Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS DAYA BELI MASYARAKAT KOTA TERHADAP

KEBUTUHAN BAHAN POKOK


(Studi Kasus Kota Ambon)
1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan ekonomi bisnis kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang
berhubungan dengan masyarakat secara luas, salah satunya adalah mengenai daya beli
masyarakat dimana daya beli masyarakat ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
mengambil keputusan maupun strategi bisnis kita.

A. Pengertian daya beli masyarakat


menurut Dr. Supawi pawengan adalah kemampuan masyarakat sebagai konsumen untuk
membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. daya beli masyarakat ini ditandai dengan
meningkat ataupun menurun, dimana daya beli meningkat jika lebih tinggi dibanding
periode lalu sedangkan daya beli menurun ditandai dengan lebih tingginya kemampuan beli
masyarakat dari pada periode sebelumnya.

B. factor yang mempengaruhi daya beli masyarakat


berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat antara
lain yaitu :

1. Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah
disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin
tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan
sebaliknya.
2. Tingkat Pendidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan
sekolah dasar.
3. Tingkat Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa.
4. Kebiasaan Masyarakat
Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat.
Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli b arang dan jasa yang benar-benar
dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup.
5. Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga
barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum
permintaan.
6. Mode
Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di pasar
sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi.
C. pengukuran daya beli masyarakat
menurut Dr. Supawi Pawenang pengukuran daya beli masyarakat dapat dilakukan dengan
dua indeks yaitu indeks harga konsumen dan indeks harga produsen.

1. indeks harga konsumen


yaitu suatu pengukuran keseluruhan biaya pembelian produk oleh rata-rata konsumen.
dimana dalam pengukuran indeks ini perlu memperhatikan beberapa hal yaitu harga,
kuantitas, tahun dasar, dan tahun pembelian.
2. indeks harga produsen
yaitu pengukuran biaya untuk memproduksi barang yang akan dibeli konsumen.

D. masalah-masalah dalam penghitungan daya beli


berikut ini adalah beberapa masalah yang sering muncul dalam penghitungan daya beli
menurut Dr. Supawi Pawenang yaitu :

1. bias substitusi atau adanya perubahan harga dari satu tahun ke tahun berikutnya yang
tidak proporsional,
2. selalu bermunculannya produk-produk baru,
3. perubahan kualitas yang tidak terukur.

Pengertian Pasar Menurut Para Ahli


Beberapa pengertian pasar menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

Menurut kotler dan amstrong 1992

Yang mendefinisikan pasar merupakan seperangkat pembelian aktual dan potensial sebuah
produk atau jasa. Ukuran dari pasar sendiri tergantung pada jumlah orang yang menunjukan
kebutuhan memiliki kemampuan dalam pertukaran.

Banyak pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar, dimana
penjual mengirimkan produk dan jasa yang mereka produksi dan mengkomunikasikan atau
menyampaikannya kepada pasar; sebagai gantinya, mereka akan menerima uang dan
informasi dari pasar “Kotler dan Amstrong, 1992”

Menurut kotler, 2002

Pasar merupakan suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk
mempertukarkan bbarang dan jasa.

Menurut W.Y. Stanton

Pasar yaitu tempat yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan, mempromosikan


barang dan jasa, dalam hal ini beliau mengedepankan kepuasan pembeli
Menurut Philip & Duncanadan

Pendapat diduung 1005 oleh Philip & Duncanadan yang mendefinisikan sebuah pasar
sebagai sesuatu yang digunakan untuk menenmpatkan barang yang dibutuhkan oleh
konsumen. Ssehingga kedua pendapat dari W.Y. Stanton dan Philip & Duncanadan
meyakini bahwa pasar ialah tempat untuk meletakan barang-barang untuk dibeli konsumen

Menurut H. Nystrom

Pasar merupakan suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai tempat penyaluran barang
dan jasa dari tangan produsen ke konsumen. Dengan kata lain bahwa pasar merupakan
tempat transaksi barang dan jasa antaraprodusen dan konsumen

Pengertian minat beli menurut para ahli

Mehta (1994:66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk


membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhbungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian

minat beli menurut kitnnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003: 142) adalah merupakan
bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecerendungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

menurut Howard (1994) (Durianto dan Lana, 2004:44) adalah minat beli merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu

Schiffman dan Kanuk (2004:25), Mnejelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan
kebutuhan, pengenalan produk dam Evaluassi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan
minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial
budaya

Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan
sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan aatau
dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan
objel tersebut.

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) mengenai minat beli : Minat beli timbul
setelah adanya proses evaluasi alternatif dan didalam proses evaluasi, seseorang akan
membuat seuatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek
maupun minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli Konsumen
Swastha dan Irawan (2001) Mengemukanan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
pembeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas
dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli,
ketidakpuasan biasayang menghilangkan minat.
Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi minat, Yaitu :
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaaan pekerjaan seseorang dapat
diperkirakan minat terhadap tingkay pekerjaan yang ingin dicapainya, aktifitas yang
dilakukan penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan
lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi
rendah.
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu
senggangnya
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya
dalam pola belanja.
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tuas akan berbeda
minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang

Sedangkan menurut Kotler, bowen, dan makens (1999) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu
situasi tidak terduga (unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain (Respect to other)

Indikator Minat Beli


Menurut Ferdinand (2002, 129) minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-
indikator sebagai berikut :
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu
dengan produk preferensinya
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
sifat-sifat positif dari produk tersebut

AMBON (TAJUKTIMUR.COM) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat


inflasi di Kota Ambon pada Februari 2017 sebesar 0,67 persen dengan indeks harga
konsumen (IHK) 127,43.

“Dari 82 kota IHK di Indonesia, inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,05 persen
dengan IHK 131,65 terendah terjadi Kota Palangkaraya sebesar 0,04 persen dengan IHK
127,64,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, kemarin.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 0,96 persen dengan IHK 136,82
dan terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,79.

Menurut Dumangar, dari 82 kota IHK di Indonesia pada Februari 2018 IHK Kota Ambon
menduduki peringkat 76, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 3, inflasi tahun
kalender Kota Ambon juga menduduki peringkat 14, dan inflasi tahun ke tahun Kota Ambon
menduduki peringkat 78.

“Inflasi di Kota Ambon terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok
pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,64 persen, kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, perumahan, listrik, gas, dan air, dan
bahan bakar sebesar 0,04, kelompok sandang sebesar 0,94 persen, kelompok kesehatan
sebesar 0,69 persen,” katanya.

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen, kelompok transpor,
komunikasi , dan jasa keuangan sebesar 0,81 persen.

“Di bulan Februari 2018, komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Ambon yang
mengalami kenaikan harga memberikan sumbang atau andil terhadap inflasi Kota Ambon
sebesar 1,4573 persen sedangkan komoditi-komoditii yang mengalami penurunan harga
memberikan andil bagi inflasi Kota Ambon sebesar -0,7828 persen,” ujarnya.

Komoditas yang menyumbang inflasi Kota Ambon adalah ikan layang, telepon seluler,
angkutan udara, daging ayam ras, dan batu bata/batu tela. Komoditas yang menyumbang
deflasi adalah cabai rawity, kangkung, ikan selar, kacang panjang, dan cabai merah.

Anda mungkin juga menyukai