1. Salah satu tugas pendidikan / sekolah untuk meningkatkan pengembangan individu , cara
berpikir dan kebutuhan sosial, agar siswa dapat menghadapi tantangan pada jamannya,
sebutkan dan jelaskan dalam suatu kerangka kerja konseptual , dimensi dan tugas
pendidikan.
Jawab :
Latar belakang
Belajar mengajar adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dan guru.
Dalam pembelajaran. Peserta didik adalah subyeknya dan objeknya adalah proses
pembelajaran. Masing – masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda.
Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan efektif bila peserta didik berusaha aktif untuk
mencapainya.
Dimensi perkembangan peserta didik
Perkembangan manusia dapat dilihat dari multidimensi , baik fisik maupun
nonfisik. Perkembangan itu umumnya berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkelanjutan. Dan untuk hal-hal yang bersifat non fisik, bisa saja sifat perkembangannya
berlangsung secara acak. Dimensi – dimensi perkembangan individu, termasuk peserta
didik dapat digolongkan menjadi :
1. Perkembangan fisik. Perkembangan fisik individu mencakup aspek-aspek anatomis
dan fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantitatif pada struktur
tulang. Tinggi dan berat badan, dll. Misalnya konstraksi otot – otot, peredaran darah
dan pernapasan, persyarafan sekresi kelenjar, dan pencernaan. Perkembangan
keduanya berjalan relatif seirama
2. Perkembangan perilaku psikomotorik. Perkembangan ini menuntut koordinasi
fungsional antara sistem syaraf dan otot, serta fungsi – fungsi psikis.
3. Perkembangan bahasa. Manusia memiliki potensi dasar berbahasa dan berinteraksi
dengan masyarakat sekitar.
4. Perkembangan kognitif sama dengan perkembangan kapasitas nalar otak atau
intelegensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja. Menurut piaget ada empat
tahap perkembangan kognitif manusia :
a. Tahap sensorimotorik berlangsung dari 0 – 2 tahun
b. Tahap praoperasional ( praoperational stage), yang berlangsung sejak kira-kira
anak berusia 2 – 7 tahun.
c. Tahap operasional kongkrit berlangsung kira-kira pada usia 7 – 11 tahun
d. Tahap operasional formal yang berlangsung kira – kira pada usia 11 – 15 tahun atau
seusia sekolah menengah pertama.
5. Perkembangan perilaku sosial. Manusai adalah mahluk sosial maka perilaku sosial
tampak dalam peran yang ditampilkan.
6. Perkembangan moralitas. . ukuran dari tinggi atau rendahnya moral seseorang
berdasarkan penalaran moralnya.
7. Perkembangan bidang keagamaan. Manusia meyakini bahwa ada kekuatan yang serba
“Maha “ diluar dirinya.
8. Perkembangan konatif. Konatif adalah perilaku yang berkaitan dengan motivasi atau
faktor penggerak perilaku yang berkaitan dengan motivasi. Yang bersumber dari
eksternal ataupun internal.
9. Perkembangan emosional . dalam perkembangannya melibatkan banyak variabel
seperti rangsangan yang menyebabkan emosi, perubahan fisiologis, suasana
lingkungan, kondisi kesehatan, ketersediaan kebutuhan, iklim interaksi dengan
lingkungan dan oranglain.
b. SPME
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan
lembaga standarisasi pendidikan.
Agar kepala sekolah berhasil dalam perbaikan pengajaran, maka kepala sekolah
perlu memahami dan menggunakan moel dan teknik yang dianggap tepat dalam
melaksanakan supervisi. Tegasnya, peran utama kepala sekolah adalah juga sebagai
supervisor pengajaran.
Acheson and Gall (Pidarta, 1992) menyatakan bahwa supervisi klinis adalah proses
membina guru untuk memperkecil jurang antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku
mengajar yang ideal. Sedangkan Sahertian (2000) menyatakan bahwa supervisi klinis
adalah memfokuskan kepada upaya untuk menolong guru-guru agar mengerti inovasi dan
mengubah performan mereka agar cocok dengan inovasi tersebut.
4. Manajemen sebagai suatu seni dalam mengelola pendidikan sekolah untuk meningkatkan
mutu dan inovasi sekolah yang berkelanjutan, jelaskan persepsi anda, peranan ilmu
manajemen dalam pengembangan pendidikan / sekolah.
Manajemen sekolah sangat diperlukan dan tidak boleh diabaikan sedikitpun agar
program sekolah dapat dilaksanakan secara efektif sehingga dapat diperoleh hasil yang
optimal sesuai sumber daya yang ada di sekolah. Manajemen sekolah harus dapat dirasakan
manfaatnya bagi seluruh staf sekolah, siswa, dan masyarakat. Manajemen sekolah harus
senantiasa mengelola sistem sekolah agar selalu lebih baik, karena lembaga pendidikan
yang berkualitas adalah lembaga pendidikan yang mempunyai manajemen pengelolaan
sekolah yang baik.
Manajemen sering dimaknai sama dengan istilah administrasi pendidikan. Manajemen dapat
diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha
kerjasama anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar dapat
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sehingga, dalam konteks pendidikan,
manajemen dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan
semua sumber daya yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen sekolah merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas dan
keberhasilan sekolah, sehingga harus ada dukungan dari sumber daya, yaitu sumber daya
manusia yang professional untuk mengelola sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan yang
berkompeten, sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar serta anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan adanya
dukungan dari masyarakat sekitar. Apabila salah satu sumber daya tersebut tidak terpenuhi
dengan baik, maka manajemen sekolah pun menjadi tidak dapat berfungsi optimal dan tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Agar manajemen sekolah dapat berfungsi secara optimal, maka diperlukan kepala sekolah
yang mempunyai kemampuan dan berpandangan luas, baik dalam pengetahuan, keterampilan
maupun sikap. Selain itu, perlu adanya sistem manajemen yang baik pula dalam hal
manajemen kesiswaan, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dana, serta
hubungan sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, masing-masing komponen sekolah harus
menjadi bagian yang saling mendukung dan melengkapi guna menciptakan manajemen
sekolah yang baik demi tewujudnya tujuan pendidikan pada umumnya dan untuk mencapai
tujuan sekolah pada khususnya.
Referensi :
PPT perkuliahan Supervisi dan Penjaminan Mutu Pendidikan dari : Dr.Hotner
Tampubolon,MM
https://www.uinjkt.ac.id/id/peran-kepala-sekolah-dalam-peningkatan-mutu-pendidikan/
https://pgsd.binus.ac.id/2016/12/26/kepala-sekolah-sebagai-supervisor-pengajaran/