Disusun Oleh:
1. Widdatul Husna / 3B (P1337430117065)
2. Rizma Putri Ramadhani / 3A (P1337430117004)
Kelompok PKL 3 di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
b. Pastikan pasien tidak dalam keadaan hamil. Pasien yang hamil terutama trimester
c. Identifikasi pasien dengan menanyakan nama lengkap, usia, dan tanggal lahir
pasien sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian tindakan dengan radiasi.
dilakukan, memberikan penjelasan aba-aba tarik napas dan tahan napas, serta
e. Dilakukan anamnase terhadap pasien untuk mengetahui bagian tubuh yang sakit
f. Membantu pasien untuk naik dan turun dari meja pemeriksaan, serta pemberian
fiksasi dengan body clamp untuk mengurangi resiko pasien jatuh. Melakukan hand
hygiene setelah dan sebelum kontak dengan pasien dan lingkungan pasien untuk
Keselamatan pasien
Instalasi Radiologi merupakan salah satu bagian pelayanan rumah sakit oleh
sebab itu pelayanan radiologi tidak hanya terfokus pada tujuan pelayanan radiologi dalam
memanfaatkan radiasi tetapi juga tetap mempertimbangkan dan memperhatikan pada
tujuan system keselamatan pasen. Selama ini instalasi radiologi dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan radiasi pengion dan non pengion sangat terarah
pada keselamatan terhadap radiasi karena diketahui pemakaian radiasi pengion
mengandung resiko bila digunakan tanpa mengkuti dan taat pada pewraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Kini saatnya semua individu yang terkait dalam pelayanan radiologi mulai
memikirkan, membuat, menerapkan dan melaksanakan system keselamatan pasen,
sehingga pelayanan radiologi ( Radiodiagnostik) tidak hanya mampu memberikan
layanan dan hasil layanan yang bermutu tinggi tetapi juga memberikan kepastian
terwujudnya keselamatan pasen ( pasen safety ).
Pelayanan Radiologi.
Pelayanan bidang radiologi yang merupakan pelayanan penunjang kesehatan juga
perlu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan radiologi merupakan
pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar peng-ion ataupun bahan radioaktif
sehingga penggunaan bahan tersebut mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, yaitu
dapat sangat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lain akan
sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol, terlebih lagi bila di
lakukan oleh tenaga yang tidak kompeten atau bukan radiographer. Untuk itu setiap
pengguna, penguasa ataupun pelaksana pelayanan radiologi harus senantiasa merjamin
mutu pelayanannya yaitu harus tepat dan aman baik bagi pasien, pekerja maupun
lingkungan atau masyarakat sekitarnya.
Pemeriksaan Radiologi biasanya dilakukan dengan teknik-teknik yang berbeda
sesuai dengan klinis pasen, secara garis besar pemeriksaan radiologi diagnostic terdiri
dari:
1. Pemeriksaan dengan sinar-X
a. Radiografi
b. Radiofluorografi ( MCS )
c. Fluoroscopy
d. CT Scan
2. Pemeriksaan dengan Sinar Gamma ( Radiofarmaka )
a. Spect ( gamma camera )
b. PET
3. Pemeriksaan dengan Proton MRI
4. Pemeriksaan dengan Gelombang Suara
a. USG Konvensional
b. USG Dopller