tanggal lahir, No RM) • Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas • Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas antara lain : konfirmasi dengan pernyataan terbuka.
4. Kriteria Eksklusi Adanya ketidaktepatan dalam identifikasi pasien
5. Bagian atau unit Komite Keselamatan Pasien (KKP) 6. PIC (Person In Charge) Sekretaris Komite Keselamatan Pasien (KKP) 7. Dimensi mutu Keselamatan 8. Rasionalisasi Di rumah sakit banyak sekali pasien dan tindakan yang harus dilakukan, sehingga harus tepat dalam identifikasi agar tidak terjadi insiden 9. Numerator Jumlah insiden ketidaktepatan identifikasi pasien 10 Denominator Jumlah total insiden ketidaktepatan identifikasi pasien dalam bulan tersebut 11. Formula Jumlah insiden ketidaktepatan identifikasi pasien dalam bulan tersebut x 100% Jumlah total insiden ketidakatepatan identifikasi pasien dalam bulan tersebut 12. Metode pengukuran Sensus harian 13. Tipe pengukuran Sensus harian 14. Sumber data • Form laporan kejadian di nurse stasion • Form laporan insiden 15. Waktu pelaporan Paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya 16. Frekuensi 1 bulanan 17. Target Kinerja 0% 18. Sampe size Jumlah populasi 19. Area monitoring Semua unit 20. Rencana komunikasi Rapat ruang, rapat staff, rapat tinjauan manajemen
INDIKATOR SKP : SKP 2 Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Judul Indikator Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsip READBACK dari petugas rawat inap kepada DPJP ditanda tangani dalam waktu 24 jam. Definisi Operasional Kepatuhan prosedur pemberian obat pada instruksi verbal yang dimaksud adalah kesesuaian antara order dan tindakan ketika dilakukan instruksi verbal dengan dilakukan readbcak dengan tepat dan benar dan sesuai instruksi, melalui kegiaitan membacaan kembali instruksi, dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan atau dengan ejaan huruf alphabet instruksi obat sound a like. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan stempel read back pada catatan instruksi dan pemberi instruksi harus segerra menandatangani instruksi tersebut paling lambat 1x24 jam
INDIKATOR SKP : SKP 3 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Judul Indikator Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat farmasi Definisi Operasional Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien. Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event) Yang termasuk obat high alert (lihat SPO high alert) sebagai berikut : • KCL • MgSo4 • Streptokinase • Nacl 3% • Insulin Pexten • Label yang harus diisi pada obat-obatan diatas pada bagian obat yang tidak menutupi identitas obat. Apabila obat diatas tidak diberikan label high alert sesuai standar maka harus dilaporkan sebagai KNC Kriteria Inklusi Seluruh prosedur pemberian obathigh alert yang dilaksanakan Kriteria Eksklusi - Bagian / Unit Instalasi Farmasi PIC Kartu Farmasi Dimensi mutu Keselamatan Rasionalisme Obat high alert memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan insiden ketika tidak dilakukan manajemen yang benar. Obat high alert memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan insiden ketika tidak dilakukan manajemen yang benar. Pemberian label adlah langkah pertama mengidentifikasi obat high alert agar di perlakukan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Numerator Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasu dalam 1 bulan. Denominator Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan Formula Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam 1 bulan (pcs) :jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan (pcs) x 100%= % Metode pengukuran Restropectif Tipe pengukuran - Sumber data Sensus harian indikator mutu farmasi Waktu pelaporan Setiap tanggal 10 ulan berjalan Frekuensi pelaporan 3 bulanan Target kinerja 100.00% Jumlah sampel Sampling Area monitoring Instalasi farmasi Rencana komunikasi Rapat bulanan
Definisi operasional Menggunakan prodedur time out pada setiap pasien yang masuk dalam kamar bedah dan sebelum dilakuykan tindakan operasi Kriteria inklusi Seluruh pelaksanaan time out sebelum tindakan operasi Kriteria eksklusi - Bagian atau unit Ok PIC Ka, ok Dimensi mutu Keselamatan Rasionalisasi Dengan menggunakan prosedur time out maka kesalahan pasien dan tindakan operasi dapat dihindarkan Numerator Jumlah seluruh pelaksanaan time out dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh operasi Formula Jumlah seluruh pelaksanaan time out dalam 1 bulan : jumlah seluruh operasi dalam 1 bulan x 100% Metode pengukuran Concurrent Tipe pengukuran - Sumber data Log book ruang ok Waktu pelaporan Setiap tanggal 10 bulan berjalan Frekuensi pelaporan Bulanan Target kinerja Target 100 % Jumlah sampel Total populasi Area monitoring Kmar bedah Rencana komunikasi Melalui rapat unit kamar bedah
Judul indikator Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam
melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen di rawat inap Definisi operasional Kepatuhan cuci tangan aadalah ketaatan petuga sdalam melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan 6 langkah dan 5 momen. Lima momen yang dimaksud adalah: 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Sebelum melaksanakan tondakan aseptik 3. Setelah kontak dengan pasien 4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien 5. Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien Kriteria inklusi Petuga yang diaudit yang melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai WHO Kriteria eksklusi Semua petugas yang melakukan cuci tangan yang tidak masuk daftar audit Bagian atau unit Komite PPI RS PIC IPCN Dimensi mutu Keselamatan Rasionalisasi Dengan adanya sosialisasi dan edukasi, implementasi serta audit kepatuhan petugas baik klinis dan non klinis dalam menjalankan program PPI dapat mencegah dan mengendalikan infeksi yang mungkin terjadi di Rumah Sakit Numerator Jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah Donominator Jumlah seluruh sampel petugas yang diaudit Formula Jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah : jumlah seluruh sampel petugas yang diaudit x 100% Metode pengukuran Restropectif Tipe pengukuran Proses Sumber data Surveilance dan laporan audit Waktu pelaporan 7 hari setelah dilakukan audit Frekuensi pelaporan 2x dalam setahun Target kinerja 60.00% Jumlah sampel Sampling Area monitoring Seluruh area Rumah Sakit Rencana komunikasi ke staf Rapat koordinasi
Judul indikator Menurunkan angka insiden pasien jatuh selama
perawatan rawat inap di rumah sakit Definisi operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami inisden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat idur kelantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada dilantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera Kriteria inklusi Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap Kriteria eksklusi - Bagian atau unit Rawat Inap PIC Karu Rawat Inap Dimensi mutu Keselamatan Rasionalisasi Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Kekurangna staf, perawat yang tidak berpengalaman serat tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien Numerator Jumlah pasien jatuh selama satu bulan Denominator Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam satu bulan yang sama Formula Jumlah pasien jatuh selama satu bulan (orang) : jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam bulan yang sama (hari) x 100%= % Metode pengukuran Concurrent Tipe pengukuran Proses dan outcome Sumber data > Form laporan kejadian dinurse station > Form laporan insiden Waktu pelaporan Frekuensi pelaporan Satu bulan sekali Target kinerja 100.00% Jumlah sampel Total populasi Area monitoring Semua unit Rencana komunikasi Rapat ruang