
Pengadilan diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri diberhentikan oleh Ketua Mahkamah
Agama Agung.
Pengadilan Agama.
17 (1) Kecuali ditentukan lain oleh (1) Kecuali ditentukan lain oleh atau Tidak ada perubahan
atau berdasarkan undang- berdasarkan undangundang, hakim tidak
undang, Hakim tidak boleh boleh merangkap menjadi:
(2) Hakim tidak boleh (3) Jabatan yang tidak boleh dirangkap
merangkap menjadi Penasihat oleh hakim selain
Hukum.
jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Jabatan yang tidak boleh (1) dan ayat
dirangkap oleh Hakim selain
jabatan sebagaimana yang (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah
dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan
Pemerintah.
18 (1) Ketua, Wakil Ketua, dan (1) Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Tidak ada perubahan
Hakim diberhentikan dengan
hormat dari jabatannya diberhentikan dengan hormat dari
jabatannya karena:
karena:
a. permintaan sendiri;
a. permintaan sendiri;
b. sakit jasmani atau rohani terus-
b. sakit jasmani atau rohani menerus;
terus-menerus;
c. telah berumur 62 (enam puluh dua)
c. telah berumur 60 (enam tahun bagi
puluh) tahun bagi Ketua, Wakil
Ketua, dan Hakim ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan
agama,
Pengadilan Agama, dan 63
(enam puluh tiga) tahun bagi dan 65 (enam puluh lima) tahun bagi
Ketua, Wakil Ketua, ketua, wakil
(2) Ketua, Wakil Ketua, dan (2) Ketua, wakil ketua, dan hakim
Hakim yang meninggal dunia pengadilan yang
dengan sendirinya
meninggal dunia dengan sendirinya
diberhentikan dengan hormat diberhentikan
dari jabatannya oleh Presiden
selaku Kepala Negara. dengan hormat dari jabatannya oleh
Presiden.
19 (1) Ketua, Wakil Ketua, dan (1) Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Tidak ada perubahan
Hakim diberhentikan tidak diberhentikan tidak dengan hormat dari
dengan hormat dari jabatannya jabatannya
Menteri Agama.
20 Seorang Hakim yang Seorang hakim yang diberhentikan dari Tidak ada perubahan
diberhentikan dari jabatannya, jabatannya dengan
tidak dengan sendirinya
sendirinya diberhentikan sebagai
diberhentikan sebagai pegawai pegawai negeri
negeri.
21 (1) Ketua, Wakil Ketua, dan (1) Ketua, wakil ketua, dan -Pada UU No. 7 Tahun
Hakim sebelum diberhentikan hakim pengadilan sebelum 1989 yang
tidak dengan hormat diberhentikan tidak dengan memberhentikan
sebagaimana yang dimaksud hormat sebagaimana dimaksud sementara adalah
dalam Pasal 19 ayat (1), dapat dalam Pasal 19 ayat (1), dapat Presiden atas usul dari
diberhentikan sementara dari diberhentikan sementara dari Mentri Agama
jabatannya oleh Presiden selaku jabatannya oleh Ketua berdasarkan persetujuan
Kepala Negara atas usul Mahkamah Agung. Ketua Mahkamah
Menteri Agama berdasarkan (2) Terhadap pemberhentian Agung. Kemudian
persetujuan Ketua Mahkamah sementara sebagaimana dirubah dalam UU No. 3
Agung. dimaksud pada ayat (1) Tahun 2006 bahwa yang
(2) Terhadap pengusulan berlaku juga ketentuan dapat memberhentikan
pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam sementara adalah Ketua
sebagaimana yang dimaksud Pasal 19 ayat (2). Mahkamah Agung.
dalam ayat (1), berlaku juga (3) Pemberhentian sementara - Pemberhentian
ketentuan sebagaimana yang sebagaimana dimaksud pada sementara berlaku
dimaksud dalam Pasal 19 ayat ayat (1) berlaku paling lama 6 paling lama 6 (enam)
(2). (enam) bulan. bulan.
22 (1) Apabila terhadap seorang (1) Apabila terhadap seorang Tidak ada perubahan
Hakim ada perintah Hakim ada perintah
penangkapan yang diikuti penangkapan yang diikuti
dengan penahanan, dengan dengan penahanan, dengan
sendirinya Hakim tersebut sendirinya Hakim tersebut
diberhentikan sementara dari diberhentikan sementara dari
jabatannya. jabatannya.
(2) Apabila seorang Hakim
(2) Apabila seorang Hakim
dituntut di muka Pengadilan
dituntut di muka Pengadilan
dalam perkara pidana
dalam perkara pidana
sebagaimana yang dimaksud
sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (4)
dalam Pasal 21 ayat (4)
Undang-undang Nomor 8
Undang-undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum
Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana tanpa ditahan,
maka ia dapat diberhentikan Acara Pidana tanpa ditahan,
sementara dari jabatannya. maka ia dapat diberhentikan
sementara dari jabatannya.
23 Ketentuan lebih lanjut Ketentuan lebih lanjut Tidak ada perubahan
mengenai tata cara mengenai tata cara
pemberhentian dengan hormat, pemberhentian dengan hormat,
pemberhentian tidak dengan pemberhentian tidak dengan
hormat, dan pemberhentian hormat, dan pemberhentian
sementara serta hak-hak pejabat sementara serta hak-hak
yang dikenakan pemberhentian, pejabat yang dikenakan
diatur dengan Peraturan pemberhentian, diatur dengan
Pemerintah. Peraturan Pemerintah.
24 (1) Kedudukan protokol Hakim (1) Kedudukan protokol Tidak ada perubahan
diatur dengan Keputusan Hakim diatur dengan
Presiden. Keputusan Presiden.
(2) Tunjangan dan ketentuan- (2) Tunjangan dan ketentuan-
ketentuan lainnya bagi Ketua, ketentuan lainnya bagi Ketua,
Wakil Ketua, dan Hakim diatur Wakil Ketua, dan Hakim diatur
dengan Keputusan Presiden. dengan Keputusan Presiden.
25 Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim Ketua, wakil ketua, dan hakim Tidak ada perubahan
dapat ditangkap atau ditahan pengadilan dapat ditangkap
hanya atas perintah Jaksa atau ditahan atas perintah
Agung setelah mendapat Jaksa Agung setelah mendapat
persetujuan Ketua Mahkamah persetujuan Ketua Mahkamah
Agung dan Menteri Agama, Agung, kecuali dalam hal:
kecuali dalam hal: a. tertangkap tangan
a. tertangkap tangan melakukan melakukan tindak pidana
tindak pidana kejahatan, atau kejahatan;
b. disangka telah melakukan b. disangka telah melakukan
tindak pidana kejahatan yang tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana mati, diancam dengan pidana mati;
atau atau
c. disangka telah melakukan c. disangka telah melakukan
tindak pidana kejahatan kejahatan terhadap kemanan
terhadap keamanan negara. negara.
