Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH POLITICAL CONNECTION DEWAN DIREKSI

DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP RETURN ON EQUITY


DAN ASSET TURNOVER PERUSAHAAN DI SEKTOR
KONSTRUKSI
Patrick A. Suhartono dan Sany
Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: sany@petra.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hubungan politik dewan
direksi dan dewan komisaris terhadap ROE dan asset turnover. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa hubungan politik dewan direksi dan dewan komisaris dan dewan direksi
tidak berpengaruh terhadap ROE dan asset turnover. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap ROE dan asset turnover. Ukuran dewan memiliki pengaruh signifikan terhadap ROE.

Kata kunci : Hubungan politik, return on equity, asset turnover, ukuran perusahaan, ukuran
dewan.

ABSTRACT

The purpose of this study was to know whether there was significant influence of political
connection of the board of directors and board of commissioners on the ROE and asset turnover.
The results from this study demonstrated that the political connection of the board of directors
and board of commissioners had no affect on ROE and asset turnover. Firm size has positive effect
on ROE and asset turnover. The board size has a significant influence on ROE.

Keywords : political connection, return on equity, asset turnover, firm size, board size

261
262 Business Accounting Review, Vol.3, No.2, Agustus 2015: 261-270

PENDAHULUAN Political connection menurut Faccio


(2006) adalah jika pemegang saham
Sebuah perusahaan didefinisikan otoritas atau petinggi perusahaan adalah
sebagai perusahaan yang terhubung dengan anggota parlemen, menteri atau kepala
politik jika setidaknya satu pemegang negara, terkait dengan pejabat-pejabat
saham besar atau salah satu manajemen negara, lembaga kenegaraan. Pada
puncaknya adalah anggota parlemen, penelitian tersebut Faccio juga membagi
menteri, atau berkaitan erat dengan pihak lagi pengertian political connection yaitu
atau politisi tingkat atas (Faccio, 2006). sebuah hubungan tidak langsung yang
Perusahaan melakukan political connection dapat terjadi dengan 2 cara , (a) jika
dikarenakan political connection merupakan perusahaan tidak langsung terhubung
salah satu faktor untuk mendapatkan dengan menteri atau presiden yang
kinerja financial yang baik karena politik bernama belakang sama dengan nama
adalah salah satu penentu utama dari petinggi atau pemegang saham mayoritas
lingkungan kelembagaan suatu negara dan perusahaan, (b) ketika petinggi perusahaan
banyak perusahaan memiliki political atau pemegang saham berdasarkan majalah
connection (Faccio, 2006). Faccio (2009) Forbes, The Economist atau Fortune
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hubungan persahabatan dengan
memiliki political connection akan menteri, presiden, atau anggota parlemen.
mempunyai pangsa pasar yang besar. Namun definisi yang tepat mengenai
Perusahaan yang memiliki political political connection belum juga tercapai
connection akan lebih dapat menikmati sehingga Hill (2009) berpendapat bahwa
pendapatan lebih tinggi dan produktivitas political connection berarti hubungan politik
lebih besar. Politik sangat berperan dalam tersembunyi antara manajemen senior dan
perusahan karena politik merupakan unsur pejabat pemerintah.
ekonomi paling penting terutama dalam hal
profitability perusahaan (Agrawal and Return on Equity
Knoeber, 1997). Bila ditelaah lebih jauh lagi, Return on equity (ROE) mengukur
dengan memiliki political connection maka tingkat pengembalian untuk kepemilikan
perusahaan dapat memuaskan shareholder (ekuitas) dari pemilik saham biasa. Rasio ini
karena mempengaruhi tingkat pasar saham mengukur efisiensi suatu perusahaan untuk
perusahaan (Faccio, 2007). menghasilkan keuntungan dari setiap unit
Bukti bahwa political connection ekuitas pemegang saham, juga dikenal
memberi banyak manfaat dapat dilihat dari sebagai aktiva bersih atau aset dikurangi
penelitian Faccio tahun 2006 kepada 47 kewajiban. ROE menunjukkan seberapa
negara menunjukkan bahwa perusahaan baik perusahaan menggunakan investasi
dengan political connection memiliki untuk menghasilkan pertumbuhan
leverage yang tinggi, membayar pajak pendapatan. ROE 15-20% umumnya
rendah, market power yang tinggi dan dianggap baik.
market share yang tinggi, tapi dalam
melakukan perbandingan dengan Asset Turnover
perusahaan yang tidak memiliki political Asset turnover adalah rasio keuangan yang
connection adalah secara akuntansinya. mengukur efisiensi penggunaan aset
Perbedaan antara perusahaan yang perusahaan dalam menghasilkan
terhubung secara politik dan perusahaan pendapatan penjualan. Perusahaan dengan
tidak terhubung secara politik adalah lebih marjin keuntungan yang rendah cenderung
jelas ketika terdapat political connection memiliki perputaran aset yang tinggi,
yang kuat. Sebagai contoh ketika BOD sementara mereka dengan marjin
suatu perusahaan memiliki political keuntungan yang tinggi memiliki asset
connection dan bukan berasal dari direksi. turnover yang rendah.
Maka dengan begitu, mereka lebih banyak
terhubung dengan menteri daripada dengan Firm Size
anggota parlemen (Faccio, 2006). Ukuran perusahaan adalah suatu
skala dimana dapat diklasifikasikan besar
Pengertian Political Connection kecil perusahaan dengan berbagai cara
antara lain total aktiva, log size, nilai pasar
Suhartono: Pengaruh Political Connection 263

