Anda di halaman 1dari 7

PENULISAN SKENARIO

APA ITU skenario ?


A blueprint for a movie.
An invitation to collaborate on a work of art. They contain 3 things - theme, character, structure.
Screenplays are structure.
Five things: the story lines, the characters, the underlying idea, the images and the dialog.

A screenplay is - a technical instruction manual for everyone involved in the process of creating
the film.

Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai
dengan yang diinginkan, dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk
pembuatan sebuah tayangan

FUNGSI skenario ?

Sebagai kunci utama / gambaran utama dalam memproduksi sebuah film yang mempengaruhi
konsep-konsep seluruh elemen produksi (Seperti artistik, pencahayaan, suara, dsb.)

Our film stories are our myths. Our myths are we live by.

-Joe T. Velikovsky-

Tahapan Menulis Skenario :


• Ide

• Tema
• Basic Story
• Sinopsis

• Treatment/ Outline
• Script/ Scenario

Screenwriting bisa dimulai dimanapun, meliputi penentuan:


PENULISAN SKENARIO

• Ide / Gagasan
• Genre

• Image
• Theme / Tema
• Adaptation / Adaptasi

MOTIF

- Merupakan salah satu gagasan yang dominan berupa PERAN, CITRA (IMAJI) yang
berulang atau POLA LAKU.
- Alasan seorang tokoh (Protagonis) melakukan sesuatu. Atau Alasan mengapa peristiwa
itu terjadi.
- Suatu tindakan, perbuatan, atau laku tidak mungkin dilakukan begitu saja dan tiba-tiba oleh
para tokoh. Harus ada alasan (logika imajinatif) tentang mengapa laku tersebut dilakukan
oleh tokoh.
- Letak konflik dalam drama berada pada suatu peristiwa atau kejadian, maka pembaca harus
menginterpretasikan konflik kedalam bagian yang paling dasar yakni munculnya MOTIF
KONFLIK DARI TOKOHNYA.

SUMBER MOTIF

- Human Drives (Kegiatan, Semangat, Pendorong). Rangsangan apa yang mendorong


tokoh melakukan tindakan.
- Situasi: Fisik dan Sosial. Kondisi fisiknya bagaimana? Status Sosialnya seperti apa?
- Interaksi Sosial : Bagaiamana cara seorang tokoh mampu berinteraksi dengan tokoh
lainnya
- Character Patern (Pola Watak). Berhubungan dengan watak pribadi,sifat, sikap, cara
pandang, moralitas.

PREMISE / PREMIS
Landasan Cerita Yang Lebih Mengarah Pada Pembentukan Nilai-nilai.

Premis juga bisa diartikan sebagai pemikiran, gagasan, atau ide yang melandasi seorang penulis
menyusun naskah lakon.
Premis merupakan gagasan dasar lakon yang akan menuntun ARAH LAKU dari awal hingga
akhir dalam sebuah lakon.
PENULISAN SKENARIO

Meskipun begitu, semua istilah tersebut pada dasarnya sama, yaitu ide dasar yang menjadi
landasan dalam menyusun naskah lakon.
Kalau demikian apa bedanya dengan TEMA?

TEMA:
Merupakan Ide Dasar atau Gagasan Utama
PREMIS:
Kandungan nilai-nilainya

Premis dalam film umumnya mengikuti struktur seperti ini:


Tentang seseorang yang memiliki tujuan tertentu, dan menemui hambatan yang
mengubah dirinya ketika akhirnya mereka mencapai (atau tidak) tujuan itu.
Strukturnya terdiri dari:
1) Exposition (atau SETUP)
2) Confrontation (atau PENGEMBANGAN)
3) Resolusi (atau DENOUEMENT / Peleraian) dari masalah dramatis yang ditimbulkan oleh cerita
Filosofi utama di balik Premise film adalah:

Someone wants something very badly, and is having a lot of trouble getting it.

PLOT atau alur pada dasarnya merupakan deretan peristiwa dalam hubungan logik dan kronologik
saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami oleh para pelaku.
ATAU

PLOT dapat dikatakan sebagai rangkaian peristiwa yang satu sama lainnya dihubungkan oleh
hukum kausalitas atau hukum sebab – akibat yang terjadi dalam suatu ruang dan waktu.