26 (1) Pada setiap Pengadilan (1) Pada setiap Pengadilan Tidak ada perubahan
ditetapkan adanya Kepaniteraan ditetapkan adanya
yang dipimpin oleh seorang Kepaniteraan yang dipimpin
Panitera. oleh seorang Panitera.
(2) Dalam melaksanakan (2) Dalam melaksanakan
tugasnya Panitera Pengadilan tugasnya Panitera Pengadilan
Agama dibantu oleh seorang Agama dibantu oleh seorang
Wakil Panitera, beberapa orang Wakil Panitera, beberapa
Panitera Muda, beberapa orang orang Panitera Muda, beberapa
Panitera Pengganti, dan orang Panitera Pengganti, dan
beberapa orang Juru Sita. beberapa orang Juru Sita.
(3) Dalam melaksanakan (3) Dalam melaksanakan
tugasnya Panitera Pengadilan tugasnya Panitera Pengadilan
Tinggi Agama dibantu oleh Tinggi Agama dibantu oleh
seorang Wakil Panitera, seorang Wakil Panitera,
beberapa orang Panitera Muda, beberapa orang Panitera Muda,
dan beberapa orang Panitera dan beberapa orang Panitera
Pengganti. Pengganti.
27 Untuk dapat diangkat menjadi Untuk dapat diangkat menjadi - Untuk dapat diangkat
Panitera Pengadilan Agama, panitera pengadilan agama, menjadi Panitera
seorang calon harus memenuhi seorang calon harus memenuhi Pengadilan Agama, pada
syarat-syarat sebagai berikut: syarat sebagai berikut: UU NO.7 Tahun 1989
a. warga negara Indonesia; a. warga negara Indonesia; salah satu syaratnya
b. beragama Islam; b. beragama Islam; adalah minimal sudah
c. bertaqwa kepada Tuhan Yang c. bertaqwa kepada Tuhan mempunyai pengalaman
Maha Esa; Yang Maha Esa; 4 (empat) tahun sebagai
d. setia kepada Pancasila dan d. setia kepada Pancasila dan Wakil Panitera atau 7
Undang-Undang Dasar 1945; Undang-Undang Dasar Negara (tujuh) tahun sebagai
e. berijazah serendah-rendahnya Republik Indonesia Tahun Panitera Muda
sarjana muda syari'ah atau 1945; Pengadilan Agama, atau
sarjana muda hukum yang e. berijazah serendah- menjabat Wakil Panitera
menguasai hukum Islam; rendahnya sarjana syari’ah Pengadilan Tinggi
f. berpengalaman sekurang- atau sarjana hukum yang Agama. Kemudian
kurangnya 4 (empat) tahun menguasai hukum Islam; dirubah menjadi
sebagai Wakil Panitera atau 7 f. berpengalaman paling sekurang- kurangnya 3
(tujuh) tahun sebagai Panitera singkat 3 (tiga) tahun sebagai (tiga) tahun sebagai
Muda Pengadilan Agama, atau wakil panitera, 5 (lima) tahun wakil panitera, 5 (lima)
menjabat Wakil Panitera sebagai panitera muda tahun sebagai panitera
Pengadilan Tinggi Agama. pengadilan agama, atau muda pengadilan agama,
menjabat wakil panitera atau menjabat wakil
pengadilan tinggi agama; dan panitera pengadilan
tinggi agama dan
g. sehat jasmani dan rohani.
ditambahkan dengan
syarat sehat jasmani dan
rohani.
28 Untuk dapat diangkat menjadi Untuk dapat diangkat menjadi -Pada UU No. 7 Tahun
Panitera Pengadilan Tinggi panitera pengadilan tinggi 1989, untuk dapat
Agama, seorang calon harus agama, seorang calon harus diangkat menjadi
memenuhi syarat-syarat sebagai memenuhi syarat sebagai Panitera Pengadilan
berikut : berikut: Tinggi Agama salah satu
a. syarat-syarat sebagaimana a. syarat sebagaimana syaratnya
yang dimaksud dalam Pasal 27 dimaksud dalam Pasal 27 berpengalaman
huruf a, b, c, dan d; huruf a, huruf b, huruf c, huruf sekurang-kurangnya 4
b. berijazah sarjana syari'ah d, dan huruf g; (empat) tahun sebagai
atau sarjana hukum yang b. berijazah serendah- Wakil Panitera atau 8
menguasai hukum Islam; rendahnya sarjana syari’ah (delapan) tahun sebagai
c. berpengalaman sekurang- atau sarjana hukum yang Panitera Muda
kurangnya 4 (empat) tahun menguasai hukum Islam; Pengadilan Tinggi
sebagai Wakil Panitera atau 8 c. berpengalaman paling Agama, atau 4 (empat)
(delapan) tahun sebagai singkat 3 (tiga) tahun sebagai tahun sebagai Panitera
Panitera Muda Pengadilan wakil panitera, 5 (lima) tahun Pengadilan Agama
Tinggi Agama, atau 4 (empat) sebagai panitera muda kemudian dirubah
tahun sebagai Panitera pengadilan tinggi agama, atau menjadi paling singkat 3
Pengadilan Agama 3 (tiga) tahun sebagai panitera (tiga) tahun sebagai
pengadilan agama. wakil panitera, 5 (lima)
tahun sebagai panitera
muda pengadilan tinggi
agama, atau 3 (tiga)
tahun sebagai panitera
pengadilan agama.
29 Untuk dapat diangkat menjadi Untuk dapat diangkat menjadi Syarat untuk dapat
Wakil Panitera Pengadilan wakil panitera pengadilan diangkat menjadi Wakil
Agama, seorang calon harus agama, seorang calon harus Panitera Pengadilan
memenuhi syarat-syarat sebagai memenuhi syarat sebagai Agama dirubah menjadi
berikut : berikut: berpengalaman paling
a. syarat-syarat sebagaimana a. syarat sebagaimana singkat 3 (tiga) tahun
yang dimaksud dalam Pasal 27 dimaksud dalam Pasal 27 sebagai panitera muda
huruf a, b, c, d, dan e; huruf a, huruf b, huruf c, huruf atau 4 (empat) tahun
b. berpengalaman sekurang- d, huruf e, dan huruf g; dan sebagai panitera
kurangnya 4 (empat) tahun b. berpengalaman paling pengganti pengadilan
sebagai Panitera Muda atau 6 singkat 3 (tiga) tahun sebagai agama.
(enam) tahun sebagai Panitera panitera muda atau 4 (empat)
Pengganti Pengadilan Agama. tahun sebagai panitera
pengganti pengadilan agama.
