BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ayo Sewa Kamera (ASK) Bantul merupakan perusaha bisnis yang
menyewakan alat- alat kamera, photo space, studio, dan photography class. Ayo
Sewa Kamera (ASK) Bantul berdiri sejak 2017 di Yogyakarta yang beralamatkan
Jl.Parangtritis Km.8 Dadapan Lor, Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
Barang yang disewakan dari Ayo Sewa Kamera Bantul yaitu kamera, lensa,
tripod/monoped, lighting, battery, MMC, kabel rol, tas kamera dan background
studio.
Saat ini operasional Ayo Sewa Kamera Bantul dibantu dengan aplikasi
trello. Dengan database yang masih terpisah – pisah. Data klien/pelanggan
diletakan di google contacs, sedangkan data barang diletakan di excel. Menurut
pemilik Ayo Sewa Kamera Bantul hal ini dirasa kurang efesien, karena sering
terjadi kehilangan data dan kesalahan transaksi. Di sisi lain, jenis – jenis varian
kamera dan aksesoris kamera semakin bertambah banyak, dan pelanggan dari
Ayo Sewa Kamera Bantul juga ikut bertambah. Jadi sering kali untuk pengolahan
data kamera dan aksesoris kamera dari Ayo Sewa Kamera Bantul merasa
kesulitan untuk menyebutkan varian kamera dan aksesoris yang tersedia untuk
disewakan. Dan untuk pengolahan data pelanggan dari Ayo Sewa Kamera Bantul
merasa kesulitan dalam mencari nama pelanggan yang sudah terdaftar menjadi
member. Maka dari itu pemilik ingin memiliki sebuah aplikasi yang datanya
terpusat dan tidak terpisah – pisah. Akan tetapi dengan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki pemilik Ayo Sewa Kamera Bantul, sistem yang diinginkan belum
terlaksanakan.
Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik membuat penelitian
berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Kamera
dan Aksesoris Kamera pada “Ayo Sewa Kamera Bantul”.

1
 2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka permasalahan
yang dapat dirumuskan adalah bagaimana cara merancang dan membuat sistem
informasi persewaan kamera dan aksesoris kamera pada Ayo Sewa Kamera
Bantul ?

1.3 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Aplikasi ini dirancang untuk Ayo Sewa Kamera Bantul yang berbasis
desktop.
b. Aplikasi ini hanya bisa diakses oleh admin dan karyawan sekaligus bisa
mengelola database.
c. Terdapat pengolahan data dan informasi dalam dasktop ini yaitu, admin,
pelanggan, barang sewaan dan transaksi persewaan.
d. Sistem ini mencakup pembuatan laporan secara cetak, tapi hanya laporan
transaksi persewaan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi persewaan
kamera dan aksesoris kamera pada Ayo Sewa Kamera Bantul. Untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan operasional.
 3

1.5 Manfaat Penelitian

Pembuatan aplikasi persewaan kamera dan aksesoris kamera pada Ayo
Sewa Kamera Bantul bermanfaat untuk :
a. Bagi Pemilik :
- Membantu dalam melakukan transaksi penyewaan dan pengolahan data.
- Mengoptimalkan sistem informasi untuk meningkatkan operasional.
b. Bagi Pelanggan :
- Pelanggan dapat mendaftar menjadi Member secara langsung dengan
syarat dan keterangan tertentu.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
- Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh pada pendidikan matakuliah
selama mengikuti kuliah khususnya dalam perancangan sistem informasi
akuntansi berbasis desktop menggunakan software Netbeans IDE dan
bahasa pemrograman Jawa.
d. Bagi Peneliti Lain
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
bagi peneliti lain dan sebagai refrensi untuk pengembangan sistem yang
baru ke yang lebih baik.
e. Bagi Penulis
- Dengan penelitian ini, peneliti berharap untuk lebih mengasah ilmu
pemrogaman yang telah peneliti miliki agar ilmu yang telah peneliti miliki
bermanfaat bagi orang lain.
 4

1.6 Metode Pengembangan Sistem

Model waterfall merupakan salah satu pengembangan model perangkat
lunak yang ada di dalam metode SDLC ( Sequencial Development Life Cycle ).
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2013), SDLC atau Software
Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle
adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya, berdasarkan best
practice atau cara-cara yang sudah teruji baik.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013) dijelaskan bahwa model
waterfall sering juga disebut model sekuensi linier atau alur hidup klasik.
Pengembangan sistem dikerjakan secara terurut mulai dari analisa, desain,
pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung. [4]

Gambar 1.6 Modal Waterfall menurut Sukamto dan Shalahuddin

 5

1.6.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan
Kebutuhan tersebut meliputi data yang akan diolah supaya menjadi
informasi, perancangan sistem alur data yang akan didokumentasikan dalam
bentuk erd,dfd,diagram activity.

1.6.2 Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
Setelah peneliti mendapatkan dokumentasi dari hasil analisis, maka peneliti
mengubah kebutuhan-kebutuhan fungsi software diatas menjadi sebuah bentuk
gambaran tampilan software. Sehingga hasil desain akan digunakan oleh peneliti
untuk membangun sebuah aplikasi.

1.6.3 Pembuatan Kode Program

Desain harus di ubah ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.
 6

1.6.4 Pengujian
Proses pengujian fokus pada perangkat lunak secara detail dari segi logic
dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan yang di inginkan.
Penulis melakukan uji coba dengan metode black box untuk memastikan
keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang di inginkan dan mengetahui tingkat
keberhasilan dari bagian sistem.

1.6.5 Maintenance
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Dalam peneliti hanya akan melakukan perbaikan yang terjadinnya error,
bukan dari awal sampai akhir. Sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik.
 7

1.7 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini dituliskan urut-urutan dan sistematika penulisan yang
dilakukan. Berikan ringkasan mengenai isi masing-masing bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Di dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan peneliian , manfaat penelitian dan sistematika penulisan peneltian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan penjelasan – penjelasan dari uraian teoritis yang
digunakan sebagai dasar teori yang mendukung penelitian dari penulisan skripsi
ini.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Di dalam bab ini menjelaskan analisa dan perancangan sistem yang akan
dibuat, sehingga menghasilkan sebuah sistem baru yang berupa rancangan berupa
gambar dan tabel.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM
Dalam bab ini menjelaskan pengimplementasi sistem yang telah selsai
dibuat dan pengujian sistem serta pembahasan dari pengujian sistem tersebut.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitan yang telah dilakukan dan saran
yang terkait dengan penelitian ini