STRUKTUR CERITA 3-ACT

Dalam film sebagian besar mewarisi “3-act structural paradigm” drama yang
berawal dari orang Yunani.
Pada sekitar tahun 350 SM, Aristoteles menetapkan beberapa prinsip struktur dramatis :
PENULISAN SKENARIO

1. Beginning
2. Middle
3. End

Basic Story

Basic Story atau dasar cerita merupakan akar dan struktur cerita. Basic Story membentuk tulang
punggung cerita yang menyatu dan ter-integrasi. Jika secara bertahap cerita dikembangkan, penulis
mempunyai pegangan untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai pengembangan
tersebut. Basic Story mengandung beginning-middle-end, menunjukkan konflik dan motivasi
tokoh-tokohnya. Basic Story dituliskan dalam bentuknya yang sangat ringkas dan pendek: satu
halaman atau kurang. Meskipun ringkas, Basic Story harus jernih dan padat. Hal-hal di bawah ini
harus sudah terkandung dalam Basic Story:

• Tempat dan periode waktu terjadinya cerita.


• Tokoh utama dan tokoh-tokoh penting lainnya

• Konflik
• Klimaks dan penyelesaian problem

Sinopsis

• Menurut KBBI, secara bahasa sinopsis adalah ringkasan atau abstraksi. Sedangkan
menurut istilah, sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama
dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Sinopsis sebaiknya ditulis tidak lebih
dari satu halaman karena harus to the point.

• Sinopsis itu ditulis dengan bahasa sendiri seperti ketika mendongeng, namun bukan
merupakan pendapat pribadi yang biasa dilakukan ketika membuat resensi.

• Dengan demikian, sinopsis film adalah sinopsis yang berisi ikhtisar tentang suatu film.
Dengan format tulisan pendek dan bahasa sederhana ini diharapkan calon penonton dapat
menangkap pesan utama dari suatu film sehingga mereka akan tertarik untuk
menontonnya langsung.

• Dalam menulis sinopsis, penulis perlu memberikan gambaran unsur-unsur dalam ceritanya
kelak yang dianggap mengandung nilai dramatik. Karenanya, dalam menulis sinopsis,
perlu dirumuskan lebih dulu tema yang mendasari cerita. Selanjutnya tuliskan unsur-unsur
yang dianggap dapat melahirkan kejadian-kejadian yang bakal membangun suasana
dramatik.
PENULISAN SKENARIO

Unsur-unsur yang perlu digambarkan dalam sinopsis

• Karakter tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita - Tokoh-tokoh seperti apakah yang akan
bertemu dalam cerita yang akan ditulis? Jika sosok tokoh ini sudah jelas, dapat dituliskan
pula:
- Bagaimanakah motivasi tokoh-tokoh itu?

- Hambatan-hambatan apakah yang dialami oleh tokoh-tokoh itu dalam memenuhi


motivasinya? Apakah sebabnya motivasi itu terhambat?

• Kejadian-kejadian yang dianggap dramatik dalam interaksi para tokoh dalam cerita. Tentu
saja tidak perlu menuliskan kejadian-kejadian secara detail, sebab itu disediakan untuk
treatment. Sedang di dalam sinopsis cukup menuliskan kejadian-kejadian pokok saja,
untuk meyakinkan bahwa tema itu memang menarik andaikata sudah menjadi cerita kelak.

• ·Tempat dan waktu (masa/zaman) cerita berlangsung juga perlu dituliskan dalam sinopsis,
agar diperoleh gambaran bagaimana hubungan manusia-manusia yang diceritakan itu
dengan tempat dan masa kejadian berlangsung.

Treatment

• Sinopsis adalah penceritaan secara literatur, sedangkan Skenario adalah penuturan secara
filmis. Untuk penataan secara filmis perlu penataan secara khusus, baik susunan peristiwa-
peristiwanya, maupun cara penyampaian informasinya. Karena itu sebelum isi yang
termuat pada sinopsis dipindahkan pada Skenario, perlu dibuat sketsanya dulu. Sketsa ini
disebut “treatment”
• Treatment adalah pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis yang di dalamnya berisi
plot secara detail namun cukup padat. Treatment bisa diartikan sebagai kerangka skenario
yang tugasnya adalah membuat sketsa dari penataan konstruksi dramatik. Dalam bentuk
sketsa ini kita akan mudah memindah-mindahkan letak urutan peristiwa agar benar-benar
tepat.

