Resume Geokimia
Resume Geokimia
Disusun Oleh:
NIM : 16307141004
Batubara merupakan kumpulan dua macam material, yaitu material organik atau
komponen maseral dan komponen anorganik dan mineral yang sering disebut dengan mineral
matter (Ward, 2002). Komponen organik merupakan parameter penting dalam menentukan
peringkat dan tipe batubara yang terbentuk dan memberikan pengaruh pada pemanfaatannya.
Mineral matter merupakan sumber sisi negatif pemanfaatan batubara, antara lain sebagai
penyumbang polutan, korosi, abrasi dan problem lainnya yang muncul dalam proses
pemanfaatan batubara.
Batubara yang dianalisi berasal dari tambang aktif PT. Asmin Koalindo Tuhup di
Kecamatan Barito Tuhup Raya Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang
berada di Formasi Batu Ayau, Cekungan Kutai bagian atas. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk menentukan kualitas batubara pada Formasi Batu Ayau, Cekungan Kutai bagian atas
berdasarkan atas karakteristik geokimianya.
Cekungan Kutai bagian bawah terdapat di bagian timur dan lebih banyak dikenali pada
endapan Neogennya daripada endapan- endapan regangan selama Paleogen yang merupakan
deposenter di Cekungan Kutai bagian atas. Regangan-regangan yang terbentuk selama
Paleogen tersebut telah mengalami inversi dan tererosi selama Neogen. Satyana, dkk (1999)
mengungkapkan bahwa pada Cekungan Kutai struktur geologi dominan adalah perlipatan dan
pensesaran yang secara umum memiliki sumbu berarah Timur laut-Barat daya dan subparalel
terhadap garis pantai timur pulau Kalimantan dengan deformasi berlangsung kurang intensif
pada areal di lepas pantai (Gambar 2)
Gambar 2. Pola arah umum struktur geologi Pulau Kalimantan (Satyana, dkk., 1999).
2. Geologi Batubara Daerah Murung Raya.
Data dari hasil analisa proksimate, CSN dan fluidity menunjukkan secara kimiawi
batubara tersebut memiliki nilai total moisture 5.07% (adb), abu 2.63% (adb), volatile matter
23.40% (adb), fix karbon 69.16% (adb), dan konten sulfur sebesar 0.59% (adb) (Gambar 4),
CSN dengan nilai 9 dan fluidity 1.066 ddpm. Dari nilai CSN yang mencapai 9 dan fluidity
1.066 (Gambar 5) ddpm dengan kandungan volatile matter 27.23% maka batubara dari lokasi
studi dapat digolongkan sebagai batubara bituminous medium volatile yang memiliki sifat
caking sehingga dapat digolongkan ke dalam batubara coking.
Gambar 3. Grafik Hasil Analisis Kimia
DAFTAR PUSTAKA
N.S.P Tanggara, Deddy, dkk. 2018. Studi Karakteristik Geokimia dan Sifat Coking Batubara
Formasi Batu Ayau Cekungan Kutai Atas. Jurnal Teknik Pertambangan, Vol. 16 (01): 1-
9.