30 Untuk dapat diangkat menjadi Untuk dapat diangkat menjadi Salah satu syarat untuk
Wakil Panitera Pengadilan wakil panitera pengadilan dapat diangkat menjadi
Tinggi Agama, seorang tinggi agama, seorang calon Wakil Panitera
calon harus memenuhi syarat- harus memenuhi syarat sebagai Peengadilan Tinggi
syarat sebagai berikut: berikut: agama dirubah menjadi
a. syarat-syarat sebagaimana a. syarat sebagaimana berpengalaman paling
yang dimaksud dalam Pasal 27 dimaksud dalam Pasal 27 singkat 2 (dua) tahun
huruf a, b, c, dan d; huruf a, huruf b, huruf c, huruf sebagai panitera muda
b. berijazah sarjana syari'ah d, dan huruf g; pengadilan tinggi
atau sarjana hukum yang b. berijazah sarjana syari’ah agama, 5 (lima) tahun
menguasai hukum Islam; atau sarjana hukum yang sebagai panitera muda
c. berpengalaman sekurang- menguasai hukum Islam; dan pengadilan tinggi
kurangnya 4 (empat) tahun c. berpengalaman paling agama, atau 3 (tiga)
sebagai Panitera Muda atau 7 singkat 2 (dua) tahun sebagai tahun sebagai wakil
(tujuh) tahun sebagai Panitera panitera muda pengadilan panitera pengadilan
Pengganti Pengadilan Tinggi tinggi agama, 5 (lima) tahun agama, atau menjabat
Agama, atau 4 (empat) tahun sebagai panitera muda sebagai panitera
sebagai Wakil Panitera pengadilan tinggi agama, atau pengadilan agama.
Pengadilan Agama, atau 3 (tiga) tahun sebagai wakil
menjabat Panitera Pengadilan panitera pengadilan agama,
Agama. atau menjabat sebagai panitera
pengadilan agama.
PASA UU NO 7 TAHUN UU NO 3 TAHUN 2006 PERUBAHAN
L 1989
31 Untuk dapat diangkat Untuk dapat diangkat menjadi “Ada Perubahan”
menjadi Panitera Muda panitera muda
Pengadilan Agama, pengadilanagama, seorang a. syarat sebgaimana
seorang calonharus calon harus memenuhi syarat dimaksud dalam
memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut : Pasal 27 huruf a,
sebagai berikut: huruf b, huruf c,
a. syarat sebagaimana huruf d, huruf e, dan
a. syarat-syarat dimaksud dalam Pasal huruf g, dan b.
sebagaimana yang 27huruf a,huruf b, huruf c, berpengalaman . .
dimaksud dalam Pasal huruf d, huruf e, danhuruf g, - 10 –
27 huruf a, b, c, d, danbberpengalaman . . .- 10
dane; - b. bepengalaman
paling singkat 2(dua)
b. berpengalaman b. berpengalaman paling tahun sebagai
sekurang-kurangnya 3 singkat 2 (dua) tahun panitera pengganti
(tiga) tahun sebagai sebagaipanitera pengganti pengadilan agama.
Panitera pengadilan agama.
PenggantiPengadilan
Agama.
32 Untuk dapat diangkat Untuk dapat diangkat menjadi “Ada Perubahan”
menjadi Panitera Muda panitera muda
Pengadilan Tinggi pengadilantinggi agama, a. syarat sebagaimana
Agama, seorangcalon seorang calon harus dimaksud dalam
harusmemenuhi syarat- memenuhi syarat sebagai Pasal 27 huruf a,
syarat sebagai berikut: berikut: huruf b, huruf c,
huruf d, huruf e, dan
a. syarat-syarat a. syarat sebagaimana huruf g;
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27
dimaksud dalam Pasal huruf a,huruf b, huruf c, b. berpangalaman
27 huruf a, b, c, d, huruf d, huruf e, dan hurufg; paling singkat 2
dane; (dua) tahun sebagai
b. berpangalaman paling panitera pengganti
b. berpengalaman singkat 2 (dua) pengadilan tinggi
sekurang-kurangnya 3 tahunsebagaipanitera agama, 3 (tiga) tahun
(tiga) tahun sebagai pengganti pengadilan tinggi sebagai panitera
Panitera agama, 3 (tiga)tahun muda, 5 (lima) tahun
PenggantiPengadilan sebagai panitera muda, 5 sebagai panitera
Tinggi Agama, atau 4 (lima) tahunsebagaipanitera pengganti
(empat) tahun sebagai pengganti pengadilan pengadilan agama,
Panitera Muda atau agama, atau atau menjabat
8(delapan) tahun menjabatsebagai wakil sebagai wakil
sebagai Panitera panitera pengadilan agama. panitera pengadilan
Pengganti Pengadilan agama.
Agama, atau
menjabatWakil
Panitera Pengadilan
Agama.
33 Untuk dapat Untuk dapat diangkat menjadi “Ada Perubahan”
diangkatmenjadi panitera pengganti
Panitera Pengganti pengadilan agama, seorang a. syarat sebagaimana
Pengadilan Agama, calon harus memenuhi dimaksudkan dalam
seorang syaratsebagai berikut: Pasal 27 huruf a,
calon harus memenuhi huruf b, huruf c,
syarat sebagaiberikut: a. syarat sebagaimana huruf d, huruf e, dan
dimaksudkan dalam Pasal 27 huruf g;
a. syarat- hurufa, huruf b, huruf c, huruf
syaratsebagaimana d, huruf e, dan huruf g; b. berpengalaman
yang dimaksud dalam paling singkat 3
Pasal 27 huruf a, b, c, b. berpengalaman paling (tiga) tahun sebagai
d, dane; singkat 3 (tiga) pegawai negeri pada
tahunsebagaipegawai negeri pengadilan agama.
b. berpengalaman pada pengadilan agama.
sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun sebagai
pegawai negeripada
Pengadilan Agama.
34 Untuk dapat diangkat Untuk dapat diangkat menjadi “Ada Perubahan”
menjadi Panitera panitera pengganti
Pengganti Pengadilan pengadilan tinggi agama, a. syarat sebagaimana
Tinggi Agama, seorang calon harus dimaksud Pasal 27
seorang calon harus memenuhisyarat sebagai huruf a, huruf b,
memenuhi syarat-syarat berikut: huruf c, huruf e, dan
sebagai berikut: huruf g;
a. syarat sebagaimana
a. syarat-syarat dimaksud Pasal 27 huruf a, b. berpengalaman
sebagaimana yang hurufb, huruf c, huruf e, dan paling singkat 3
dimaksud dalam huruf g; (tiga) tahun sebagai
Pasal 27 huruf a, b, panitera pengganti
c, d, dane; b. berpengalaman paling pengadilan agama
singkat 3 (tiga) tahun atau 8 (delapan)
b. berpengalaman sebagaipanitera pengganti tahun sebagai
sekurang-kurangnya pengadilan agama atau 8 pegawai negeri pada
5 (lima) tahun (delapan)tahun sebagai pengadilan tinggi
sebagai Panitera pegawai negeri pada agama.
PenggantiPengadilan pengadilan tinggiagama.
Agama atau
10(sepuluh) tahun
sebagai pegawai
negeri
padaPengadilan
Tinggi Agama.
35 (1) Kecuali ditentukan (1) Kecuali ditentukan lain “Ada Perubahan”
lain oleh atau oleh atau berdasarkan
berdasarkan undang- undang-undang,panitera Pada point ke
undang, Panitera tidak boleh merangkap (3) Jabatan yang tidak
tidakboleh menjadi wali,pengampu, boleh dirangkap
merangkap menjadi dan pejabat yang berkaitan oleh panitera selain
wali, pengampu, dan dengan perkarayang di jabatan
pejabat yang dalamnya ia bertindak sebagaimana
berkaitan sebagai Panitera. dimaksud pada ayat
denganperkara yang (1) dan ayat (2)
di dalamnya ia (2) Panitera tidak diatur lebih lanjut
bertindak sebagai bolehmerangkap menjadi oleh Mahkamah
Panitera. advokat. Agung.
53 (1) Ketua Pengadilan (1) Ketua Pengadilan mengadakan Tidak ada perubahan
mengadakan pengawasan pengawasan atas pelaksanaan
atas pelaksanaan tugas dan tugas dan
tingkah laku Hakim, tingkah laku Hakim, Panitera,
Panitera, Sekretaris, dan Juru Sekretaris, dan Juru Sita di daerah
Sita di daerah hukumnya. hukumnya.
(2) Selain tugas sebagaimana (2) Selain tugas sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat yang dimaksud dalam ayat (1),
(1), Ketua Pengadilan Ketua Pengadilan
Tinggi Agama di daerah Tinggi Agama di daerah
hukumnya melakukan hukumnya melakukan
pengawasan terhadap pengawasan terhadap jalannya
jalannya peradilan di tingkat Pengadilan
peradilan di tingkat Agama dan menjaga agar
Pengadilan Agama dan peradilan
menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama
diselenggarakan dengan dan sewajarnya.
seksama dan sewajarnya. (3) Dalam melaksanakan
(3) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana yang
pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
yang dimaksud dalam ayat dan ayat (2), Ketua Pengadilan
(1) dapat memberikan petunjuk,
dan ayat (2), Ketua teguran, dan
Pengadilan dapat peringatan, yang dipandang perlu.
memberikan petunjuk, (4) Pengawasan sebagaimana
teguran, dan yang dimaksud dalam ayat (1)
peringatan, yang dipandang ayat (2), dan ayat (3),
perlu. tidak boleh mengurangi
(4) Pengawasan sebagaimana kebebasan Hakim dalam
yang dimaksud dalam ayat memeriksa dan memutus
(1) ayat (2), dan ayat (3), perkara.
tidak boleh mengurangi
kebebasan Hakim dalam
memeriksa dan memutus
perkara.
54 Hukum Acara yang berlaku Hukum Acara yang berlaku pada Tidak ada perubahan
pada Pengadilan dalam Pengadilan dalam lingkungan
lingkungan Peradilan Agama Peradilan Agama
adalah Hukum Acara Perdata adalah Hukum Acara Perdata
yang berlaku pada yang berlaku pada Pengadilan
Pengadilan dalam lingkungan dalam lingkungan
Peradilan Umum, kecuali Peradilan Umum, kecuali yang
yang telah diatur secara telah diatur secara khusus dalam
khusus dalam Undang- Undang-undang ini
undang ini.
55 Hukum Acara yang berlaku Hukum Acara yang berlaku pada Tidak ada perubahan
pada Pengadilan dalam Pengadilan dalam lingkungan
lingkungan Peradilan Agama Peradilan Agama
adalah Hukum Acara Perdata adalah Hukum Acara Perdata
yang berlaku pada yang berlaku pada Pengadilan
Pengadilan dalam lingkungan dalam lingkungan
Peradilan Umum, kecuali Peradilan Umum, kecuali yang
yang telah diatur secara telah diatur secara khusus dalam
khusus dalam Undang- Undang-undang ini
undang ini
56 (1) Pengadilan tidak boleh (1) Pengadilan tidak boleh Tidak ada perubahan
menolak untuk memeriksa menolak untuk memeriksa dan
dan memutus suatu perkara memutus suatu perkara
yang diajukan dengan dalih yang diajukan dengan dalih
bahwa hukum tidak atau bahwa hukum tidak atau kurang
kurang jelas, melainkan jelas, melainkan
wajib memeriksa dan wajib memeriksa dan
memutusnya. memutusnya.
(2) Ketentuan sebagaimana (2) Ketentuan sebagaimana yang
yang dimaksud dalam ayat dimaksud dalam ayat (1) tidak
(1) tidak menutup menutup
kemungkinan usaha kemungkinan usaha penyelesaian
penyelesaian perkara secara perkara secara damai.
damai.
57 (1) Peradilan dilakukan (1) Peradilan dilakukan DEMI Tidak ada perubahan
DEMI KEADILAN KEADILAN BERDASARKAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG
KETUHANAN YANG MAHA ESA.
MAHA ESA. (2) Tiap penetapan dan putusan
(2) Tiap penetapan dan dimulai dengan kalimat
putusan dimulai dengan BISMILLAHIRRAHMANIRRA
kalimat HIM diikuti dengan DEMI
BISMILLAHIRRAHMANIR KEADILAN
RAHIM diikuti dengan BERDASARKAN
DEMI KEADILAN KETUHANAN YANG MAHA
BERDASARKAN ESA.
KETUHANAN YANG (3) Peradilan dilakukan dengan
MAHA ESA. sederhana, cepat, dan biaya
(3) Peradilan dilakukan ringan.
dengan sederhana, cepat, dan
biaya ringan.
58 (1) Pengadilan mengadili (1) Pengadilan mengadili menurut Tidak ada perubahan
menurut hukum dengan tidak hukum dengan tidak membeda-
membeda-bedakan orang. bedakan orang.
(2) Pengadilan membantu (2) Pengadilan membantu para
para pencari keadilan dan pencari keadilan dan berusaha
berusaha sekeras-kerasnya sekeras-kerasnya
mengatasi segala hambatan mengatasi segala hambatan dan
dan rintangan untuk rintangan untuk tercapainya
tercapainya peradilan yang peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya sederhana, cepat, dan biaya
ringan. ringan.
60 Penetapan dan putusan Penetapan dan putusan Pengadilan Tidak ada perubahan
Pengadilan hanya sah dan hanya sah dan mempunyai
mempunyai kekuatan hukum kekuatan hukum
apabila diucapkan dalam apabila diucapkan dalam sidang
sidang terbuka untuk umum. terbuka untuk umum.
61 Atas penetapan dan putusan Atas penetapan dan putusan Tidak ada perubahan
Pengadilan Agama dapat Pengadilan Agama dapat
dimintakan banding oleh dimintakan banding oleh
pihak yang berperkara, pihak yang berperkara, kecuali
kecuali apabila undang- apabila undang-undang
undang menentukan lain. menentukan lain.
62 (1)Segala penetapan dan (1)Segala penetapan dan putusan Tidak ada perubahan
putusan Pengadilan, selain Pengadilan, selain harus memuat
harus memuat alasan-alasan alasan-alasan
dan dasar-dasarnya juga harus dan dasar-dasarnya juga harus
memuat pasal-pasal tertentu memuat pasal-pasal tertentu dari
dari peraturanperaturan peraturanperaturan
yang bersangkutan atau yang bersangkutan atau sumber
sumber hukum tak tertulis hukum tak tertulis yang dijadikan
yang dijadikan dasar untuk mengadili.
dasar untuk mengadili. (2)Tiap penetapan dan putusan
(2)Tiap penetapan dan Pengadilan ditandatangai oleh
putusan Pengadilan Ketua dan Hakimhakim
ditandatangai oleh Ketua dan yang memutus serta Panitera yang
Hakimhakim ikut bersidang pada waktu
yang memutus serta Panitera penetapan
yang ikut bersidang pada dan putusan itu diucapkan.
waktu penetapan (3)Berita Acara tentang
dan putusan itu diucapkan. pemeriksaan ditandatangani oleh
(3)Berita Acara tentang Ketua dan Panitera yang
pemeriksaan ditandatangani bersidang.
oleh Ketua dan Panitera yang
bersidang.
63 Atas penetapan dan putusan Atas penetapan dan putusan Tidak ada perubahan
Pengadilan Tinggi Agama Pengadilan Tinggi Agama dapat
dapat dimintakan kasasi dimintakan kasasi
kepada Mahkamah Agung kepada Mahkamah Agung oleh
oleh pihak yang berperkara. pihak yang berperkara.
64 Penetapan dan putusan Penetapan dan putusan Pengadilan Tidak ada perubahan
Pengadilan yang dimintakan yang dimintakan banding atau
banding atau kasasi, kasasi,
pelaksanaannya ditunda demi pelaksanaannya ditunda demi
hukum, kecuali apabila dalam hukum, kecuali apabila dalam
amarnya menyatakan amarnya menyatakan
penetapan atau putusan penetapan atau putusan tersebut
tersebut dapat dijalankan dapat dijalankan lebih dahulu
lebih dahulu meskipun ada meskipun ada
perlawanan, banding, atau perlawanan, banding, atau kasasi.
kasasi.
65 Perceraian hanya dapat Perceraian hanya dapat dilakukan Tidak ada perubahan
dilakukan di depan sidang di depan sidang Pengadilan
Pengadilan setelah setelah
Pengadilan yang Pengadilan yang bersangkutan
bersangkutan berusaha dan berusaha dan tidak berhasil
tidak berhasil mendamaikan mendamaikan kedua belah
kedua belah pihak.
pihak.
66 (1) Seorang suami yang (1) Seorang suami yang beragama Tidak ada perubahan
beragama Islam yang akan Islam yang akan menceraikan
menceraikan istrinya istrinya
mengajukan permohonan mengajukan permohonan kepada
kepada Pengadilan untuk Pengadilan untuk mengadakan
mengadakan sidang guna sidang guna
menyaksikan ikrar talak. menyaksikan ikrar talak.
(2) Permohonan sebagaimana (2) Permohonan sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat yang dimaksud dalam ayat (1)
(1) diajukan kepada diajukan kepada
Pengadilan yang daerah Pengadilan yang daerah
hukumnya meliputi tempat hukumnya meliputi tempat
kediaman termohon, kecuali kediaman termohon, kecuali
apabila termohon dengan apabila termohon dengan sengaja
sengaja meninggalkan tempat meninggalkan tempat kediaman
kediaman yang yang
ditentukan bersama tanpa izin ditentukan bersama tanpa izin
pemohon. pemohon.
(3) Dalam hal termohon (3) Dalam hal termohon
bertempat kediaman di luar bertempat kediaman di luar
negeri, permohonan diajukan negeri, permohonan diajukan
kepada Pengadilan yang kepada Pengadilan yang daerah
daerah hukumnya meliputi hukumnya meliputi tempat
tempat kediaman pemohon. kediaman pemohon.
(4) Dalam hal pemohon dan (4) Dalam hal pemohon dan
termohon bertempat termohon bertempat kediaman di
kediaman di luar negeri, luar negeri, maka
maka permohonan diajukan kepada
permohonan diajukan kepada Pengadilan yang daerah
Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
hukumnya meliputi tempat perkawinan mereka
tempat perkawinan mereka dilangsungkan atau kepada
dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama
Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Jakarta Pusat. (5) Permohonan soal penguasaan
(5) Permohonan soal anak, nafkah anak, nafkah istri,
penguasaan anak, nafkah dan harta
anak, nafkah istri, dan harta bersama suami istri dapat
bersama suami istri dapat diajukan bersama-sama dengan
diajukan bersama-sama permohonan cerai
dengan permohonan cerai talak ataupun sesudah ikrar talak
talak ataupun sesudah ikrar diucapkan.
talak diucapkan.
69 Dalam pemeriksaan perkara Dalam pemeriksaan perkara cerai Tidak ada perubahan
cerai talak ini berlaku talak ini berlaku ketentuan-
ketentuan-ketentuan Pasal ketentuan Pasal
79, Pasal 80 ayat (2), Pasal 79, Pasal 80 ayat (2), Pasal 82,
82, dan Pasal 83. dan Pasal 83.
71 (1) Panitera mencatat segala (1) Panitera mencatat segala hal Tidak ada perubahan
hal ihwal yang terjadi dalam ihwal yang terjadi dalam sidang
sidang ikrar talak. ikrar talak.
(2) Hakim membuat (2) Hakim membuat penetapan
penetapan yang isinya yang isinya menyatakan bahwa
menyatakan bahwa perkawinan putus sejak ikrar talak
perkawinan putus sejak ikrar diucapkan dan penetapan tersebut
talak diucapkan dan tidak dapat dimintakan banding
penetapan tersebut tidak atau kasasi.
dapat dimintakan banding
atau kasasi.
72 Terhadap penetapan Terhadap penetapan sebagaimana Tidak ada perubahan
sebagaimana yang dimaksud yang dimaksud dalam Pasal 71
dalam Pasal 71 berlaku berlaku ketentuanketentuan dalam
ketentuanketentuan dalam Pasal 84 ayat (1), ayat (2), ayat
Pasal 84 ayat (1), ayat (2), (3), dan ayat (4), serta Pasal 85.
ayat (3), dan ayat (4), serta
Pasal 85.
73 (1) Gugatan perceraian (1) Gugatan perceraian diajukan Tidak ada perubahan
diajukan oleh istri atau oleh istri atau kuasanya kepada
kuasanya kepada Pengadilan Pengadilan yang daerah
yang daerah hukumnya hukumnya meliputi tempat
meliputi tempat kediaman kediaman penggugat, kecuali
penggugat, kecuali apabila apabila penggugat dengan sengaja
penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman
meninggalkan tempat bersama tanpa izin tergugat.
kediaman bersama tanpa izin (2) Dalam hal penggugat
tergugat. bertempat kediaman di luar
(2) Dalam hal penggugat negeri, gugatan perceraian
bertempat kediaman di luar diajukan kepada Pengadilan yang
negeri, gugatan perceraian daerah hukumnya meliputi tempat
diajukan kepada Pengadilan kediaman tergugat.
yang daerah hukumnya (3) Dalam hal penggugat dan
meliputi tempat kediaman tergugat bertempat kediaman di
tergugat. luar negeri, maka gugatan
(3) Dalam hal penggugat dan diajukan kepada Pengadilan yang
tergugat bertempat kediaman daerah hukumnya meliputi tempat
di luar negeri, maka gugatan perkawinan mereka
diajukan kepada Pengadilan dilangsungkan atau kepada
yang daerah hukumnya Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
meliputi tempat perkawinan
mereka dilangsungkan atau
kepada Pengadilan Agama
Jakarta Pusat.
74 Apabila gugatan perceraian Apabila gugatan perceraian Tidak ada perubahan
didasarkan atas alasan salah didasarkan atas alasan salah satu
satu pihak mendapat pidana pihak mendapat pidana penjara,
penjara, maka untuk maka untuk memperoleh putusan
memperoleh putusan perceraian, sebagai bukti
perceraian, sebagai bukti penggugat cukup menyampaikan
penggugat cukup salinan putusan Pengadilan yang
menyampaikan salinan berwenang yang memutuskan
putusan Pengadilan yang perkara disertai keterangan yang
berwenang yang memutuskan menyatakan bahwa putusan itu
perkara disertai keterangan telah memperoleh kekuatan
yang menyatakan bahwa hukum tetap.
putusan itu telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
75 Apabila gugatan perceraian Apabila gugatan perceraian Tidak ada perubahan
didasarkan atas alasan bahwa didasarkan atas alasan bahwa
tergugat mendapat cacat tergugat mendapat cacat badan
badan atau penyakit dengan atau penyakit dengan akibat tidak
akibat tidak dapat dapat menjalankan kewajiban
menjalankan kewajiban sebagai suami, maka Hakim dapat
sebagai suami, maka Hakim memerintahkan tergugat untuk
dapat memerintahkan memeriksakan diri kepada dokter.
tergugat untuk memeriksakan
diri kepada dokter.
76 (1) Apabila gugatan (1) Apabila gugatan perceraian Tidak ada perubahan
perceraian didasarkan atas didasarkan atas alasan syiqaq,
alasan syiqaq, maka untuk maka untuk mendapatkan putusan
mendapatkan putusan perceraian harus didengar
perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang
keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang-
berasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan suami
orang-orang yang dekat istri.
dengan suami istri. (2) Pengadilan setelah mendengar
(2) Pengadilan setelah keterangan saksi tentang sifat
mendengar keterangan saksi persengketaan antara suami istri
tentang sifat persengketaan dapat mengangkat seorang atau
antara suami istri dapat lebih dari keluarga masingmasing
mengangkat seorang atau pihak ataupun orang lain untuk
lebih dari keluarga menjadi hakam.
masingmasing pihak ataupun
orang lain untuk menjadi
hakam.
77 Selama berlangsungnya Selama berlangsungnya gugatan Tidak ada perubahan
gugatan perceraian, atas perceraian, atas permohonan
permohonan penggugat atau penggugat atau tergugat atau
tergugat atau berdasarkan berdasarkan pertimbangan bahaya
pertimbangan bahaya yang yang mungkin ditimbulkan,
mungkin ditimbulkan, Pengadilan dapat mengizinkan
Pengadilan dapat suami istri tersebut untuk tidak
mengizinkan suami istri tinggal dalam satu rumah.
tersebut untuk tidak tinggal
dalam satu rumah.
78 Selama berlangsungnya Selama berlangsungnya gugatan Tidak ada perubahan
gugatan perceraian, atas perceraian, atas permohonan
permohonan penggugat, penggugat, Pengadilan dapat:
Pengadilan dapat: a. menentukan nafkah yang
a. menentukan nafkah yang ditanggung oleh suami;
ditanggung oleh suami; b. menentukan hal-hal yang perlu
b. menentukan hal-hal yang untuk menjamin pemeliharaan dan
perlu untuk menjamin pendidikan anak;
pemeliharaan dan pendidikan c. menentukan hal-hal yang perlu
anak; untuk menjamin terpeliharanya
c. menentukan hal-hal yang barang-barang yang menjadi hak
perlu untuk menjamin bersama suami istri atau barang-
terpeliharanya barang-barang barang yang menjadi hak suami
yang menjadi hak bersama atau barang-barang yang menjadi
suami istri atau barang- hak istri.
barang yang menjadi hak
suami atau barang-barang
yang menjadi hak istri.
79 Gugatan perceraian gugur Gugatan perceraian gugur apabila Tidak ada perubahan
apabila suami atau istri suami atau istri meninggal
meninggal sebelum adanya sebelum adanya putusan
putusan Pengadilan. Pengadilan.
80 (1) Pemeriksaan gugatan (1) Pemeriksaan gugatan Tidak ada perubahan
perceraian dilakukan oleh perceraian dilakukan oleh Majelis
Majelis Hakim selambat- Hakim selambat-lambatnya 30
lambatnya 30 (tiga puluh) (tiga puluh) hari setelah berkas
hari setelah berkas atau surat atau surat gugatan perceraian
gugatan perceraian didaftarkan di Kepaniteraan.
didaftarkan di Kepaniteraan. (2) Pemeriksaan gugatan
(2) Pemeriksaan gugatan perceraian dilakukan dalam
perceraian dilakukan dalam sidang tertutup.
sidang tertutup.
Pasal UU No. 7 Tahun 1989 UU No. 3 Tahun 2006 Perubahan
81 1.Putusan Pengadilan 1.Putusan Pengadilan mengenai Tidak ada perubahan
mengenai gugatan perceraian gugatan perceraian diucapkan
diucapkan dalam sidang dalam sidang terbuka untuk
terbuka untuk umum umum
84 1.Panitera Pengadilan atau 1.Panitera Pengadilan atau pejabat Tidak ada perubahan
pejabat Pengadilan yang Pengadilan yang ditunjuk
ditunjuk berkewajiban berkewajiban selambatlambatnya
selambatlambatnya 30 (tiga 30 (tiga puluh) hari mengirimkan
puluh) hari mengirimkan satu satu helai salinan putusan
helai salinan putusan Pengadilan yang telah
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
memperoleh kekuatan hukum tetap, tanpa bermeterai kepada
tetap, tanpa bermeterai Pegawai Pencatat Nikah yang
kepada Pegawai Pencatat wilayahnya meliputi tempat
Nikah yang wilayahnya kediaman penggugat dan tergugat,
meliputi tempat kediaman untuk mendaftarkan putusan
penggugat dan tergugat, perceraian dalam sebuah daftar
untuk mendaftarkan putusan yang.disediakan untuk itu.
perceraian dalam sebuah
daftar yang.disediakan untuk 2. Apabila perceraian dilakukan di
itu. wilayah yang berbeda dengan
wilayah Pegawai Pencatat Nikah
2. Apabila perceraian tempat perkawinan
dilakukan di wilayah yang dilangsungkan, maka satu helai
berbeda dengan wilayah salinan putusan
Pegawai Pencatat Nikah www.djpp.depkumham.go.id
tempat perkawinan sebagaimana yang dimaksud
dilangsungkan, maka satu dalam ayat (1) yang telah
helai salinan putusan memperoleh kekuatan hukum
www.djpp.depkumham.go.id tetap tanpa bermeterai dikirimkan
sebagaimana yang dimaksud pula kepada Pegawai Pencatat
dalam ayat (1) yang telah Nikah di tempat perkawinan
memperoleh kekuatan hukum dilangsungkan dan oleh Pegawai
tetap tanpa bermeterai Pencatat Nikah tersebut dicatat
dikirimkan pula kepada pada bagian pinggir daftar catatan
Pegawai Pencatat Nikah di perkawinan.
tempat perkawinan
dilangsungkan dan oleh3.Apabilaperkawinan
Pegawai Pencatat Nikah dilangsungkan di luar negeri,
tersebut dicatat pada bagian maka satu helai salinan putusan
pinggir daftar catatansebagaimana yang dimaksud
perkawinan. dalam ayat (1) disampaikan pula
kepada Pegawai Pencatat Nikah di
3.Apabilaperkawinan tempat didaftarkannya
dilangsungkan di luar negeri, perkawinan mereka di Indonesia
maka satu helai salinan
putusan sebagaimana yang 4. Panitera berkewajiban
dimaksud dalam ayat (1) memberikan akta cerai sebagai
disampaikan pula kepada surat bukti cerai kepada para
Pegawai Pencatat Nikah di pihak selambat-lambatnya 7
tempat didaftarkannya (tujuh) hari terhitung setelah
perkawinan mereka di putusan yang memperoleh
Indonesia kekuatan hukum tetap tersebut
diberitahukan kepada para pihak.
4. Panitera berkewajiban
memberikan akta cerai
sebagai surat bukti cerai
kepada para pihak selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari
terhitung setelah putusan
yang memperoleh kekuatan
hukum tetap tersebut
diberitahukan kepada para
pihak.
86 1.Gugatan soal penguasaan .Gugatan soal penguasaan anak, Tidak ada perubahan
anak, nafkah anak, nafkah nafkah anak, nafkah istri, dan
istri, dan harta bersama suami harta bersama suami istri dapat
istri dapat diajukan bersama- diajukan bersama-sama dengan
sama dengan gugatan gugatan perceraian ataupun
perceraian ataupun sesudah sesudah putusan perceraian
putusan perceraian memperoleh kekuatan hukum
memperoleh kekuatan hukum tetap.
tetap.
2. Jika ada tuntutan pihak ketiga,
2. Jika ada tuntutan pihak maka Pengadilan menunda
ketiga, maka Pengadilan terlebih dahulu perkara harta
menunda terlebih dahulu bersama tersebut sampai ada
perkara harta bersama putusan Pengadilan dalam
tersebut sampai ada putusan lingkungan Peradilan Umum yang
Pengadilan dalam lingkungan telah memperoleh kekuatan
Peradilan Umum yang telah hukum tetap tentang hal itu.
memperoleh kekuatan hukum
tetap tentang hal itu.
89 1.Biaya perkara dalam bidang 1.Biaya perkara dalam bidang Tidak ada perubahan
perkawinan dibebankan perkawinan dibebankan kepada
kepada penggugat atau penggugat atau pemohon.
pemohon.
2. Biaya perkara penetapan atau
2. Biaya perkara penetapan putusan Pengadilan yang bukan
atau putusan Pengadilan yang merupakan penetapan atau
bukan merupakan penetapan putusan akhir akan diperhitungkan
atau putusan akhir akan dalam penetapan atau putusan
diperhitungkan dalam akhir.
penetapan atau putusan akhir.
97 Panitera, Wakil Panitera, Panitera, Wakil Panitera, Panitera Tidak ada perubahan
Panitera Muda, dan Panitera Muda, dan Panitera Pengganti
Pengganti bertugas bertugas membantu
membantu Hakim dengan menghadiri dan
Hakim dengan menghadiri mencatat jalannya sidang
dan mencatat jalannya sidang Pengadilan.
Pengadilan.
99 (1) Panitera wajib membuat (1) Panitera wajib membuat daftar Tidak ada perubahan
daftar semua perkara yang semua perkara yang diterima di
diterima di Kepaniteraan. Kepaniteraan.
(2) Dalam daftar perkara (2) Dalam daftar perkara
sebagaimana yang dimaksud sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat (1) tiap perkara dalam ayat (1) tiap perkara
diberi nomor urut dan diberi nomor urut dan dibubuhi
dibubuhi catatan singkat catatan singkat tentang isinya.
tentang isinya.
100 Panitera membuat salinan Panitera membuat salinan atau Tidak ada perubahan
atau turunan penetapan atau turunan penetapan atau putusan
putusan Pengadilan menurut Pengadilan menurut
ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang-
perundang-undangan yang undangan yang berlaku.
berlaku.
101 (1) Panitera bertanggung (1) Panitera bertanggung jawab Tidak ada perubahan
jawab atas pengurusan berkas atas pengurusan berkas perkara,
perkara, penetapan atau penetapan atau putusan, dokumen,
putusan, dokumen, akta, buku akta, buku daftar, biaya perkara,
daftar, biaya perkara, uang uang titipan pihak ketiga, surat-
titipan pihak ketiga, surat- surat berharga, barang bukti, dan
surat berharga, barang bukti, surat-surat lain yang disimpan di
dan surat-surat lain yang Kepaniteraan.
disimpan di Kepaniteraan.
(2) Semua daftar, catatan, risalah,
(2) Semua daftar, catatan, berita acara, serta berkas perkara
risalah, berita acara, serta tidak boleh dibawa keluar dari
berkas perkara tidak boleh ruangan Kepaniteraan, kecuali
dibawa keluar dari ruangan atas izin Ketua Pengadilan
Kepaniteraan, kecuali atas berdasarkan ketentuan undang-
izin Ketua Pengadilan undang.
berdasarkan ketentuan
undang-undang. (3) Tata cara pengeluaran surat
asli, salinan atau turunan
(3) Tata cara pengeluaran penetapan atau putusan, risalah,
surat asli, salinan atau berita acara, akta, dan surat-surat
turunan penetapan atau lain diatur oleh Mahkamah
putusan, risalah, berita acara, Agung.
akta, dan surat-surat lain
diatur oleh Mahkamah
Agung.
102 Tugas dan tanggung jawab Tugas dan tanggung jawab serta Tidak ada perubahan
serta tata kerja Kepaniteraan tata kerja Kepaniteraan
Pengadilan diatur lebih lanjut Pengadilan diatur lebih lanjut oleh
oleh Mahkamah Agung. Mahkamah Agung.
103 (1) Juru Sita bertugas : (1) Juru Sita bertugas : Tidak ada perubahan
a. melaksanakan semua a. melaksanakan semua perintah
perintah yang diberikan yang diberikan oleh Ketua
oleh Ketua Sidang; Sidang;
b. menyampaikan b. menyampaikan pengumuman-
pengumuman- pengumuman, teguran-teguran,
pengumuman, teguran- dan pemberitahuan penetapan
teguran, dan atau putusan Pengadilan
pemberitahuan penetapan menurut cara-cara berdasarkan
atau putusan Pengadilan ketentuan undang-undang,
menurut cara-cara c. melakukan penyitaan atas
berdasarkan ketentuan perintah Ketua Pengadilan;
undang-undang, d. membuat berita acara
c. melakukan penyitaan atas penyitaan, yang salinan
perintah Ketua resminya diserahkan kepada
Pengadilan; pihak-pihak yang
d. membuat berita acara berkepentingan.
penyitaan, yang salinan (2) Juru Sita berwenang
resminya diserahkan melakukan tugasnya di daerah
kepada pihak-pihak yang hukum Pengadilan yang
berkepentingan. bersangkutan.
(2) Juru Sita berwenang
melakukan tugasnya di
daerah hukum Pengadilan
yang bersangkutan.
104 Ketentuan lebih lanjut Ketentuan lebih lanjut mengenai Tidak ada perubahan
mengenai pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas Juru Sita diatur
Juru Sita diatur oleh oleh Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung.
105 (1) Sekretaris Pengadilan (1) Sekretaris pengadilan bertugas Ada Perubahan
bertugas menyelenggarakan menyelenggarakan
administrasi umum administrasi umum pengadilan. (1) Sekretaris
Pengadilan. (2) Ketentuan lebih lanjut pengadilan bertugas
(2) Tugas serta tanggung mengenai tugas, tanggung jawab, menyelenggarakan
jawab, susunan organisasi, susunan organisasi, dan tata kerja administrasi umum
dan tata kerja Sekretariat sekretariat diatur pengadilan.
diatur lebih lanjut oleh oleh Mahkamah Agung. (2) Ketentuan lebih
Menteri Agama. lanjut mengenai tugas,
tanggung
jawab,susunan
organisasi, dan tata
kerja sekretariat diatur
oleh Mahkamah Agung.
106 Pada saat mulai berlakunya Pada saat mulai berlakunya
Undang-undang ini; Undang-undang ini;
1. semua Badan Peradilan 1. semua Badan Peradilan Agama
Agama yang telah ada yang telah ada dinyatakan sebagai
dinyatakan sebagai Badan Badan Peradilan Agama menurut
Peradilan Agama menurut Undang-undang ini;
Undang-undang ini; 2. semua peraturan pelaksanaan
2. semua peraturan yang telah ada mengenai
pelaksanaan yang telah ada Peradilan Agama dinyatakan tetap
mengenai Peradilan Agama berlaku selama ketentuan baru
dinyatakan tetap berlaku berdasarkan Undang-undang ini
selama ketentuan baru belum dikeluarkan, sepanjang
berdasarkan Undang-undang peraturan itu tidak bertentangan
ini belum dikeluarkan, dengan Undang-undang ini.
sepanjang peraturan itu tidak
bertentangan dengan Undang-
undang ini.
Pasal 106A Ada perubahan
Pada saat Undang-Undang ini Di antara Pasal 106 dan
mulai berlaku peraturan BAB VII disisipkan
perundang-undangan pelaksana satu pasal baru yakni
Undang-Undang Nomor 7 Pasal 106A, yang
Tahun 1989 tentang Peradilan berbunyi sebagai
Agama masih tetap berlaku berikut:
sepanjang tidak bertentangan dan Pasal 106A
belum diganti berdasarkan Pada saat Undang-
Undang-Undang ini. Undang ini mulai
berlaku peraturan
perundang-undangan
pelaksana Undang-
Undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama masih
tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dan
belum diganti
berdasarkan Undang-
Undang ini.
107 (1) Pada saat mulai (1) Pada saat mulai berlakunya Tidak ada perubahan
berlakunya Undang-undang Undang-undang ini, maka:
ini, maka: a. Peraturan tentang Peradilan
a. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura
Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun 1882 Nomor
(Staatsblad Tahun 1882 152 dan Staatsblad Tahun 1937
Nomor 152 dan Staatsblad Nomor 116 dan Nomor 610);
Tahun 1937 Nomor 116 dan b. Peraturan tentang Kerapatan
Nomor 610); Qadi dan Kerapatan Qadi Besar
b. Peraturan tentang Kerapatan untuk sebagian Residensi
Qadi dan Kerapatan Qadi Kalimantan Selatan dan Timur
Besar untuk sebagian (Staatsblad Tahun 1937 Nomor
Residensi Kalimantan 638 dan Nomor 639);
Selatan dan Timur c. Peraturan Pemerintah Nomor 45
(Staatsblad Tahun 1937 Tahun 1957 tentang
Nomor 638 dan Nomor Pembentukan Pengadilan
639); Agama/Mahkamah Syar'iyah di
c. Peraturan Pemerintah luar Jawa dan Madura
Nomor 45 Tahun 1957 (Lembaran Negara Tahun 1957
tentang Pembentukan Nomor 99), dan
Pengadilan d. Ketentuan sebagaimana yang
Agama/Mahkamah dimaksud dalam Pasal 63 ayat
Syar'iyah di luar Jawa dan (2) Undang-undang Nomor 1
Madura (Lembaran Negara Tahun 1974 tentang Perkawinan
Tahun 1957 Nomor 99), (Lembaran Negara Tahun 1974
dan Nomor 1, Tambahan Lembaran
d. Ketentuan sebagaimana Negara Nomor 3019),
yang dimaksud dalam Pasal dinyatakan tidak berlaku.
63 ayat (2) Undang-undang (2) Ketentuan sebagaimana yang
Nomor 1 Tahun 1974 dimaksud dalam Pasal 236 a
tentang Perkawinan Reglemen Indonesia yang
(Lembaran Negara Tahun diperbaharui (RIB), Staatsblad
1974 Nomor 1, Tambahan Tahun 1941 Nomor 44, mengenai
Lembaran Negara Nomor permohonan pertolongan
3019), dinyatakan tidak pembagian harta peninggalan di
berlaku. luar sengketa antara orang-orang
(2) Ketentuan sebagaimana yang beragama Islam
yang dimaksud dalam Pasal yangdilakukan berdasarkan
236 a Reglemen Indonesia hukum Islam, diselesaikan oleh
yang diperbaharui (RIB), Pengadilan Agama.
Staatsblad Tahun 1941
Nomor 44, mengenai
permohonan pertolongan
pembagian harta peninggalan
di luar sengketa antara orang-
orang yang beragama Islam
yangdilakukan berdasarkan
hukum Islam, diselesaikan
oleh Pengadilan Agama.
108 Undang-undang ini mulai Undang-undang ini mulai berlaku Tidak ada perubahan
berlaku pada tanggal pada tanggal diundangkan.Agar
diundangkan. Agar setiap setiap orang mengetahuinya,
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
memerintahkan Undang-undang ini dengan
pengundangan Undang- penempatannya dalam Lembaran
undang ini dengan Negara Republik Indonesia.
penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik
Indonesia.