• Treatment merupakan deskripsi setiap adegan untuk menampilkan alur cerita atau uraian
ringkas secara deskriptif, bukan tematis yang dikembangkan dari sinopsis, melainkan
dengan bahasa visual tentang suatu episode cerita, atau ringkasan dari rangkaian suatu
peristiwa. Artinya dalam membuat treatment bahasa yang digunakan adalah bahasa visual.
Sehingga apa yang dibaca dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan dilihat.
Dengan membaca treatment bentuk film yang akan dibuat sudah dapat dibayangkan.
PENULISAN SKENARIO

Pada penulisan treatment harus pakai nomor. Yakni nomor kelompok adegan atau adegan-adegan
disuatu tempat. Maka itu tiap nomor disertakan keterangan tempat maupun waktu. Uraian
treatment berisi:

• Menggambarkan “kerangka skenario” lengkap tapi padat.

• Penuturan sudah mengacu pada urutan Tiga babak dan penataan dramatik.
• Uraiannya harus ringkas, komunikatif dan efektif, supaya tidak terlalu tebal.
• Nama orang dan tempat sudah fix, sebagaimana yang akan tampil dalam skenario.

Fungsi dan Ciri Treatment


• Menilai hubungan logis rangkaian adegan dalam alur cerita
• Menilai potensi tangga dramatik dari urutan adegan dalam alur cerita.
• Bahan utama menyusun skenario (Adegan adalah satuan peristiwa yang memuat motif dan
tindakan manusia baik sendiri maupun dalam berinteraksi dengan manusia lain).

• Urutan dalam video sudah makin jelas


• Sudah kelihatan formatnya apakah dialog (bagaimana pokok dialognya) atau narasi
(bagaimana pokok narasinya),

• Sudah dimulai adanya petunjuk-petunjuk teknis yang diperlukan.

Skenario / Scenario

• Skenario dibuat bukan untuk menjadi sebuah karya sastra, melainkan menjadi blue print
dan pembuatan sebuah film. Naskah ini harus mempunyai kesanggupan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan efektif tentang bagaimana cerita yang ingin disampaikan itu
menjadi film.

• Penuturan Filmis. Deskripsi dalam Skenario adalah untuk memancing imaji


sinematografis pada pembaca Skenario. Begitu dibaca harus mampu memberikan
bayangan bagaimana penampilannya di layar. Urutan kalimat dalam penuturan kejadian,
sudah merupakan urutan kejadian yang bakal muncul sebagai film. Penggunaan kata harus
efisien agar penuturannya jernih dan tepat memberikan pengertian yang jelas. Pemilihan
kata harus bisa memberikan gambaran yang konkrit Meskipun kata yang dipilih tidak
termasuk dalam daftar kata baku Bahasa Indonesia. Karena yang penting di sini adalah
harus segera bisa memberi petunjuk bagaimana kata atau istilah tersebut terjelma menjadi
informasi sinematografis.
PENULISAN SKENARIO

• Scene. Deskripsi yang disampaikan dikumpul-kumpulkan dalam kelompok scene. Dalam


satu scene hanya dimuat peristiwa yang berlangsung pada suatu tempat dan waktu tertentu.
Pengelompokan ini dilakukan karena sangat pentingnya informasi tempat dan waktu dalam
film.

• Deskripsi Visual dan Suara, terpisah. Deskripsi Visual dan informasi Suara diletakkan
terpisah, agar secara selintas dapat segera dibedakan kedua macam informasi yang
memiliki fungsi yang berbeda!

• Pemasukan Petunjuk Teknis. Kebanyakan sutradara sekarang ini tidak suka diberikan
skenario yang sudah dibagi-bagikan ke dalam shot. Mereka ingin mendapatkan kebebasan
menentukan pembagian shot dan angle kamera. Tetapi terkadang pemasukan pentunjuk
teknis tidak bisa dihindarkan, agar bisa memberikan petunjuk yang konkrit. Umpamanya
penulis ingin menekankan pistol yang terselip di pinggang, maka di situ harus diberikan
CU. Atau transisi scene dengan FO-FI. Karena kalau informasi ini tidak tepat
pengungkapannya, akan sangat berbeda efek yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai