Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT T.A 2019/2020

Judul Praktikum : Pemeriksaan Tekanan Darah dan Denyut Nadi

Nama : Febriani Sopian


Kelas : Reguler B

Lokasi Pemeriksaan : Kp. Kencana Rt 03/Rw02 No.133,Kota Bogor

A. Pendahuluan

Tekanan darah dan denyut nadi merupakan faktor penting yang harus diperiksa oleh
instansi medis untuk mengetahui kesehatan pasien. Pemeriksaan denyut nadi dan
tekanan darah dapat mengetahui berbagai macam penyakit yang diderita oleh pasien.
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami oleh darah di dalam pembuluh arteri
darah saat darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia. Tekanan darah
dibagi menjadi dua macam, yaitu tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan disaat darah dipompa oleh jantung menuju organ, sedangkan
tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan.
Denyut nadi adalah denyutan pembuluh arteri karena adanya tekanan dari
pemompaan darah dari jantung. Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan dengan
mudah menggunakan jari tangan (palpasi). Pembuluh darah yang digunakan untuk
pemeriksaan denyut nadi adalah arteri radialis, arteri brachialis, arteri temporalis, dan
arteri carotis communis. Untuk pemeriksaan tekanan darah ada dua metode, yaitu
metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method).
Metode langsung (direct method) menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer, metode tidak langsung
(indirect method) menggunakan sphygmomanometer (tensimeter). Dengan metode
tidak langsung kita dapat menggunakan dua cara pengukuran yaitu cara palpasi dan
cara auskultasi.

1
B. Prinsip

Pada uji pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah, dilakukan dua metode yaitu
cara palpasi dan auskultasi. Dengan menggunakan bantuan Stetoskop dan
tensimeter. Dapat diketahui seorang pasian mengalami hipotensi ataupun hipertensi.

C. Tujuan
a. Memeriksa denyut nadi dan tekanan darah
b. Memeriksa denyut nadi secara palpasi
c. Mengukur tekanan darah secara palpasi
d. Mengukur tekanan darah secara auskultas
e. Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan
tekanan darah
f. Mengamati dan mempelajari pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan
tekanan darah

D. Alat dan Bahan :


1. Meja periksa
2. Stopwatch/arloji (jam)
3. Sphygmomanometer (tensimeter), terdiri dari :
a) Manset udara
b) Selang karet
c) Pompa udara dari karet + sekrup pembuka penutup
d) Manometer + klep pembuka penutup
e) Jarum
4. Stethoscope
5. Bangku latihan fisik
6. Metronom

2
E. Cata Kerja
a. Memeriksa Denyut Nadi dan Mengukur Tekanan Darah Memeriksa Denyut Nadi
Secara Palpasi :
1. Disiapkan pasien yang akan diperiksa
2. Diletakkan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan volar
3. Periksa denyut arteri radialis dextra dengan menggunakan ujung jari
yangdiletakkan sejajar satu yang lain diatas arteri radialis tersebut. Tentukan : (1)
Frekuensi [jumlah denyut/menit] (2) Irama [teratur/tidak teratur]
4. Dicatat data sesuai format Tiap mahasiswa harus melakukan pemeriksaan ini.
5. Kemudian pasien tetap duduk tegak. Letakkan lengan yang hendak diukur
tekanan darahnya (lengan kanan) disisi tubuh dengan keadaan volar:
a) Dipasangkan manset pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
(jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar)
b) Diraba serta rasakan denyut arteri radialis dextra.
c) Lakukan pompaan udara ke dalam manset (menggunakan pompa udara)
sampai denyut arteria radialis dextra tak teraba.
d) Lakukan pompaan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada
manometer sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteri radialis
dextra tak teraba.
e) Dikeluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan
(dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam).
Catat tinggi Hg pada manometer dimana arteri radialis pertama kali teraba
kembali. Nilai ini menunjukan besarnya tekanan sistolik secara palpasi.
6. Dicatat data hasil pemeriksaan
b. Mengukur Tekanan Darah Secara Auskultasi:
1. Pasien tetap duduk tegak dengan manset tetap terpasang di lengan atas kanan,
posisi lengan tetap disisi tubuh dengan keadaan volar.
2. Tentukan letak arteria brachialis dextra secara palpaasi secara fossa cubiti dan
letakkan stethoscope (bell stethoscope) di atas arteri brachialis dextra tersebut.
3. Lakukan pompa udara ke dalam manset, maka saudara akan mendengar suara
bising arteria brachialis dextra melalui stethoscope.

3
4. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada menometer
sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari titik dimana suara bising arteria brachialis dextra
tadi menghilang
5. Keluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka
saudara akan mendengar lagi suara bising tersebut, dan lihat tinggi Hg pada
manometer, didapatkan tekanan darah sistolik. Dan stelah diturunkan lagi suara
bising tersebut kembali menghilang, didapatkan tekanan darah diastolik.
6. Dicatat data sesuai pemeriksaan

F. Hasil Pengamatan

No. Nama Umur Denyut Nadi Tekanan Darah


1 Suhana 62th 83 143/80mmHg
2 Sopian Hadi 41th 80 100/70mmHg
3 Quanesia Haura Sopian 15th 85 110/70mmHg

G. PEMBAHASAN

Denyut nadi adalah getaran / denyut darah di dalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut nadi adalah beberapa kali jantung berdetak
setiap menit. Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh
manusia. Darah yang dengan lancer beredar ke seluruh bagian tubuh berfungsi
sangat penting sebgai media pengangkut oksigen serta zat – zat lain yang diperlukan
bagi kehidupan sel – sel tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi sebagai sarana
pengangkut sisa hasil metabolisme. Tekanan darah dibedakan antara tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolik.

Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah waktu jantung menguncup (sistole).
Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor
kembali (diastole). Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu
lebih tinggi daripada tekanan darah diastolik. Tekanan darah manusia senantiasa
berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.

4
Pada umumnya orang dewasa dengan kondisi sehat memiliki tekanan darah
normal sekitar 90/60mmHg. Angka 120 dan 90 menunjukan tingkat tekanan darah ke
seluruh tubuh tekanan (sistolik). Sementara angka 80 dan 60 berarti tingkat tekanan
saat jantung istirahat sejenak sebelum memompa kembali atau yang disebut tekanan
(diastolik).

Gangguan terhadap tekanan darah dapat dibagi dua yaitu Hipotensi (tekanan
darah tinggi) dan Hipertensi (tekanan darah rendah).

a.) Hipertensi

dikatakan ketika tekanan darah 130/80mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
membahayakan jiwa karena tidak menunjukan gejala. Hipertensi dapat
mengakibatkan stroke, serangan jantung, menganggu penglihatan dan menyebabkan
kerusakan organ fatal seperti ginjal. Orang-orang yang berisiko terkena hipertensi
adalah perokok, berlebihan berat badan, berusia diatas 55 tahun, pecandu alcohol,
jarang berolahraga.

b.) Hipotensi

Kondisi dimana tekanan darah dibawah 90/60mmHg, meskipun tidak kronis dapat
mengalami gejala-gejala seperti mual, pusing, kelelahan, penglihatan tidak jelas,
pernafsan menjadi cepat dan dangkal, kurang konsentrasi, pingsan.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pasien yang diatas umur 50 tahun lebih berpotensi
tinggi terhadap serangan Hipotensi yang dapat menyebabkan serangan jantung,
stroke yang merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

I. DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, L. 2007. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Edisi 8. Yogyakarta : Kanis


ius.Hlm. 82 – 84

Ronny, dr, Mkes. Setiawan. Sari, Fatimah. Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EG


C. 2010. Pp :26-35.

www.alodokter.com/berapa-tekanan-darah-normal-orang-dewasa. Diakses 14.00

5
6

Anda mungkin juga menyukai