Contoh:
Industri dalam pengepakan daging, berbagai jenis potongan daging dan beberapa produk
sampingan dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total biaya.
Produksi susu segar yang dapat menghasilkan krim dan skim cair, selanjutnya krim dapat diolah
lebih lanjut menjadi krim mentega dan skim cair, dapat diolah kembali menjadi susu.
Untuk lebih jelasnya hubungan antara split off point dengan separable cost dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Bab VIII| 1
Gambar 8.1.
Dept. 2
Dept. 1 Dept. 3
Raw
Material Manufacturing Produk Additional Finished Good
Process B Processing Inventory
“X”
Joint Cost
(DM, DL, FOH)
Split off
Point
Joint
Product Terjadi
Seperable Cost
Bab VIII| 2
a. Metode Biaya Rata-rata Satuan (Average Unit Cost Method)
Metode ini mengalokasikan biaya bersama di mana seluruh produk yang dihasilkan yang
dihasilkan dari proses produksi bersama harus dibebani suatu nilai secara proporsional dari
seluruh biaya bersama atau dari besarnya unit yang diproduksi.
Contoh :
PT. PANORAMA memproduksi tiga jenis produk P, Q, dan R secara bersamaan. Untuk
memproduksi ke tiga jenis produk tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp. 150.000.000,-. Data
yang berhubungan dengan ke tiga produk tersebut adalah :
PRODUK
Keterangan
P Q R
Produksi (unit) 60.000 50.000 90.000
Harga jual (Rp./u) 1.250,- 1.500,- 1.300,-
Separable cost (Rp.) 12.000.000,- 12.500.000,- 13.500.000,-
Diminta :
1. Hitunglah alokasi biaya bersama untuk masing-masing produk
2. Hitunglah biaya produksi untuk masing-masing produk
Jawab :
……………
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 = = ⋯ … ..
……..
Tabel alokasi joint cost dengan metode biaya rata-rata per unit :
Unit Biaya Rata2 Alokasi Separable Total Biaya
Jenis Produk
Produksi Per Unit Joint Cost Cost Produksi
1 2 3 4 (2 x 3) 5 6 (4 + 5)
P
Total
Jawab :
Bab VIII| 3
Jenis Unit Rasio Unit Alokasi Total Biaya
Separable Cost
Produk Produksi diproduksi Joint Cost Produksi
1 2 3 4 5 6 (4 + 5)
P
Total
Angka penimbang dapat ditentukan berdasarkan kepada besarnya jumlah produk yang
digunakan. Angka penimbang ini digunakan akibat sulitnya pembuatan produk, pembedaan jam
tenaga kerja dipakai, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan tiap jenis produk
Contoh : sama dengan contoh a, dimana diketahui terdapat angka penimbang untuk masing-
masing produk yang didasarkan kepada waktu finishing produk sebagai berikut :
Produk P = 2 menit,
Produk Q = 3 menit, dan
Produk R = 5 menit.
Jawab :
Rasio
Angka Jumlah Unit
Jenis Unit Angka Alokasi Separable Total Biaya
Penimban Stlh
Produk Produksi Tertimban Joint Cost Cost Produksi
g Ditimbang
g
1 2 3 4 5 6 7 8 (6 + 7)
P
Total
Bab VIII| 4
d.1 Joint Product tidak ada Separable Cost
Contoh : sama dengan contoh a, Hitunglah alokasi joint cost ke masing-masing produk dengan
menggunakan metode harga jual/harga pasar (Market Value Method) dimana TIDAK ADA
Separable Cost.
Jawab :
Rasio Harga
Jenis Unit Alokasi Joint
Harga Jual Nilai Penjualan Nilai Pokok
Produk Produksi Cost
Penjualan Per Unit
1 2 3 4 (2 x 3) 5 6 7
P
Total
Contoh : sama dengan contoh a, hitunglah alokasi joint cost ke masing-masing produk dengan
menggunakan metode harga jual/harga pasar (Market Value Method) dimana ADA Separable
Cost.
Jawab :
Alokasi
Jenis Unit Harga Nilai Separable H.Pasar H.Pokok
Joint
Produk Produksi Jual/unit Penjualan Cost Hipotesis Per Unit
Cost
1 2 3 4 (2 x 3) 5 6 (4 – 5) 7 8
P
Total
Harga Pasar Hipotesis, adalah nilai jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut.
Bab VIII| 5
Harga Pokok per unit masing-masing produk :
Produk P = Rp. (……………………+…………………): ………..unit = ……
Produk Q = Rp. (……………………+…………………): ………..unit = ……
Produk R = Rp. (……………………+…………………): ………..unit = ……
Jika selanjutnya diasumsikan bahwa untuk setiap unit yang diproduksi tersebut terjual sebesar :
Produk P = 50.000 unit,
Produk Q = 45.000 unit, dan
Produk R = 80.000 unit.
Penjualan
Biaya Produksi
Persediaan Akhir
Harga Pokok
Penjualan
Laba Kotor
Contoh:
Produk sampingan yang muncul dari pembersihan produk utama, seperti: gas dan tar yang muncul
dari produksi arang, biasanya memiliki nilai sisa. Produk sampingan yang merupakan sisa atau
sampah seperti: serbuk gergaji dari tempat penggergajian kayu. Produk sampingan timbul dari proses
persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam proses produksi produk utama, seperti: pemisahan
biji kapas dari kapas.
Bab VIII| 6
8.6. Beberapa Pengertian
Berikut beberapa pengertian yang berhubungan dengan By Product :
a. Main Product (Produk Utama) adalah produk yang dihasilkan yang merupakan tujuan pokok
perusahaan dimana kuantitas dan nilainya relative besar.
b. By Product (Produk Sampingan) adalah produk yang bukan merupakan tujuan utama operasional
perusahaan dimana kuantitas dan nilainya relative kecil dibandingkan dengan produk utama.
Pada metode ini hasil penjualan produk sampingan dapat dicantumkan ke dalam laporan laba
rugi sebagai :
a.1 Menambah other income,
a.2 Menambah hasil penjualan produk utama,
a.3 Pengurang harga pokok penjualan, dan
a.4 Pengurang biaya produksi produk utama.
Bab VIII| 7
Contoh
a. Metode Pengakuan Pendapatan Kotor
PT. HEGARMANAH memproduksi produk A sebanyak 18.000 unit dengan biaya produksi Rp. 600,-
/unit. Persediaan awal produk A tersebut sebanyak 500 unit. Perusahaan menjual produk utama
sebanyak 16.500 unit dengan harga Rp. 850,-/unit , sedangkan produk sampingan seluruhnya
terjual sebesar Rp. 2.560.000,-. Biaya operasional produk utama terdiri dari : biaya pemasaran
sebesar Rp. 1.345.000,- dan biaya administrasi umum sebesar Rp. 1.865.000,-
Diminta :
Susunlah laporan laba rugi untuk setiap perlakuan hasil penjualan produk sampingan.
Jawab :
a.1 Penambah other income
PT. HEGARMANAH
Laporan Laba Rugi
Periode…………..
Penjualan :
Produk Utama = ………………..x………………. ………………..
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal ………….x……….. = …………….
Biaya Produksi ………….x……….. = …………….
HPokok Siap Dijual = …………….
Persediaan Akhir ………….x……….. = …………….
Harga Pokok Penjualan : ………………..
Laba Kotor ………………..
Biaya Operasional:
Pemasaran ………………..
Adm Umum ………………..
Total Biaya Operasional : ………………..
Laba Operasional ………………..
Other Income :
Penjualan Produk Sampingan ………………..
Laba Bersih ………………..
Bab VIII| 8
PT. HEGARMANAH
Laporan Laba Rugi
Periode…………..
Penjualan :
Produk Utama = ………………..x………………. ………………..
Produk sampingan ………………..
Penjualan Bersih ………………..
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal ………….x……….. = …………….
Biaya Produksi ………….x……….. = …………….
HPokok Siap Dijual = …………….
Persediaan Akhir ………….x……….. = …………….
Harga Pokok Penjualan : ………………..
Laba Kotor ………………..
Biaya Operasional:
Pemasaran ………………..
Adm Umum ………………..
Total Biaya Operasional : ………………..
Laba Operasional ………………..
Bab VIII| 9
a.4 Pengurang biaya produksi produk utama
PT. HEGARMANAH
Laporan Laba Rugi
Periode…………..
Penjualan :
Produk Utama = ………………..x………………. ………………..
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal ………….x……….. = …………….
Biaya Produksi ………….x……….. = …………….
Penjualan produk sampingan = …………….
Bi. Produksi (net) = …………….
HPokok Siap Dijual = …………….
Persediaan Akhir ………….x……….. = …………….
Harga Pokok Penjualan : ………………..
Laba Kotor ………………..
Biaya Operasional:
Pemasaran ………………..
Adm Umum ………………..
Total Biaya Operasional : ………………..
Laba Operasional ………………..
Bab VIII| 10
c. Metode Biaya Pengganti
Atas dasar contoh a, dimana produk sampingan tidak dijual akan tetapi digunakan sendiri oleh
perusahaan dan diketahui harga pasar produk sampingan tersebut sebesar Rp. 2.560.000,-.
PT. DUA
Laporan Laba Rugi
Periode…………..
Penjualan :
Produk Utama = ………………..x………………. ………………..
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal ………….x……….. = …………….
Biaya Produksi ………….x……….. = …………….
Replacement cost = …………….
Bi. Produksi (net) = …………….
HPokok Siap Dijual = …………….
Persediaan Akhir ………….x……….. = …………….
Harga Pokok Penjualan : ………………..
Laba Kotor ………………..
Biaya Operasional:
Pemasaran ………………..
Adm Umum ………………..
Total Biaya Operasional : ………………..
Laba Operasional ………………..
Bab VIII| 11
Diketahui data yang diperoleh dari PT. CIDADAP sebagai berikut :
Keterangan By Product Main Product
Penjualan ----- Rp. 210.000.000,-
Taksiran penjualan Rp.25.000.000,- -----
Biaya produksi sebelum split off ----- Rp. 100.000.000,- (*)
point
Biaya produksi sesudah split off Rp. 6.500.000,- (***) Rp. 55.000.000,-(**)
point
Biaya Operasional Rp. 3.000.000,- Rp. 15.000.000,-
Unit produksi 10.000 unit 20.000 unit
Catatan : Tidak ada persediaan awal dan akhir
Laba yang diharapkan untuk by product sebesar 20% dari harga jual.
Separable Cost untuk Separable Cost untuk
Keterangan Main Product (*)
Main Product (**) By Product (***)
Bahan Baku Rp. 40.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Tenaga Kerja Rp. 40.000.000,- Rp. 25.000.000,- Rp. 2.000.000,-
Overhead Pabrik Rp. 20.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 100.000.000,- Rp. 55.000.000,- Rp. 6.500.000,-
Diminta :
1. Hitunglah harga pokok per unit untuk setiap produk
2. Jurnal
3. Susunlah laporan laba rugi
Jawab :
1. Harga Pokok per unit untuk setiap produk :
Alokasi By Product =
Taksiran Penjualan = ……………………..
Dikurangi :
Taksiran separable cost = …………………..
Taksiran Bi.Operasional = …………………..
Taksiran Laba = …………………... +
= ……………………..
Alokasi By Product = …………………….
........................ .................
Rp..................../ unit
.................unit
........................ .................
Rp..................../ unit
.................unit
Bab VIII| 12
2. Jurnal
PT. CIDADAP
Laporan Laba Rugi
Periode…………..
Penjualan :
Produk Sampingan ………………..
Harga Pokok Penjualan :
Produk Sampingan = ………………….+…………………….. ………………..
Jumlah HP Penjualan By Product ………………..
Laba Kotor ………………..
Biaya Operasional: ………………..
Laba Operasional ………………..
SOAL LATIHAN
SOAL 8 – 1
Stetson Co. memproduksi produk W, X, Y, dan Z dari suatu proses gabungan. Informasi yang
diperoleh adalah sbb.:
Jika diproses lebih lanjut
Produksi Harga Pasar pada
Produk Biaya Tambahan
(Unit) Titik Pisah Batas ($) Harga Pasar ($)
($)
W 6.000 80.000 7.500 90.000
X 5.000 60.000 6.000 70.000
Y 4.000 40.000 4.000 50.000
Z 3.000 20.000 2.500 30.000
Diminta : Dengan menggunakan metode harga pasar , hitunglah alokasi total biaya produksi
gabungan sebesar $ 160.000 ke setiap produk.
SOAL 8 – 2
Fe Co. memprduksi tiga produk A, B, dan C dari suatu proses gabungan dengan total biaya $
150.000,- selanjutnya diketahui informasi sbb.:
Bab VIII| 13
Keterangan A B C
Produksi (unit) 30.000 15.000 13.000
Biaya pemrosesan setelah titik pisah
30.000 24.000 27.000
batas ($)
Harga Jual ($/unit) 4,30 6,60 6,00
Diminta:
a. Hitunglah alokasi biaya gabungan untuk ketiga produk tersebut dengan menggunakan metode
harga pasar
b. Diasumsikan bahwa produk B dapat dijual di titik pisah batas seharga $ 5,25. apakah hal ini
adalah ide yang bagus? Buatlah perhitungnya
SOAL 8 – 3
Collins Inc. memproduksi empat produk gabungan yang mempunyai biaya sebesar $ 70.000 pada titik
pisah batas. Berikut data yang berkaitan dengan produk tersebut:
Biaya Pemrosesan Faktor
Produksi Harga Pasar Final
Produk setelah titik pisah Penimbang
(unit) ($/unit)
batas ($) (poin)
A 5.000 1,50 1.500 3,0
B 20.000 1,60 3.000 2,0
C 15.000 1,50 2.500 4,0
D 10.000 3,00 5.000 2,5
Diminta :
Alokasikan biaya produk gabungan dengan menggunakan metode :
a. Biaya unit rata-rata,
b. Rata-rata tertimbang, dan
c. Harga pasar
SOAL 8 – 4
PT. CIMOT mengalokasikan joint cost sebesar Rp. 1.016.600,- dengan menggunakan harga jual
relative. Table di bawah ini berisi sebagian informasi yang masih harus disempurnakan, oleh karena
itu lengkapilah table berikut ini :
Biaya Pemrosesan
Produksi Harga Jual
Produk setelah titik pisah
(kg) (Rp./kg)
batas (Rp.)
A 1.200 150 21.000
B 2.500 200 25.000
C 4.000 100 20.000
D 5.000 120 50.000
Atas dasar table di atas, diminta :
1. Buatlah table alokasi joint cost dengan menggunakan metode harga pasar.
2. Hitunglah nilai persediaan akhir dan laba kotor setiap produk, apabila setiap produk terjual
sebesar : Produk A = 1.000 kg, produk B = 2.000 kg, produk C = 3.000 kg, dan produk D = 4.000
unit.
SOAL 8 – 5
PT. CIMOL menghasilkan dua jenis produk X dan Y. Pada awal proses biaya untuk setiap produk tidak
dapat dipisahkan, joint cost tersebut sebesar Rp. 9.000.000,-. Berikut table separable cost dan hasil
penjualan setiap produk :
Bab VIII| 14
Penjualan Persediaan Separable Cost Hasil Penjualan
Produk
(unit) Akhir (unit) (Rp.) (Rp.)
X 10.000 1.000 800.000 4.800.000
Y 30.000 3.000 1.200.000 7.200.000
Diminta :
1. Buatlah table alokasi joint cost dengan menggunakan metode harga pasar.
2. Hitunglah nilai persediaan akhir dan laba kotor untuk setiap produk.
SOAL 8 – 6
PT. PESMOL memproduksi tiga jenis produk (A, B, dan C) dengan menggunakan tiga departemen.
Semua bahan baku diinput di departemen P dengan biaya produksi sebesar Rp. 3.840.000,- untuk
selanjutnya menghasilkan produk A, B, dan C. Produk A dapat langsung dijual tanpa memerlukan
proses lanjutan, sedangkan produk B dan C harus diolah terlebih dahulu agar dapat diterima pasar.
Oleh karena itu produk B diolah lebih lanjut di departemen Q dengan biaya Rp. 900.000,- dan produk
C diolah di departemen R dengan biaya Rp. 1.500.000,-
Data yang berhubungan dengan hal tersebut di atas dapat dilihat pada table berikut ini :
Produk
Keterangan
A B C
Unit diproduksi 800 800 1.200
Unit dijual 600 800 900
Harga jual (Rp./unit) 2.000,- 2.500,- 3.000,-
Tidak ada persediaan awal dan akhir barang dalam proses. Produk yang terjual dan tersisa
seluruhnya hasil produksi bulan Desember 2006. Berdasarkan data tersebut, diminta :
1. Buatlah table alokasi joint cost dengan menggunakan metode market value.
2. Hitunglah nilai persediaan akhir dan laba kotor dari setiap produk tersebut.
SOAL 8 – 7
PT. BANYOL memproduksi produk P, Q, dan R dengan menggunakan tiga departemen. Seluruh bahan
diinput di departemen A yang kemudian menghasilkan produk P, Q, dan R. Produk K dapat langsung
dijual tanpa harus melalui proses lanjutan terlebih dahulu, sedangkan produk Q dan R harus diproses
lebih lanjut di departemen B dan C agar dapat dijual. Berikut data yang diperoleh selama bulan
Desember 2012 :
Departemen
Biaya
A B C
Bahan baku (Rp.) 1.400.000,- --- ---
Tenaga kerja (Rp.) 1.200.000,- 500.000,- 800.000,-
Overhead pabrik (Rp.) 900.000,- 300.000,- 600.000,-
Produk
Keterangan
P Q R
Unit terjual 600 800 900
Persediaan akhir (unit) 200 --- 300
Hasil penjualan (Rp.) 1.200.000,- 2.000.000,- 2.700.000,-
Tidak ada persediaan awal dan akhir barang dalam proses. Produk yang terjual dan tersisa
seluruhnya hasil produksi bulan Desember 2012. Berdasarkan data tersebut, diminta :
1. Buatlah table alokasi joint cost dengan menggunakan metode market value.
2. Hitunglah nilai persediaan akhir dan laba kotor dari setiap produk tersebut.
Bab VIII| 15
SOAL 8 – 8
PT. SINARAN memproduksi main product (A) dan dua by product (B dan C). Data bulan Desember
2012 adalah sebagai berikut :
Keterangan A B C Jumlah
Penjualan (Rp.) 75.000,- 6.000,- 3.500,- 84.500,-
Separable Cost (Rp.) 11.500,- 1.100,- 900,- 13.500,-
Biaya Operasional 6.000,- 750,- 550,- 7.300,-
Biaya produksi sebelum split off point sebesar Rp. 37.500,- Besarnya laba untuk produk B dan C
masing-masing sebesar 15% dan 12%.
Diminta :
1. Hitunglah biaya produksi sebelum split off point untuk produk B dan C dengan menggunakan
metode Reversal Cost.
2. Buatlah perhitungan laba rugi untuk produk A, B, dan C.
SOAL 8 – 9
Diketahui data sebagai berikut :
Keterangan By Product Main Product
Penjualan (Rp.) ----- 120.000,-
Taksiran penjualan (Rp.) 9.000,- -----
Joint Cost (Rp.) ----- 40.000,-
Separable Cost (Rp.) 2.000,- 10.000,-
Biaya Operasional (Rp.) 1.000,- 5.000,-
Produksi (unit) 2.000 10.000
Tidak ada persediaan awal dan akhir, serta laba kotor yang diharapkan untuk by product sebesar
20% dari harga jual.
Diminta :
1. Hitunglah harga pokok per unit untuk setiap produk,
2. Buatlah jurnal, dan
3. Susunlah laporan laba rugi.
Bab VIII| 16