I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan dari Panduan Perlindungan Harta ini menjelaskan prosedur tentang
perlindungan harta pengunjung RSIA Rika Amelia
2. TUJUAN KHUSUS
a. Tidak terjadinya kehilangan harta benda pribadi pada pasien / pengunjung /
karyawan selama berada di Rumah Sakit
b. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan kecurian dari pihak dalam atau
luar Rumah Sakit pada pasien/pengunjung/karyawan.
c. Terciptanya Keamanan Rumah Sakit sehingga meningkatkan mutu pelayanan
1
III. KRITERIA
1. Barang berharga yang dibawa bersama klien (barang elektronik, uang, logam
mulia, kartu kredit, dan lainnya yang ada dengan pasien).
2. Alat-alat yang melekat pada pasien yang dilepas seperti saat akan operasi, dan
tindakan lainnya seperti gigi palsu, soft lens, kaca mata.
2
B. Perlindungan Pengunjung
1) Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan
jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
2) Perlindungan harta benda harus diberikan kepada pengunjung jika terjadi
kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri pengunjung
tersebut tidak ada pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah sakit.
3) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada
pengunjung secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap diri
dan harta benda pengunjung. Kemudian catat pada buku laporan dan laporkan
pada pihak manajemen rumah sakit.
4) Pada situasi di mana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda
maka harta benda harus dipastikan dititipkan/ditinggal pada pihak keamanan
dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen.
5) Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit
walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih memungkinkan
untuk menjaga harta benda sendiri karena rummah sakit tidak bertanggung
jawab perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu.
6) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika pengunjung
dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran/ingatan, maka harus memberikan
Surat Pernyataan Penitipan dengan disertai tanda pengenal (SIM/KTP) yang
masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap jempol pengunjung.
7) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannnya kepada
pengunjung
8) Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga
petugas keamanan.
9) Instalasi yang memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung dan
membandingkan data yang diperoleh dan laporan verifikasi pihak keamanan.
10) Tindakan yang membutuhkan perlindungan harta benda pengunjung:
a. Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa)
b. Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana
c. Pada saat terjadi kasus pencurian
d. Pada saat pengunjung hilang kesadaran/ingatan
C. Perlindungan Karyawan
1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda yang
dibawanya.
2) Pastikan karyawan agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan
bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua karyawan jika terjadi
kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri karyawan
3
tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah
sakit.
4) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ ingatan pada karyawan
secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap diri dan harta
benda karyawan, kemudian catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak
manajemen rumah sakit
5) Pada situasi di mana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda
maka harus dipastikan harta benda dititipkan/ditinggal pada pihak keamanan
dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda karyawan tidak boleh dititipkan kepada pihak Rumah Sakit
walaupun bersifat sementara dan kondisi karyawan untuk menjaga harta
bendanya sendiri karena Rumah Sakit tidak bertanggung jawab perlindungan
harta tersebut kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika karyawan dalam
kondisi terluka atau hilang kesadaran/ingatan maka harus memberikan surat
penyataan penitipan dengan disertai tanda pengenal (KTP/SIM) yang masih
berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap jempol karyawan
8) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannya kepada
karyawan
9) Periksa ulang detail data di buku laporan sebelum memberikan perlindungan
harta benda pada karyawan
10) Pengecekan buku laporan dilakukan tiap kali pergantian jaga petugas
keamanan
11) Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda karyawan harus
menanyakan ulang identitas karyawan dan membandingkan data yang
diperoleh dan laporan verifikasi pihak keamanan
12) Tindakan yang membutuhkan perlindungan harta benda karyawan:
a. Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa)
b. Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana
c. Pada saat terjadi kasus pencurian
1. Bahwa tanggung jawab rumah sakit terhadap barang milik pasien adalah
dengan menyediakan fasilitas penyimpanan berupa lemari yang di sertai
kunci,dan himbawan untuk menjaga barang-barang berharga milik nya.
2. Staf mengidentifikasi barang berharga milik pasien yang sesuai kriteria.
3. Di IGD untuk pasien masuk dalam kondisi sadar atau tidak sadar yang tidak
didampingi oleh keluarga atau wali, harta benda milik pasien dititipkan kepada
admisi jaga saat itu dengan bukti tertulis perihal penyerahannya
4
4. Staf melaporkan kepada bagian admisi tentang adanya barang berharga milik
pasien.
5. Staf mencatat barang berharga milik pasien pada form yang telah disediakan.
6. Staf admisi menyimpan barang berharga tersebut pada loker penyimpanan
barang.
V. DOKUMENTASI
a. Pencatatan
1) Catat barang yang dititipkan dalam formulir penitipan barang yang dibubuhi
tanda tangan oleh pasien, keluarga, pengunjung atau karyawan
2) Catat barang yang dititipkan dalam laporan jaga keamanan atau keperawatan
3) Catat kejadian kehilangan pada formulir kehilangan dan laporan jaga.
b. Pelaporan
1) Laporkan barang yang dititipkan pada rekan jaga selanjutnya dengan
menunjukkan bukti formulir penitipan, dan catatan buku laporan
2) Laporkan kejadian kehilangan pada pada pihak terkait untuk ditindaklanjuti
dengan menunjukkan laporan lengkap kronologi kejadian, disertai dengan
saksi kejadian
VI. PENUTUP
Dengan ditetapkannya Buku Panduan Perlindungan Harta ini diharapkan seluruh
pelaksana layanan di RSIA Rika Amelia baik medis maupun non medis dapat
menjalankan isi panduan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat tercapai
perlindungan keamanan pasien, pengunjung dan karyawan yang ada di RSIA Rika
Amelia.
Demikian Buku Panduan ini dibuat, dan tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan referensi yang ada.
Kami berharap ada kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya buku
panduan ini.
5
BAB IV
DOKUMENTASI