saham dan lain-lain (Atawarman, 2011). Pengaplikasian dalam penelitian


Pada penelitian ini ukuran perusahaan yaitu jika koefisien bernilai positif maka
dihitung dengan log dari total aset. hipotesis diterima, yaitu jika political
connection dewan direksi dan dewan
Board Size komisaris mempunyai pengaruh positif
Board yang dimaksud pada terhadap return on equitydan asset turnover
perusahaan di Indoneisa adalah dewan perusahaan dan sebaliknya.
direksi dan dewan komisaris. Board size
atau ukuran dewan adalah jumlah personel Uji F
dewan direksi dan komisaris dalam suatu Uji ini digunakan untuk mengetahui
perusahaan (Sari dan Ardiana, 2014). Pada apakah variabel independen secara
masing- masing regresi dihitung Board Size bersama-sama berpengaruh secara
yaitu jumlah dari dewan komisaris dan signifikan terhadap variabel dependen atau
direksi perusahaan. untuk mengetahui apakah model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi
Regresi Linear Berganda variabel dependen atau tidak. Pengujian
Analisis regresi merupakan salah dalam uji ini menggunakan tingkat
satu teknik analisis data dalam statistika signifikasi 5% atau 0,05 dan hipotesis
yang seringkali digunakan untuk mengkaji diterima jika F hitung lebih besar dari F
hubungan antara beberapa variabel dan tabel.
meramal suatu variabel.Sugiyono (2002)
menyatakan bahwa analisa regresi Uji R2
berganda digunakan oleh peneliti, dengan Koefisien determinasi (R2) mengukur
tujuan memprediksi bagaimana kondisi seberapa jauh kemampuan model dalam
(naik-turunnya) variabel dependen, jika dua menerangkan variasi variabel dependen.
atau lebih variabel independen sebagai Standard perhitungan pada uji ini
faktor prediktor dimanipulasi (dinaik- yaitu Nilai R2 yang kecil berarti
turunkan nilainya). Jadi analisis regresi kemampuan variabel-variabel independen
berganda akan dilakukan bila jumlah dalam menjelaskan variasi variabel
variabel independennya minimal 2. Uji dependen amat terbatas.Nilai yang
regresi ini dipilih dalam penelitian ini mendekati satu berarti variabel-variabel
karena ingin mengkaji hubungan atau independen memberikan hampir semua
pengaruh dua atau lebih variabel bebas informasi yang dibutuhkan untuk
terhadap variabel tidak bebas. Persamaan memprediksi variasi variabel dependen.
regresi linear berganda yang digunakan
Y1 = a + b1DD + b2DK + b3Bsize_DD + Uji T
b4Bsize_DK + b5Fsize + e Uji ini digunakan untuk mengetahui
Y2 = a + b1DD + b2DK + b3Bsize_DD + pengaruh dari masing-masing Variabel
b4Bsize_DK + b5Fsize + e Independen terhadap Variabel
Dimana : Dependen.Uji ini dilakukan dengan
Y1 = variabel dependenreturn on equity membandingkan nilai T hitung dengan nilai
Y2 = variabel dependenasset turnover T tabel. Pengaplikasian dalam uji ini
a = parameter menggunakan tingkat signifikansi 5% atau
b1 = koefisien regresi polcon dewan direksi 0,05 dan hipotesis diterima jika Nilai T
b2 = koefisien regresi polcon dewan hitung lebih besar T tabel berarti ada
komisaris pengaruh yang signifikan antara variabel
b3 = koefisien regresi ukuran dewan direksi independen terhadap variabel dependen.
b4 = koefisien regresi ukuran dewan
komisaris
b5 = koefisien regresi ukuran perusahaan Pengaruh Political Connection Dewan
DD = variabel independen political Direksi dan Dewan Komisaris
connection dewan direksi Terhadap ROE
DK = variabel independen political Political membuat kondisi bisnis
connection dewan komisaris menjadi lebih mudah untuk beberapa
Fsize : ukuran perusahaan perusahaan yang terkait political.
Bsize : komposisi dewan direksi dan Perusahaan akan lebih mudah jika salah
komisaris satu anggota politisi di perusahaan mereka
menjadi politisi di pemerintahan yang pada
264 Business Accounting Review, Vol.3, No.2, Agustus 2015: 261-270

akhirnya akan mempengaruhi kebijakan perusahaan memberi efek yang positif


perusahaan dan mengakibatkan perubahan karena mereka memiliki keahlian yang
insentif di perusahaan untuk melakukan berbeda-beda sehingga bisa membantu
investasi dalam hal peningkatan perusahaan untuk mendapatkan sesuatu
produktivitas (Earle & Gehlbach, 2013). yang lebih baik terutama dalam hal
H1A : Political connection yang dimiliki pendapatan.
dewan direksi berpengaruh positif H3A : Board Size dewan direksi
terhadap return on equity di berpengaruh positif terhadap ROE
perusahaan konstruksi di perusahaan konstruksi
H1B: Political connection yang dimiliki H3B : Board Size dewan komisaris
dewan komisaris berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap ROE
terhadap return on equity di di perusahaan konstruksi
perusahaan konstruksi H4A : Board Size dewan direksi
berpengaruh positif terhadap asset
Pengaruh Political Connection Dewan turnover di perusahaan konstruksi
Direksi dan Dewan Komisaris H4B : Board Size dewan komisaris
Terhadap Asset Turnover berpengaruh positif terhadap asset
Perusahaan dengan political turnover di perusahaan konstruksi
connection akan memiliki pangsa pasar
yang lebih besar, yang beperngaruh pada Pengaruh Firm Size Dewan Direksi dan
jumlah pendapatan yang besar, dan juga Dewan Komisaris Terhadap ROE dan
skala produktivitas yang besar (Faccio, Asset Turnover
2006). Sebuah perusahaan yang
H2A : Political connection yang dimiliki ukuran/skalanya besar dan sahamnya
dewan direksi berpengaruh positif tersebar luas memiliki kekuatan tersendiri
terhadap asset turnover di dalam menghadapi masalah bisnis dan
perusahaan konstruksi kemampuan perusahaan untuk
H2B : Political connection yang dimiliki menghasilkan laba lebih tinggi karena
dewan komisaris berpengaruh positif usaha tersebut didukung oleh aset yang
terhadap asset turnover di perusahaan besar, sehingga kendala perusahaan yang
konstruksi behubungan dengan aset dapat diatasi (Nur
Alizna, 2009). Perusahaan yang besar
Pengaruh Board Size Dewan Direksi memiliki total aset yang besar, sehingga
dan Dewan Komisaris Terhadap ROE perusahaan mampu mengoptimalkan kineja
dan Asset Turnover perusahaan, dengan aset yang dimilikinya.
Brown & Caylor (2004) menyatakan H5 : Firm Size berpengaruh positif
bahwa perusahaan dengan banyak terhadap ROE di perusahaan
commissioner mempunyai ROE dan konstruksi
dividend yield yang lebih tinggi. Beberapa H6 : Firm Size berpengaruh positif
penelitian menemukan bahwa banyaknya terhadap asset turnover di
proporsi jumlah dewan komisaris dalam perusahaan konstruksi
Penelitian ini berfokus untuk melihat
METODE PENELITIAN pengaruh political connection dewan direksi
dan komisaris terhadap ROE dan asset
Secara matematis model analisis ini dapat turnover. Data yang dibutuhkan dalam
dituliskan sebagai berikut : penelitian ini, seperti latar belakang politik
Y1 = a + b1DD + b2DK + b3Bsize_DD + dan jumlah dewan direksi dan komisaris,
b4Bsize_DK + b5Fsize + e total asset, equity, revenue, profit.
Y2 = a + b1DD + b2DK + b3Bsize_DD +
b4Bsize_DK + b5Fsize + e Tabel 1
Klasifikasi Data Observasi
HASIL PENELITIAN DAN Perusahaan
PEMBAHASAN
Kriteria Sampel Perusahaan
Populasi dalam penelitian ini adalah Tahun
perusahaan sektor konstruksi yang go Perusahaan tahun 252
public dan terdaftar di Bursa Efek sektor konstruksi
Indonesia (BEI) mulai tahun 2008 – 2013. yang terdaftar di
Suhartono: Pengaruh Political Connection 265

BEI antara tahun multikolinieritas dari 3 model


2008-2013 (6 regresi yang diestimasi:
tahun x 42
perusahaan) Tabel 3
Perusahaan yang 48 Uji Multikolinieritas
tidak menyediakan
laporan keuangan Variabel Variabel
Tolerance VIF
/ annual report Terikat Bebas
secara lengkap (6
tahun x 8 DD 0,402 2,491
perusahaan)
DK 0,447 2,239
Jumlah sampel 204 (6 tahun x 34
akhir perusahaan) Board size
ROE dan 0,717 1,394
DD
AT
Uji Asumsi Klasik Board size
Asumsi klasik merupakan 4 syarat dasar 0,703 1,422
DK
yang harus dipenuhi agar suatu model
regresi linier dapat menghasilkan penduga Firm size 0,836 1,196
(estimator) yang terbaik, linear, dan tidak
bias. Keempat asumsi tersebut adalah
normalitas, multikolinieritas. 3. Heterokedastisitas
heterokedastisitas, dan autokorelasi. Heterokedastisitas adalah
terjadinya ketidaksamaan varians yang
1. Normalitas besar antar nilai residual yang dihasilkan
Hasil dari pengujian normalitas model regresi. Model regresi yang terbaik
adalah: adalah apabila terjadi kesamaan varians
dari nilai residual atau non
Tabel 2
heterokedastisitas. Dalam penelitian ini
Uji Normalitas
untuk menguji ada tidaknya
heteroskedasdisitas dalam model regresi
Model ROE AT
dilakukan dengan menggunakan uji korelasi
Kolmogorov-Smirnov 0,974 rank spearman. Hasil yang menunjukkan
1,143 kondisi non heterokedastisitas apabila nilai
Z
signifikansi hasil uji korelasi rank spearman
Signifikansi 0,146 0,299 lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05
(5%). Hasil uji korelasi rank spearman
untuk 3 model regresi yang diestimasi
adalah sebagai berikut:
2. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah terjadinya Tabel 4
korelasi yang sangat kuat antar
variabel independen dalam model
regresi. Model regresi yang baik
adalah yang diantara variabel
independennya tidak terjadi korelasi
yang sangat kuat (non
multikolinieritas). Pengujian asumsi
non-multikolinieritas menggunakan
nilai tolerance dan VIF dari tiap
variabel independen dari model
regresi. Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas dalam estimasi
model regresi apabila nilai tolerance
yang dihasilkan lebih besar dari 0,1
atau nilai VIF kurang dari 10.
Berikut adalah hasil pengujian
266 Business Accounting Review, Vol.3, No.2, Agustus 2015: 261-270

Uji Korelasi Rank Spearman

4. Autokorelasi Variabel Variabel


r spearman Sig r
Terikat Bebas
Asumsi dari model regresi linier
yang lainnya adalah bahwa nilai residual DD 0,135 0,107
yang masuk ke dalam fungsi regresi adalah
random atau tidak berkorelasi (non DK 0,049 0,563
autokorelasi). Jika tidak random atau
Board size
berkorelasi, maka terjadi autokorelasi. Return On
DD
0,035 0,678
Untuk mendeteksi ada tidaknya Equity
autokorelasi dalam penelitian ini akan Board size
-0,059 0,481
digunakan nilai Durbin-Watson. Apabilai DK
nilai Durbin Watson hasil estimasi 3 model
Firm size -0,004 0,959
regresi berada di antara nilai 1,65 sampai
2,35 maka model regresi sudah memenuhi DD 0,159 0,053
asumsi non autokorelasi.
DK 0,153 0,067
Berdasarkan hasil output SPSS
didapatkan nilai durbin-watson seperti yang Board size
Asset 0,072 0,394
DD
tercantum pada tabel sebagai berikut: Turnover
Board size
Tabel 5 0,014 0,865
DK
Uji Durbin-Watson
Firm size 0,016 0,849
Model ROE AT

Durbin- Variabel Dependen:


Watson 1,659 2,222 Variabel
Statistic Independen
ROE AT
1,65 ≤ DW ≤ 1,65 ≤ DW ≤
Nilai Kritis
2,35 2,35
DD -2,685 -1,703
Non Non
Keterangan DK 1,470 1,097
Autokorelasi Autokorelasi

Board size DD 0,023 -0,005


Model Regresi
Tabel berikut ini adalah hasil Board size DK 1,229 -0,671
regresi linier berganda untuk pendugaan
pengaruh terhadap Return On Equity (ROE) Firm size -0,804 -0,955
dan Asset Turnover (AT) dengan variabel
independen political connection dewan
direksi dan dewan komisaris serta variabel Fhitung 5,670 1,950
kontrol board size dan firm size:
Sig. Fhitung 0,000 0,090
Tabel 6
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda R-Square 0,170 0,066

Sumber: Lampiran 5
Variabel Dependen: Dari pengolahan data diperoleh
Variabel
persamaan regresi sebagai berikut :
Independen
ROE = 25,454 – 2,685DD + 1,470DK +
ROE AT 0,023Bsize DD + 1,229BsizeDK -0,804FSize
+e
Konstanta 25,454 51,818
Suhartono: Pengaruh Political Connection 267

AT = 51,818 – 1,703DD + 1,097DK - Variab Variab


Keteranga
0,005Bsize DD - 0,671BsizeDK -0,955FSize + el el t Sig t
n
e Terikat Bebas

Uji F Board 4,12 0,00


Sig
size DK 2 0
Uji F dalam analisis regresi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh -
Firm 0,00
secara bersama-sama semua variabel 3,48 Sig
size 0
independen terhadap variabel dependen. 9
Pada penelitian ini uji F dilakukan untuk
mengetahui pengaruh antara political
connection dewan direksi dan dewan
komisaris serta variabel kontrol terhadap Variabe Variab
Keterang
return on equity (ROE) dan asset turnover l el t Sig t
an
(AT). Terikat Bebas
Hasil uji F sesuai dengan tabel
-
diperoleh nilai signifikansi F hitung sebesar 0,63
DD 0,47 Tidak Sig
0,000; 0,344 dan 0,090, dimana pengaruh 5
6
secara bersama-sama terjadi signifikan
hanya pada pengaruh terhadap Return On
0,58 0,55
Equity (ROE) sementara pada variabel DK Tidak Sig
9 7
dependen dan Asset Turnover (AT) tidak
terjadi pengaruh yang signifikan. Board -
Asset 0,99
size 0,00 Tidak Sig
Uji t Turnov 3
DD 9
er
Uji t dalam analisis regresi
Board -
dilakukan untuk mengetahui pengaruh 0,23
size 1,19 Tidak Sig
secara parsial (sendiri-sendiri) variabel 4
DK 5
independen terhadap variabel dependen.
Pada penelitian ini uji t dilakukan untuk -
mengetahui pengaruh antara political Firm 0,02
2,20 Sig
connection dewan direksi dan dewan size 9
0
komisaris serta variabel kontrol secara
parsial terhadap return on equity (ROE),
profit margin (PM) dan asset turnover (AT). Political Connection Terhadap ROE
Hasil dari uji t analisis regresi ditampilkan Pada penelitian ini, peneliti ingin
pada tabel sebagai berikut: mengetahui pengaruh yang terjadi antara
variabel dependen, independen dan kontrol.
Tabel 7
Hasil yang didapat berdasarkan analisa
Hasil Uji t Persamaan Regresi (Uji
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Signifikansi Parsial)
political connection yang dimiliki dewan
komisaris dan dewan direksi secara
Variab Variab signifikan dapat mempengaruhi ROE
Keteranga
el el t Sig t perusahaan tidak diterima. Namun hasil
n
Terikat Bebas penelitian ini mendukung Sobel (2014)
bahwa perusahaan yang salah satu atau
-
0,16 lebih dewan direksi atau komisaris terlibat
DD 1,41 Tidak Sig
0 politik, tidak memiliki pengaruh yang
4
Return signifikan terhadap ROE perusahaan.
On 1,48 0,14 Karena ROE ini berhubungan dengan profit
DK Tidak Sig yang mana menurut Sobel bahwa
Equity 6 0
kemampuan perusahan dalam mendapat
Board 0,08 0,93 keuntungan yang besar tergantung dari
Tidak Sig kemampuan manajemen dan perusahaan
size DD 2 5
untuk mendapat revenue sebanyak-
268 Business Accounting Review, Vol.3, No.2, Agustus 2015: 261-270

banyaknya dengan diimbangi dengan untuk menghasilkan laba lebih tinggi


pengeluaran yang seminimal mungkin. karena usaha tersebut didukung oleh aset
yang besar, sehingga kendala perusahaan
Political Connection Terhadap Asset yang behubungan dengan aset dapat diatasi
Turnover (Nur Alizna, 2009). Perusahaan yang besar
Pada variabel ini diharapkan bahwa memiliki total aset yang besar, sehingga
political connection berpengaruh terhadap perusahaan mampu mengoptimalkan kineja
asset turnover, namun hasil analisa data perusahaan, dengan aset yang dimilikinya.
menunjukkan bahwa political connection Oleh sebab itu ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap merupakan salah satu faktor yang
terhadap asset turnover. Hasil penelitian ini menentukan kemampuan perusahaan
mendukung penelitian Bertrand et al (2006) menghasilkan laba. Pernyataan diatas
yang dalam penelitiannya menyatakan mendukung hasil dari penelitian ini dengan
bahwa political connection tidak memiliki hasil analisanya adalah firm size / ukuran
pengaruh terhadap tingkat pengembalian perusahaan memiliki pengaruh yang
asset perusahaan. signifikan terhadap ROE dan asset turnover.

Board Size Terhadap ROE dan Asset KESIMPULAN


Turnover
Analisa yang dilakukan dalam Berdasarkan hasil analisis dan
penelitian ini menunjukkan bahwa board pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
size dewan direksi tidak memiliki pengaruh diperoleh adalah :
terhadap ROE dan asset turnover. Hal ini a. Political Connection dewan direksi tidak
mendukung penelitian dari Sobel (2014) berpengaruh signifikan terhadap ROE
yang menyatakan bahwa profit perusahaan dan asset turnover perusahaan
ditentukan oleh kemampuan manajemen konstruksi di Indonesia.
perusahaan dan bukan ditentukan dari b. Political Connection dewan komisaris
jumlah dewan. tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tetapi board size dewan komisaris ROE dan asset turnover perusahaan
menunjukkan hasil yang sebaliknya. Board konstruksi di Indonesia.
size dewan komisaris memiliki pengaruh c. Firm Size berpengaruh signifikan
yang signifikan terhadap ROE perusahaan. terhadap ROE dan asset turnover
Brown & Caylor (2004) menyatakan bahwa perusahaan konstruksi di Indonesia.
perusahaan dengan banyak commissioner d. Board Size dewan direksi tidak
mempunyai ROE dan dividend yield yang berpengaruh terhadap ROE, profit
lebih tinggi. Beberapa penelitian margin, dan asset turnover perusahaan
menemukan bahwa banyaknya proporsi konstruksi di Indonesia.
jumlah dewan komisaris dalam perusahaan e. Board Size dewan komisaris berpengaruh
memberi efek yang positif karena mereka signifikan terhadap ROE perusahaan
memiliki keahlian yang berbeda-beda konstruksi di Indonesia.
sehingga bisa membantu perusahaan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik Dalam melakukan penelitian ini,
terutama dalam hal pendapatan. disarankan :
 Bagi peneliti yang akan datang,
Firm Size Terhadap ROE dan Asset dapat menggunakan sektor lain di
Turnover Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ukuran perusahaan menunjukkan sehingga dapat menemukan dewan
besar kecilnya perusahaan. Dalam direksi ataupun komisaris
penelitian ini ukuran perusahaan diukur perusahaan yang terlibat politik
dengan total aset yang ada dalam lebih banyak.
perusahaan. Perusahaan harus mampu  Bagi peneliti yang akan datang,
mengelola dan memanfaatkan aset tersebut dianjurkan memiliki data lengkap
sebaik-baiknya sehingga menghasilkan petinggi partai politik di Indonesia
keuntungan atau laba bagi perusahaan. untuk memudahkan dalam memberi
Sebuah perusahaan yang ukuran/skalanya nilai dari political connection dewan
besar dan sahamnya tersebar luas memiliki direksi dan komisaris. Karena
kekuatan tersendiri dalam menghadapi hubungan politik dewan direksi dan
masalah bisnis dan kemampuan perusahaan komisaris sebagai petinggi partai
Suhartono: Pengaruh Political Connection 269

politik tidak tercantum di annual


report Faccio, M. (2007) Political connections and
corporate bailouts. Journal of
DAFTAR REFERENSI Finance, vol. 61(6)

Agrawal, A., Knoeber, C.R. (1997) Do Some Faccio, M. (2009) Sudden deaths: Taking
Outside Directors Play a Political stock of geographic ties. Journal
Role. Journal of Law and of Financial and Quantitative
Economic Analysis (Cambridge University
Press), vol. 33(3): 683-718
Atawarman, Rita J.D. (2011) Analisis
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Fisman, Raymond (2001) Estimating the
Profitabilitas, dan Kepemilikan value of political connections.
Manajerial terhadap American Economic Review, 91:
PraktikPerataan Laba yang 1095-1102
Dilakukan oleh Perusahaan
Manufaktur pada Bursa Efek Gehlbach, S., Earle, J.S. (2013)
Indonesia (BEI). Jurnal Privatization. In The Oxford
Ilmu Ekonomi Advantage, Handbook of the Russian
Volume 2 Nomor 2 hal 67 Economy

Azlina, N. (2009) Pengaruh Tingkat Gujarati, D.N. (2003) Basic Econometrics


Perputaran Modal Kerja, fourth edition McGraw-Hill, New
Struktur Modal dan Skala York
Perusahaan terhadap
Profitabilitas. Pekbis Jurnal Vol. Hill, L. (2009) Encyclopedia of Political
1 No 2 Theory. Mark Bevir (ed), London:
Sage
Bertrand, M. (2006) Politicians, Firms and
the Political Business Cycle : Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J. dan Neter,
Evidence from France. University J. (2004), Applied Linear
of Chicago Regression Models Fourth
Edition, The McGraw-Hill
Brown, L.D., Caylor,M.L. (2004) The Companies, Inc, NewYork
Correlation between Corporate
Governance and Company Leunupun, P. (2003). Profitabilitas ekuitas
Performance. Institutional dan Beberapa Faktor yang
Shareholder Services Mempengaruhi (Studi Pada
Beberapa KUD di Kota Ambon).
Chen, C.J.P., Ding, Y., Kim, C. (2010) High- Jurnal Akuntansi & Keuangan,
level politically connected firms, 5(2), 133 – 149.
corruption, and analyst forecast
accuracy around the world. Li, A., Xia, X. (2013) Political Connections,
Journal of International Business Financial Crisis and Firm’s
Studies Value: Evidence from Chinese
Listed Firms. School of
Claessens, Stijn, Djankov, S., Lang, L.H.P Management, Huazhong
(2000) The separation of University of Science and
ownership and control in East Technology, China
Asian corporations. Journal of
Financial Economics, 58: 81-112. Lu, J., Choi, S.J. (2013) Corporate Political
Activities and Firm Growth in
Faccio, M. (2006) Differences Between Emerging Economies. Asian
Politically Connected And Non- Institute of Management
Connected Firms : A Cross
Country Analysis. Krannert Menozzi, A., Urtiaga, M.G., Vannoni, M.
Graduate School of Management (2010) Board Composition,
Purdue University Political Connections and
270 Business Accounting Review, Vol.3, No.2, Agustus 2015: 261-270

Performance in State-Owned
Enterprises. Working papers 9, Watts, R.L., Zimmerman, J.L. (1990)
Former Department of Economics Possitive Accounting Theory : A
and Public Finance "G. Prato", Ten Year Perspective. University
University of Torino of Rochester.

Sari, A.M.P., Ardiana, P.A. (2014) Pengaruh Wijantini (2007) A Test of the Relationship
Board Size Terhadap Nilai between Political Connection and
Perusahaan. E-Journal Indirect Costs of Financial
Akuntansi Universitas Udayana. Distress in Indonesia. Asian
Academy of Management Journal
Singarimbun, E. (1995) Metode Penelitian of Accounting and Finance Vol. 3
Survei. LP3ES Jakarta No.2, 61-81

Sobel, R.S., Graefe-Anderson, R.L. (2014) Yang, J., Lian, J., Liu, X. (2012) Political
The Relationship Between connections, bank loans and firm
Political Connections and The value. Nankai Business Review
Financial Performance of
International
Industries and Firms. George
Mason University.

Sugiyono (2002) Metode Penelitian


Administrasi. Bandung : CV
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai